Seorang gadis bernama ayu yang telah di tinggal pergi oleh ibunya untuk selamanya,dia memiliki dua orang adik yang harus di asuh nya sedangkan ayah nya sudah tidak memperdulikan mereka lagi semenjak ibunya sakit
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon putrioktober, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tragedi di pasar
Dengan perasaan kecewa Dinda pun tak menemukan Niko di ruang tengah pada hal hari masih sangat pagi.
Penciuman ku mencium aroma orang yang sedang memasak sesuatu di dapur.
Aku pun melangkah kan kaki ku menuju ke dapur untuk melihat siapa yang sedang memasak di sana.
Semakin dekat langkah ku menuju ke dapur semakin kuat aroma masakan itu menusuk ke hidung ku.
Dengan tiba tiba perutku macam di aduk aduk dan terasa sangat mual .
Aku pun berlari menuju kamar mandi untuk memuntahkan isi perut ku.
" Aduh Dinda kau membuat selera makan ku hilang saja " ujar Niko yang baru saja selesai memasak mie instan
Ternyata Niko sedang berada di dapur dan memasak mie instan untuk diri nya sendiri.
" Maaf mas aku tidak tahan dengan aromanya" ujar ku sambil terus memuntahkan isi perut ku.
" Kalau kau tidak tahan kenapa kau pergi ke dapur" ujar Niko kesal
" Aku tadi mencari mu di ruang tengah ternyata kau tidak ada " ujarku sambil keluar dari kamar mandi.
" Untuk apa kau mencari ku? " tanya nya lagi.
"Aku ingin perut ku di elus elus oleh mu ,soalnya mual nya tak hilang hilang " ujar ku berkata dengan manja.
" Alah alasan saja,itu hanya pandai pandai mu saja cari alasan " ujar Niko meninggal kan ku dan tak jadi memakan masakan nya tadi.
\*\*\*
Aku pun terdiam mendengar perkataan nya ,hati ku sedih mendapat perlakuan seperti itu dari Niko.
Aku pun melangkah keluar dari dapur dan membuka pintu dan jendela biar udara berganti keluar masuk nya.
Tak lama mama dan adik Niko pun bangun dari tidur nya.
Mereka menuju ke meja makan dengan wajah bantalnya.
" Dinda...!"
Teriak mama nya Niko memecahkan kesunyian pagi dan membuat ku terkejut seketika
Aku pun keluar dari kamar ku karena mendengar teriakkan mama nya Niko.
"Iya ma "sahut ku singkat
" Bagus ya baru jam segini baru bangun " ujar mama nya Niko sambil menatap wajah ku
" Dinda sudah bangun dari tadi ma " sahut ku lagi.
"Terus kalau sudah bangun dari tadi mana sarapan nya ,kenapa meja makan masih kosong begini " ujar mama nya Niko sambil memukul meja makan
Aku pun terkejut mendapatkan perlakuan kasar dari mamanya Niko.
Tak lama niko pun masuk ke dalam rumah ,entah dari mana dia tadi setelah meninggal kan aku di dapur.
"Ada apa sih ma ,pagi pagi sudah ribut saja " ujar Niko sambil melihat ke arah mama nya.
" Itu lah bang istri tersayang mu ,jam segini belum buat sarapan buat kita " ujar Nina adik nya Niko sambil menyindir Dinda
" Diam kau Nina kenapa bukan kau saja yang buat sarapan untuk kita di rumah ,kamu kan tau dia baru hari ini di sini jadi dia belum mengerti tentang rumah kita " ujar Niko membela Dinda.
Mereka pun terdiam atas perkataan Niko barusan tadi .
"Kalau istri mu tidak boleh untuk membuat sarapan buat kami, mari uang sini biar kami membeli nya di luar " ujar mama nya Niko sambil menadahkan tangan nya.
Lalu Niko pun mengeluarkan uang lembaran puluhan ribu dan di serahkan kepada mama nya.
" Kenapa cuma segini Niko?"tanya mamanya tak terima di beri dengan uang segitu.
"Itu cukup ma ,kan hanya untuk beli sarapan saja " ujar Niko sambil meninggalkan mama dan adik nya itu .
Wajah mamanya pun langsung cemberut karena Niko tak mau menambah uang yang di berikan nya tadi.
"Nina sana kau beli sarapan untuk kita berdua saja " ujar mama nya Niko sambil memberi separuh dari uang tadi .
" Kok aku sih ma" ujar adik nya Niko
"Lalu kamu menyuruh mama gitu ,atau Abang mu yang mau kau suruh" ujar mama nya lagi.
Dengan wajah cemberut Nina pun mengambil uang yang di berikan oleh mama nya tadi.
