Nathan merasa dirinya tidak normal. Sudah banyak gadis yang dia pacari mulai dari lokal, sampai internasional. Namun, tidak ada satu pun dari mereka yang bisa membuatnya bergairah. Sampai akhirnya, orang tua Nathan memaksanya menikah dengan wanita pilihan mereka.
Sayangnya, takdir membawa Nathan bertemu dengan Sheren, gadis malang yang dikhianati pacar dan kakak tirinya saat baru kembali dari luar negeri. Akibat jebakan ibu tiri Sheren, membuat pertemuan pertamanya dengan Nathan harus berakhir dengan cinta satu malam.
Akankah Sheren benar-benar menjadi penyembuh untuk kelainan Nathan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itta Haruka07, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
HTI | Bab 19
Nyonya Melisa, ibu tiri Sheren memicingkan mata saat melihat Nathan. Dia mengingat-ingat wajah Nathan karena merasa pernah melihat laki-laki itu sebelumnya.
Sementara itu, Scarlet juga sangat terkejut mendengar pengakuan dari Nathan. Ia tidak menyangka bahwa saudari tirinya memiliki hubungan dengan laki-laki super kaya seperti Nathan. Bahkan, Kenzo yang saat ini menjadi suaminya, kalah kaya dan tampan dari Nathan.
Sheren lagi-lagi terbuka dengan apa yang dikatakan oleh Nathan. Dia merasa Nathan sangat keren saat mengatakan tentang siapa dirinya.
“Kamu yang di hotel waktu itu, bukan?” tanya ibu tiri Sheren yang kini berjalan mendekat ke arah Nathan dan Sheren.
Scarlet mengekor di belakang ibunya karena juga penasaran dengan hubungan Sheren dengan laki-laki itu. Sementara suaminya, kenzo, menatap curiga ke arah Sheren dan Nathan.
Dada Sheren berdebar keras saat mendengar pertanyaan sang ibu sambung. Kenapa wanita itu masih mengingat kejadian saat pernikahan Scarlett dan Kenzo di hotel?
Namun, dengan santai Nathan menanggapi pertanyaan dari ibu tiri calon istrinya itu. “Ya, itu memang saya. Waktu itu Anda mencari-cari putri Anda yang hilang, bukan?” Nathan bertanya balik.
Ayah Sheren yang tidak mengerti cerita sebenarnya, ikut mendengarkan dengan seksama apa yang terjadi di hotel malam itu.
“Ya, waktu itu aku mencari Sheren,” jawab Nyonya Melisa. Setelah itu, semua orang kembali duduk.
Scarlet menatap Sheren dengan rasa dengki. Dia memang sudah berhasil merebut Kenzo dari Sheren, tapi dia gagal membuat adik tirinya itu menderita karena ulahnya. Bahkan, sekarang adik tirinya itu malah mendapatkan laki-laki pengganti yang lebih baik dalam waktu yang singkat itu.
“Apa jangan-jangan ....” Ibu tiri Sheren mulai curiga dengan awal mula hubungan Nathan dan Sheren.
“Jangan-jangan apa, Tante? Apa Tante menyembunyikan sesuatu?” tanya Nathan yang dengan cepat membaca situasi. Dia tahu kalau ibu tiri Sheren itu akan mencurigainya, karena itulah dia langsung memojokkan wanita itu.
Mama Scarlett itu terdiam. Dia tidak mau mengungkapkan kecurigaannya karena sepertinya Nathan memang sudah tahu rencananya.
“Sudah, jangan saling menuduh. Ma, jadi Sheren dan Nathan ini sudah mengatakan sama papa niat baik mereka untuk menikah,”kata Tuan Jimmy, ayah kandung Sheren.
“Benar sekali, Om. Rencananya besok Mama dan Papa saya akan datang untuk melamar sekaligus membahas pernikahan kami,” sahut Nathan yang membuat telinga Kenzo dan Scarlet terasa panas.
“Kenapa kalian buru-buru menikah?” tanya Kenzo dengan tatapan yang tak lepas dari Sheren.
Laki-laki itu sebenarnya sangat mencintai Sheren, tapi karena iman dan kesetiaannya kurang kuat, Kenzo malah tergoda dengan Scarlet yang kini tengah hamil anaknya.
Nathan menatap Kenzo dengan wajahnya yang terlihat sombong. “Ya, kalau aku begitu sih, Bro. Kalau cinta dan merasa yakin sama orang, langsung ajakin nikah. Mau pacaran berapa lama pun, tidak akan menjadi jaminan kalau akan berujung di pelaminan. Mending kalau memang hati udah nyaman, langsung aja,” jawab Nathan yang sengaja menyindir Kenzo.
“Memangnya apa yang kamu sukai dari Sheren?” tanya Scarlet yang juga tidak terima jika Sheren mendapat suami seperti Nathan.
Nathan menatap Sheren, lalu menyelipkan anak rambut ke belakang telinga wanita cantik itu. Dengan penuh perasaan Nathan menjawab, “Karena aku merasa sempurna saat Sheren ada di sampingku.”
Sheren berakting malu-malu. Dia ingin menunjukkan pada mereka berempat bahwa dia baik-baik saja meski kehilangan Kenzo.
“Tapi, tunggu deh! Bukannya kamu yang beberapa waktu lalu diberitakan di TV. Katanya kamu impoten, 'kan? Tapi, ada wanita yang mengklarifikasi, apa wanita itu Sheren?” tanya Kenzo setelah cukup lama mengingat-ingat dan memastikan.
Sheren menatap Kenzo dan menjawab pertanyaan itu dengan santai. “Sebenarnya, itu hanya permainan bisnis saja kok. Jangan khawatir, masalah kami, karena kamu tidak punya hak apa pun!”
***
Kembang kopinya jangan lupa 💋 Vote juga gaess hari senin 😅