Sampai Akhir Nanti

Jam menunjukkan pukul 19.00 wib, Zahira dan keluarganya sudah berada di kediaman mereka, Ayahnya sudah diperbolehkan pulang, Karena kesehatan nya sudah membaik, Zahira menggandeng tangan ayahnya menuju kesofa ruang tamu, diikuti Deren dan ibunya.

"Selamat datang kembali Ayah, Semoga ayah sehat selalu, selalu dilimpahi keberkahan, dan keluarga kita selalu dalam keadaan sakinah, mawadah, dan warohmah, "

doa Zahira, Sambil memandang Ayah, ibu, dan Deren bergantian.

"Amin"

Sahut mereka bersamaan.

"Meskipun Zahira bukan keluarga kandung, Zahira berharap selalu bahagia bersama kalian, terimakasih Ayah, ibu dan Deren, Telah sudi. menerima Zahira di keluarga ini"

"sampai kapanpun kau Adalah keluarga kami nak, dari umur satu bulan kau dibesarkan disini, bukankah itu berarti seumur hidupmu disini, hanya saja. kau tidak terlahir dari rahim ibu herlina, kau adalah keluarga kami selamanya nak"

ujar Ayahnya.

"Ayah betul kak, kita adalah keluarga, jangan pernah berfikir untuk pergi dari kami"

Zahira merasa terharu, ia pun meraih kedua laki-laki tersayang kedalam pelukan nya.

"Kita mulai hidup yang baru,, maaf kan ibu nak"

ibunya merangkul 3 orang didepan nya meski tangannya tak sampai.

😃😃😃😃

Setelah membersihkan diri ,Zahira Segera melaksanakan kewajiban nya sejenak, Kemudian merebahkan tubuhnya Diatas kasur king sizenya dengan nyaman. Fikiran nya melayang memikirkan Kejadian tadi siang.

"Ya Allah, maafkan aku yang membuat patah hati hambamu, berikanlah ia jodoh terbaik, dan menerima serta merta cintai nya" Amin.

Flashback on

Saat itu, sehari setelah wisuda, Zahira pulang dari paris, hari pertama di Indonesia , ingin sejenak merilexkan tubuhnya diranjang king size nya, Tiba-tiba pintu kamar terbuka Herlina masuk dengan wajah sinisnya.

"ibu,,, "

Zahira bangkit hampir memeluk ibu yang 3 tahun ini tak bertemu, ya Zahira adalah salah satu mahasiswa berprestasi sehingga mampu menyelesaikan s1 hanya dengan 3 Tahun saja.

Herlina menepis tangan Zahira.

"Jangan mentang-mentang ayahmu memanjakan mu, kau enak bermalas-malasan disini, Cari kerja, kau itu sudah banyak menghabiskan uang, Berikan kami ganti rugi"

Bentak Herlina, Zahira tersenyum mencoba menahan Air mata yang hampir saja menetes,

"Bukan kah Zahira harus membantu ayah bu?

" Apa yang bisa diharapkan darimu, Deren yang Akan membantu Ayahmu, kau jangan pernah berfikir untuk memiliki harta kami, urus hidupmu sendiri, mulai saat ini kau hanya akan mendapatkan fasilitas mobil saja, kemarikan black card dari Ayahmu"

Bentak Herlina, Zahira segera memberi kan, black card pada ibunya.

"Awas saja jika kau mengadu, ibu pastikan kau akan keluar dari rumah ini"

ancam Herlina, kemudian melenggang pergi. Air mata Zahira lolos begitu saja, Ayah Dan adiknya begitu menyayangi nya, Lantas kenapa ibunya begitu membenci nya.

"Ya Tuhan,, aku pasrah kan padamu"

😂😂😂

Zahira melesat pergi dengan kemeja hitam putih, dan hijab yang menghiasi kepalanya, sampailah ia didepan sebuah perusahaan besar yang berlogo "Arjuna group" Zahira tersenyum tipis mendapati tulisan Ada lowongan, bukan apa apa perusahaan ini Adalah perusahaan ke 3 yang dia Datangi, 2 perusahaan lainnya tidak membutuhkan tenaga kerja yang diminati Zahira.

"Semoga ada rezeki di perusahaan ini, Amin"

Zahira melangkah masuk, namun suara perutnya menghentikan aksinya.

"Ya Tuhan, aku lapar sekali, "

mungkin nasib baik berpihak padanya dilihatnya pedagang nasi bungkus lewat didepannya, Zahira segera berlari mendekat dan membayar makanan itu, namun sebelum sempat mengambil, tangan kokoh terlebih dulu mengambilnya dan memberikan uang lebih kepada penjualnya.

"tuan, apa apaan ini, itu milikku, aku sudah membayar nya, "

bentak Zahira,

"nona, aku juga sudah membayar nya, lebih baik kau pergi, dan ini ambil uangmu, dan kau adik kecil pergilah dari sini sebelum kau dimakan singa kelaparan"

Ucap laki laki itu, Zahira mengernyitkan dahi. pedagang keliling itupun pergi karna nasi tadi tinggal satu satunya dagangan nya.

"Awas saja kalo ketemu lagi, akan ku colok sambel mulut pedas mu itu '

teriak Zahira, Zahira melihat jam yang melingkar ditangannya kemudian mlenggang pergi menuju resepsionis.