Perjalanan kisah dari anak Patriak Klan Ning yang bernama Ning Wie dalam menempuh kultivasi menjadi kultivator terhebat di Kerajaan Jing di benua Biru.
Di bantu dengan dua Spirit yang telah menjadi patnernya yaitu Spirit Pheonix Api dan Spirit Pheonix Es yang tinggal di lautan Spiritualnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon wiwiek, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chap 6
Xiao Nia tanpa sadar mengikuti di belakang Spirit Kelinci Salju itu dengan jarak kurang lebih 10 meter. Sampai Spirit itu menghilang dii balik sela batu yang mengkristal. Ternyata sela batu itu adalah sebuah lubang pada dinding batu Kristal. Dan kemungkinan itu adalah gua yang menjadi sarang dari Spirit kelinci Salju tersebut.
Dan kalau itu sebuah sarang, jelas akan adanya banyak Spirit juga di dalamnya. Karena Spirit Kelinci Salju hidup berkelompok. Dan yang dia ikuti ini sudah dewasa kemungkinan ada anak - anaknya juga. Dengan berbekal nekad Xiao Nia mulai memasuki goa tersebut, ternyata gua itu cukup dalam dan lebar.
Kanan dan kiri gua bertabur dengan Kristal Lux. Sehingga lorong itu jadi terang benderang. Sebab Kristal Lux adalah kristal yang mampu memancarkan cahaya di kegelapan.
" Ehh... Lorongnya bercabang! Wduch mana lorong yang bener nich!"
Begitu menemukan lorong yang bercabang Xiao Nia berhenti. Dia termenung sesaat untuk menentukan lorong mana yang akan di pilih, begitu merasa yakin bocah cilik itu kembali melanjutkan pencariannya.
"Haha ketemu! Aku menemukannya! "
Xiao Nia senang melihat spirit kelinci salju di lorong yang dia lewati. Apa lagi Spirit yang dihadapannya itu masih sangat-sangat muda juga sendirian. Jadi untuk menaklukkannya sedikit usaha tapi lebih mudah dari pada yang dewasa.
Dengan hati - hati dia mendekat. Dan anehnya tidak ada pergerakan sama sekali dari Spirit Kelinci Salju itu. Seolah-olah spirit itu menunggu kedatangannya.
Merasa aman dan tak mau menyia-nyiakan kesempatan, Xiao Nia dengan percaya diri langsung mendekat. Bocaah kecil itu langsung mengulurkan tangannya untuk meraih Spirit tersebut. Kontak dengan spirit yang akan jadi pasamgannya telah terjadi.
Dan Xiao Nia tidak mau menyia-nyiakan kesempatan dan waktu langsung saja mengambil sikap lotus saambil memegang Spirit kelinci salju untuk melakukan kontrak.
WHUUUS WHUUUS
Xiao Nia dan Spirit Kelinci Salju sama- sama berselimut cahaya putih. Kedua mata mereka spontan berpandangan. Tak sampai setengah jam Spirit Kelinci Salju melesat masuk ke aliran spiritual Xiao Nia.
AAAHHHHH....
Peserta nomer 4 itu seketika menjerit- jerit kesakitan saat Spirit itu mulai masuk ke aliran spiritualnya. Dan aliran spiritual Xiao Nia hanya sebesar biji semangka. Dan itu berada di dalam Dantian.
Saat ini aliran spiritual Xiao Nia sedang bergejolak. Tubuh bocah itu menggelepar. Badannya terasa di sayat- sayat dengan ribuan pisau. Ototnya menegang kaku dan badannya menggigil.
Xiao Nia merasa tidak kuat lagi menahan rasa sakitnya. Tak lama kemudian tubuh bocah cilik itu pun akhirnya jatuh pingsan.
********
Area Paviliun Spirit Kerajaan Jing
Orang tua Xiao Nia sekarang ini berbaur dengan anggota Klan Xiao lainnya menonton dan menyaksikan peristiwa di layar Virsus. Mereka berdua puas dan senang saat anaknya berhasil menundukkan Spirit. Satu kultivator generasi Klan Xiao telah lahir.
" Haha...Bagus Nia 'er! Kau tidak mengecewakan. Itu baru anakku." ucap Xiao Li ayah Xiao Nia bangga akan keberuntungan yang di peroleh anaknya.
"Selamat... anakmu berhasil" ucap sahabat Xiao Li sambil menepuk- nepuk pundaknya.
"Selamat Xiao Li! Anakmu berani sekali! Keberuntungannya juga sangat besar! Hehe... Bikin iri saja!."
