NovelToon NovelToon
Air Mata Pernikahan

Air Mata Pernikahan

Status: sedang berlangsung
Genre:Aliansi Pernikahan / Kontras Takdir
Popularitas:23.7k
Nilai: 5
Nama Author: Reny Rizky Aryati, SE.

aku tidak tahu apakah pernikahanku akan berjalan sempurna atau tidak...

aku juga tidak tahu apakah aku mampu melewati pernikahan ini hingga akhir atau tidak...

hanya Tuhanlah yang tahu akhir kisah cinta pernikahanku ini...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reny Rizky Aryati, SE., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Penindasan

Alishba lalu terbangun, mencoba bangkit dari tempat dia berbaring seraya beringsut turun.

Badannya terasa pegal-pegal, terutama bagian bawah perutnya yang terasa sangat perih dan sakit.

Sempat Alishba hampir terjatuh ketika mencoba turun dari atas ranjang tidurnya.

"Auwh ?!" keluhnya sembari berpegangan erat pada tepi ranjang tidurnya.

Alishba berusaha berhati-hati saat dia ingin pergi dari tempat tidurnya.

Tidak ingin membangunkan Sulaiman yang pastinya suaminya itu akan mengganggu dirinya dengan serangkaian kata-kata atau tindakan.

Alishba menarik gaunnya yang tergeletak dilantai dan telah koyak itu lalu mengenakannya ke tubuhnya.

"Sakiiit...", rintihnya lirih.

Alishba berjalan terhuyung-huyung mencapai kamar mandi.

"Sakit sekali ?!" ucapnya dengan gemetaran.

Krieeet... !

Alishba memutar pegangan pintu kamar mandi lalu masuk ke dalam sana.

"Tuhan... ?! Apa yang telah aku lakukan ?!" kata Alishba sembari membuka kran air untuk membasuh seluruh tubuhnya.

Alishba mengguyurkan badannya di bawah siraman air pancuran, mencoba membersihkan seluruh tubuhnya dari bekas cumbuan Sulaiman.

"Oh, tidak... ?!" ucapnya sembari terisak-isak sedih.

Alishba yang merasa dirinya sangat kotor akibat ulah Sulaiman yang telah menidurinya, dan mengambil keperawannya itu, terus saja menangis.

Air dingin dari siraman kran pancuran tak dia rasakan dingin lagi, semua terasa mati rasa bahkan tubuhnya tidak merespon rasa dingin air mandi yang bersuhu sangat dingin.

Alishba tersedu-sedu dengan kedua mata terpejam rapat.

Air mandi terus mengguyur basah tubuhnya yang terbuka polos.

"Tuhan... ?!" ucapnya terus-menerus menangis.

Dicengkramnya kran di depannya dengan perasaan kecewa bercampur marah, tapi dia tidak bisa berbuat apa-apa atas perlakuan kasar Sulaiman terhadap dirinya.

"Ini bukan cinta !" kata Alishba dibawah guyuran air.

Alishba terus-menerus menggosok tubuhnya dengan telapak tangannya, berharap bekas ciuman Sulaiman menghilang dari tubuhnya.

Namun, semua tidak dapat dihilangkan, membekas dalam, dan membentuk sebuah luka pedih yang teramat menyakitkan hati Alishba.

Harga dirinya yang dia jaga mati-matian menghilang begitu saja bahkan rasanya dia ingin mati saja.

"Apa salahku harus menerima ini semua ???" ucapnya.

Alishba tiada hentinya mengguyurkan dirinya di bawah pancuran air mandi.

Diatas ranjang tidur...

Terlihat Sulaiman mulai terbangun, perlahan-lahan, dia membuka kedua matanya yang terasa berat.

"Uhk ?!" keluh Sulaiman.

Sulaiman menggeliat pelan seraya menepiskan selimut dari atas tubuhnya ketika dia terjaga dari tidurnya.

"Uhk ?! Pening sekali ?!" ucapnya sambil memggosok matanya.

Sulaiman langsung tersadar dan teringat pada Alishba, dia tersentak kaget ketika melihat bekas darah di atas kain seperai.

"Tuhan... ?! Apa yang telah aku lakukan pada Alishba ?!" gumamnya.

Raut wajah Sulaiman berubah pias, memucat pasi saat dia mengingat apa yang telah dia lakukan pada Alishba beberapa jam yang lalu.

"Demi Tuhan ?!" ucapnya tertegun tegang.

