Pernikahan tanpa cinta akankah bertahan? Cerita ini beberapa bab mengandung tema dewasa harap bijak dalam menyikapinya ya. Selamat membaca🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Avisa_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27
"Aku terkadang berpikir apakah bos kita menderita mysophobia? Setiap beliau datang hal yang di katakan apakah semuanya sudah bersih, Bagaimana piringnya? Jangan lupa cuci tangan! Jangan lupa bersihkan ini itu. Bukan kah terlihat bersih di luar saja sudah cukup."Kata karyawan 1.
"Benar, bahkan bukan hanya cafe and tea house saja bahkan sampai ke Gallery Florist dan Flowers parfume. Aku juga sempat mengira beliau myshopobia. Walaupun begitu di mana lagi kita mendapatkan pekerjaan di tempat sebagus ini." Kata Karyawan 2
Tanpa mereka sadari Clarissa sedang mengamati mereka. Namun bukan merasa kesal Clarissa justru merasa senang karena Mereka sangat giat dalam bekerja dan menjaga kebersihan.
"Mbak Clarissa, ada tamu yang nyariin mbak Clarissa dia sendang menunggu mbak Clarissa di private room nomor tiga."Kata Regina asisten Clarissa.
"Baiklah aku akan menemuinya." Kata Clarissa.
......................
"Ah.. Mbak Clarissa saya ingin minta maaf atas kejadian sebelumnya. Saya sudah melakukan kesalahan besar karena pikiran saya yang pendek. Mohon maafkan saya." Kata Arin yang ternyata adalah tamu Clarissa di private room nomor 3 tersebut.
"Ah tidak apa-apa saya sudah tak apa-apa. Saya juga sudah memaafkan anda. Saya harap anda tidak akan bicara sembarangan soal saya maupun orang lain." Kata Clarissa tulus mengingat kan.
"Tentu saja, sekali lagi maafkan Saya mbak." Kata Arin.
"Ada apa Mbak Arin menemui saya?" Tanya Clarissa langsung tanpa basa basi.
"Anda harus berhati-hati dengan Rina mbak. Akhir-akhir ini tingkah Rina tidak normal." Kata Arin
"Apa yang membuat Mbak Arin berpikir seperti itu?" Tanya Clarissa yang tak paham.
"Saya sudah memikirkan nya dengan hati-hati karena Rina adalah teman saya juga. Walaupun awalnya saya tidak tahu. Tapi begitu mengenalnya saya tidak lagi pura-pura tidak tahu. Saya akan memberitahu mbak Clarissa soal pikiran dan sikap Rina sehari hari.
Arin menceritakan tentang Rina. Intinya Rina sangat membenci dan dendam dengan Clarissa. Clarissa tak bisa membayangkan sama sekali. Bahkan Rina tidak mau mengikuti trend yang berhubungan dengan Clarissa. Bahkan saat teman-teman nya yang lain mulai mendekorasi taman mereka dengan bunga justru Rina Menghancurkan semua bunga yang ada di tamannya karena itu mengingatkan Rina kepada Clarissa.
"Ternyata seperti itu ya. Lalu apa mbak Arin tahu apa yang akan dilakukan oleh Rina? " Tanya Clarissa.
"Maafkan saya, saya juga tidak tahu detailnya. Belum lama ini saya memutuskan pertemanan dengan Rina." Kata Arin sedih.
"Ah begitu. Terima kasih atas informasinya Mbak Arin. Kalau begitu saya pergi dulu karena ada janji hari ini. Saya tidak akan melupakan bantuan anda." Kata Clarissa berpamitan.
"Iya, saya harap kita bisa bertemu lagi di lain kesempatan mbak Clarissa." Kata Arin senang.
......................
"Sudah lama anda tidak ikut berkumpul ya Nak Rina." Kata Melina.
"Ah iya benar." Jawab Rina
"Katanya pelanggan setia toko wanita licik itu adalah para wanita sosialita dengan kata lain aku memotong hubungan mereka. Tokonya pasti akan hancur. Para wanita banyak yang membenci tikus karena kotor dan menjijikan. Para nyonya maupun gadis muda sebentar lagi akan menemukan tikus-tikus mati yang ada di Flowers Gallery. Lalu gosip akan menyebar dalam sekejap. Aku hanya tinggal bersabar menunggu waktu sampai wanita licik yang sok hebat itu hancur."Batin Rina
"Lama tak bertemu Rin, bagaimana kabarmu? Baikkan?" Tanya Dahlia.
