NovelToon NovelToon
Rahim Tebusan (Terpaksa Hamil Anak Suami Musuhku)

Rahim Tebusan (Terpaksa Hamil Anak Suami Musuhku)

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Poligami / Ibu Pengganti / Nikah Kontrak
Popularitas:2.2M
Nilai: 4.9
Nama Author: D'wie

Akibat kesalahannya di masa lalu, Freya harus mendekam di balik jeruji besi. Bukan hanya terkurung dari dunia luar, Freya pun harus menghadapi perlakuan tidak menyenangkan dari para sesama tahanan lainnya.

Hingga suatu hari teman sekaligus musuhnya di masa lalu datang menemuinya dan menawarkan kebebasan untuk dirinya dengan satu syarat. Syarat yang sebenarnya cukup sederhana tapi entah bisakah ia melakukannya.

"Lahirkan anak suamiku untuk kami. Setelah bayi itu lahir, kau bebas pergi kemanapun yang kau mau."

Belum lagi suami teman sekaligus musuhnya itu selalu menatapnya penuh kebencian, berhasilkah ia mengandung anak suami temannya tersebut?


Spin of Ternyata Aku yang Kedua.

(Yang penasaran siapa itu Freya, bisa baca novel Ternyata Aku yang Kedua dulu ya.)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon D'wie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rencana Erin

"Assalamualaikum," ucap seorang wanita paruh baya seraya melangkahkan kakinya masuk ke dalam sebuah rumah.

Erin yang saat itu tengah bersiap pergi keluar untuk nongkrong dengan teman-temannya pun seketika mengurungkan niatnya. Dengan mengulas senyum semanis mungkin, Erin pun mendekat ke arah wanita paruh baya itu dan memeluknya.

"Wa'alaikumussalam. Mama kok kemari nggak ngabarin lagi sih? Hampir aja Erin pergi. Untung aja pas banget mama datang sebelum Erin pergi, ma." Ucap Erin dengan senyum yang tak luput dari bibir bergincu merahnya.

"Kamu itu lho Rin, pergi-pergi melulu. Kapan mau hamilnya kalo kamu nggak bisa anteng aja di rumah. Padahal mama udah pingin banget Gending cucu. Temen-temen mama udah pada gendong cucu, cuma mama yang belum. " Keluh wanita paruh baya yang tak lain adalah mertua Erin. "Kalian sudah periksa kesuburan kan?" tanya ibu mertua Erin yang bernama Sagita itu. Ia tak pernah menyalahkan Erin karena belum juga hamil. Oleh sebab itu, ia menyarankan keduanya untuk melakukan test kesuburan untuk memastikan apa alasan menantunya belum juga hamil.

"Emmm ... maaf ma, kami belum melakukannya. Mas Abi masih sibuk soalnya. Belum ada waktu luang untuk melakukan pemeriksaan." Ucap Erin was-was. Tak mau jujur sebab memang baru dirinya yang melakukan pemeriksaan.

Terdengar helaan nafas kasar di bibir Bu Sagita. Sepertinya ia harus lebih bersabar lagi ke depannya.

"Ya udah, tapi kalau ada waktu luang usahakan. Biar bisa melakukan tindakan selanjutnya. Syukur-syukur kalian berdua tidak bermasalah dan hanya belum waktunya aja. Kalau memang ada masalah kan bisa ditindaklanjuti sesegera mungkin. Ikut program hamil. Kalau perlu ke luar negeri sekalian supaya bisa sekalian honeymoon kan enak tuh." Ujar Bu Sagita seraya terkekeh. "Zaman sekarang banyak cara agar bisa memiliki seorang anak. Kalau perlu bayi tabung. Kalau kalian kesulitan mencari dokter kandungan yang paten, mama bisa bantu. Jangan sungkan-sungkan sama mama. Mama hanya memikirkan masa depan kalian. Kehadiran seorang anak itu bisa merekatkan hubungan kalian juga memberi warna agar makin bahagia." Tukas Bu Sagita lembut seraya mengusap punggung Erin.

