menceritakan tentang seorang gadis yang menyimpan hati pada seorang anak laki laki yang saat kecil dia jumpai. Hingga besar pun,gadis kecil itu masih mencintai laki laki itu.
gadis itu bermimpi ingin menjadi pasangan hidup si laki laki itu,dan yah impian nya terwujud kan. Namun sayang tuhan mempersatukan nya dengan cara yang salah,gadis itu menikah bukan karena cinta melainkan karena kesalahan satu malam.
akankah pernikahan mereka bisa bahagia? atau berakhir dengan nestapa karena hubungan yang mereka jalani berawal dari sebuah kesalahan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon h.alwiah putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 32. menyadari kesalahan
"ze tunggu."panggil Aryan saat dirinya baru keluar dari pintu utama.
Zea pun menghentikan langkahnya. "Kenapa?"tanya zea.
"Mau bareng gue gak."
"Emmm boleh deh, lumayan irit ongkos."ucap zea, akhirnya zea dan Aryan pun berangkat bersama.
Kebetulan juga searah. "Lo kenapa gak pake supir di rumah aja?"tanya Aryan, karena setiap berangkat kerja jika tidak bareng dengan arkha biasanya zea akan memesan grab.
"Ya kalau gue pake supir yang ada orang kantor pada curiga."
"Bilang aja itu supir nyokap Lo,kan nyokap bokap Lo juga sama kaya,jadi orang gak bakal curiga kalau lo udah nikah. Lagian ngapain pake di rahasiakan segala sih ze."
"Orang kantor gak tau kalau gue salah satu keluarga Pranadipa."
"Hah serius Lo ze?"kaget Aryan.
"Iya."
Sepanjang jalan mereka saling mengobrol, hingga tak terasa mereka sudah sampai di kantor Arkhana.
"Nanti pulang kantor jam berapa ze? Mau langsung beli susu buat Lo?"tanya Aryan setelah zea turun dari motornya.
"Iya,kalau pulang kayaknya jam 2 siang."ucap zea.
"Ya udah nanti gue jemput kesini,gue temenin beli keperluan Lo."ucap Aryan.
"Gak ngerepotin?"tanya zea.
"Aealahh kayak sama siapa aja Lo ze,tenang sebagai pengganti Abang gue yang kagak pengertian itu. Gue bakal selalu siap siaga buat Lo."ucap Aryan.
"Okey deh, makasih yah."
"Hemm,ya udah gih sana masuk."
Zea pun masuk kedalam kantor nya, setelah melihat zea sudah masuk kedalam. Aryan pun kembali melajukan motornya meninggalkan area gedung kantor milik sang Kaka.
"Cieee yang di anterin sama adek ipar."goda John.
Zea pun memelototkan matanya,bisa bisanya teman yang satu ini bicara dengan enteng seperti itu padahal disana bukan hanya ada mereka.
"Awsss, sorry ze lupa."John meringis kesakitan kala kaki nya di injak oleh Vans..
"Kenapa kagak bareng sama suami Lo ze?"tanya Vans sedikit berbisik.
"Gak,pengen bareng sama Aryan aja. Lagian suami gue berangkat nya agak siang."ucap zea yang sudah mulai menyalakan komputer nya.
"Lagi gak marahan kan kalian?"tanya John yang di balas gelengan kepala oleh zea.
"Lo harus lebih hati hati dan jaga jarak sama Aryan ze,jangan terlalu Deket inget sekarang Lo udah jadi istri dari Abang nya."ucap Vans.
Karena memang saat zea masih singel, kedekatan Aryan dengan zea terbilang cukup dekat bahkan tak jarang ada yang mengatakan jika zea dan Aryan itu pacaran.
"Iya,lagian gue deket juga masih dalam tahap wajar kan."ucap zea.
"Ya tapi kan tetap aja ze,hal yang Lo anggap wajar belum tentu di mata orang itu hal yang gak wajar. Buat menghindari aja adanya fitnah atau kesalahpahaman nantinya."ucap Vans.
Dia memang selalu bisa menjadi penasihat untuk ze,dia bisa menjadi seorang Kaka yang bijaksana. Beda dengan John yang kebanyakan bercanda nya.
"Iya bener apa kata Vans,lagian gimana kalau nanti suami Lo cemburu karena Lo lebih Deket sama adik nya dibandingkan dengan dia. Lagian ze sekarang tuh lagi marak marak nya ipar jadi maut."timpal John.
"Ouh jadi maksud Lo gue bakal kayak gitu,ngegaet Kaka nya sama adiknya gitu."kesal zea.
"Ya enggak juga ze,tapi ya untuk mengantisipasi agar ipar adalah maut itu gak terjadi sama Lo."ucap John
"Heem,thanks nanti gue lebih jaga jarak lagi sama Aryan."
