Karena hasutan dan kebodohannya sendiri membuat Ratu Azelia kehilangan semua yang dia miliki, harta,tahta dan cinta bahkan nyawa.
Beruntung sebelum kematiannya Sang Ratu mendapatkan kalung liontin Ruby, yang memiliki kekuatan sihir yang membuat sang Ratu mendapatkan kesempatan kedua untuk mengubah takdir.
" kalung ini, adalah hadiah terakhirku untukmu Azelia, maaf mungkin sudah terlambat tapi aku tidak ingin menyia-nyiakan waktu yang tersisa, Azelia! aku sangat mencintaimu, " lirih Raja Alexander lalu tersenyum manis dengan wajah yang pucat pasi.
" Tidak ... Alex ! tidak, jangan tinggalkan aku hiks ... hiks, " teriak Ratu Azelia putus asa seakan jiwanya pergi bersama cahaya keemasan yang semakin memudar.
" Alex! maafkan aku yang begitu bodoh hingga menghancurkan semua yang ku miliki, " tangis Ratu Azelia tidak lagi bersuara air matanya mengering, jiwanya terbang entah kemana.
Setelah mendapatkan kesempatan kedua, Sang Ratu berjanji akan melindungi suaminya dan membalas dendam.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Syauqi Kartika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 23 Menunjukkan Kekuasaan
Di istana Ratu Bright.
Di taman bunga mawar kesukaan Ratu Azelia.
Kini hampir separuh taman mawar sudah rusak porak poranda, akibat ulah Para pelayan yang dipimpin langsung Lady Eliana dengan beringas memotong bunga-bunga mawar merah untuk dijadikan hiasan di pesta jamuan teh.
Mona merasa marah kepada lady Eliana yang tidak tau diri dan juga merasa takut kalau Ratu Azelia tau taman mawar kesukaannya dirusak oleh orang yang selalu mencari masalah dengan Ratu Azelia.
" Saya mohon lady, jangan ambil bunga-bunga itu, apalagi memotong dengan sembarangan, itu bisa merusak pohon bunga mawar, yang di tanam langsung oleh Yang mulia Ratu, " Mona memohon dengan berlutut agar lady Eliana mau mendengarkan.
Pasalnya pohon-pohon bunga mawar banyak yang rusak, baik itu daun maupun bunga mawar banyak yang berserakan dimana-mana.
" Hei ... aku hanya memotong dengan lembut, matamu yang sebelah mana yang melihat aku merusak bunga mawar yang terlihat biasa saja ini, lagipula aku hanya mengambil beberapa untuk dijadikan hiasan di acara pesta minum teh, pasti Azelia merasa beruntung bunga jelek ini.
Aku jadikan hiasan dipesta minum teh, dan atas dasar apa! pelayan seperti dirimu menyanggah perintah dari adik Raja Alexander, ingat ini di dalam kepalamu apa pun yang aku inginkan pas- "
Whuuushh
Plak
Suara tamparan yang keras menampar pipi mulus Lady Eliana.
" Kamu, " mata hazel lady Eliana membulat sempurna.
" Ia ... ini aku! " Ratu Azelia menatap tajam kearah Lady Eliana.
Ratu Azelia datang menggunakan sihir telefortasi dan langsung menampar keras pipi lady Eliana yang telah membuat taman mawar kesukaannya rusak, mata biru laut Ratu Azelia berkeliling melihat kelopak bunga mawar, daun hingga batang bunga berserakan dimana-mana.
" Berani-beraninya kamu menamparku, " teriak Lady Eliana tidak terima pipi mulus miliknya di tampar dengan keras hingga meninggalkan bekas kemerahan.
Ratu Azelia menaikan satu alisnya. " Panggil aku Yang mulia Ratu, " Perintah Ratu Azelia dingin.
" Heh, " Lady Eliana mengejek Ratu Azelia mata hazelnya memindai dari ujung kaki hingga ujung rambut Ratu Azelia yang nampak sangat mempesona.
'Kurang ajar, apa - apaan wanita ini, menyuruhku memanggilnya Ratu, dan kenapa dia semakin cantik. '
Batin Lady Eliana.
