NovelToon NovelToon
Perjalanan Pendekar Pedang Naga

Perjalanan Pendekar Pedang Naga

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Kelahiran kembali menjadi kuat / Perperangan
Popularitas:7.6k
Nilai: 5
Nama Author: Laghrima~

Dalam dunia persilatan penuh kekerasan, Fang Wei, seorang pemuda lemah, bertransformasi menjadi pendekar tangguh untuk membalas dendam atas kehancuran Sekte Vila Bambu Giok. Dengan bimbingan misterius Cheng Qing, Fang Wei menjelajahi dunia persilatan, menghadapi bahaya, dan menemukan kekuatan sejati.

INI ADALAH KISAH SETELAH RIBUAN TAHUN SETELAH KISAH XIAO CHEN (LPN)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Laghrima~, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sebuah Kerinduan

Fang Wei hanya berharap jika seseorang yang dilihatnya sebelum ia kehilangan kesadaran tidak berniat buruk dan berharap diselamatkan.

Seseorang itu masih tersenyum hangat, ia memeriksa kondisi tubuh Fang Wei sebelum menggeleng pelan. Tidak lama kemudian ia melambaikan tangannya di udara memunculkan sebuah botol giok dan mengambil satu pil darinya lalu memasukkannya ke dalam mulut Fang Wei.

Selesai melakukan itu ia lalu duduk di bersila di hadapan Fang Wei dan kembali memunculkan sebuah pedang dari ayunan tangannya, pedang itu sangat unik. Karena dari sarung pedang bahkan bilah pedangnya berwarna hitam segelap malam.

Pedang itu bergetar sebentar setelah di keluarkan dari sarungnya sebelum perlahan pedang itu diselimuti aura hitam dan terdengar suara pria tau darinya.

"Hei, dia tidak mati 'kan?" Tanya suara dari pedang itu.

"Biarpun dia mati, aku pastikan akan membawa jiwanya kembali!" Seseorang itu tersenyum percaya diri.

"Kau terlalu sombong untuk seukuran manusia tua!" Lagi-lagi pedang itu bersuara namun hanya pemiliknya saja yang bisa mendengarnya.

"Si tua Xiao! Beraninya kau meninggalkanku tadi! Sebagai gantinya, hidangkan untukku makanan lezat!" Seorang gadis dengan pakaian merah muncul di mulut goa dan menunjuk pemuda dengan pedang hitam tadi.

"Kau tidak punya hak untuk perintahmu." Pemuda itu menjawab acuh, ia bahkan tidak menatap gadis itu.

"Kau! Si tua menyebalkan!" gadis itu menunjuknya geram.

"Aku termasuk masih muda dibanding kau!" Pemuda itu tertawa seraya melirik gadis itu yang kini melototkan matanya.

Gadis itu menghentakkan kakinya ke tanah sebelum pergi meninggalkan mulut goa seraya komat-kamit seolah mengutuk ucapan pemuda tadi.

Tidak lama setelahnya, Fang Wei pelan-pelan memperoleh kembali kesadarannya. Ia membuka matanya perlahan dan samar-samar melihat sosok pemuda yang tersenyum hangat di depannya.

"Apa tubuhmu lebih baik sekarang?" pemuda itu bertanya sambil membantu Fang Wei bersandar kembali di batu.

Fang Wei mengepalkan tangannya mencoba mengetes kondisi tubuhnya, Fang Wei secara samar merasakan jika sudah tidak ada lagi sensasi terbakar oleh racun walau tubuhnya masih terasa lemas.

"Terima kasih atas bantuan anda, Senior! Aku akan membalasnya setelah kondisiku lebih baik." Fang Wei memberikan hormatnya.

"Itu tidak perlu, lagi pula aku menolongmu karena ditakdirkan." Pemuda itu tersenyum hangat.

Kondisi Fang Wei seolah menjadi lebih baik melihat senyuman itu, "Jika tidak keberatan, apakah saya bisa mengetahui nama Senior?"

"Tentu saja, margaku Xiao dan namaku Chen..."

Fang Wei terdiam setelah mendengar nama itu, pikirannya melayang mengingat cerita Cheng Qing sebelumnya. Fang Wei lalu menatapnya lekat-lekat, selain masih terlihat muda serta tidak ada rambutnya yang putih tidak ada lagi yang bisa membuktikan jika Xiao Chen di cerita Cheng Qing adalah orang di hadapannya.

"Senior Xiao, apakah kita pernah bertemu sebelumnya?" tanya Fang Wei, ia penasaran dengan rasa akrab di hatinya.

Xiao Chen tersenyum tipis, "Mungkin, tapi... kau mungkin tidak lagi mengingatnya." Jawabnya.

