Ivana sudah berlari sejauh mungkin untuk menghindari Aston Harold, namun dunia seperti begitu sempit untuk pria itu. Sampai di kehidupan Ivana yang paling terpuruk Aston tetap mampu menemukannya.
"Jadilah simpanan ku, ku pastikan hidupmu akan baik-baik saja," ucap Aston.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
SSP Bab 1 - Jadilah Simpananku
Dok! Dok! Dok!
Suara pintu yang ditendang menggema dengan jelas di sebuah rumah kecil di pinggiran kota Servo. Seorang wanita dengan gaun berwarna putih meringkuk di bawah tempat tidur, bersembunyi diantara semua rasa takut yang kini mulai menyelimuti.
Ivana Lourine dulunya adalah seorang nona muda. Sebelum akhirnya dia melakukan sebuah kesalahan fatal. Hamil di luar nikah sampai diusir oleh keluarganya sendiri.
Lalu mengalami keguguran sampai pria yang menghamilinya tak punya alasan untuk bertanggung jawab. Aston Harold sebenarnya sangat baik, pria itu bersedia membiayai seluruh hidupnya sampai dia menikah. Namun Ivana tak ingin terus bergantung pada pria itu.
Ivana memilih untuk menjauh sampai akhirnya tiba di tempat ini dan memutus segala komunikasi yang ada di antara mereka berdua.
"Buka pintunya! Jika tidak akan kami dobrak!" ancam seorang pria dengan suara bariton.
Lalu kembali disusul dengan gedoran pintu yang sangat keras.
'Ya Tuhan, apa yang harus aku lakukan sekarang,' batin Ivana, kedua matanya sudah tertutup rapat. Seolah tak sanggup melihat kehidupan yang akan menimpanya setelah ini.
Beberapa bulan lalu Ivana mendapatkan kabar bahwa perusahaan keluarganya telah bangkrut. Sang ibu memilih untuk bunnuh diri, tak sanggup melalui semuanya sebab sang suami pun telah tiada. Sementara sang kakak beserta keluarganya kabur entah ke mana. Para penagih hutang kini mencari Ivana untuk meminta pertanggungjawaban.
Dua Minggu lalu Ivana menjanjikan bahwa dia akan memberi sejumlah uang hari ini, tapi hingga sekarang Ivana belum mendapatkan apa yang dia janjikan.
Karena itulah orang-orang itu datang dengan marah, menagih janjinya, janji atas hutang-hutang keluarganya.
Hidup Gadis itu telah benar-benar hancur, tapi untuk bertahan pun rasanya begitu sulit, jadi kini Ivana hanya mampu memasrahkan semuanya.
Bahkan Jika dia harus mati, maka Ivana akan rela.
BRAK!! pintu akhirnya terbuka dan orang-orang itu berhasil masuk. Derap langkah sontak memenuhi seisi kamar ini. Dan Ivana makin meringkuk dalam ketakutan.
"IVANA! Dimana kamu?! Dasar wanita jallang!" umpat seorang pria.
Beberapa perabot di rumah kecil itu dihancurkan dengan brutal, sampai pecahan kaca berserak di lantai.
Tubuh Ivana telah gemetar, bingung dan takut apa yang harus dia lakukan sekarang. Sampai akhirnya ada pecahan kaca yang terlempar ke bawah ranjang, namun masih cukup jauh untuk dia jangkau
Melihat pecahan kaca tajam itu Ivana jadi sangat ingin mengakhiri hidupnya sendiri, daripada harus menderita lebih lama seperti ini.
"IVANA! Keluar!!" pekiknya, lalu menunduk dan melihat apa yang ada di bawah tempat tidur.
Deg!
"Di sini kamu rupanya, ayo keluar!" ucapnya dengan seringai licik. Ivana belum sempat mengambil pecahan kaca itu, namun kedua kakinya telah ditarik untuk keluar dari tempat persembunyian.
"Lepas!" pekik Ivana, dia menangis dengan begitu pilu. "Bunuh saja aku!" ucapnya lagi dengan memohon.
Namun saat Ivana berhasil ditarik keluar, tiba-tiba ada serangan yang datang.
Bugh!
Pria yang menarik kedua kaki Ivana lantas jatuh ke lantai, lalu disusul dengan perkelahian yang tak mampu Ivana lihat, sebab gadis itu kembali meringkuk dan menyembunyikan wajahnya diantara kedua tangan.
Ivana takut sekali.
"Siapa kalian?!"
Bugh! Bugh! BRAK! Suara-suara itu membuat Ivana makin gemetar, sampai akhirnya semua suara menghilang dan diganti sunyi senyap.
Dengan sisa-sisa keberanian yang Ivana punya, dia mengangkat salah satu tangan dan melihat apa yang terjadi.
Dan ternyata Pria itu berdiri tepat di hadapannya, Aston Harold.
"Ikut aku," ucap Aston, lalu berjongkok dan menggendong Ivana di depan dadanya. Menyentuh tubuh Ivana yang sudah gemetar dan terasa begitu dingin.
Setelah pencariannya beberapa waktu, Aston akhirnya menemukan wanita yang selama ini selalu membuatnya candu.
"A-apa yang kamu lakukan di sini? turunkan aku," pinta Ivana, suaranya lirih sekali. Sudah tak ada tenaga.
Aston tidak mendengarkan, dia membawa Ivana keluar dari rumah kecil tersebut, masuk ke dalam mobilnya.
Sang supir bahkan segera melajukan mobil tersebut meninggalkan tempat kumuh ini.
"Jangan mengasihani aku, turunkan aku di depan," pinta Ivana.
"Jadilah simpanan ku, ku pastikan hidupmu akan baik-baik saja," ucap Aston.
nyimak 🙏
semuanya aku suka..
di kisah kali ini merupakan spin off kisah Aylin dan Aland ya kak..
di sana Ivana jadi antagonis, tapi akhirnya di sini berubah jadi protagonis nya..
cukup sepadan hukuman yg diterima Ivana..
akhirnya dia bisa berubah menjadi lebih baik lagi..
begitu pula Aston, akhirnya dia sadar jg kalau sebenarnya dia mencintai Ivana..
finally happy ending, saya suka.. saya suka..
lanjut kisah Gionino..
semoga sehat selalu ya kak..
tetap semangat dalam berkarya dan semoga sukses selalu.. 💪🏻😘😍🥰🤩