"Syukurlah." Ucap Dahlia.
"Tapi Ngomong-ngomong kamu kelihatannya lagi seneng banget deh. Apa ada kabar baik?" Tanya Dina yang penasaran.
"Tentu saja aku sedang senang, tadi pagi orang suruhan ku memberi kabar bahwa tugasnya berhasil dia lakukan. Sebentar lagi wanita picik itu akan benar-benar hancur." Batin Rina.
"Ahh... Tida ada yang spesial, Saya hanya... " Belum selesai Rina menjawab
"Nyonya nyonya!!!!" Seorang pelayan paruh baya datang tergopoh gopoh.
"Bik Dar ada apa? Mengapa lari-lari sampai kehabisan nafas? " Tanya Henny.
"I itu ada beberapa polisi datang ke rumah." Kata pelayan tersebut.
"A apa yang terjadi?" Tanya Henny bingung rumahnya serasa di grebek.
"Maaf Bu sebelumnya, saya paham kalau anda sekalian terkejut. Kami datang karena perintah penangkapan. Ini surat perintahnya!" Seorang polisi menyerahkan surat perintah penangkapan kepada Henny.
Henny langsung bergegas membuka surat tersebut, "Rina Saraswati?"
"Iya benar Bu Henny kami dengar Rina Saraswati berada di sini." Kaya petugas polisi tersebut.
"Sa saya tidak salah apa-apa!!" Kata Rina seraya ingin kabur dari sana.
"Nona Rina, Anda kamu tangkap!" Kata petugas polisi yang sedang di bantu teman lainnnya menangkap Rina.
"Lepas! Lepaskan Aku! Aku gak bersalah! Kalian salah nangkap orang! Seharusnya kalian menangkap Clarissa!!" Teriak Rina meronta-ronta.
"Jadi anda sekarang menyuruh mereka untuk menangkap saya?" Clarissa tiba-tiba muncul bersama Rangga dan Dimas yang menemaninya berdiri di belakang Clarissa.
"Clarissa? Ada apa sebenarnya ini." Tanya Henny mewakili semua yang sedang melakukan perkumpulan sosial di ruang tamu Henny.
"Benar, saya juga ingin tau yang sebenarnya."Kata Clarissa. Clarissa menatap tajam ke arah Rina dan bertanya lagi, "Rina, Kenapa aku harus ditangkap?
Rina hanya diam Ketakutan melihat Clarissa yang bertanya dengan memasang wajah garang.
"Baiklah. Kalau kamu tak mau mengatakan biar aku saja." Clarissa menawarkan diri.
"Anda mencintai suami saya, dan membenci saya karena saya menjadi istrinya. Kemudian anda ingin menghancurkan saya dengan menghancurkan bisnis saya. Untuk mewujudkan nya anda menyuruh orang untuk meletakkan tikus-tikus mati di flower s Gallery." Clarissa menjelaskan membuat semua orang yang di sana sangat terkejut.
"Tapi sayangnya orang suruhan anda tertangkap CCTV dan sekarang dia ada di penjara, dan memberikan kesaksian bahwa anda telah menyuruh nya melakukan hal tersebut. Itulah sebabnya anda ditangkap." Imbuh Clarissa.
"Rina Saraswati, apakah perkataan saya salah? Terimalah kenyataannya tanpa ada saya sekali pun Alfarisqi juga tak akan mencintai anda." Tegas Clarissa dengan penuh percaya diri.
"Kamu... kamu tidak tahu apa-apa! Hah... Baiklah aku akan bertanya padamu. Bagaimana kamu menggoda Alfarisqi? Ahh.. Aku tahu pasti kamu seperti pelacur saat melayaninya di ranjang." Kata Rina menghina.
"Rina!!!" Henny yang mendengar terkejut mendengar perkataan temannya yang seperti itu. Bahkan semua yang ada di sana nampak tek percaya dengan apa yang mereka dengar.
Clarissa yang dari tadi seolah sangar dan garang juga terkejut. Badannya gemetar, Ini adalah penghinaan terparah yang ia dengar. Dia tak menyangka dengan perkataan Rina. Clarissa tak menyangka Rina yang katanya mencintai Alfarisqi justru dengan lantangnya menghina Alfarisqi seperti itu.
Alfarisqi memeluk Clarissa dari belakang dan menatap tajam ke Arah Rina.
Degh...