Fang Wei mengerutkan dahinya, jawaban Xiao Chen terasa aneh untuknya namun ia tidak lagi mempermasalahkannya.

Xiao Chen memandang Fang Wei dengan tatapan kerinduan sebelum ia tiba-tiba mengalihkan wajahnya. Jauh dari lubuk hatinya, tersirat rasa rindu yang sangat dalam sementara Fang Wei hanya melihatnya dengan kebingungan dengan sikapnya.

"Ini, pulihkan kondisimu. Aku ingin membicaran sebuah hal dengamu." Ucap Xiao Chen setelahnya ia mengeluarkan satu botol giok berisi pil pemulihan dan memberikannya ke Fang Wei.

"Senior, ini..." Fang Wei ragu menerimanya namun Xiao Chen mengatakan jika pil itu tidak berguna untuknya.

Setelah itu Xiao Chen keluar dari goa meninggalkan Fang Wei yang mulai duduk bersila memulihkan kondisinya, sebenarnya ia masih takjub setelah memastikan sudah tidak ada lagi racun yang tersisa pada tubuhnya malahan sekarang tubuhnya terasa dipenuhi energi.

Fang Wei baru membuka matanya setelah dua jam berlalu, sekali lagi ia merasa takjub. Seharusnya kondisinya memakan waktu lama untuk kembali prima namun setelah ia memakan pil pemberian Xiao Chen tadi prosesnya seolah dipercepat.

"Siapa sebenarnya Senior Xiao ini?" Fang Wei bertanya-tanya, ia curiga bahwa Xiao Chen merupakan orang dari Asosiasi Bulan Perak mengingat hanya Asosiasi itulah yang bisa mempunyai pil yang sangat luar biasa seperti ini atau setidaknya Xiao Chen adalah anak dari salah satu keluarga Klan Bangsawan yang berpengaruh.

"Kyaaaa... Aku pasti sedang bermimpi lagi!"

Fang Wei tersentak kaget ketika seorang gadis muncul dan berteriak ke arahnya, gadis itu dalam sekejap sudah berada di dekatnya dan meraih wajahnya.

"Aku tidak sadar tadi karena kau memakai topeng! Kenapa kau menyembunyikan wajah setampa ini?!" Gadis itu mengelus wajah Fang Wei membuat ia tak nyaman namun tidak bisa melepaskan diri.

Kepalanya seolah ingin copot ketika ia berusaha melepaskan wajahnya, "Senior, mohon lepaskan tangan anda! Kepalaku ingin meledak!" Fang Wei sudah tidak tahan.

"Akh, maafkan aku! Namaku Chi Yue, kau bisa memanggilku Yueyue atau Sayang!" gadis itu memperkenalkan dirinya sambil tersenyum selebar mungkin.

Fang Wei tersenyum canggung, ia mendadak teringat seseorang yang tingkahnya mirip dengan Chi Yue. Tak lama senyumannya menghilang, nama Chi Yue terasa pernah Cheng Qing ceritakan juga. Fang Wei memandang Chi Yue lekat-lekat membuat Chi Yue tersipu malu.

"Chi Yue? Ini... Apakah Senior mengenal Cheng Qing?" Fang Wei tidak bisa lagi menahan pertanyaan dalam dirinya. Nama-nama yang mereka sebutkan kenapa sama persis dengan cerita Cheng Qing.

"Oh, kau kenal dengan wanita tua itu?" Chi Yue mengangkat alisnya.

"Sampai kapan kau pura-pura lupa dengan usiamu sendiri?" Xiao Chen muncul di belakang Chi Yue membuat Fang Wei tersentak kaget karena tidak menyadari kehadirannya sampai Xiao Chen bersuara.

Xiao Chen kembali dengan babi hutan berukuran besar bersamanya, ia memikul babi itu dengan satu tangan tampa usaha berarti.

"Senior Xiao..."

Fang Wei bangkit dan memberi hormat walaupun ia adalah Pendekar Suci namun ia sama sekali tidak bisa membaca tingkat bela diri Xiao Chen maupun Chi Yue apalagi Xiao Chen sudah menyelamatkan nyawanya membuat ia menghormatinya.

"Pendekar Suci gerbang ketujuh puncak di usia dua puluh tahun? Tidak buruk..." Xiao Chen mengangguk pelan mengamati Fang Wei.

Fang Wei menahan napasnya, baru kali ini ada yang tahu tingkat bela dirinya dengan mudah bahkan mengetahui umurnya secara akurat. Xiao Chen tersenyum tipis menanggapi reaksi Fang Wei.

"Wei-gege, tidak usah pedulikan dia!" Chi Yue memasang wajah manja dan meraih lengan Fang Wei.

