Queen yang baru saja mengalami kecelakaan terbangun di tubuh seorang wanita bernama Shazia. Wanita yang membawa wanita lain ke dalam rumah tangganya sendiri dan menyebabkan hubungan nya dengan sang suami merenggang dan diambang perceraian.
"Dalam kamus ku, tidak ada tempat untuk wanita lain! Istri sah selalu jadi yang pertama!"
Mampukan Shazia mengembalikan cinta sang suami dan keselamatan rumah tangga nya?
Ikuti perjalanan Shazia mewujudkan keluarga kecilnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Nilam Sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Taruhan
Kuda besi itu akhirnya tiba juga di halaman mansion bewarna keemasan itu. Dengan gaya klasik dan dicampur dengan sentuhan eropa menghasilkan bangunan yang indah. Bahkan air mancur terlihat menghiasi di tengah halaman memberikan suara alam meksipun buatan itu.
Shazia belum keluar, matanya memindai bangunan di hadapannya. "Ini sangat indah, keluarga Dominic benar-benar kaya." Jelas Shazia pelan. Dia tidak gila harta, di kehidupan sebelumnya dia juga berasal dari kalangan atas, termasuk juga sang suami.
"Ayo....." Dominic mengulurkan tangannya, Shazia mengadahkan kepalanya, pandangan mereka bertemu. Shazia tidak tau, mungkin saja ini bagian dari akting yang seperti biasa dilakukan? Karena jika dilihat, kepedihan yang dirasakan Dominic membuat hatinya sudah mulai mati.
Shazia membalas dengan senyuman manis. Dia sudah bertekad, akan mengembalikan cinta Dominic yang sudah layu. "Hati-hati gaun mu." Ujar Dominic memperhatikan gerak Shazia.
Perasaannya jadi campur aduk sekarang. Detak jantung nya kembali berpacu, matanya tidak lepas dari gaun yang dipakai oleh Shazia. Gaun yang dulunya tidak diharapkan, apakah dia merasa senang?
"Shazia jangan lupa......"
"Eyang!" Belum selesai Dominic mengingatkan Shazia akan hubungan mereka, Shazia sudah melakukan menuju eyang yang berdiri dengan bantuan tongkat nya
"Shazia! Cicit menantu ku." Ujarnya dengan senyuman manis.
"Eh? Kakimu baik?" Tanya eyang memperhatikan langkah Shazia.
"Baik eyang, sangat baik! Apalagi melihat senyuman eyang dan juga keadaan eyang yang baik." Jelas Shazia.
"Oh... Kau semakin cantik. Terlebih sekarang, gaun mu sangat indah." Puji eyang.
"Sungguh eyang? Setiap eyang tersenyum juga membuat eyang menjadi lebih muda. Gaun ini dari suamiku eyang, cicit eyang...." Lanjut Shazia.
"Pilihan Dominic tidak pernah salah."
"Ayo masuk, eyang sudah membuat banyak makanan. Kau tidak kenyang bukan?" Jelas eyang yang membuat Shazia hening sejenak, karena sebelumnya Shazia selalu beralasan kenyang dan juga diet untuk menjaga tubuhnya.
"Tidak! Malahan aku sengaja tidak makan. Karena tidak sabar makan bersama eyang. Benarkan suamiku?" Shazia menoleh kebelakang menatap Dominic yang melihat interaksi eyang dan Shazia.
"Hahhaha, eyang akan senang setelah kau memakannya."
"Tentu saja. Aku akan mencoba semuanya."
"Eyang, selamat malam. Bagaimana kabar eyang?" Rania maju dan menyapa eyang.
"Baik. Kau ikut ternyata."
"Iya, aku ingin bertemu dengan eyang juga. Eyang terlihat cantik dengan pakaian ini."
"Ini pakaian lama ku."
"Meksipun begitu tampak indah, apalagi ketika sesuatu yang lama dijaga dengan sepenuh hati." Rania berujar untuk menyinggung Shazia.
"Sesuatu yang kita punya tentu harus dijaga, bukan begitu eyang? Karena dijaga saja masih saja ada mata buruk yang ingin mengambil nya. Apalagi ketika tidak dijaga, benar kan eyang?"
"Hahahaha, benar. Itu sangat benar. Eyang merasa senang melihat mu seperti ini. Apakah kau mendapatkan kontrak baru?"
"Untuk bahagia seperti ini, tidak harus mendapatkan hal yang istimewa. Hal sederhana pun juga bisa membuat kebahagiaan, contohnya seperti ini. Berkumpul bersama dengan orang tersayang, tidak semua orang bisa mendapatkan nya." Jelas Shazia.
"Baiklah, ayo kita masuk. Kebetulan puding karamel nya belum matang. Mungkin sebentar lagi."
"Puding karamel? Wah, sepertinya enak! Aku akan membuat nya, bagaimana eyang? Aku...." Dominic menarik lengan Shazia.
"Apa yang kau lakukan? Kau ingin membuat kemampuan mu terlihat? Kau ingin membuat malu?" Jelas Dominic.
"Kenapa malu? Aku hanya memasak. Kenapa? Kau tidak percaya juga? Bagaimana kalau kita buat taruhan. Kalau aku berhasil maka kau harus berikan aku sesuatu."
"Heh? Jangan mengatakan....."
"Kau hanya perlu menjawab saja. Kalau aku berhasil kau harus berikan aku sesuatu. Bagaimana? Jawab saja iya atau tidak?"
"Baiklah, kalau kau berhasil aku akan berikan.... Apa yang kau inginkan? Aku tidak mau pemberian ku menjadi sia-sia."
"Baiklah, yang aku inginkan adalah..... Kalau aku berhasil, kau berikan aku ciuman! Berani?"
"Deal! Kalau kau gagal, maka lakukan yang aku inginkan. Apapun!"
"Deal!" Jelas Shazia yang langsung pergi menuju eyang.
"Ya, lakukanlah Shazia. Dan ini mungkin akan menjadi perpisahan kita tanpa drama."
Siapakah yang akan menang?
Bersambung......
Jangan lupa like komen dan favorit serta hadiah nya ya terimakasih banyak 🥰🙏
makasih banyak🥰🥰🥰
sehat selalu💙💙💙