Ratu Azelia tersenyum menyeringai.
Plak
Kembali suara tamparan keras menggema, sontak Lady Eliana memegang pipinya yang terasa semakin sakit.
Para pelayan dan para Prajurit yang ada di taman mawar masih merasa terkejut, lagi dan lagi Ratu Azelia menampar lady Eliana, Padahal setahu mereka Ratu Azelia selalu takut untuk menyinggung lady Eliana sebelumnya, mereka juga merasa takut akan aura dingin dari tubuh Ratu Azelia.
Mereka dengan serentak menundukkan kepala.
Reaksi keras Ratu Azelia yang terlihat kejam dan mendominasi membuat mereka semua semakin takut bahkan kini mereka mulai merasa sesak nafas.
" Azelia, " teriak Lady Eliana murka, dia tidak terima dengan perlakuan Ratu Azelia yang menentang karena biasanya Ratu Azelia selalu patuh dan menuruti kehendaknya.
Plak
Plak
Plak
Plak
Kembali pipi mulus lady Eliana ditampar dengan keras tanpa jeda.
" Aduh ... tanganku jadi sakit, aku begitu lemah lembut sehingga tanganku tidak bisa melukai orang lain, " ucap Ratu Azelia dengan mimik wajah yang terlihat lemah.
Air mata mulai menetes dari mata hazel milik lady Eliana karena tidak tahan dengan rasa sakit dari tamparan Ratu Azelia.
Melihat reaksi lady Eliana, Ratu Azelia tersenyum manis semanis gula.
" Mona ... lanjutkan, " Perintah Ratu Azelia dingin.
Dengan seyum semanis gula Mona melaksanakan perintah Ratu Azelia.
Plak
Plak
Mona mengibaskan tangannya dengan santai.
" Yang mulia Ratu, maaf tangan saya juga sakit, ternyata kulit wajah Lady Eliana sekeras tembok gerbang istana, " Mona mengejek dengan wajah polos.
" Huufff, " Suara tawa yang tertahan berasal dari para pelayan dan para prajurit.
" Kurang ajar, kau hanya pelayan berani-beraninya, " teriak Lady Eliana tidak terima dihina secara terang-terangan.
" Apa! " Ratu Azelia memutar bola matanya malas.
" Ratu ini merasa lady Eliana tidak punya etika seorang bangsawan, ah iya kalau lady lupa, biar Ratu Bright ini jelaskan, etika dasar seorang bangsawan saat bertemu keluarga kerajaan wajib memberi hormat dengan membungkukkan badan, " Ratu Azelia menjeda ucapannya dia tersenyum menyeringai.
" Lalu ini istana Ratu Bright, istana mawar milikku, istana ini dibangun khusus untukku, tidak boleh siapa pun bisa seenaknya masuk, termasuk dirimu, apa lagi sampai mengacak acak taman mawarku, dan Ratu Bright ini merasa tamparan saja tidak cukup untuk menghukummu, " jelas Ratu Azelia lagi menunjukkan kekuasaan dirinya di kerajaan Bright.
Lady Eliana tercengang tidak menyangka Ratu Azelia akan menunjukkan taringnya.
Di dalam hati lady Eliana mengumpat dan menatap tajam kearah Ratu Azelia, bila saja tatapan bisa membunuh, mungkin Ratu Azelia sudah mati oleh tatapan Lady Eliana.
" Aku adik dari Kakak Xander, " ucap lady Eliana tidak mau kalah.
" Heh ... cuma adik angkat, tidak ada hubungan darah dengan suamiku, dan status kebangsawanan mu hanya seorang Lady, upss! Ratu Bright ini hampir lupa, hanya seorang gadis desa yang beruntung diambil oleh ibunda Ratu Astein untuk menjadi seorang lady, sedangkan Ratu ini sebelum menjadi Ratu Bright, adalah seorang putri bangsawan dari Duke Clinton.
