"Bila aku diberi kesempatan kehidupan kembali, aku berjanji tidak akan mencintaimu, Damian. Akan ku kubur dalam-dalam perasaan menyakitkan ini. "
Pernikahannya sudah menginjak usia tiga tahun. Namun, cinta Damian tak bisa Helena dapatkan, tatapan dingin dan ucapan kasar selalu di dapatkannya. Helena berharap kehidupan pernikahannya akan terjalin dengan baik dengan adanya anak yang tengah di kandunginya.
Namun nasib buruk kembali menimpanya, saat tengah dalam perjalanan menuju kantor Damian untuk mengatakan kabar baik atas kehamilannya, kecelakaan masal tak terduga tiba-tiba menimpanya.
Mobil dikendarainya terpental jauh, darah berjejeran memenuhi tubuhnya. Badannya sakit remuk redam tak main, lebih lagi perutnya yang sakit tak tertolong.
Lebih dari itu, rasa sakit dihatinya lebih mendalam mendengar ucapan dan umpatan kasar Damian padanya saat Helena menelpon untuk meminta pertolongan pada Damian-suaminya.
"Mati saja kau, sialan! Dengan begitu hidupku akan terbebas dari benalu
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sandri Ratuloly, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
tiga
Setelah menghabiskan se-jam untuk makan sushi sambil mengobrol. Helena akhirnya bisa keluar restoran dan melangkah menuju salon, keduanya harus menghentikan percakapan saat Bagas mendapatkan panggilan darurat dari rumah sakit tempatnya bekerja.
Bagas meminta maaf karena obrolan keduanya harus terpaksa terhenti, sebelum pergi. Bagas menyempatkan untuk menukar nomor telepon dengan Helena.
Dan disinilah Helena sekarang tengah duduk setengah berbaring nyaman di salah satu salon di mall. Karena wajahnya tampak begitu lesuh dan keruh, Helena memilih untuk melakukan perawatan wajah dengan bonus pijatan di kakinya. Makanya Helena begitu menikmati sambil memejamkan matanya.
Rasa geli dan dingin di rasakan di wajahnya, membuat rasa kantuk kini menyerangnya. Sepertinya salon ini akan menjadi tempat favoritnya. Helena akan menandai nanti.
"Rambutnya tidak sekalian melakukan perawatan, nyonya? Biar rambut nyonya semakin mengkilat dan halus seperti kapas. " salah satu karyawan salon yang tengah sibuk dengan wajahnya itu bersuara, membuat Helena yang tengah terpejam menikmati, memaksa membuka matanya.
"Oh, apa bisa? Saya juga sebenarnya ingin memotong rambutku yang tampak kuno dan kaku, akan ku kasih uang tip nanti untuk kalian berdua. " Helena berucap dengan karyawan yang memijat kakinya yang sedari tadi menyimak.
Kedua karyawan perempuan itu seketika membinarkan matanya.
"Bisa! Bisa nyonya. " karyawan perempuan yang tengah memijat kaki Helena langsung merespon dengan semangat.
"Ah, baiklah. Lakukan dengan perawatan rambut juga, untuk potongan rambutnya, ku percayakan pada kalian berdua. " ucapnya sebelum kembali memejamkan mata.
Kedua karyawan itu dengan cepat mengerjakan apa yang di minta Helena, memotong rambut lurus panjang Helena yang memang tampak begitu kuno di zaman modern seperti sekarang ini. Keduanya melakukan dengan hati-hati dan perlahan, takut membangunkan Helena yang tengah tertidur nyenyak atas perawatan yang tengah di lakukannya.
Helena tanpa sadar tertidur nyenyak hingga sejaman lebih lamanya atas perawatan yang di lakukannya, benar-benar enak dan memanjakan tubuhnya yang bangun-bangun langsung terasa segar dan ringan. Helena menatap puas hasil kerja kedua karyawan itu di depan cermin, senyumnya tak menghilang sembari meneliti tatanan dan potongan baru rambutnya.
Rambut yang awalnya memanjang kini sudah terpotong di bawah bahu, model korean bob. Helena suka sekali dengan perubahan rambutnya, belum lagi wajahnya tampak begitu segar dan berseri, dua karyawan tadi sepertinya memberikan sedikit riasan natural di wajahnya.
"Yaampun, aku tak menyangka hasilnya akan memuaskan seperti ini. Karena riasan wajah dan potongan rambut baru, wajahku tampak lebih mudah seperti 23 tahun. " serunya bahagia, tak henti-hentinya memuji penampilan barunya.
"Seperti janji ku tadi, ini.... " Helena merogoh tas bermerek nya, mengambil dompet yang begitu tebal dan mengeluarkan belasan lembar uang berwarna merah , "Ini tip untuk kalian, atur saja bagi berapa-berapa. Aku senang sekali dengan pelayanan salon ini, lain kali aku akan mampir lagi ke sini. " Helena menunjukkan senyum sumringahnya, tak kalah sumringahnya dua karyawan tadi setelah mendapatkan tip begitu besar dari Helena.
