Rain Angello, seorang pembunuh bayaran yang sangat terkenal. Wanita yang bekerja dengan bayaran fantastis itu tak pernah menunjukkan identitas nya pada siapapun, termasuk orang terdekat nya.
Setiap melakukan tugas nya, Wanita yang selalu di panggil Angello itu selalu melakukan penyamaran dengan mengubah wajah nya menggunakan topeng silikon. Tentu saja dia melakukan itu agar tak ada yang mengetahui identitas nya.
Pekerjaan ini memang sangat beresiko, tapi dia nyaman dengan apa yang dia lakukan. Namun siapa yang menyangka, kehidupan nyaman nya berubah dalam sekejap mata hanya karena dia yang ingin menikmati hidup.
Mati? Masuk ke dalam tubuh orang lain? Apakah itu nyata ada nya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitri Novianti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 32
Dari ribuan orang yang tengah menonton siaran langsung konferensi pers yang di lakukan oleh pemilik MK entertainment, salah satu nya adalah Maximilliam.
Pria yang tengah berada di negara yang berbeda itu menonton siaran langsung tentang apa yang tengah ramai do perbincangkan. Pria itu cukup kagum dengan sang adik yang dapat memiliki bukti kuat, jika bukan model nya lah yang bersalah dan menciptakan masalah terlebih dahulu.
Tapi di tengah dia menonton video bukti tersebut, dia menggeram kesal karena lagi - lagi melihat pria yang dia lihat bersama dengan Angello juga ada di sana.
"Apakah kau sudah mencari tahu siapa pria itu, Morgan? " Tanya Maximilliam pada Morgan yang juga ikut menonton acara siaran langsung itu.
"Maafkan saya tuan, saya tidak mendapat kan informasi tentang pria itu. Semua informasi pribadi nya bahkan tidak dapat di cari tuan. " Jawab Morgan.
Maximilliam memangku dagu nya, mata pria itu kembali fokus pada layar di depan nya. Tapi fikiran pria itu benar-benar melayang entah kemana.
🦋🦋🦋
Dua hari berlalu, dan selama itu juga Angello menyibukkan dirinya menyelesaikan pemotretan nya. Wanita itu bahkan meminta Jack untuk jangan menerima endorse lagi sebelum brand yang saat ini sudah menandatangani kontrak dengan nya benar-benar selesai.
Dan siang ini, adalah brand terakhir yang akan dia kerjakan. Dia meminta Jack untuk mengosongkan waktu untuk nya beristirahat setelah tiga hari dua malam melakukan pemotretan dengan beberapa kru yang terlibat.
Lingkaran hitam di bawah mata mereka semua menandakan seberapa lelah nya mereka, meski mereka sempat berganti dengan rekan nya yang lain. Tapi tetap saja, waktu tiga hari dua malam dengan banyak nya produk dan persiapan membuat mereka cukup kelelahan.
Tak jauh berbeda dengan Angello yang memang tak tidur selama kegiatan terjadi, Janet bahkan hanya bisa menahan nafas saat Angello berulang kali meminum secangkir kopi setelah dia melakukan pengambilan gambar.
"Ayo semangat, ini yang terakhir. " Jack menyemangati kru yang bekerja, dan untung nya selama pemotretan di lakukan.
Angello memperagakan setiap gestur tubuh dan juga pose nya dengan sempurna, dia memang tidak pernah mengecewakan.
"Hah... Akhirnya.. " Angello mendudukkan tubuh nya di kursi yang telah sedia di sana dengan kasar.
Sedangkan kru dan staf yang terlibat bersorak gembira setelah semua perjuangan mereka mengejar target terlaksana dengan baik.
Jack datang menghampiri Angello dan memberikan papper bag yang berisi susu dan juga makan siang untuk nya.
"Makan lah, dari kemarin jadwal makan mu terlihat buruk karena sibuk. " Jack menyodorkan papper bag itu.
Angello menerima nya, "Terima kasih. " Wanita itu memeriksa apa yang ada di dalam papper bag itu.
"Jack, aku tidak suka susu. " Ucap nya yang memberikan susu tersebut kembali pada Jack.
"Kau harus meminumnya, suka tidak suka. Dan I dia hari lalu kau selalu minum kopi, itu tidak baik untuk kesehatan mu. " Jack tak menerima susu itu, dia malah pergi meninggalkan Angello yang mulai memakan makan siang yang di bawakan oleh nya.
Tring....
Ponsel milik Angello berdering menandakan sebuah pesan masuk ke ponsel nya, wanita itu menaruh makan siang nya dan mengambil ponsel milik nya untuk melihat dari siapa pesan itu berasal.
