Sejak kecil Naura tinggal bersama dengan asisten Ayahnya bernama Gilbert Louise Tom, membuat Naura sedari balita sudah memanggilnya "Dady".
Naura terus menempel pada laki-laki yang menyandang gelar duda tampan dan kekar berusia 40 tahun. Diusianya yang semakin matang laki-laki itu justru terlihat begitu menggoda bagi Naura.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sopi_sopiah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29
Rupanya untuk menyambut para mahasiswa dan mahasiswi baru, nanti malam pukul 23.00 para senior menyiapkan party di halaman kampus, dan itu wajib dihadiri oleh semua mahasiswa dan mahasiswi kampus tersebut.
Party bersama di kampus, menjadi ajang untuk saling mengenal satu sama lain tentu saja para mahasiswa dan mahasiswi sangat antusias menyambut party ini, karena terkadang datang ke party single pulang-pulang membawa pasangan.
"Naura, itu berarti nanti malam setelah kita makan malam di rumahmu, kita langsung berangkat ke kampus saja!"
"Makan malam di rumahku? Siapa?"
"Kau tidak tau ya? Apa Dady mu tidak memberitahu kalau dia mengundang, aku, momy Leya dan Dady Gilbert makan malam di rumahmu!"
Kedua bola mata terbelalak mengetahui ternyata Dady Domanick mengundang Leya, Naura dan Gilbert. Untuk apa pikirnya harus mengundang mereka ke rumah??
"Duh Dady benar-benar deh bikin kesel aja untuk apa mengundang Dady Gilbert dan mantan kekasihnya ke rumah." Dalam hati Naura.
"Ra, kita kompak saja yuk, pakai gaun warna apa? Kita harus sama, bagaimana?"
"I-iya terserah kau saja!"
Setelah mengikuti semua kegiatan di kampus, Naura pulang dijemput oleh supir pribadinya sementara Sabia pulang naik taxi karena dia akan ke hotel tepat Leya tinggal.
Barulah nanti Gilbert akan menjemput Leya dan Sabia untuk mengajak mereka datang ke rumah Domanick. Setibanya di rumah, Naura buru-buru masuk kedalam kamarnya.
"Pokoknya aku tidak mau bertemu Dady Gilbert, aku masih kesal karena Bibi Leya datang dan pasti mereka akan menikah setelah ini! Dady tega mempermainkan perasaanku, ih sebal! Sebal!"
Malam hari Gilbert, Leya dan Sabia baru saja tiba di rumah, mereka langsung diarahkan ke ruang makan karena di sana Domanick dan Lindsey sudah menunggu.
Stanley dan Steiner pun ikut makan malam karena diminta oleh Domanick dan Lindsey.
"Hai," sapa Lindsey dan Domanick dengan ramah pada Leya.
"Halo, kau pasti Nyonya Lindsey dan ini Tuan Domanick?"
"Janganlah panggil seperti itu, panggil saja aku Lindsey dan ini suamiku Nick!"
"Lindsey kau ramah dan cantik sekali,"
"Kau juga Leya, ternyata Gilbert pernah menjalin hubungan dengan wanita secantik dirimu, kau beruntung Bert,"
"Hai, ini pasti Sabia? Kau satu kampus dengan Naura kan?"
"Hai Paman Nick, iya aku dan Naura berteman dekat sepertinya kami akan menjadi sahabat sebentar lagi!"
Ckckckck..
"Kau sama cerewetnya seperti Naura!"
"Ngomong-ngomong Naura mana Paman?"
Lindsey, Domanick, Leya dan Gilbert pun menengok ke segala arah tapi Naura belum juga datang.
"Stanley, Steiner dimana kakak kalian?"
"Ku jual tadi untuk tiket nonton!" kata Stanley.
"Aku tukar untuk membeli game terbaru!" ujar Steiner.
Kedua anak itu memang selalu usil dan selalu menjawab sembarangan.
Leya sampai tertawa mendengar jawaban dari kedua adik Naura itu.
"Stan, Stei, Dady akan sita handphone kalian jika kalian menjawab momy seperti itu lagi!" tegas Dady Domanick.
"Maaf Dad," serempak.
"Silahkan duduk dulu, biar aku panggilkan Naura sepertinya anak itu masih di kamarnya!"
Mereka semua duduk dan hidangan makan malam sudah lengkap dan tersedia diatas meja makan. Sementara Lindsey naik ke lantai atas untuk menemui Naura di kamarnya.
Klek..
Pintu kamar Naura dibuka oleh Lindsey, sementara Naura terlihat bersembunyi dengan menutupi seluruh tubuhnya dengan bad cover.
"Nola, kau tidur?"
Naura tidak memberikan jawaban.
"Nola momy tau kau tidak tidur, cepat bangun Dady Gilbert dan keluarganya sudah datang tuh!"
"Mom, aku sakit perut dan aku tidak ikut makan malam ya please!!!"
"No, kalau begitu kau juga tidak boleh datang ke party nanti!
"Mom, itu resmi dari kampus,"
"Katanya sakit perut?" Lindsey menarik bad cover itu dan akhirnya mau tidak mau Naura turun kebawah sambil digandeng oleh Lindsey.
Setibanya dimeja makan, Gilbert langsung memandangi Naura senang sekali akhirnya melihat kelinci kecilnya datang juga.
"Duduk Nola! Dan perkenalkan dirimu pada Bibi Leya!"
"Halo Bibi salam kenal,"
"Hai Naura akhirnya kita bertemu lagi, apa rahasianya putri kalian bisa secantik ini?"
"Dia menutupi wajahnya dengan make up mahal Bi, makanya wajah jadi cantik!" kaylta Steiner.
Kedua mata Naura langsung melotot tajam, tentu saja dia tidak terima dengan ledekan adiknya itu.
"Kau, sini kakak tarik hidungmu itu!"
"Mom, mom kakak mau menganiaya aku mom!"
Steiner yang iseng dan Naura yang senang meladeni adiknya yang iseng, langsung terlibat lari-larian karena Steiner berlari memutari meja dan Naura terus mengejarnya.
"Dasar kekanak-kanakan!" Gumam Stanley.
Mengejar Steiner membuat ikat rambut Naura terlepas, membuat rambut panjang yang tadinya terikat itu akhirnya tergerai indah mempesona.
Gilbert bahkan tersenyum mengembang saat melihat wajah cantik Naura, karena gadis itu akan berkali-kali lipat jauh lebih cantik jika rambutnya tergerai seperti sekarang.
Cie Dady Gilbert sama Nola bisa bikin masuk rangking 10 bulan baru juga ternyata, bilang makasih dong Dad sama para emak-emak yang setia mantengin otot-otot kamu plus lobak import kamu!!!hehehe
Walaupun liatinnya sambil pada mupeng,😀