NovelToon NovelToon
PELANGI CINTA BAGASKARA

PELANGI CINTA BAGASKARA

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta pada Pandangan Pertama / Kehidupan Tentara
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: julieta

Di usianya ke 32 tahun, Bagaskara baru merasakan jatuh cita untuk pertama kalinya dengan seorang gadis yang tak sengaja di temuinya didalam kereta.
Koper yang tertukar merupakan salah satu musibah yang membuat hubungan keduanya menjadi dekat.
Dukungan penuh keluarga dan orang terdekat membuat langkah Bagaskara untuk mengapai cinta pertamanya menjadi lebih mudah.
Permasalahan demi permasalahan yang muncul akibat kecemburuan para wanita yang tak rela Bagaskara dimiliki oleh wanita lain justru membuat hubungan cintanya semakin berkembang hingga satu kebenaran mengenai sosok keluarga yang selama ini disembunyikan oleh kekasihnya menjadi ancaman.
Keluarga sang kekasih sangat membenci seorang tentara, khususnya polisi sementara fakta yang ada kakek Bagaskara adalah pensiunan jenderal dan dirinya sendiri adalah seorang polisi.
Mampukah Bagaskara bertahan dalam badai cinta yang menerpanya dan mendapatkan restu...
Rasa nano-nano dalam cinta pertama tersaji dalam cerita ini.
HAPPY READING.....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon julieta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

KEMBALI DISERANG

Audry cukup tahu jika Bagaskara sangat sibuk hari ini jadi dia tak mungkin ada waktu untuk pulang melihat kondisi keluarganya sehingga diapun berinisiatif untuk mengurus mereka.

Lagi pula Audry juga harus pergi ke sesalah satu bank swasta untuk mencetak rekening koran beberapa petinggi proyek Palembang yang akan dijadikan bukti dalam kasus penggelapan dana tersebut jam satu siang ini.

Sekali dayung dua tiga pulau terlampaui, itulah pepatah yang selalu dia terapkan dalam bekerja sehingga dalam sekali jalan dia bisa mendapatkan lebih dari satu manfaat.

Bagi Audry waktu cukup berharga sehingga diapun senantiasa mempergunakannya dengan baik agar kehidupannya bisa berjalan dengan lancar.

Lalu lintas yang tak terlalu padat dijalan membuat Audry yang memacu kendaraannya dengan kecepatan sedang sudah hampir tiba diapartemen miliknya

“Ada apa ini ?”, batin Audry penasaran.

Melihat ada tanda perbaikan dijalan raya menuju apartemennya, Audry pun memilih mengambil jalan pintas yang hanya bisa dilalui satu mobil agar bisa cepat sampai.

Namun, ditengah jalan tiba-tiba ada sekelompok orang membawa balok kayu yang tak diketahui darimana asalnya menghadang jalannya membuat Audry terpaksa menghentikan laju kendaraan yang dinaikinya.

“Tumben didaerah sini ada begal, biasanya aman saja”, batinnya sedikit terkejut karena Audry sering melintasi kawasan ini jika sedang terjebak macet dan aman-aman saja.

Audry yang mengamati jika sekelompok orang yang mengelilingi mobilnya ini tak terlihat seperti sekelompok preman atau begal pun mulai menyadari sesuatu sehingga diapun mengetik pesan singkat kepada Bagaskara.

Tak ingin membuang waktu, Audry pun turun dengan santai dari dalam mobil sambil berdecak kesal “Ck, merepotkan saja”, gumannya pelan.

Melihat target keluar, salah satu lelaki berpakaian hitam dengan penutup kepala senada yang hanya menyisakan kedua matanya tersebut mulai berjalan maju mendekat kearah Audry sambil berkata “Kami tak akan melukaimu jika kamu mau ikut dengan kami sekarang juga”.

“Banyak bacot !”

BUGHHH...

Satu pukulan diwajah berhasil Audry layangkan kepada lelaki yang ada dihadapannya tanpa peringatan membuat semua orang terkejut.

“Brengsek! Tangkap dia, cepat !”, teriaknya sambil menahan rasa nyeri di wajahnya yang kena bogem mentah Audry tadi.

Semua orang bergerak cepat, tapi sayangnya, mereka yang menduga mudah menangkap Audry yang terlihat seperti gadis lemah dan rapuh dibuat belingsatan oleh gerakan cepat Audry dan membiarkan tubuh mereka menerima pukulan demi pukulan yang cukup kuat hingga membuat mereka memuntahkan darah segar dari mulutnya.

Kreeek....

“Aaarghhh....Bajingan!”, teriaknya lantang ketika Audry menginjak lengannya hingga patah.

BAGHHH.....

BUGHHH....

BUGHHH....

Dengan cepat Audry membanting tubuh para b*****n yang ingin menculiknya dengan membabi – buta.

Duuugh...

“Arrgh....kepalaku”, adu salah satu preman yang kepalanya dibenturkan dengan keras  ke aspal oleh Audry beberapa kali hingga darah segar mengucur dari kepalanya, membuat lelaki tersebut pingsan seketika karena tak tahan dengan rasa sakit yang ada.

“Kurang ajar! Cepat ringkus dia, jangan sampai lolos !”,ujar yang lain melihat beberapa rekannya tergolek tak berdaya dijalanan.

Bruugh krakkk....

Audry  mematahkan tangan dan kaki para preman yang ada dihadapannya dengan cepat.

