Cella adalah seorang koki terkenal dengan wawasan luas dan kecerdasan yang luar biasa. Namun, hidupnya yang gemilang terhenti ketika ia tertabrak bus saat menolong seorang nenek menyeberang jalan. Bukannya masuk surga, jiwa Cella justru terbangun di tubuh Fifi Zara Kiana Gibson, seorang istri dari CEO kaya, Darius Armand Gibson.
Darius mencintai Fifi sejak kecil, tetapi pernikahan mereka penuh kebekuan karena Fifi tak pernah mencintainya. Fifi terperangkap dalam cinta buta terhadap Kelvin, pria yang memanfaatkan dirinya untuk merebut harta Darius. Dalam hidup sebelumnya, Fifi berkhianat, anaknya diracun, dan Darius bunuh diri setelah kehilangan keluarganya. Semua harta berpindah ke Kelvin dan Dara, adik tiri Fifi, yang menjadi dalang kekacauan itu.
Kini, dengan jiwa Cella di dalam tubuh Fifi, ia bertekad untuk mengubah segalanya. Cella berjanji untuk melindungi Darius dan Dinda, anak perempuannya, sekaligus membalas kejahatan Kelvin dan Dara.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lily Dekranasda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hukuman
Dinda dengan langkah terburu-buru keluar dari kamar, suaranya sedikit gemetar tapi penuh tekad "Nenek, jangan buat Mama pergi! Mama sudah berubah, dia sangat baik sekarang. Mama masakkan kami makanan enak, membuat bekal, mengantar ku ke sekolah. Mama tidak seperti dulu, nenek. Mama sudah berubah. Aku tak mau Mama pergi"
Fifi yang mendengar ucapan anaknya, hatinya terharu. Ia berdiri, tak mampu menahan air mata yang mengalir di wajahnya. Dinda... anakku yang penuh kasih sayang. Betapa besar cinta yang kau berikan pada aku, Mana yang penuh kesalahan.
Dinda menatap neneknya dengan penuh harapan "Nenek, Mama sudah berubah. Aku ingin memberikan kesempatan pada Mama. Jangan pisahkan kami, nenek"
Mama Delia dengan tatapan tajam, mengernyitkan dahi "Apa kau tak ingat perbuatan Mama mu dulu? Aku melakukan ini semua karena sayang padamu, Dinda. Kau tahu kan? Aku hanya ingin yang terbaik untuk keluarga ini"
Dinda dengan suara penuh keyakinan, menatap mata neneknya dengan tegas "Mama sangat baik akhir-akhir ini, nenek. Aku ingin Mama tetap bersama kami. Aku tak mau orang tua kami berpisah"
Fifi menatap anaknya, air mata mengalir deras "Dinda..."
Mama Delia tersenyum dingin, melihat Dinda dengan mata tajam "Kau... masih membela perempuan ini? Jika dia benar-benar berubah, kenapa tak ada perubahan dalam perilakunya selama ini? Apakah kau yakin dia bisa menjaga keluarga ini?"
Darius sambil berdiri, memandang ibunya dengan wajah serius "Ini adalah rumah tangga kami, Mama. Aku tidak akan mendengarkan permintaanmu untuk bercerai. Selama Fifi tak ingin kita berpisah, aku tak akan berpisah darinya"
Mama Delia marah, wajahnya merah menahan amarah "Darius, kau benar-benar mendukung perempuan ini? Kau membela istrimu yang jelas-jelas telah merusak rumah tangga ini?"
Fifi dengan suara pelan dan penuh penyesalan "Aku minta dihukum atas kesalahan yang dulu. Aku biarkan semuanya terjadi, dan aku menerima hukuman itu jika aku bisa tetap bersama, menjaga anakku dan suamiku"
Mama Delia terkejut, melirik Fifi dengan tatapan tajam "Apa kau benar-benar menginginkan hukuman, Fifi? Jika itu yang kau inginkan, aku akan memberikannya"
Darius langsung bergerak maju, menatap ibunya dengan tatapan penuh tekad "Tidak, Mama. Fifi tidak akan dihukum. Kalau begitu, aku yang akan menggantikannya."
Fifi menatap Darius, terkejut dan menolak dengan lembut "Tidak, Darius. Aku tidak bisa membiarkanmu menggantikanku. Ini adalah kesalahanku, dan aku yang harus menanggungnya"
Darius dengan suara tegas, matanya penuh tekad "Fifi, kita suami istri. Kita harus selalu bersama, dalam keadaan apapun. Jika kau tak mau dihukum, maka aku yang akan menggantikannya. Kita tak akan terpisah, tidak peduli apa yang Mama katakan"
Fifi menatap Darius dengan tatapan lembut, air mata mulai mengalir "Baiklah... aku setuju, Darius. Jika itu yang kau inginkan, aku akan menyerah. Tapi Mama, tolong jangan buat kita terpisah"
Mama Delia menatap Darius dengan ekspresi marah, lalu memanggil asistennya "Baiklah, jika kalian berdua tak bisa memahami, maka kalian akan merasakan konsekuensinya. Tika, hukum anak ini! Pukul dia, supaya dia tahu betapa besar kesalahannya"
Asisten datang dan berdiri di depan Fifi, siap untuk mengeksekusi perintah dari Mama Delia. Fifi merasakan hatinya sakit, tapi ia menahan perasaan itu. Darius dengan suara tegas, memegang tangan Fifi "Istriku, kau tak akan merasakannya. Aku akan menjagamu, aku akan melindungimu."
Fifi terisak, air mata mengalir deras. "Darius... aku minta maaf. Aku benar-benar minta maaf."
Namun, tak ada yang bisa menghentikan perintah Mama Delia. Tika mulai mendekatkan dirinya pada Fifi, namun Darius menghalanginya. "Jika ada yang akan dihukum, itu adalah aku, bukan dia"
Mama Delia menatap Darius dengan tatapan tajam dan penuh kebencian "Kau terlalu lembek, Darius. Kau selalu membela perempuan ini, dan inilah yang terjadi. Kau akan merusak semuanya!"
Fifi hanya bisa menangis di samping Darius, merasakan betapa beratnya situasi ini. Namun, mereka tidak bisa menghindari kenyataan bahwa keluarga mereka kini berada di ambang kehancuran.
Fifi menatap Mama Delia, meminta menghentikan pukulannya. Mama Delia yang juga takut anaknya kenapa-kenapa, menghentikan Tika yang sudah memukul Darius 5x. Akhirnya Mama Delia dan Asistennya Tika meninggalkan mansion itu.
drama banget, anak udh berumah tangga dicampuri urusan nya..
di part ini kurang suka aq Thor, wibawa anak laki2 hilang Krn tokoh mamanya Darius..
kalo memang menyayangi anaknya kenapa gk dari dulu..
sekarang baru sibuk datang dan mukul orang seenaknya..