Sulaiman menarik rambut bagian atas seraya memaki-maki dirinya sendiri.

"Sial ! Bodoh !" makinya kesal.

Sulaiman mengedarkan pandangannya ke arah ruangan kamar tidur, mencari-cari keberadaan Alishba di kamar ini.

"Alishba... ?!" panggilnya cemas.

Sulaiman memperhatikan dirinya yang tidak mengenakan sehelai lembar kain sama sekali di tubuhnya, tersentak sadar lalu meraih cepat jubah tidurnya yang tersampir di bahu kursi.

"Aku benar-benar kehilangan kesadaranku akibat emosional padahal aku sudah tidak dibawah pengaruh minuman keras", kata Sulaiman.

Sulaiman kembali mengingat-ingat apa yang terjadi beberapa jam lalu, saat dia terbawa emosi ketika melihat Alishba pulang tapi tidak segera menemui dirinya ataupun mencarinya.

Alasan yang membuat murka Sulaiman karena Alishba tidak menghiraukan dirinya meski Sulaiman berada di rumah saat ini, tapi Alishba malah langsung ke kamarnya tanpa mengingat bahwa dirinya telah menikah sekarang ini.

Mengingat hal itu lantas membuat Sulaiman meradang marah dan memutuskan menemui Alishba di kamarnya.

"Tuhan... ?!" gumamnya frustasi lalu menundukkan pandangannya.

Terdengar suara air mengalir dari arah kamar mandi ketika Sulaiman mulai berkonsentrasi penuh agar pikirannya sadar sepenuhnya, dia mendengar bunyi air pancuran dari atas tempat tidurnya.

"Apa dia mandi ?" tanyanya pada dirinya sendiri.

Timbul keinginan untuk melihat ke dalam kamar mandi, mencoba memastikan apa Alishba benar-benar berada di sana.

Sulaiman beringsut turun dari atas ranjang tidurnya seraya mengikatkan tali jubah tidurnya berwarna biru itu ke arah samping kanan.

"Aku akan memastikannya sendiri, apakah itu Alishba atau hanya suara air saja yang tidak dimatikan setelah mandi", kata sulaiman.

Sulaiman melangkah tergesa-gesa ke arah kamar mandi lalu berdiri diam, tepah di depan pintu kamar mandi.

"Alishba, kau didalam ?" tanyanya penasaran.

Namun tidak ada jawaban dari siapa-siapa di dalam mandi, Sulaiman semakin penasaran dengan yang ada di dalam kamar mandinya.

"Alishba !" panggilnya lagi.

Sulaiman meraih pegangan pintu kamar mandi, mencoba membukanya, ternyata pintu tersebut tidak terkunci.

Krieeet... !

"Terbuka ?!" kata Sulaiman. "Apa dia sengaja tidak mengunci pintu agar aku masuk ke dalam kamar mandi dan ikut mandi bersamanya ?!"

Perlahan-lahan Sulaiman mendorong pintu kamar mandi di depannya seraya melangkah masuk dengan langkah hati-hati.

Suara air pancuran semakin terdengar jelas ketika Sulaiman berjalan masuk ke dalam kamar mandi.

Alangkah terkejutnya Sulaiman ketika dia melihat Alishba berdiri di bawah pancuran air kran mandi sembari menangis terisak-isak sedangkan pandangannya tertunduk dalam.

"Alishba...", panggil Sulaiman dengan nada cemas.

Alishba tidak menjawab panggilan Sulaiman sehingga membuat Sulaiman panik.

"Alishba !" panggilnya seraya menarik tangan Alishba hingga berbalik menghadap ke arahnya.

Alishba tersentak kaget saat dia melihat kehadiran Sulaiman di dalam kamar mandi bersamanya.

"Ka-kau ?! Apa yang kau lakukan disini ? Pergi !" kata Alishba meronta keras, mencoba melepaskan pegangan tangan Sulaiman pada lengannya.

"Diam, Alishba !" sahut Sulaiman.

"Tidak ! Lepaskan aku !" teriak Alishba histeris.

Alishba mencoba mendorong tubuh Sulaiman agar menjauh darinya, namun, tenaga suaminya sangat kuat sehingga Alishba tidak mampu melakukannya.

"Pergi !!!'' pekik Alishba sembari memalingkan mukanya dan kembali mendorong dada Sulaiman.

