Hari hari SMA, adalah hari yang menyenangkan, Namun tidak dengan seorang Adelia Fitriani, masa SMA nya harus terenggut, karena hutang hutang orang tuanya, dia harus putus sekolah, dan itu menjadi awal penderitaan untuknya, akankah dia mendapatkan titik kebahagiannya lagi.
Disamping kesedihannya, ada Mahatur, yang selalu memberinya dukungan, begitupun dengan Meidina, yang sudah ia angap sebagai kakak.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon latifahsv, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
kerumah nenek
Kini jam pulang sudah tiba.
Lea pun berjalan bersama Meidina, karena dia mau kerumah neneknya, kebetulan rumahnya searah.
"Mei, bareng ya, aku mau ke rumah nenekku," ucap Lea.
"Yaudah, ayo, aku juga bareng sama Rea," ucap Meidina.
"Yaudah, ayo bareng bareng," ucap Lea.
Mereka pun berjalan keluar, berbarengan, dari kelas tersebut, saat digerbang, Lea ikut bersama Meidina, dan Rea, Rea yang merasa heran diapun bertanya.
"Lea ko ke arah sini, mau maen dulu, ke rumah Liza kah," ucap Rea, sambil berjalan.
"Ga" ucap Lea, sambil berjalan.
"Terus, mau kemana," ucap Rea.
"Aku mau kerumah neneku, soalnya kan neneku, ada di kampung ya," ucap Lea.
"Oh begitu, pantesan ke arah sini," ucap Rea.
"Iya gitu," ucap Lea.
Tidak ada percakapan lagi, di antara mereka hingga akhirnya merekapun terpisah, di perempatan, Meidina dan Rea berbelok kebawah, sedangkan Lea berjalan lurus.
Lea berjalan sendirian, dengan perlahan lahan, tiba tiba ada sebuah motor, berhenti dihadapan nya, ternyata itu adalah Artur.
"Eh ka Artur," ucap Lea, tersenyum.
"Kamu mau kemana, sendirian aja, terus ko ke arah sini," ucap Artur.
"Aku mau ke rumah nenek, kan nenek aku arahnya kesini rumahnya," ucap Lea.
"Yaudah ayo, bareng aja, sama aku yu, pulangnya," ucap Artur.
"Beneran ka," ucap Lea.
"Iya, ayo naik," ucap Artur.
Lea pun menaiki motor Artur, setelah memastikan Lea naik motornya, Artur lalu menjalankan motornya.
"Kamu, mau beli makan dulu ga?" ucap Artur, memulai percakapan.
"Ga lah, tar aja, di rumah nenek," ucap Lea.
"Bener, ga mau beli bakso dulu, gitu," ucap Artur.
"Ga lah, ga usah," ucap Lea.
"Oh yaudah, kalau ga mau, ga papa," ucap Artur, tetap menjalan kan motornya, dan saat ini, mereka hendak melewati rumah Artur, lalu dia berkata, "tuh, itu rumah kaka,"
"Yang chat nya abu," ucap Lea, memandang pada rumah, Artur.
"Iya bener," ucap Artur.
"Berarti, sering kelewatin ya, rumah kaka," ucap Lea.
"Rumah nenek kamu, di kampung sebelah ya," ucap Artur, menebak.
"Iya, tuh yang depan, rumahnya," ucap Lea, karena tak jauh dari rumah Artur, adalah rumah nenek nya Lea, walaupun berbeda kampung, tapi posisinya berdekatan.
Artur menghentikan motornya, lalu Lea pun turun dari motor tersebut.
" Makasih ya ka, udah nganterin aku," ucap Lea.
"Iya, sama sama, besok kabarin aja, kalau berangkat sekolah ya," ucap Artur.
"Iya ka, tar juga keliatan kali, kalau aku lewat depan rumah kaka," ucap Lea.
"Iya, kalau kamu pagi lewat, pasti keliatan," ucap Artur.
"Iya, aku pasti pagi berangkatnya," ucap Lea.
"Oh, yaudah tar kabar kabari aja, aku duluan ya Lea," ucap Artur, mulai membelokan motornya.
"Iya hati hati ya, ka, makasih sekali lagi," ucap Lea.
Artur pulang, dan Lea pun, mulai memasuki rumah neneknya.
Lea mulai masuk, dan mengetuk pintu neneknya,
"Assalamu'alaikum," ucap Lea.
"Wa'alaikumsalam, siapa," ucap nenek Lea, sambil membuka kan pintu.
"Ini Lea, ne," ucap Lea.
"Oh Lea, ayo masuk na, tumben kamu kesini, pake baju seragam lagi," ucap nenek Lea.
"Iya ne, lea mau nginep, disini," ucap Lea.
"Yaudah, kalau mau nginep, bagus, nenek ada yang nemenin," ucap nenek Lea.
