Nidu Dorgan seorang bos ganster ibukota tak pernah menduga, dia akan tertukar roh dengan seorang pelajar culun bertubuh gendut dan sering jadi korban bullyan teman-teman sekolahnya. Semenjak pelajar itu dimasuki roh Nidu Dorgan, sang pelajar culun ini tiba-tiba berubah bak ganster, dia tak segan hajar semua pelajar yang selama ini membullynya. Tak ada yang mengira, si pelajar ini aslinya bukan si pelajar culun itu. Masalah mulai timbul, saat tubuh si ganster yang masih koma di rumah sakit mulai sadar dan kaget tubuhnya berubah jadi Nidu Dorgan, padahal dia merasa masih seorang pelajar culun. Kelucuan, ketegangan dan juga kelakuan Nidu bikin anak buahnya kebingungan, kenapa Nidu Dorgan berubah penakut dan tak lagi kejam. Kekasih Nidu yang merupakan anak Kepala Ganster paling berpengaruh sampai aneh melihat kelakuan Nidu yang berubah jadi ‘jinak’ ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mrd_bb, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32: Reza Berlakon Bak Gangster
“Rasain loe bangs*t, itu belum seberapa, tunggu nanti kalau tuan Bahmid ke sini, mungkin nyawa loe sudah pindah alam,” cetus si kumis sambil menyeringai puas.
Dua pukualn kerasnya menerpa perut Reza. Untung saja perut Reza sudah terlatih, karena selama ini masih rutin latihan beban.
Nidu dan Dipo kini sudah sama-sama beri kode, mereka melihat hanya 3 orang yang berada di dalam rumah ini.
Brakkk…Dipo duluan menerjang pintu, lalu di susul masuknya Nidu dan dengan tendangan akurat dan keras sambil melompat, Nidu langsung bikin si kumis yang pegang pistol terkapar di lantai.
Tak lama kemudian Dipo juga lakukan tendangan keras berantai hingga 2 orang lainnya ikutan terkapar di lantai.
Nidu injak dada si kumis. “Di mana sekarang tuan Bahmid,” bentak Nidu.
“Eh s-siapa kamu, masih anak-anak sudah berani dengan orang tua!” kata si kumis, yang agak kesulitan berrnafas, kaget karena yang bikin dia terkapar hanya seorang ‘remaja’.
“Aku…keponakannya Om Nidu, nah dengar baik-baik! Mulai sekarang, kamu ganggu beliau sama dengan ganggu aku,” sahut Nidu sambil melirik Reza yang masih terikat tangan di dekat Riona.
Reza tiba-tiba bergerak dan kini gantian injak dada si kumis itu dan dengan santainya dia malah bisa lepas ikatan itu sendiri, hingga si kumis makin terkaget-kaget.
“Iya, dia keponakanku, aku sengaja mancing-mancing ente, sekedar ingin tahu siapa dalang penculikanku. Kalau aku ingin lepas dan hajar kamu dan dua temanmu yang kurang ajar itu, sejak tadi bisa aku lakukan,” ceplos Reza dengan gaya pongah, persis pek keteplek kelakuan Nidu.
Saking kagetnya melihat kelakuan Reza, Nidu malah membiarkan saja dan kini dia lepaskan ikatan Riona dan bersama gadis cantik ini nonton kelakuan Reza selanjutnya.
“Bilang ke tuan Bahmid, bos kamu itu, mulai kini berhati-hatilah, aku tak akan tinggal diam atas perbuatannya hari ini.”
Tiba-tiba Reza mengangkat kakinya, lalu krakkk….kemudian dua temannya juga bernasib sama.
Dia angkat kaki kanannya, dan krakkk…krakkkkk…Riona sampai memeluk Nidu dan menyembunyikan wajahnya ke dada, saking kagetnya dengan ulah Reza, yang tanpa ampun sengaja patahkan kaki 3 pentolan gangster ini.