Bukan seperti seorang gadis yang tidak tau asal-usulnya, yang diangkat menjadi seorang lady hanya karena kasihan, oh memang ibunda Ratu Astein memiliki hati yang sangat mulia, tidak seperti seseorang yang tidak tahu diri,upss! apa Ratu ini terlalu jujur, " ungkap Ratu Azelia dengan senyuman semanis gula.
Wajah lady Eliana menggelap, kedua tangannya mengepal di balik gaun kuning miliknya, buku-buku jarinya memutih.
Tetapi Ratu Azelia tidak perduli, dia melanjutkan ucapannya.
" Jadi mulai dari sekarang, harap lady tau dimana kedudukanmu, yah hari ini anggaplah hari baik mu, karena jika lain kali." Ratu Azelia menjeda dan detik berikutnya.
" Prajurit, " teriak Ratu Azelia wajah manis yang ditunjukkan tadi berubah dingin dan kejam.
Para prajurit yang berada di taman mawar langsung tergopoh-gopoh berlutut.
" Hormat hamba Yang mulia Ratu, " ucap para prajurit serentak.
" Seret wanita ini keluar dari istanaku, kedepannya penggal saja kepalanya kalau dia berani memasuki istana mawar ini lagi, apa kalian mengerti! " perintah mutlak Ratu Azelia, mata biru laut Ratu Azelia berkilat tajam.
" Mengerti yang mulia Ratu, hamba laksanakan, " Para prajurit segera menyeret paksa lady Eliana yang meronta ronta minta dilepaskan, teriakan kemarahan Lady Eliana menggema ditaman mawar.
" Tidak! jangan seret aku, lepaskan, " Lady Eliana berteriak seperti orang tidak waras.
" Huh, " Ratu Azelia menghela nafas berat setelah kepergian lady Eliana.
" Mona ... ikut aku ke kamar, sedangkan kalian bersihkan kekacauan di taman mawar ini, " Ratu Azelia memberi perintah dengan dingin tanpa ekspresi.
" Hamba laksanakan Yang mulia Ratu, " ucap para pelayan serentak.
Ratu Azelia berjalan dengan elegan dan menawan tetapi aura dingin menguar dari tubuh mungil itu.
Di dalam kamar Ratu Azelia.
" Mona aku sudah lapar, cepat sajikan makanan kesukaan ku seperti biasa, " Perintah Ratu Azelia setelah bokong nya duduk di sofa mewah berwarna emas.
" Tapi yang mulia, " Mona terlihat ragu untuk melanjutkan.
" Ada apa? " Ratu Azelia menaikan satu alisnya.
" Itu ... yang mulia, semua koki di istana mawar ini dipindahkan oleh Lady Eliana ke istana Lily, " jelas Mona lagi.
" Apa! dipindahkan katamu! " Ratu Azelia membenarkan duduknya.
" Ia yang mulia, " jawab Mona marah, dia mengingat lagi tindakan sewenang-wenang lady Eliana setelah kedatangannya ke istana.
" Dimana yang mulia Raja, " selidik Ratu Azelia, dia akan marah kalau ternyata Raja Alexander tidak memihak pada dirinya.
" Sudah dua hari Yang mulia Raja Alexander keluar istana, tepatnya Yang mulia Raja ke kota Amer bersama Tuan Kenzo, setelah kepergian yang mulia Raja, lady Eliana bersikap seenaknya di Istana, " jelas Mona akhirnya, dia merasa lega bisa menyampaikan kegundahan hatinya setelah kepergian Ratu Azelia ke akademi sihir.
" Oh, jadi wanita itu menganggap aku hanya patung penghias istana mawar ini, Mona! aku rasa dia memang bodoh, membuat onar saat Yang mulia Raja tidak ada di istana, jadi ini semakin mudah bagiku, " Ratu Azelia tersenyum manis semanis gula tapi aura yang keluar dari tubuh mungil itu membuat orang merinding.
Mata hazel Mona berbinar-binar, dia yakin Ratu Azelia kini akan membalas perbuatan Lady Eliana.
Bersambung...
Jangan lupa like, komen, subscribe, dan vote.
follow Author juga ya❤️😘