"Kami menunggu, nyonya. Bila anda datang kami akan memberikan diskon nanti. " salah-satunya menjawab begitu semangat.
"Oke-oke, ku pegang ucapan mu barusan. Lalu di mana aku membayar semua perawatan ini? " tanya Helena bersiap untuk kembali pulang ke rumahnya, menanyai di mana tempat untuk membayar.
"Oh, sini nyonya! Mari ikuti saya. "
Helena mengangguk, mengikuti karyawan perempuan itu melangkah, tangannya tak henti memegang rambutnya yang tampak begitu halus seperti kapas. Kepalanya terasa lebih ringan, rambutnya juga begitu wangi di ciumnya.
"Sini, nyonya."
Setelah melakukan proses pembayaran. Helena pamit untuk pulang, mengecek jam di ponselnya sebentar yang menunjukkan pukul 4 sore. Pak Tarno di mobil pasti kebosanan sekali menunggunya yang begitu lama.
Sesampainya di tempat parkiran dan mendapati mobil Damian yang di gunakannya untuk ke mall. Helena langsung menghampiri dan masuk ke dalam, terdapat pak Tarno yang tengah tertidur pulas di depan kursi mengemudi.
"Pak, pak Tarno. " panggil Helena sambil menepuk pelan bahu pak Tarno.
Pak Tarno langsung terbangun saat merasakan tepukan di bahunya, "Eh, ibu. Mau langsung balik pulang, bu?" pak Tarno mengusap wajahnya yang keringat, kebiasaannya kalau tengah tertidur.
"Emm, iya pak. Kita langsung pulang saja, biar bapak bisa lanjut tidur di rumah nanti. " ucapannya, Helena tak henti-hentinya menatap pantulan wajahnya di kamera ponselnya.
Melakukan beberapa potret dirinya, Helena berencana akan memposting story di sosial medianya. Tampilan barunya ini akan Helena pamerkan pada orang-orang sosial media, juga sudah begitu lama sosial medianya itu menganggur tidak pernah di mainkannya.
Padahal dulu, Helena termasuk orang yang aktif sekali bermain sosial media, walaupun tidak pernah memposting. Tapi Helena akan mengupload story, mengupload kegiatan sehari-harinya, atau kadang memposting wajahnya yang memang dulu selalu ada saja yang akan memuji.
Yang satu itu, jangan mengatai Helena narsis atau bagaimana. Walau ditolak ribuan kali sama Damian, Helena ini juga salah-satu perempuan populer di kampusnya dulu, selain karena kepintarannya, Helena juga memiliki wajah yang begitu cantik.
Bagas saja salah satu primadona kampus yang memiliki ketampanan seperti artis Hollywood, menyukai Helena.
Kalau soal Damian, kayaknya mata laki-laki itu emang bermasalah. Wajah cantik Helena malah dikatainnya seperti gembel. Kurang ajar emang!
'Ting'
'Tig'
'Ting'
Baru dua menit memposting wajahnya, puluhan chat masuk menyerbu sosial medianya. Rata-rata teman kampusnya yang heboh akan kemunculannya yang tiba-tiba, apalagi sudah bertahun-tahun Helena hilang kabar.
'Hoamm'
Helena menguap lebar, rasa kantuk tiba-tiba menyerangnya. Setelah membalas pesan-pesan dari temannya yang kebanyakan menanyai kabar dan sebagainya, Helena mematikan ponselnya. Dirinya butuh tidur sejenak.
"Pak, nanti kalau sudah sampai di rumah. Bangunin saya ya, saya mau tidur sebentar. " ucap Helena, mengatur posisi badannya senyaman mungkin untuk dirinya memulai tidur.
"Baik, bu. " setelahnya, Helena benar-benar memejamkan matanya. Sudah tertidur begitu nyenyak, bahkan saat mobil sedikit terguncang karena melewati polisi tidur, Helena tidak merasa terganggu sedikitpun, tidurnya malah begitu semakin nyenyak saja.
•••••••
Sementara di negara seberang sana. Damian tampak begitu uring-uringan.
Gak tau yahh. Damian beberapa hari ini suka banget uring-uringan, Niko yang lihatnya greget sama pusing sendiri. Kalau kemarin-kemarin masalah karena Helena, terus sekarang kenapa nih?
"Sialan! Awas kau Helena, tunggu kepulangan ku nanti, akan aku beri perhitungan! "
Niko yang dengar udah buang nafas panjang. Helena lagi, masalah bos-nya ini sebenarnya apa sih? Diganggu Helena, kesal bawaannya mengamuk terus. Giliran Helena udah cuek, malah makin uring-uringan dia.
Siapapun tolong bawa Niko dari sini, dia sudah tidak kuat mengahadapi Damian yang begitu plin-plan.