Lelaki paru bayah itu pun banjir akan ucapan selamat dari rekan dan keluarganya. Dia bangga karena dari 25 kandidat, anaknya urutan pertama yang bisa menakhlukkan Spirit.
" Hehe... Terima kasih! Semoga Xiao Nia nantinya bisa berguna buat Klan Xiao kita tercinta." Kata Xiao Li sebelum berpamitan kepada sesama rekan anggota Klan Xiaonya untuk menjemput anaknya di Paviliun Spirit.
CLIIIING WHUUUUS
Sebuah cahaya yang menyilaukan tiba tiba saja hadir di aula Paviliun Spirit dari ruang hampa. Tak lama kemudian cahaya itu membentuk sesosok tubuh, seorang anak cantik berhanfu putih. Yang tak lain adalah Xiao Nia.
Xiao Nia telah di transportasi dari Spirilam setelah berhasil mengontrak seekor Spirit Kelinci Salju. Sedangkan yang belum berhasil mendapatkan Spirit akan tetap ada di Spirilam sampai pada batasan yang telah di tentukan yaitu seharian.
Kecuali yang telah tewas di Spirilam akan di kembalikan secara paksa kembali di aula Paviun Spirit. Tentu saja masih dalam kondisi yang masih hidup. Karena tewas di Spirilam bukan tewas yang sebenarnya.
Seharian berada di Benua Biru sama dengan satu bulan penuh di Alam Spirilam. Semua itu di sebabkan adanya perbedaan waktu. Di alam Spirilam waktu cepat sekali berlalu.
Keberhasilan Xiao Nia menjadi seorang kultivator bukan hanya menjadi kebahagiaan dan kebanggaan orang tuanya, tapi juga untuk Klan Xiao- nya bahkan bagi Kerajaan Jing.
"Aih, ternyata susah tidaklah mudah! Wduch kacau ini! Ohh.. " Lirih Ning Wie.
" Kenapa? Hehe... gelisah ya! Takut? Ledek Ning Lia yang ada di sebelahnya.
" Tidaaak!" Mendapatkan nyinyiran, Ning Wie langsung saja ngegas.
" Tidak ada riwayatnya seorang Ning Wie ini takut ya! Camkan itu dalam otak kecilmu." Sarkas Ning Wie.
Ning Lia mendengar ucapan sepupunya itu malah memonyongkan bibirnya, menandakan kalau dia tidak percaya.
" Lagian ayah dan ibuku percaya padaku. Aku tidak akan mengecewakan," Kata Ning Wie berusaha meredam emosi, dekat dengan sepupunya ini membuat dirinya harus memiliki stok kesabaran yang banyak.
"Mereka bisa aku juga bisa! Aku tidak akan menyerah apa lagi patah semangat. Aih.. Sungguh memalukan belum mencoba sudah merasa kalah duluan." Kata hati Ning Wie.
PLAAAK
Ning Wie menepuk kedua pipinya. Gadis kecil itu menggelengkan kepalanya menghilangkan dan memgenyahkan grogi dan rasa tidak percaya diri dari pikirannya. Dia mulai mensugesti dirinya ' 'Kalau dirinya lebih dari bisa.'
Memantapkan hati membuat semangat Ning Wie kembali berkobar. Dia jadi tidak sabar menungguh, dia ingin segera terjun dalam medan. Ia ingin merasakan sendiri bagaimana perjuangan dan pengalaman itu.
Kehadiran Xiao Nia bersamaan dengan terdengarnya kembali suara dari petugas Paviliun Spirit yang mengumumkan kembali nama nama peserta yang masuk kelompok ke 2 yang akan segera di kirim ke Spirilam menyusul Tim 1 setelah jedah 2 jam.
"Peserta nomor 26, Bang Wani dari Klan Bang silakan maju. Peserta nomor 27, Fang Fung dari Klan Fang silakan maju. Peserta nomer 28, Chan Rhuyi dari Klan Chan silakan maju. Peserta nomer 29, Lu Yan dari Klan Lu silakan maju dan peserta Nomer 30, Xiao Yue dari Klan Xiao silakan maju."
"Peserta nomer 31, Ning Ho dari Klan Ning silakan maju. Peserta nomer 32, Ye Huni dari Klan Ye silakan maju. Peserta nomer 33, Jing Bali Chan dari Klan Jing silakan maju. Peserta No 34, Li Xiao dari Klan Li silakan maju. Peserta nomor 35, Ling Biang dari Klan Ling silakan maju "
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...