"Iya nek, " ucap Lea.
"Kamu bawa baju ganti kan, ayo ganti baju, terus makan," ucap nenek Lea.
"Iya ne, baik," ucap Lea.
Lea pun masuk, ke kamar yang biasa dia pake, ketika kerumah nenek nya, lalu dia mulai menganti bajunya, selesai menganti baju nya, dia menghampiri nenek nya, didapur, yang tampak menyajikan makanan.
"Nek," ucap Lea, saat didekat dapur.
"Sini Lea, ayo makan, sama nenek," ucap nenek Lea.
"Iya nek," ucap Lea, lalu dia pun duduk.
"Tuh ambil piring, sama nasinya," ucap nenek Lea.
Lea, mengambil makanan nya.
"Mama kamu sehat, sama ade kamu," ucap nenek nya.
"Sehat nek," ucap Lea.
"Syukurlah, kalau sehat," ucap nenek nya, sambil menyuapkan makanan.
"Tapi sebenarnya, mama ke kota ne," ucap Lea, mulai menyiapkan makan nya.
"Ke kota," ucap nenek Lea, dia tampak heran akan hal tersebut.
"Iya nek, ke kota," ucap Lea.
"Yaudah, lanjutkan dulu makan nya, nanti lanjut cerita," ucap nenek Lea.
"Baik nek," ucap Lea, sambil dia kembali memakan makanan nya.
Merekapun melanjutkan makan nya, selesai makan, Lea langsung mencuci piring, bekas makan nya, nenek nya sudah menunggu, di ruang tamu.
"Duduk Lea," ucap neneknya.
Lea pun lalu duduk, dihadapan neneknya.
"Jadi, sebenarnya alasan kamu ke sini, karena mama mu ke kota," ucap nenek nya, dengan penuh hati hati.
"Iya ne, benar," ucap Lea.
"Apa alasan mamamu, ke kota Lea, untuk menyusul ayahmu, atau ada hal lain," ucap nenek Lea.
"Jadi gini nek, mama itu punya hutang, pada bank keliling, dan sodara sodaranya, makannya mama memilih ke kota, biar bisa bayar hutang," ucap Lea dengan hati hati.
"Hutang apa, apa selama ini, bapakmu kurang cukup, membiayai keluarga," ucap nenek Lea.
"Begini nek, dulu kan adeknya mama, sekolah keperawatan, terus buat membiayain nya, mamah yang bantu, karena mamah ga punya uang jadi mamah minjem, harapan mamah ya semoga bener tante Rahayu, bisa jadi perawat," ucap Lea, hampir menangis.
"Begitu ceritanya nya, tapi sekarang tante mu itu, sudah punya kerja," ucap nenek Lea, sambil mengusap kepalanya.
"Belum nek" ucap Lea.
"Jadi perawat kan sulit, masuknya," ucap nenek Lea.
"Iya nek, lea mungkin harus kuliah lagi," ucap Lea.
"Iyaa begitu, Lea, ngomong ngomong, dari kapan mamahmu berangkat ke kota, kemarin?" ucap nenek Lea.
"Udah hampir dua minggu an, nek," ucap Lea.
"Udah lama, kenapa kamu baru ke rumah nenek, ngapain kamu sendirian, di sana, " ucap nenek Lea, tampak kaget.
"Awalnya, kan mama berangkat sembunyi sembunyi, itupun karena mama berangkat abis cekcok hebat, sama kakak dan mama tirinya, makannya mama milih ke kota aja, biar bisa lunas semua hutangnya," ucap Lea.
"Astagfirullah karena cekcok, sampai segitunya," ucap nenek Lea, dengan terkejut.
"Iya nek, ini aja, Lea tadinya ga akan ke tempat nenek, cuman kemaren Lea dimarah marahin, sama tante, Lea bener bener ngerasa sakit, ko Lea malah dimarahin apa salah Lea, bukan nya kasian sama Lea, terus mama telpon, dan bilang udah lebih baik pergi aja, ke rumah nenek, makannya ini Lea ke rumah nenek," ucap Lea sambil mengeluarkan air matanya.
"Kasian banget, cucu nenek, dimarahin, udah kamu diem disini aja ya, jangan kesana dulu, kecuali ngambil baju baju, udah tinggal aja sama nenek, berangkat sekolahnya biar dari rumah nenek," ucap nenek Lea.
"Baik nek," ucap Lea.
"Yaudah, kamu sekarang istirahat aja, ini udah mulai sore, kasian baru pulang sekolah, pasti cape," ucap nenek Lea.
"Iya nenek, yaudah lea istirahat ya ne," ucap Lea.
"Iya, sana ke kamar," ucap nene Lea.
Lea pun akhirnya memilih istirahat tapi dia tidak tidur.