Erin mengulas senyum semanis mungkin, "mama doakan saja ya! Kami pasti akan berusaha menghadirkan seorang anak di tengah-tengah keluarga ini. Apapun caranya." Pungkas Erin.

Setelah Bu Sagita pergi, Erin pun bergegas pergi. Ia telah membuat janji dengan teman-temannya di sebuah cafe , yaitu cafe starla.

Setibanya di cafe starla, karena terlalu tergesa Erin tak sengaja menabrak seseorang.

Brakkk ...

"Aduh ... " Rintih perempuan yang baru saja ditabrak oleh Erin.

"Makanya kalo jalan tuh pakai ma-," Erin tak jadi melanjutkan kata-katanya saat melihat siapa yang ia tabrak.

"Kamu nggak apa-apa, sayang?" tanya seorang laki-laki yang sudah berdiri samping wanita yang tadi ditabraknya.

"Ah, nggak kok mas, aku nggak papa," ucap wanita hamil itu seraya mengulas senyum. Setelah memastikan sang wanita benar-benar tidak apa-apa, laki-laki itu pun menoleh ke arah Erin.

"Seharusnya yang jalan pakai mata itu kamu. Kalau sampai terjadi apa-apa pada istri saya, saya pastikan akan menuntut kamu." Tukas laki-laki itu dingin membuat Erin menelan ludahnya sendiri. Ia sangat tahu siapa laki-laki itu. Dia adalah Gathan Adriano Tjokroaminoto pemilik dari perusahaan TJ Group. Sedangkan wanita yang ia tabrak tadi adalah istrinya, Nanda. Dia juga pemilik cafe starla yang ia datangi ini.

"Ma-maaf, saya tidak sengaja." Ucap Erin. Erin memilih mengalah daripada ia diusir secara tak hormat oleh pemiliknya, pikirnya.

"Udah mas, aku kan nggak papa." Ujarnya menenangkan Gathan. Ia paham kenapa Gathan sampai sepanik itu. Tentu saja itu berhubungan dengan kecelakaannya tempo hari yang menyebabkannya kehilangan calon buah hatinya. "Saya juga minta maaf ya mbak, saya juga nggak sengaja. Kalau begitu, saya permisi." Pamit Nanda sambil menarik Gathan keluar dari cafenya.

Erin menghela nafasnya saat melihat dua orang itu telah berlalu dari hadapannya. Ia pun bergegas menuju meja dimana teman-temannya menunggunya.

"Hai gaes," sapa Erin kepada tiga orang temannya.

"Lama banget sih loe. Kami udah lapar gini loe baru datang." Cetus Rana.

"Iya, dasar sok sibuk loe." Timpal Meylin yang diangguki Lisa.

"Sorry, sorry, gue sebenernya udah mau berangkat dari tadi, tapi mama mertua tiba-tiba aja datang. Nggak enak dong pergi gitu aja." Jawab Erin seraya terkekeh. Lalu ia mengambil lemon tea milik Rana dan meminumnya begitu saja.

"Eh, sontoloyo, minum gue tuh!" ketus Rana kesal, tapi ia membiarkan Erin meminumnya begitu saja.

"Haus gue. Tadi gue abis nabrak Nanda pemilik cafe ini. Hampir aja gue mau ngelabrak, eh pas liat wajahnya, mana ada lakinya yang super dingin itu, bikin gue merinding duluan. Kena sembur deh gue. Apes. Di rumah tadi udah bete gara-gara lagi-lagi mama mertua nanyain masalah punya anak, eh ketemu manusia kutub pula."

"Manusia kutub? Bukannya laki loe juga gitu." Ejek Lisa membuat yang lainnya terbahak.

"Mereka sodara jauh kali jadinya 11 12 sifatnya." Seloroh Meylin membuat Rana dan Lisa tertawa kencang.

"Mungkin mereka satu nenek moyang." Timpal Erin. Makin terbahaklah mereka. Untung aja mereka duduk di sudut jadi tawa mereka tidak begitu mengganggu pengunjung yang lain.