Pada mau tau tidak kenapa Damian kayak cacing kepanasan? Itu karena tadi dia iseng-iseng buka sosial media. Eh, malah muncul akun sosmed Helena yang mengupload story. Damian iseng buka, gak aneh-aneh sih storynya, cuman wajah Helena yang begitu memukau dengan tampilan rambut barunya. Wajahnya juga tampak begitu fresh dengan makeup natural mempoles wajah Helena.
Storynya Helena gak sampai buat Damian uring-uringan, yang bikin dia naik pitam itu karena repost-an orang-orang story Helena yang kebanyakan para lelaki mata keranjang.
Damian jengkel, apalagi di repost-an itu di kasih emoticon love segebon.
"Dasar alay! " cibirnya begitu jengkel.
Kalian pasti bertanya-tanya, kok bisa Damian bisa tau story Helena? Emang Damian ada mengikuti sosmed Helena? Dan jawabannya adalah, dulu semasa kuliah Damian emang pernah saling followan sama Helena, itu dulu sekaliii...
Hubungan keduanya tidak bisa dibilang dekat sih. Namanya masa-masa kuliah, saling follow sesama satu kampus udah biasa, apalagi dulu Helena cukup terkenal di lingkungan kampus karena kecantikannya yang selalu di kagumi para lelaki, begitu pun juga teman se perkumpulan Damian dulu.
Dulu Damian kenal Helena, tapi kalau Helena sendiri dia gak pernah tau Damian. Bahkan sampai sekarang pun Helena gak tau kalau dia sama Damian dulu pernah sekampus, walaupun beda angkatan. Damian senior.
Saling follow sosmed juga, Damian duluan yang follow Helena dan di follow balik Helena. Itupun Helena gak ngecek sosmed Damian pas mau follow balik, gak penting katanya, buang-buang waktu.
"Perempuan sialan kamu, Helena! " marah Damian sampai mengatai Helena, mulut Damian emang gak jauh dari umpatan kasar untuk Helena.
"Pak, Damian. "
"Apa?! " bentak Damian masih dengan emosi yang menggebu-gebu, Niko sampai menelan ludahnya dengan susah payah.
"A-nu, pak. Saya mau kasih laporan yang bapak suruh tadi. " Niko memberikan 'laporan' yang di maksudnya. Menyerahkan ponsel bobanya yang menampilkan foto Helena yang tengah duduk di restoran bersama laki-laki, disitu keduanya tampak begitu bahagia dengan tawaan yang menyinari di foto tersebut.
Kemudian....
'Brakk'
Ponsel milik Niko langsung hancur lebur dibanting Damian, emosi laki-laki itu makin meningkat. Mungkin asap-asap di atas kepalanya akan bermunculan.
Niko lagi-lagi menelan ludahnya susah payah, menatap nanar ponselnya yang tergeletak tak terwujud itu. Salah dia juga malah kasih 'laporan' di saat mood Damian lagi gak bagus.
Kalau boleh jujur. Niko sebenarnya sengaja kasih lihat foto Helena sama laki-laki itu, melihat Damian tampak begitu meledak-ledak, sekalian saja dibuat makin meledak.
Niko masih kesal ya, karena bos-nya itu seenaknya saja minta diar lembur. Apalagi suka marah-marah dengan hal yang gak jelas. Walaupun ponselnya harus terkorban kan, tapi tenang aja. Damian bakal tanggung jawab kok, sehabis ngebanting ponsel Niko, Damian bakal ganti beli baru yang lebih bagus dan mahal.
Niko tau itu, soalnya ini bukan yang pertama kalinya. Hahaha.
"Keluar, Niko. Sampai tiga jam nanti jangan ganggu saya, kalau ada klien datang meminta bertemu, usir saja. " perintah Damian mutlak, Niko lagi-lagi ya harus mengangguk mengerti.
"Baik, pak. Kalau begitu saya pamit keluar. " Niko membalikkan badannya untuk kembali di meja kerjanya.
"Niko." panggil Damian, saat Niko sudah di ambang pintu, siap untuk keluar dari ruangan bos galaknya itu.
"Ponsel kamu, nanti saya transfer uangnya sebagai ganti ponsel kamu yang rusak gara-gara saya tadi. " ucap Damian, benarkan apa yang dibilang Niko tadi!
"Baik, pak. " setelahnya, Niko benar-benar sudah keluar dari ruangan Damian. Kembali sibuk dengan lembaran-lembaran penting yang harus dikerjakannya dengan cepat.
Sementara Damian didalam, hawa emosi masih menyelimutinya. Meremas ponselnya sebentar, Damian menyimpan kasar benda persegi diatas meja. Badannya bersandar pada kursi, hembusan nafas kasar dikeluarkannya.
"Awas saja kamu nanti, Helena. Akan kuberi hukuman karena sudah membuat ku seperti ini. " gumamnya dengan dengusan kesal setelahnya dikeluarkan.
semangat 💪💪💪