NovelToon NovelToon
Ketika Semua Menjauh

Ketika Semua Menjauh

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: husnel

Jalan hidup ini bagaikan roda. Kadang di atas kadang di bawah. itulah yang terjadi pada seorang wanita yang tidak muda lagi.

Namun demi buah hatinya ia berusaha bertahan. yang dipikirkan bagaimana supaya anaknya bisa sekolah dan bertahan hidup.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon husnel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pikirkan

Beni pun menemui orang tuanya. ia ceritakan semuanya tentang kesepakatannya Dnegan orang tua Nabil. Dan mereka pun setuju.

Beni menghubungi Mei. karena hanya nomor Mei yang ia punya di keluarga Nabil.

"Halo. Bund. Keluarga saya setuju. Ini nomor Ayah Bund. Mungkin Bunda perlu bicara secara langsung sama Ayah." Beni pun memberikan handphonenya pada Ayahnya.

Mei pun akhirnya menerima. Ia kembali kerumah. Duduk bersama suaminya. Ia sengaja pasang speakernya agar bisa di dengar suaminya juga.

"Halo Buk Mei. Apa kabar.?" Tanya Pak Andre basa basi.

"Hai. Langsung saja Pak Andre." Ujar pak Hendra yang mendengarkan basa basi Laki-laki lain lada istrinya.

"Oh. Ayahnya Nabil. Baguslah. Begini Pak. Tadi saya dengar kabar dari anak saya. Maaf ya Pak Buk. Anak saya bersikap grasak- grusuk begini. Saya saja kaget dengarnya. Menurut Balak ibu gimana baiknya.". Tanya Pak Andre sopan.

Panggilan yang tadinya lewat telepon sudah di pindahkan Hendra PC langsung. Dan terlihat di sana . Beni dan kedua orang tuanya.

"Begini Pak Buk. Kita ini kan orang tua. Dan tidak bisa sepenuhnya bisa memaksakan keinginan kita pada anak Kita. Jadi kita coba jalan begitu. Tapi nanti kami kabarin, kalau kami sudah punya keputusan darinya. Kami tanya dulu Nabil kan dia yang akan jalani. Dan kami akan usahakan secepatnya mengabari dan kami harap. Nak Ben tidak usah temui dulu Nabil agar ia menyadari keberadaan nak Ben itu penting baginya." Ujar Hendra.

Walau sedih tidak bisa ketemu gadis yang ia cintai. Namun Ben paham apa maksud Pak Hendra.

"Baik Yah. makasih sudah ijinkan saya dekat dengan anak Ayah. Saya harap sekali Nabil bisa jadi teman hidup saya selamanya." Jawaban Ben mantap.

"He.he...he.. Boy. Kamu sepertinya harus banyak belajar sama Ayah. Ayah ini jagonya rayu cewek. Bunda saja sampai klepek-klepek dengar gombalan Ayah..ha..ha." Suasana ayang canggung tadi mencair Karena ulah Hendra yang selalu saja bercanda.

"Ha.ha..ha.." Makasih pak Hen. Semoga Tuhan mengizinkan kita jadi besanan. Saya suka sekali dengan keluarga Bapak yang tidak seperti yang lain." Ujar Pak Andre apa adanya.

"Kami bisa besar kepala nanti Pak." Jawaban Mei menimpali.

"Apakah saya boleh berkunjung ke rumah Bundanya Nabil " Tanya Tina yang dari tadi diam. Karena anak dan suaminya yang wanti-wanti.

"Oh. Boleh saja mbak.." Jawab Mei sungkan.

"Jangan lupa bawa oleh-oleh ya mbak." Canda Pak Hendra yang di sambut tawa semuanya.

Setelah percakapan itu. Beni pun memberikan kabar pada Nabil. Kalau dia tidak bisa jemput. Karena ada urusan penting. Dan Nabil pun setuju.

Samali di rumah setelah sore. Karena Mata kuliahnya hari ini penuh. Dengan wajah lelah ia masuk rumah. .

"Duh.. Calon ibuk Kapten lelahnya." Canda Pak Hendra pada anak gadisnya.

