Derai Air Matamu

Rex yang sedari tadi tersenyum oleh kata-kata pelayan di butik Rose yang mengatakan bahwa Yasmin berkulit putih dan berdada sempurna, langsung menghapus senyumannya.

Sementara Yasmin yang sedari tadi menunduk malu mengingat momen suaminya bermain liar di salah satu bilik yang berada di Butik Rose dan di momen itu suaminya bertanya, "Dada kamu benar-benar sempurna. Mbak tadi sangat pandai menilai kamu dan apakah benar kulit kamu putih?" Sontak menatap pria dewasa yang sangat tampan dengan tanya di benaknya, dia mirip dengan T-Rex, apa dia papanya T-Rex?

"Ini istriku" Rex mencium punggung tangan Yasmin di depan papa dan ibu tirinya.

Papanya Rex mendengus kesal lalu berkata dengan nada sinis, "Hanya untuk perempuan kurus, berambut keriting dan jelek begitu, kamu melepaskan perempuan sesempurna Delia Widura?"

"Kamu tidak bisa melihatnya, Rex. Perempuan yang kamu gandeng itu kampungan banget penampilannya" Sahut Delia Satrio.

Yasmin yang selalu protes langsung menyemburkan, "Apa salah saya sampai Anda berdua menghina saya dan apa yang sudah saya lakukan........"

"Aku mencintai perempuan yang aku gandeng ini dan aku tidak mencintai Delia Widura. Aku tidak menyukai semua wanita yang bernama Delia karena semuanya menjijikkan!" Sahut Rex dengan cepat dan ucapan lantangnya Rex itu membuat Yasmin menoleh ke Rex dengan mulut ternganga lebar.

Yasmin langsung melangkah ke depan untuk berdiri di depannya Rex Hudson saat dia melihat pria tampan yang memiliki bola mata biru seperti Rex melangkah mendekati Rex.

Rex menarik Yasmin ke sampingnya dan plak! Tamparan keras mendarat di pipinya Rex.

Yasmin mendelik kaget dan sontak menyemburkan, "Berani sekali Anda menampar Tuan muda Rex Hudson?!"

Papanya Rex menatap tajam Yasmin sambil menggeram, "Aku ini Papanya Rex dan aku berhak menamparnya karena dia sudah menghina ibu tirinya!"

Dia Papanya T-Rex?! Pantas saja dia memiliki bola mata dan ketampanan yang mirip dengan T-Rex. Yasmin menutup mulutnya yang kembali ternganga.

"Jangan sentuh Yasmin kalau Anda berniat melakukannya Tuan Hudson!" Geram Rex.

"Aku tidak akan menyentuh itik hitam macam dia" Papanya Rex pun menggeram.

Rex mencium pipi Yasmin lalu melepaskan tangan Yasmin sambil berbisik, "Masuklah ke kamar dan tunggu aku di sana!"

Yasmin tampak ragu lalu Roy berkata, "Mari saya antarkan ke kamar Nona"

Yasmin terpaksa berbalik badan lalu melangkah ke kamar.

Sesampainya di kamar, Roy berkata, "Saya tinggal dulu dan Yani akan menemani Anda, Non"

"Emm, tunggu Pak Roy"

Roy menghentikan langkahnya dan berbalik badan, "Ada apa, Non?"

"Apakah Tuan muda dengan Papanya tidak akur?"

"Lebih baik Anda tanyakan sendiri hal itu ke Tuan muda. Saya permisi" Roy berbalik badan lalu pergi meninggalkan Yasmin.

Yasmin menatap Yani dan Yani langsung berkata, "Saya tidak tahu apa-apa, Non. Saya karyawan baru di sini"

Yasmin menghela napas panjang.

Lalu, perempuan itu membatin, tadi waktu di mobil T-Rex sepertinya bilang kalau dia mencintaiku lalu tadi di depan papanya dia juga bilang kalau dia mencintaiku. Itu beneran apa hanya sandiwara dia dan apakah di mobil tadi aku tidak salah dengar? Kalau itu bener lalu aku gimana? Apakah aku juga mencintainya? Kalau Sleepy Dragon, sih, iya aku sangat menyukai Sleepy Dragon, nah, kalau T-Rex aku masih belum yakin apakah aku menyukainya.

Roy sampai di ruang tengah dan berdiri di samping Rex dengan sikap sempurna namun penuh kewaspadaan. Roy sudah menganggap Rex seperti adiknya dan dia tidak akan membiarkan siapa pun menyakiti Rex meskipun itu tuan besarnya.