Dipo senyum saja melihat kelakuan Reza, termasuk Nidu, bagi keduanya, apa yang dilakukan Reza biasa saja. Malah Nidu dan Dipo bisa lebih kejam dari apa yang saat ini Reza lakukan, pada musuh-musuhnya.
“Ayo Dipo, Reza, Riona kita pergi,” ceplos Reza cuek, seolah dialah ‘bosnya’.
“S-siap bos!” sahut Dipo, Nidu diam saja lalu gandeng Riona agar keluar dari rumah ini.
Tiga orang anak buah Bahmid ini terus berteriak ampun-ampun, saat Reza kembali menendang ke tiganya di perut masing-masing.
Reza seolah lampiaskan kekesalannya, karena selama di culik dia sudah di hina dan di kasari.
Lalu dengan cueknya berjalan di depan, malah nyasar lagi, andai tak di ketuk Nidu di kepala, kalau jalan keluar bukan belok kanan, tapi belok kiri.
“Eitts siap yang ketuk pala gue, mau mattt..!”
Mulut Reza langsung terdiam saat Nidu melotot dan dia pun mengangguk malu-malu dan kini Nidu lah yang ambil alih kendali.
Kini mereka sengaja naik mobil MPV milik ke tiga orang apes tadi yang di sopiri Dipo, untuk kembali ke tenda perkemahan.
“Siapa sih yang ngajarin kamu berlakon kayak tadi?” pancing Riona sambil menatap Reza, termasuk bu Nat.
“A-anu Riona, aku hanya kesal saja, abisnya perutku sakit banget mereka tonjok, mana mereka sepanjang jalan saat kita di culik sengaja hajar aku dan hina-hina aku lagi!” sahut Reza sambil melirik Nidu dan bu Nat.
“Iya, tapi nggak usah sampai patahin kaki juga kali, ngeri amat sih, kayak gangster ajah kelakuan!” cetus Riona ketus, hingga Nidu dan bu Nat saling pandang dan Dipo terbatuk-batuk di setiran.
“Ngga apa-apa, sesekali berlaku keras tak masalah, itu buat syok therapi musuh-musuh kita, agar yang akan datang jangan main-main lagi!” potong Nidu kalem.
Wajah Reza langsung sumringah, hingga bu Nat geleng-geleng kepala.
Begitu tiba kembali di tenda, pa Jarwo langsung sambut kedatangan 5 orang ini, termasuk puluhan siswa dan guru lainnya, yang kaget menerima laporan soal Riona dan Reza.
Pa Jarwo tanpa malu-malu dekati bu Nat dan bertanya ini dan itu, hingga si guru cantik ini kesal juga.
“Idihh bu Nat, eike sampai nggak bisa makan gara-gara ye ikutan si Reza buat selamatin Riona dan pa Nidu!” kata pa Jarwo kenes, ngondeknya tak bisa lagi di cegah, keluar dengan sendirinya.
Nidu pun dikerubuti Pulung, Amir dan yang lainnya, mereka antusias bertanya, bagaimana Nidu dan Dipo bisa selamatkan ‘Reza’ dan Riona dari tangan para penculik.
Nidu langsung paham, dia ingin angkat citra dirinya sendiri agar tak di remehkan.
“Sebenarnya saat kami datang, Om Nidu udah bebas kok, dia langsung lumpuhkan ke tiganya tanpa ampun,” sahut Nidu kalem, sambil melirik Reza yang seakan di cueki.
“Alamakkk….ngeri kaleeee!” Sahut Pulung dan buru-buru dekati Reza bersama Amir dan siswa lainnya.
Mereka pun kini sangat ‘kagum’ dengan Reza.
Nidu dan Dipo saling pandang lagi, lalu tertawa kecil. Mereka lalu undur diri dan membiarkan sesaat ‘Reza’ jadi bintang, juga membiarkan kelakuan pa Jarwo yang terlihat sibuk berikan perhatian buat bu Nat.
**
Lanjutkan terus yaa