"Ayah.. U..u. Bunda.. Ayah.. Bund." Adu Nabil pada Bundanya.

Mei hanya tersenyum. Karena itu sudah biasa saja, tapi karena topiknya sudah beda. Jadi Mei pun harus menanggapi.

"Kok nggak di jemput Ben. katanya tadi janji jemput.?" Tanya Mei pura-pura.

"Sibuk kali. Katanya ada urusan." Jawab jutek Nabil. Nggak tahu dia kesal sendiri itu bisa di lihat oleh kedua orang tuanya.

"Kok marah. Katanya nggak mau." Goda Pak Hendra.

Nabil memukul lengan ayahnya." Ayah kenalan sih. Kok usil sekali hari ini." Kesal Nabil pada ayahnya.

"Kak. Kelincinya belum makan. Wortelnya habis." Adu Nia yang baru saja datang. .

"Minta tolong Abang gih deh. Di sebelah kan ada jual wortel tuh." usir Nabil yang lelah. Ia mendudukkan dirinya di kursi di sebelah bundanya. Ia peluk lengan bundanya dengan manja. Nia pun cari abangnya agar belikan wortel untuk kelincinya.

"Kak. Bunda mau tanya. Apa Kakak tidak suka dengan Nak Ben.?" Tanya Mei hati-hati.

Nabil menatap Bundanya." Kenapa Bund.Kok Bunda tiba-tiba tanya begini?" Heran Nabil.

"Nggak.. Ben itu sudah dewasa. 2 tahun lagi umurnya udah 30 tahun. Dan kakak sudah berumur 22 tahun. Gimana kalau kalian tunangan dulu gitu. nanti kalau kakak sudah skripsi kan nggak apa menikah." Usul Mei.

Nabil terlihat diam. Saat ini dia emang nyaman. tapi kalau untuk menikah, belum terpikirkan olehnya.

"Bund. Ayah. kakak. emang nyaman dengan Bang Ben. Kalau bicara tanpa ada canggung dan di buat-buat. Tapi kan kakak belum tercapai cita-citanya. Kakak sudah janji untuk bahagiakan kalian dulu baru menikah." Nabil mengingat janjinya pada Bundanya dulu dn mungkin ayahnya tidak tahu.

"Nak. Setiap orang tua, pasti punya keinginan, jika anaknya bahagia. Itu merupakan kebahagiaan orang tua juga. Tapi kalau kakak menikah dengan Ben. Cita-cita kakak pasti akan terwujud juga. Ayah yakin Ben tidak mungkin halangi jika kakak mencapai cita-cita kakak ." Nasehat Pak Hendra pada anak gadisnya.

"Percayalah nak. Tidak mungkin kan Allah berikan jalan seperti ini. Jika kalian tidak berjodoh. Jadi terima dulu ya nak. Mungkin memang ini caranya Allah memberikan jodoh untuk kakak." Nasehat Mei membelai anaknya.

"Tapi Bunda. Beri Kakak waktu untuk berpikir ya Bund.." Harap Nabil.

Mei pun mengangguk. Ia tidak mungkin memaksakan anaknya untuk menerima semuanya.

"Ingat nak..Ben pria matang dengan karir yang mantap. Ayah yakin banyak gadis di luar sana yang ingin menjadi pendamping hidupnya. Jadi pikirkan itu baik-baik ya nak. pikirkan juga adik-adik mu." Nasehat bijak Pak Hendra.

Ia berharap anaknya bisa menerimanya. Bukannya matre. Tapi melihat Ben yang penuh tanggung jawab dan menyayangi anaknya. Jadi ia tidak gamang melepaskan anaknya pada orang yang terlihat jelas karirnya. pasti anaknya tidak akan kekurangan nantinya. Tidak seperti hidup mereka sekarang. Hidup semuanya Pas. Pas makan pas biaya sekolah. dan belum ada lebihnya untuk beli rumah besar mobil bagus. ( He. He. Itu athor)

1
arcyanl
keren, semangat thor!!! mampir novelku juga yuk :P/Sneer//Good//Good/
Husnel: apa judulnya
Husnel: makasih. ok
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!