Dengan menghentakkan kaki nya dia berjalan keluar sambil menyenggol bahu ku dan hampir saja aku terjatuh ke samping.
\*\*\*
Aku pun masih berdiri di hadapan mamanya Niko ,dan belum beranjak dari tempat ku berdiri.
" Kamu ngapain masih berdiri di sini ,sana pergi dan jangan anggap diri mu ratu di rumah ini ,kamu kerjakan semua nya awas kalau tidak beres " ujar mama nya Niko kepada ku.
Aku pun melangkah kan kaki ku dari hadapan mamanya Niko.
Entah sampai kapan aku akan tahan tinggal di rumah ini atas perlakuan kasar dan semena mena mama dan adik nya Niko.
Tak lama niko pulang membawa sebungkus makanan dan di berikan untuk ku
" Ini ambil pasti kau belum sarapan kan " ujar Niko sambil menyerahkan bungkusan itu.
Aku pun menerima makanan yang dibelikan oleh Niko
Memang benar perut ku sangat karena dari malam aku tidak ada makan.
Setelah selesai sarapan aku pun mulai mengerjakan semua pekerjaan rumah dari mencuci hingga memasak
" Dinda..!"teriak mama lagi sambil memanggil diri ku.
" Ih apaan sih mama nya Niko ini ,kalau manggil pasti teriak teriak kayak di tengah hutan aja " ujar ku dalam hati
" Iya ma " ujar ku sambil mendatangi mama nya Niko.
" Ini ada catatan yang harus kamu belanjakan ,tapi belanja nya di pasar sana " ujar mama nya Niko sambil mengasih catatan dan uang kepada ku.
" Tapi ma.." ujar ku terputus.
" Tidak ada tapi tapian , sekarang cepat kau pergi belanja sana dan ingat jangan terlalu lama belanjanya karena setelah itu kamu harus masak " ujar mama nya Niko tidak mau di bantah.
Dengan langkah lunglai aku pun berangkat ke pasar dengan mengendarai angkutan umum.
Di dalam angkutan umum beraneka aroma yang aku rasakan ,tiba tiba perut ku berasa di aduk aduk dan ingin segera di keluarkan .
Ada ibu ibu yang memperhatikan tingkah ku ,karena keringat dingin membasahi wajah ku .
" Neng tak pernah naik angkutan umum ya " tanya ibu ibu itu.
Aku tak sanggup menjawab pertanyaan nya,aku hanya menggeleng geleng kan kepala ku saja
"Pantas " ujar nya singkat
Tak lama aku pun sampai di pasar tradisional yang ada di kota itu.
Aku pun melangkah masuk ke arah pajak ikan karena catatan aku harus membeli ikan dan daging.
Aku bergidik ngeri ketika melihat kondisi pajak yang sangat becek dan bau.
Karena selama hidupku aku tak pernah masuk ke dalam pasar
Dengan langkah sedikit jijik aku pun mendatangi tukang ikan
" Pak berapa per kilo nya ikan ini " ujar ku sambil menunjuk kan salah satu jenis ikan
" Murah aja neng hanya 30 rb " ujar nya
" Saya mau sekilo aja pak "ujar ku lagi
" Baik neng , bentar ya biar bapak timbang kan " ujar bapak bapak itu.
Ketika bapak bapak itu menimbang kan ikan untuk ku ,tiba tiba saja ada yang berjalan di kaki ku.
Dan aku melihat ke arah bawah ada belatung kecil sedang merayap naik ke kaki ku.
Dengan histeris aku menjerit meminta tolong karena aku sangat fobia dengan binatang kecil itu.
Seketika orang orang sudah ramai mengelilingi ku dan bertanya apa yang terjadi
" Ada apa neng kok teriak teriak" kata salah satu ibu ibu yang ada di pasar itu.
" Itu Bu ada ulat aku takut " ujar ku bergidik jijik
Tak lama ibu itu pun mengambil belatung itu dari kaki ku dan membuangnya.
" Huh."
Sorak beberapa orang yang di sana melihat tingkah ku barusan
Aku pun teringat dengan ayu sepupu ku yang pernah aku fitnah dan membuat dia terusir dari rumah ku .
Ingin rasa nya aku bertemu dengan nya dan meminta maaf dengan ayu atas perbuatan ku selama ini.
" Ayu kamu di mana ,aku sangat menyesal atas perbuatan ku selama ini kepada kalian " ujar ku dalam hati
Karena tak sanggup berlama lama berada di pasar aku pun pulang sambil menunggu kendaraan umum lagi .
Tanpa sengaja aku seperti melihat seseorang seperti ayu yang sedang mengendarai mobil berwarna merah melintas di hadapan ku.
Ingin rasanya aku memangil nya tapi aku takut salah orang,karena tak mungkin ayu mempunyai mobil mewah itu