"Senior Chi, ini..." Fang Wei tersenyum canggung tidak tahu harus berbuat apa, ia hanya menatap Xiao Chen dengan wajah memelas.

"Kurangi sifat mesummu itu!" Xiao Chen menjitak kepala Chi Yue membuat gadis itu menjerit kesakitan sambil memegangi kepalanya.

Xiao Chen melemparkan babi buruannya ke Chi Yue lalu menarik Fang Wei dan meninggalkan goa menyisakan Chi Yue yang mengomel tiada henti.

"Apa kau memiliki Seruling yang sama?" tanya Xiao Chen setelah ia membawa Fang Wei cukup jauh dari goa.

Xiao Chen mengeluarkan sebuah Seruling dari ruang hampa, Fang Wei bereaksi setelah melihat seruling itu. Seruling yang berwarna hitam pekat itu sama dengan miliknya hanya gantungan giok yang berbeda warna dan sedikit ukiran huruf yang tidak dimengerti oleh Fang Wei.

"Jangan menyembunyikannya, aku tahu kau juga mempunyainya." Xiao Chen tersenyum hangat namun tatapan matanya dingin membuat Fang Wei merinding.

Fang Wei menarik Seruling Kematian dari kantong ruangnya, Cheng Qing langsung muncul dan buru-buru meminta maaf.

"Berapa nyawa yang sudah kau ambil dengan seruling itu?" tanya Xiao Chen tatapannya semakin dingin setelah merasakan aura kematian yang sedikit pekat dari seruling itu.

Fang Wei tidak kaget karena memang aura kematian itu tidak bisa disembunyikan, ia menceritakan semuanya tentang seruling itu tampa menutupi atau menambahi ceritanya.

"D-ia! Bagaimana dia bisa berada disini?!" Cheng Qing menjerit kaget ketika baru menyadari Xiao Chen.

"Apa maksudmu?" Fang Wei reflex bertanya heran melihat reaksi Cheng Qing.

Cheng Qing menunjuk Xiao Chen dengan mulut terbuka tampa ada kata yang keluar, reaksinya itu semakin bertambah ketika Chi Yue menampakkan dirinya.

"Kau?! Tidak mungkin!"

Chi Yue langsung menunjuk Cheng Qing setelah ia mendekat, matanya yang bisa melihat kebenaran itu langsung melihat Cheng Qing yang melayang di dekat Fang Wei. Chi Yue semakin kaget ketika pandangannya jatuh ke seruling di tangan Fang Wei.

"Sial! Berapa banyak sebenarnya Roh yang pengacau itu tarik?! Dia bahkan mereplika Seruling Neraka!" Nada bicara Chi Yue meninggi nampak sekali ia tidak senang.

"Senior Chi, anda bisa melihatnya?" Fang Wei tidak bisa lagi menyembunyikan keterkejutannya.

"Tentu saja Wei gege, walaupun aku lebih nyata tapi kami sebangsa." Nada suara Chi Yue sedikit melunak kepada Fang Wei.

"Haaa, baru seribu tahun setelah Era Kekacauan sekarang ada lagi?" Xiao Chen menghela nafas lesu.

"Seribu tahun?" Fang Wei semakin kebingungan.

Cheng Qing menenangkan dirinya sebelum menceritakan jika Xiao Chen di hadapan Fang Wei sekarang adalah orang yang sama dengan orang yang pernah ia ceritakan. Hal itu membuat Fang Wei sangat terkejut hingga menahan napasnya.

***

Hai, Terima kasih sebelumnya sudah meninggalkan like dan komentarmu yang berharga. Itu sangat membantu...

Maaf up babnya lama, karena seharian ini saya sedang sibuk dengan acara keluarga dan tidak nyaman jika tidak menghadirinya.

LPPN akan up setiap hari dan bonus bab di hari minggu...

1
Wine And Tobacco's
Good
Wine And Tobacco's
Nice.
Mistar Efendi
nice Thor👌
Anjaz Milian
semangat
Anjaz Milian
semangat terus thor
ahmat saepuloh
karya yang bagus
Alfero Septiawan
mantabbb
Wine And Tobacco's
Tulis aja dulu. Combine dgn semua imajinasi 💪
ahmat saepuloh
semoga sehat selalu thor
ahmat saepuloh
semoga sehat selalu
ahmat saepuloh
ok
ahmat saepuloh
bagus
ahmat saepuloh
ok
ahmat saepuloh
semangat
ahmat saepuloh
ok
ahmat saepuloh
mantep
ahmat saepuloh
sip lah lanjutkan aku mendukungmu
afifo maning
mantap. semangat sampai tamat
ahmat saepuloh
lanjutkan yg puanjang
Anjaz Milian
bagus
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!