Bagaimana perasaan jiwamu jika dalam hitungan bulan setelah menikah, suami kamu menjatuhkan talak tiga. Lalu mengusirmu dan menghinamu habis-habisan.
Padahal, wanita tersebut mengabdi kepada sang suami. Dia adalah Zumairah Alqonza. Ia mendadak menjadi Janda muda karena diceraikan oleh suaminya yang bernama Zaki. Zaki menceraikan Zumairah karena ia sudah bosan dan Zumairah adalah wanita miskin.
Bagaimana nasib Zumairah ke depannya? Apakah dia terlunta-lunta atau sebaliknya? Yuk, cap cus baca pada cerita selanjutnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayu Sekti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pizza
Saat pagi menjelang siang, Arga Dinata ingin masuk ke dalam ruangan VIP namun, dihalangi oleh Jonson.
Menurut Jonson, Arga adalah musuh terbesar dalam hidupnya karena mamanya Arga telah menikahi papanya Jonson. Jadi, Arga adalah adik tirinya Jonson sendiri. Sehingga dia juga tidak akan membiarkan wanita yang ia kagumi kenal dengan Arga.
Arga mendorong badan Jonson yang besar. "Beri aku jalan untuk masuk ke dalam ruangan ini sebentar saja. Saya harus berbicara dengan Zumairah! Saya hanya ingin menengoknya sebentar!"
Arga tidak menyerah untuk masuk ke dalam ruangan tersebut agar bisa bertemu dengan Zumairah. Walaupun ia diancam akan diusir oleh petugas keamanan.
Terdengar Zumairah memerintah Jonson untuk masuk ke dalam ruangan VIP tersebut. Karena itu permintaan Zuma, Jonson tak bisa memaksa. Tangan Jonson mengepal geram sambil menatap Arga dengan sinis.
Jonson geram dan masih menghalangi Arga agar tidak bisa masuk ke ruangan tersebut. "Apa kau masih tidak puas jika papa kesayangan mamaku diambil mamamu? Apa kau juga ingin mengambil Zumairah dariku?"
Arga mulai tertegun. "Aku bukan penyebab papa kamu menyukai mamaku. Mereka saling mencintai dan aku tidak bisa berbuat apa-apa," jawab Arga dengan bijak. Ia harus bersabar jika menghadapi adik tirinya yang posesif tersebut.
Jonson mengepalkan tangan. "Sialan! Kamu seperti papa yang keras kepala!"
Jonson masih ingin meluapkan emosinya kepada Arga dan membahas tentang papa mereka. Papanya Jonson, menikah lagi dengan mamanya Arga Dinata. Mamanya Arga memikat hati papanya Jonson dan mengakibatkan mamanya Jonson bercerai.
Arga menghela nafas. "Yang kita bicarakan bukan kedua orang tua kita, tetapi aku ingin melihat Zumairah. Jangan halangi aku!"
Netra Arga menatap tajam sang adik tiri. Ia begitu ingin bertemu Zuma dan tak mau kehilangan lagi.
Zuma mulai bangun. "Jonson, tolong beri jalan untuk Tuan Arga. Biarkan dia menemuiku. Kamu tidak pantas memaksa seseorang yang belum menjadi istri kamu!"
Zumairah geram dengan sikap posesif Jonson. Ia menyuruh Arga untuk masuk ke dalam ruangan tersebut. Karena itu kemauan Zuma, Jonson tidak bisa memaksa.
Akhirnya Arga bisa masuk dan sudah berada di depan Zuma yang sedang di ranjang sakit dalam posisi duduk. Sementara Jonson berada di samping Arga dengan hati yang panas.
"Zuma, apakah kamu baik-baik saja? Maaf, saya terlalu sibuk dan tak bisa melindungi kamu. Sekarang, aku nggak akan biarkan kamu celaka kembali!"
Bu Kos sudah menceritakan kepergian Zumairah dan Jonson. Sehingga Arga tahu jika Jonson memaksa pergi bersama Zuma.
Zumairah menatap Arga dengan netra bercahaya. "Aku hanya lelah, Arga. Aku ingin pulang. Carikan aku kontrakan selain di rumah Bu Mirna. Dia sudah membuat aku begini. Aku tidak mau kenal dengan beliau lagi," sesal Zumairah kepada Bu Mirna yang tega memperkenalkan dia dengan pria asing yang posesif.
Arga tersenyum hangat. "Pasti Zuma. Kamu itu dibilangin ngeyel! Kamu tinggal di tempat yang sudah aku siapkan, tetapi kamu sangat keras kepala. Pokoknya, nanti kamu pulang bersama saya akan aman. Ada tempat untukmu!"