“Aaarghhh...Ampunnn...sakittt...”, lolongan teriakan kesakitan yang menyayat hati menggema diudara, membuat siapa yang mendengar akan merasa merinding seketika.

Sambil memasang kuda-kuda Audry sambil menyeringai lebar, membuatnya terlihat seperti monster yang haus darah, dingin dan mematikan.

Begitu para preman kembali mengeroyoknya, Audry melompat keudara, lalu melayangkan tendangan memutar yang langsung tepat mengenai wajah mereka.

“Aaaarrghhh....”

Baaaghhh...baaaghhh.....baaaghhh....

Bruuuk....

Tubuh sepuluh preman yang mendapat serangan Audry terpental jatuh keaspal dengan pipi lebam akibat tendangan keras yang Audry layangkan.

Salah satu lelaki yang tadi terus memberi komando dibelakang kali ini menjadi target Audry yang langsung memberikannya hadiah tendangan dan pukulan secara membabi buta hingga kedua tangan dan kakinya patah, tak bisa digerakkan membuatnya hanya terlentang diaspal bersimbah darah.

Kraaakkkk....aaarghhh..... teriakan kesakitan terus menggema bersautan ketika lengan dan kaki mereka dipatahkan dengan mudah hingga lunglai dan terkulai diaspal.

Audry kini terlihat seperti iblis wanita tanpa perasaan yang menghabisi musuh-musuhnya hanya dalam satu kedipan mata.

Beberapa orang yang masih bisa berdiri tegak, menatap miris kondisi rekan-rekannya yang terkapar diaspal.

Namun bayangan uang yang sedang menunggu mereka membuat nyali mereka terpacu kembali.

“Jika tak bisa ditangkap hidup-hidup, bunuh dan bawa mayatnya kehadapan bos”, teriaknya menggema diudara.

Hiatttt.....

Semua orang menyerang Audry secara bersamaan, berharap langkah tersebut akan membuahkan hasil.

Happp....

Tubuh Audry melenting tinggi diudara melewati dan menginjak kepala para penyerangnya lalu menendang mereka tanpa ampun.

Bugggh...kraaak....duaaagh....

Gerakannya yang sangat cepat dan terukur tak mampu lagi untuk dihindari, merekapun hanya bisa pasrah menjadi bulan-bulanan gadis tersebut tanpa ampun.

Buuugh...buuugh...buuugh....

Lima orang terjengkang terkena bogeman tangan kosong Audry yang melayang keudara dengan cepat.

“Ayo...siapa lagi yang ingin maju...”, kata Audry dengan senyum meledek.

Para penyerang bayaran tersebut sama sekali tak menyangka jika gadis cantik yang tampak rapuh tersebut mahir bela diri.

Bahkan tenaganya sangat kuat hingga membuat ketua mereka terkapar tak berdaya di aspal dengan luka parah.

“Hey...kenapa diam. Katanya kalian ingin membunuhku...ayo maju...mana nyali kalian....”, ujar Audry dengan nada penuh ejekan.

Beberapa orang yang masih berdiri dengan tegap saling tatap, maju takut, mundur juga takut.

Apalagi setelah melihat dan mendengar rekan-rekannya merintih dan menangis menahan kesakitan, membuat nyali mereka ciut seketika.

Sambil memegangi tangan dan kaki, kelima penyerang yang masih bisa berdiri mundur ketakutan.

Jika mereka berani melawan, sudah bisa dipastikan nasib mereka tak akan jauh berbeda dengan teman-temannya yang lain.

Akhirnya, demi menyelamatkan diri, lima orang tadi langsung menjatuhkan diri bersujud dikaki Audry memohon ampun.

“Ampun nona...ampuni kami. Kami mengaku salah dan berjanji tak akan mengganggu nona lagi...”, ujar mereka dengan tubuh bergetar ketakutan.

“Siapa yang menyuruh kalian. Berikan buktinya padaku maka aku akan melepaskan kalian berlima”, ujar Audry tajam.

Kelima orang tersebut saling sikut hingga tiba-tiba salah satu orang berdiri dan berlari menghampiri tubuh ketua mereka yang tengah pingsan.

“In-ini...semua buktinya ada didalam ponsel ini....”, ujarnya sambil menyerahkan sebuah ponsel cerdas kepada Audry.

Karena tak bersandi, dengan mudah Audry membuka ponsel tersebut dan melihat riwayat percakapan didalamnya.

Setelah mengetahui dalang dibalik penyerangan hari ini, Audrypun hanya menghela nafas dalam beberapa kali.

“Ck...dia lagi”, batinnya lelah melihat jika wanita bermuka dua itu terus mentargetkannya.

Perintah yang diberikan juga sama yaitu menculik dan merusaknya serta menyebarkannya kemedia social.

Kali ini yang membedakan adalah perintah untuk melenyapkannya jika kondisi tak memungkinkan untuk dibawa secara baik-baik.

“Kali ini aku harus bertindak agar wanita ini paham jika dia benar-benar telah mengusik orang yang salah”, batin Audry penuh dendam.

Ya...Audry sudah mengantongi nama wanita yang berniat mengambil kehormatan dan melenyapkannya tempo hari setelah dia menggunakan koneksi keluarganya yang selama ini tak pernah dia pergunakan setelah sang papi menghubunginya beberapa waktu sebelumnya.

1
Mak mak doyan novel
kok jadi horor sih
Mak mak doyan novel
nunggu lanjutannya
Mak mak doyan novel
keren
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!