"Jangan menghina Istriku, Tuan Hudson!"

"Kenapa kamu tidak pernah mau memanggilku Papa, hah?! Aku ini Papa kamu"

"Karena Anda tidak pantas dipanggil seperti itu. Anda egois dan Tuhan itu adil, Anda tidak dikaruniai anak di pernikahan kedua Anda karena Tuhan bisa melihat bahwa Anda tidak pernah bisa menjadi orangtua yang baik untuk anak Anda" Rex berkata dengan wajah dingin.

"Jaga bicara kamu, Rex! Dia Papa kamu!" Delia menyahut sambil melangkah maju untuk berdiri di samping suaminya.

"Kamu bukan siapa-siapa jadi diamlah brengsek!" Rex berteriak kencang ke Delia.

Saat tangan papanya Rex terangkat untuk menampar Rex lagi, Roy maju dan menahan tangan itu sambil berkata, "Jangan menampar Tuan muda lagi, Tuan!"

Papanya Rex menarik tangannya dan melotot ke Roy.

"Saya tidak akan biarkan siapa pun menyakiti Tuan muda" Ucap Roy dengan nada tegas.

"Cih! Aku membayar kamu sangat mahal untuk menjaga Rex dan kamu sangat setia sama Rex ternyata"

Roy diam membisu dan Rex menyahut, "Aku akan pergi ke kamar dan kalian pulanglah! Om Roy akan mengantar kalian keluar" Rex kemudian berbalik badan.

"Kamu akan menceraikan gadis kampungan itu kalau kamu tahu hasil tes kamu, Rex!" Teriak papanya Rex.

Rex menghentikan langkahnya lalu berbalik badan dengan perlahan.

Roy sontak berkata, "Jangan sakiti Tuan muda lagi, Tuan, saya mohon"

"Diam kamu!" Papanya Rex melotot ke Roy.

"Hasil tes apa?" Tanya Rex dengan wajah was-was.

"Operasi mata kamu bisa dilaksanakan bulan depan karena pendonornya sudah ada dan cocok tapi ada tumor di otak kamu dan kalau diambil maka kamu akan kehilangan ingatan kamu kalau nggak kamu akan lumpuh. Kamu tidak mau menyusahkan Istri kamu, kan? Kamu akan ceraikan dia dan Papa akan nikahkan kamu dengan dokter wanita yang bisa mengoperasi tumor kamu. Dia baru saja pulang dari Amerika, dia putri temannya Papa dan namanya Marisa Bramantya. Dia sangat cantik, cerdas, baik dan......."

Rex langsung berteriak ke papanya, "Aku tidak menginginkan wanita lain! Tidaaakkkk!!!! Kau dengar itu Tuan Hudson!!!!"

Teriakannya Rex sampai ke kamar dan Yasmin sontak bangkit berdiri lalu berlari ke ruang tengah tepat di saat papanya Rex berkata, "Jangan bodoh! Ceraikan Istri kamu yang kurus jelek itu lalu menikahlah dengan Marisa maka tumor di otak kamu bisa ditangani dengan baik"

Tumor otak? Yasmin membatin dan perempuan itu meneteskan air mata saat dia melihat suaminya menangis sesenggukan.

"Istri kamu tidak akan tahan berada di samping kamu kalau kamu hilang ingatan dan lumpuh sedangkan Marisa bisa dan mau mendampingi kamu sampai kamu sembuh karena dia adalah dokter dan dia mencintai kamu sejak lama"

"Aku tidak menginginkan wanita lain karena aku mencintai Yasmin, Om Roy. Katakan ke Tuan Hudson kalau aku tidak menginginkan wanita lain, Om Roy, hiks,hiks,hiks" Rex berkata di dalam pelukannya Roy. Pria tampan itu menangis sesenggukan.

Roy mengusap punggung tuan mudanya sambil bergumam, "Yang sabar Tuan muda, yang sabar, ya" Roy pun meneteskan airmata.

Derai airmata Rex Hudson mengusik hati Yasmin. Perempuan itu ikut menangis dan mematung di tempatnya berdiri.

Papanya Rex berkata sambil bersedekap, "Baiklah kalau kamu tidak mau menceraikan Dia tapi Papa yakin dia yang akan meminta cerai kalau dia tahu kamu terkena tumor otak dan.........."

"Saya bersedia mendampingi Suami saya sampai sembuh dan saya tidak akan meminta cerai sampai kapan pun!" Teriak Yasmin.

Teriakannya Yasmin membuat semua pasang mata mengarah ke Yasmin dan Rex ternganga lebar di sela isak tangisnya.