"Btw, kalau liat si Gathan itu gue jadi ingat Freya lho. Dia kan pernah ngaku-ngaku jadi istrinya Gathan gitu. Terus tiba-tiba aja dia ngilang setelah viral kasus tabrak lari." ujar Erin.

"Iya ya, gue sempat ngira dia itu cuma mengada-ada jadi istrinya Gathan, taunya beneran. Cuma ya siri. Kasian banget sih. Nikahnya pun hasil nipu. Dasar perempuan gila. Udah miskin, belagu lagi. Demi harta sampai nekat gitu." Timpal Rana.

"Oh iya, gue lupa, pas tempo hari kan gue ketemu kenalan gue. Dia itu pakpol lho. Nah, pas kapan hari itu, dia lagi posting foto lagi mengawasin para tahanan gitu. Tau nggak gue liat siapa di foto itu?" cetus Meylin sambil menopang dagunya di atas meja.

Ketiga temannya menggelengkan kepalanya.

"Emang siapa?" tanya Lisa penasaran.

"Gue liat Freya."

"Hah! Maksud loe?"

"Ternyata Freya ditahan di lapas selatan sana. Kasian banget deh dia, badannya kurus banget. Tinggal tulang dibalut daging." Papar Meylin.

Bukannya iba, mereka justru terbahak bersama. Seolah senang mengetahui penderitaan yang dialami Freya.

Ya, mereka berempat memang membenci Freya. Mereka sebenarnya teman satu sekolah saat putih abu-abu. Namun mereka membenci Freya sebab Freya merupakan primadona di sekolah. Banyak laki-laki yang menyukai Freya. Bahkan setiap laki-laki yang mereka sukai selalu saja menyukai Freya. Hal inilah yang membuat mereka kian membenci Freya.

Freya juga terkenal playgirl yang materialistis. Dia suka gonta-ganti kekasih dan ia juga selalu memilih laki-laki yang kaya. Ia tak mau berpacaran dengan laki-laki miskin.

"Serius loe?" tanya Erin dengan mata berbinar.

"Bukan lagi serius, tapi Aquarius dan Sagitarius. Kalau perlu Merkurius sama Venus juga termasuk." Seloroh Meylin membuat Rana, Erin, dan Lisa terbahak.

Mengetahui Freya mendekam di balik jeruji besi, tiba-tiba Erin memiliki rencana. Rencana besar yang pasti akan sangat menguntungkannya.

...***...

...HAPPY READING 😍😍😍...

1
neny
Luar biasa
rudi anto
seru yaaa😁😁😁✌️✌️✌️✌️
Djenab Purwaningsih
Luar biasa
sholeh
ok
cleo ngy
Luar biasa
May Dwi
luar biasa
Ummu Faliha
Luar biasa
Tutik Susilowati
cerita ana sama Tirta, kak...
Rose
authornya penuh kejutan.. 😂
Rose
pagi² pengen cari palu bwt getok kepalanya si erin.. 😬
Tutik Susilowati
emang enak..
makan tuh buah simalakama
Tutik Susilowati
nggak pa2 Kak. Kita maklumi kok. Jadi ibu itu kan memang selalu berlomba dg waktu luang.
tetap semangat Kak..
Tutik Susilowati
Kirain si erin anak pengusaha suksess. tak taunya anaknya aspri dari mertua too..
Sesumbarnya byuh..byuh..
Tutik Susilowati
ternyata..... nyonya sagita kocak ya.
Tutik Susilowati
ujian untuk Abjdzar...
Dewi Soraya
itu bpk sambungny ana kyke
Dewi Soraya
n sp lg...
Dewi Soraya
cium lg aj tirta
Aldena Afifa
nggak papa kak nggak ada typo kokk
Dewi Soraya
aneh erin cm bcr g da bukti bs menang knp mrk yg pny bukti tk mengeluarkan bukti aj lngsung tamat erin
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!