Sikap Alishba menyulut emosi Sulaiman, tapi pria tampan itu berusaha untuk bersikap sabar karena dia tahu bahwa dirinya telah bersalah terhadap Alishba, yang terenggut keperawanannya akibat ulahnya yang kehilangan kendali akal sehatnya.

"Enyah, kau !" teriak Alishba lemas.

Penolakan Alishba semakin membuat Sulaiman kembali kesal.

Tiba-tiba diraihnya tubuh Alishba ke dalam pelukannya, diciumnya paksa bibir merah milik istrinya itu dengan kasar.

Sontak perlakuan Sulaiman mendapatkan perlawanan dari Alishba yang terus-menerus menolaknya dan menghindari serangan Sulaiman yang berusaha mengambil kendali bibir Alishba sepenuhnya.

Alishba mendorong kuat-kuat tubuh Sulaiman agar menjauh darinya, namun, semuanya tetap sama dan sia-sia bagi permpuan cantik itu karena kekuatan Sulaiman lebih besar darinya.

"Pergiii kau !!!" pekik Alishba ketika Sulaiman kembali menyerangnya.

Namun teriakan permohonan dari Alishba tidak dihiraukan sama sekali oleh Sulaiman, justru suaminya itu semakin gencar menyerangnya dengan mencium paksa dirinya berulang-ulangkali.

"Tidaak, kataku !!!" teriak Alishba meronta-ronta kuat, untuk mencoba melepaskan dirinya dari dekapan tubuh Sulaiman.

Tiba-tiba Sulaiman menarik lepas jubah tidurnya yang telah basah oleh guyuran air kran di kamar mandi.

Sedetik saja, Sulaiman kembali menyatukan tubuhnya dengan tubuh Alishba seperti tadi, saat mereka berdua berada di atas ranjang tidur mereka, bukan menikmati tapi tindakan yang diambil oleh Sulaiman justru semakin membuat Alishba tersiksa sehingga menangis sedih.

Wajahnya yang penuh dengan linangan air mata yang terus jatuh membasahi wajah cantiknya terlihat sangat sedih ketika Alishba berada di bawah guyuran air pancuran di dalam kamar mandi, bersama Sulaiman, suaminya.

1
Lina Zascia Amandia
Halo Kak Author, salam kenal. Itu like nya udah banyak, Kakak blm ajuin kontrak? Pdhl kayaknya lolos bab terbaik tuh likenya byk. Terus tadi sy lihat karyanya lumayan banyak dan ada banyak juga karya yg pop nya M M an. Boleh heran gak sih Kak, kenapa lencananya masih Silverqueen sama sprt sy sedangkan karya Kakak ada yg M M an popnya?
Lina Zascia Amandia: Ok Kak. Sama2.
Reny Rizky Aryati, SE.: gak apa apa juga... 🥲 tetap semangat juga ya 🌹
total 5 replies
Anonymous
pria tidak tahu malu, berdalih aliansi pernikahan tapi dia tidak tahu perasaan istri yang tersakiti, ini perundungan atas nama pernikahan, tepat sekali jika ini aliansi pernikahan yang berat sebelah
🌷💚SITI.R💚🌷
awal cerita penuh emosi..
Reny Rizky Aryati, SE.: 🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Reny Rizky Aryati, SE.: air mata pernikahan, semoga tidak bosan mengikuti setiap babnya ya 🙏
total 2 replies
Anonymous
aduh iblis kepala ular nih, mana bisa cinta kek gini dipaksain, endingnya nanti sang istri binting trus anaknya dibawa pigi keluar rumah, normalnya nikah ma cowok kek gini, gak bakal dianya paham
🌷💚SITI.R💚🌷
nyimak dulu ceritay
Reny Rizky Aryati, SE.: thanks you semuanya atas dukungannya dan kesetiaannya pada thor thor 🎂
total 1 replies
Anonymous
gimana sich tuh laki buat gedeg saja, dah dibilang ma istrinya klo dia tidak menikah scr aliansi, buat high wa aja, mbaca nich crita !
Vania Andina
Baru sadar sekarang dan menyesal, apa yang ada di dalam otak manusia sekaleng Sulaiman nih ???
Anonymous
tudung lapis !
serem amat nikah kayak gini, thor !
aliansi pernikahan, gak ada tulus-tulusnya, gak ada cinta juga klo nikah seperti iniiii...
Vania Andina
aduh ular tangga nih thor
Reny Rizky Aryati, SE.: bukan, tapi orok orokan sawah, Vania 👍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!