NovelToon NovelToon
DI BALIK SENJA

DI BALIK SENJA

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Mengubah Takdir / Keluarga / Putri asli/palsu
Popularitas:533
Nilai: 5
Nama Author: mii

Arsya di paksa pulang ke rumah untuk mengasuh sang kakak,dan setelah sang kakak tiada Arsya di paksa menjadi pengganti,karena memiliki wajah yang hampir sama persis.
yang pada awalnya Arsya terpaksa pada akhirnya Arsya terbiasa hingga tanpa sadar Arsya menjadikan sang kakak setengah dari dirinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

kejadian memalukan

beberapa hari setelahnya. Aslan dan Bobby terlihat sedang berjalan keluar dari bandara layaknya turis yang sedang berlibur. bagaimana tidak,pakaian mereka tidak mencerminkan sosok atasan dan karyawan melainkan 2 sahabat yang sedang berlibur.

"bawa pulang koperku ke apartemen!"perintah Aslan,dan tanpa menunggu balasan dari Bobby Aslan sudah lebih dulu masuk ke dalam taksi.

"tapi,,,!"ucap Bobby terpotong karena Aslan sudah menjauh.

"orang ngak searah. Dasar tuan Aslan brengsek!"

"ngak bisa apa. beri gue waktu untuk istirahat dulu kek,atau ngak minta nya baik-baik dan setidaknya tunggu persetujuan dari gue. Ini ngak,langsung nyelonong aja dia!"gerutu Bobby kesal. Tapi bagaimana pun Aslan tetap atasan nya jadi meski dengan wajah kesal dia tetap melakukan perintah Aslan.

----------------

"Coffe latte nya satu!"

"Arsya kemana?"tanya Aslan pada Vera,yang menulis pesanan nya.

"Arsya demam. Lagi istirahat di atas!"

"apa parah. Sudah kerumah sakit?"tanya Aslan terlihat begitu khawatir.

"dia udah minum obat kok,hanya butuh istirahat. Kalau khawatir lihat aja ke atas!"jawab Vera.

"di atas. Lewat mana?"

"masuk aja lewat sana,nanti ada tangga naik aja,hanya ada satu ruangan di atas."jelas Vera dan Aslan langsung berjalan dengan begitu cepat.

"sorry Sya!"gumam Vera setelah melihat Aslan menghilang.

.

.

.

Arsya memang sakit,tapi tidak parah. hanya saja Bimo menyuruh nya untuk istirahat, kalau tidak di suruh Bimo mungkin Arsya masih bekerja sekarang.

Aslan memasuki kamar sempit Arsya,hanya ada satu ranjang kecil disana dan bisa Aslan lihat kalau Arsya sedang tertidur pulas,dengan selimut yang sedikit tersingkap di bagian kaki,Aslan melangkah dengan pelan-pelan merapikan selimut Arsya dengan perasaan yang bagitu gugup,takut kalau dia mengganggu istirahat Arsya.

Tapi tidak bisa Aslan pungkiri kalau dia juga begitu merindukan Arsya sekarang,di tatap nya wajah Arsya dengan Aslan yang sedikit berjongkok di samping tempat tidur.

"kenapa bisa sakit?"tanya Aslan, dan mencoba memeriksa suhu dahi Arsya dengan tangannya, tapi tiba-tiba mata Arsya terbuka lebar.

Aslan mematung,matanya bersitatap dengan mata Arsya yang juga menatapnya.

Sedangkan Arsya berpikir kalau itu hanyalah mimpi atau dia sedang berhalusinasi. karena beberapa hari ini dia terlihat selalu menantikan Aslan,entah apa yang terjadi dengan perasaan nya tapi Arsya terlihat begitu senang, meski Aslan tidak lagi datang ke tempat kerja nya,tapi setidaknya Aslan muncul dalam mimpinya. Itu yang dipikirkan Arsya sekarang, hingga Arsya terlihat sedikit menyunggingkan senyum nya pada Aslan.

"Arsya. Kamu tidak apa-apa?"tanya Aslan panik, karena melihat Arsya yang tiba-tiba tersenyum padanya.

Padahal selama ini Arsya selalu menatap nya dengan ekspresi datar.

Arsya ikut tersentak'(apa ini bukan mimpi?)'tanya Arsya dalam hati.

Aslan yang masih begitu panik mencoba memegang Arsya,tapi dengan begitu cepat Arsya menghindar.

"ngapain kesini?"tanya Arsya menahan kegugupan nya dan mengeratkan selimut di tubuhnya.

"katanya kamu sakit. Aku hanya khawatir takut sakit kamu parah!"jelas Aslan, karena tau Arsya tidak nyaman jadi Aslan memundurkan langkahnya,tapi karena ruangan itu sempit jadi Aslan hanya bisa menjauh sedikit.

"gue ngak sakit kok,cuman butuh istirahat doang. keluar sana!"usir Arsya karena jantung nya sedang tidak aman.

"beneran. sini aku periksa dulu!"ucap Aslan dan kembali mendekat.

"ngak usah. Emang loe dokter!"

"keluar ngak!"ancam Arsya yang sudah bersiap-siap untuk memukul Aslan dengan bantal kalau dia berani mendekat.

"cuman mastiin aja Arsya!"ucap Aslan semakin mendekat tanpa takut dengan ancaman Arsya.

Arsya yang semakin gugup mencoba kabur dari hadapan Aslan,tapi karena lilitan selimut di tubuhnya membuat Arsya tidak leluasa dan hampir terjatuh,untung Aslan dengan sigap menarik Arsya agar tidak terjatuh ke lantai.

"hampir aja. Ngeyel banget sih!"ucap Aslan yang masih memegang tangan Arsya, dengan tubuh Aslan yang sudah setengah berada di atas ranjang.

wajah Arsya terlihat sudah bersemu kemerahan, perasaan malu juga gugup di rasakan Arsya.

sedangkan Aslan yang melihat Arsya terdiam dengan begitu cepat memeriksa suhu dahi Arsya.

"tuh kan masih panas!"

"masih aja ngeyel kalau ngak sakit!"

"tiduran lagi!"perintah Aslan dengan wajah serius.

kali ini Arsya menurut, atau dia akan semakin bertambah malu di depan Aslan.

"udah makan?"tanya Aslan dan Arsya hanya menggelengkan kepalanya.

"tunggu sebentar. Aku beli makanan dulu!"ucap Aslan dan keluar dari ruangan Arsya.

Sepeninggalan Aslan, Arsya langsung terduduk dan mengipasi wajahnya yang bagitu panas dengan tangan.

"dia sadar ngak sih kalau gue begitu malu?"gumam Arsya.

"tau ah. Malu banget gue!"rengek Arsya memukul mukul bantal nya.

1
Diana (ig Diana_didi1324)
semangat dan terus berkarya
mii: makasih kak🙂
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!