Mereka pun melanjutkan pekerjaan mereka,hingga waktu jam makan siang tiba. Zea di panggil untuk ke ruangan Arkhana,namun zea malah mengajak kedua temannya untuk pergi ke kantin.
"Lo di panggil noh sama suami Lo,malah kesini."ucap John.
"Udah lama gue gak makan siang sama kalian berdua,Dede utun pengen makan sama uncle uncle katanya."ucap zea malah membawa bawa bayi di kandungan nya.
Padahal dia sedang malas bertemu dengan Arkhana. Sedangkan di ruangannya Arkhana tengah kalang kabut sendiri.
Arkhana merasa ada yang tidak beres dengan zea, buktinya sekarang zea tak ingin menemuinya. Tadi juga kedua orang tuanya memarahi dirinya yang katanya tak pengertian pada istrinya.
"Kira kira kalau cewek marah gara gara apa yah Arman?"tanya Arkhana.
Arman pun menggelengkan kepalanya. "Mungkin ada hal yang membuat nya sakit hati,atau masalah yang lain. Mungkin ingin di mengerti,ingin di perhatiin."ucap Arman.
"Memangnya nona sedang marah pada tuan?"tanya Arman.
"Sepertinya iya,dia selalu menghindar terus sama saya. Tadi juga gak mau berangkat bareng,kemarin malam tidur juga membelakangi saya,kemarin juga zea malam malam pergi ke supermarket buat nurutin ngidamnya sendiri padahal itu udah jam dua malam,dia gak bangunin saya malah pergi sama penjaga di rumah. Terus tadi juga pas sarapan orang tua saya marah saya gak tau penyebabnya apa. Semenjak kejadian kemarin."ucap Arkhana.
"Apa tuan tak menyadari kesalahan tuan?"tanya Arman.
"Memangnya saya membuat kesalahan apa?"Arkhana malah berbalik bertanya pada Arman.
Arman pun menghela nafasnya,dia keluar dari ruangan Arkhana membuat Arkhana tak mengerti dengan Arman.
"Kenapa semua orang kagak jelas sih."monolog Arkhana.
Tiba tiba Arman datang kembali keruangan nya dengan membawa laptop,lalu Arman simpan di hadapan Arkhana.
Tampak di laptop itu ada sebuah video berupa rekaman cctv kemarin. "Silahkan anda lihat dan dengarkan."ucap Arman.
Dia kira Arkhana sudah mengetahui letak kesalahannya, nyatanya tidak. Arman yang sudah gemas pun akhirnya memperlihatkan rekaman cctv kemarin,yang menurutnya itulah akar dari permasalahan Arkhana saat ini.
Arkhana pun melihat dan mendengarkan dengan seksama rekaman cctv nya. Hingga dirinya pun terkejut kala dimana dirinya membentak zea dan mengatakan jika ngidam zea merepotkan.
"Apa ini benar benar saya yang mengatakan nya?"tanya Arkhana,takut saja jika itu hanya editan.
"Memangnya siapa lagi tuan,mana mungkin saya mengedit nya. Tidak ada kerjaan sekali."kesal Arman.
"Bodoh kamu Arkhana."ucap Arkhana merutuki dirinya sendiri.
"Sekarang anda sudah mengetahui dimana letak kesalahan nya,wajar saja jika nonazea marah. Saya juga jika berada di posisi nona zea pasti akan seperti itu. Ingat tuan nona zea saat ini sedang hamil,wajar jika mengidam aneh aneh,ngidam nona zea bisa di bilang masih normal,coba saja anda cari tau ada tuh orang hamil ngidamnya sangat aneh,ada yang pengen ngebotakin rambut suaminya,ada yang pengen suaminya pake kostum aneh dan berkeliling kota dengan memakai kostum aneh itu."
"Keinginan nona zea kemarin juga bukan benar benar keinginan nona zea,tapi keinginan anak kalian. Mungkin jika nona zea bisa memilih dia juga tak ingin seperti ini,dia sudah berkorban banyak,dia merasakan perubahan mood,mual mual pusing,belum lagi membawa anak kalian di perutnya yang pastinya tidaklah mudah."ucap Arman mencoba menyadarkan Arkhana.
Arkhana pun hanya bisa terdiam dan mulai menyadari kesalahannya.
"Kita sebagai seorang laki laki, sebagai seorang suami harus selalu siap siaga buat istri yang lagi hamil, menemani nya, berusaha mengerti apa yang dia inginkan,sabar menghadapi segala mood dan keinginan nya, menuruti semua ngidam nya. Ya itulah tugas suami,namun jika di pikirkan itu semua tak cukup membalas semua jasa seorang istri yang sedang mengandung bahkan saat nanti melahirkan."
Kini Arkhana oh merasa bersalah pada zea,sudah mah zea menjadi korban atas kejadian malam kelam itu,lalu zea tak di perlakukan dengan baik oleh Arkhana.
semangat author💪