1+ massage ( Nick)
['Aku sudah menyiapkan tempat nya, apa kau akan datang sekarang?']
Mulut Angello tertarik, dia segera membalas pesan pria itu.
['Aku ingin beristirahat sebentar, mungkin malam nanti aku akan datang.']
Send...
Angello terus tersenyum sambil memakan makan siang nya, wanita itu sudah memiliki beberapa rencana yang tersusun tapih di kepala cantik nya.
"Rain, kau terlihat sedang berbahagia. " Suara seseorang menghentikan Angello saat wanita itu akan menyiapkan makanan ke dalam mulut nya.
Janet duduk di depan kursi yang berhadapan dengan Angello, "Kau sudah makan? " Tanya Angello menunjukkan makan siang yang berada di tangan nya pada Janet.
Janet tersenyum, "Sudah." Jawab wanita itu singkat.
Angello hanya mengangguk - angguk, wanita itu kembali memakan makanan yang masih tersisa banyak.
"Bagaiamana Rain? Apakah senang bisa kembali menjadi model seperti dulu? " Tanya wanita itu yang menyesap kopi milik nya.
Angello menggeleng, "Tidak terlalu menyenangkan, aku tidak suka pekerjaan di depan kamera dengan banyak orang yang berada di sekeliling ku. " Jawab nya masih dengan fokus pada makanan nya.
Janet mengernyit kan dahi nya, wanita itu terkekeh. " Ah, apakah selama empat tahun kau hiatus dari dunia model membuat mu merasa risih dengan mereka? " Janet mengerti mengapa Angello mengatakan hal tersebut, karena selama menikah dengan sang kakak, Rain tak pernah keluar dari rumah bahkan hanya untuk berbelanja.
Angello kembali menggeleng dan membuat Janet menghentikan gerakan nya menyesap kopi, "Sedari awal aku memang tidak menyukai nya, aku lebih menyukai bekerja dalam gelap dan... "
Sret..
Angello memotong ayam panggang di kotak makan siang nya degan pisau yang dia pegang untuk memotong ayam tersebut.
Angello mengangkat kepala nya dan menatap Janet, dia tersenyum lalu tertawa. "Hahaha... Ada apa dengan wajah mu nona Janet? " Angello mengangkat sebelah alis nya.
Dia melihat wajah memerah Janet dan juga dari mata wanita itu dapat terlihat rasa penasaran yang besar, Janet tak menjawab. wanita itu hanya terdiam dengan tubuh sedikit membeku.
Angello meletakan kotak makan siang nya di meja, "Aku sudah kenyang nona Janet, dan aku akan segera pulang untuk beristirahat. "
Angello bangkit dari duduk nya, sebelum dia pergi. wanita itu membiaskan sesuatu pada Janet yang membuat wanita itu tersentak. "Kau psikolog handal nona Janet, dan aku tidak menyukai saat kau menatap ku seperti itu. "
Angello langsung pergi dan meninggal kan Janet yang masih terkejut dengan apa yang di katakan oleh Angello barusan. Seluruh keluarga nya menyembunyikan identitas asli mereka dari khalayak umum, dan hanya orang - orang terdekat saja yang mengetahui identitas mereka yang sebenarnya, termasuk dalam bidang apa keahlian mereka.
Di bandara, Maximilliam baru saja tiba denhan Morgan yang selalu senantiasa mendampingi nya. Setelah beberapa hari mengurus kekacauan yang terjadi di kasino milik nya di Italia, hari ini dia baru bisa kembali ke tanah kelahiran nya.
"Hubungi Janet dan tanyakan pada nya... "
Morgan langsung mengeluarkan ponsel milik nya, "Tanya kan apa tuan? " Tanya pria itu saat Maximilliam tak lagi melanjutkan ucapan nya.
Maximilliam berhenti melangkah, pria itu berbalik dan menatap Morgan yang menatap penuh tanda tanya dari pria itu.
"Apakah pemotretan Rain masih berlangsung. " Lanjut pria itu.
Morgan mengernyit kan dahi nya, "Saya tidak tahu tuan, bukan kah kita baru saja tiba... "
"Tanya kan itu pada Janet, aku bukan bertanya pada mu. " Potong nya dan kembali melanjutkan langkah meninggal kan bandara.
byangin doang udh mrinding,ngeri bgt.....
Srius angelo bsa blik lg k tbuhnya????
semangat terus Thor
brrti yg d dlm peti tu,myatnya angelo yg d awetkn????
yg d dlm peti spa dong???
krain samuel....
Abis tu orng d bongkar aibnya sm angelo,pdhl udh koar2 aja sok ga trima....skrng udh tau kn rena????
thor 😀