Arga sangat beruntung Zuma care dengannya.
Jonson mendehem "Zuma, kau benci denganku? Kau lebih memilih pulang bersama Arga? Kau jahat sekali, Zuma? Apa aku kurang baik bagimu? Aku pun tak berbuat macam-macam denganmu!"
Jonson patah hati karena Zuma lebih memilih Arga dari pada dia. Hatinya sangat kacau hari ini.
"Jonson. Kau memang baik, tetapi aku belum percaya denganmu. Hampir saja, aku celaka denganmu. Aku sangat takut itu!"
Zuma meneteskan air mata karena trauma dengan kejadian yang kemarin menimpanya.
"Sialan! Semua ini gara-gara Arga! Kalau begitu aku harus pergi! Tapi ingat Zuma, aku masih mencarimu suatu saat!
Akhirnya Jonson pergi. Ia tidak kuat dengan perasaan cemburunya. Lagi-lagi ia harus melihat Arga Dinata yang selalu lebih unggul darinya. Namun, dalam hati kecilnya, ia ingin mendapatkan cinta dari Zumairah Alqonza.
***
Sore harinya, Zumairah sudah berada di rumah lain milik Arga Dinata. Rumah tersebut sudah lengkap dengan pakaian dan peralatan dapur.
Arga sangat sigap membantu Zumairah yang sedang dilanda kesusahan. Diam-diam, Arga sangat menyayangi Zuma.
"Zuma, istirahatlah terlebih dahulu. Di sini aman untukmu. Soal pakaian, biar aku yang ambil di kontrakan Bu Mirna."
Arga menuntun Zuma sampai di kamar tidur ruangan yang baru saja ditempati. Kamarnya luas dan bersih.
"Terima kasih. Apa Tuan tidak sibuk? Jika sibuk, tinggalkan aku sendiri."
Zuma sudah berada di rumah milik Arga. Rumah Arga memang banyak. Salah satunya ditempati oleh Zuma.
"Saya sedang istirahat. Semalam saya tidak berhenti memikirkanmu karena takut Jonson berbuat macam-macam denganmu. Akhirnya, saya mencoba meneleponmu!"
Arga menceritakan kegelisahannya pada Zuma di malam kemarin. Karena Arga sangat menyukai Zuma.
Zuma menunduk dan tersipu. "Aku tidak apa-apa. Tapi, aku hampir masuk jurang. Aku dibawa ke bukit di luar kota yang dekat dengan pantai!"
Zuma menjelaskan kepergiannya dengan Jonson pada hari kemarin.
"Jonson itu memang pria yang suka pergi ke gunung. Dia suka tantangan. Jadi, kamu harus berhati-hati jika pergi dengan dia. Sudahlah, penting kamu sekarang sudah selamat. Kamu makan ya? Aku bawa pizza untukmu? Kamu doyan pizza?"
Arga mengeluarkan kotak berisi pizza dalam kantong kresek yang ia bawa. Sebelum dari rumah sakit, ia membeli pizza terlebih dahulu.
Zuma terkejut dan melebarkan netra. "Mau. Aku juga sangat lapar sekali."
Zuma tidak menolak pemberian Arga. Tidak lama, Arga menyodorkan pizza kepada Zuma. Akhirnya, mereka berdua makan pizza bersama.
"Apa saya diperbolehkan tinggal di sini sama Mama kamu?"
Sambil makan pizza, Zuma menanyakan tentang mamanya Arga.
Uhuk uhuk uhuk!
Arga tersedak ketika Zuma memanggil mamanya.
"Kenapa Arga? Apa kamu butuh minum? Ini ada air mineral untukmu!"
Zuma mengambil air mineral yang tidak jauh dari meja kecil di samping tempat tidurnya. Tidak lama, Arga meminum minuman tersebut.
'Maaf, Zuma. Aku tidak bisa berterus terang denganmu tentang Mamaku. Mamaku pasti tidak akan setuju jika aku berhubungan denganmu. Mamaku brengsek. Aku dijodohin dengan wanita yang bergelar dokter yang tidak pernah aku cintai. Aku takut kamu akan pergi dariku,' batin Arga yang memikirkan tentang perjodohannya.
Mamanya Arga memiliki level tinggi dalam menjodohkan anaknya. Arga harus menikah dengan wanita yang mempunyai gelar. Mamanya Arga tidak mau menikahkan anaknya dengan rakyat biasa yang tidak memiliki gelar.
"Tuan Arga. Kamu diam?" tanya Zuma berulang. Ia penasaran dengan apa yang sedang dipikirkan oleh Arga Dinata saat itu. Pizza yang tadinya lezat dimakan oleh Zuma, kini berasa hambar.
Lanjut gak?