Bukan area bocil, harap minggir💃🏻
Divya hanya seorang wanita rumah tangga biasa, berbakti pada suami yang memintanya menjadi ibu rumah tangga yang baik dengan hanya mengurusi perihal pekerjaan di rumah dan mengurusinya sebagai suami. Meskipun Divya lulusan S-1, namun wanita itu menurut pada lelaki yang sudah sah menjadi suaminya itu dengan tidak menjadi wanita karir.
Namun, seketika rumah tangga mereka yang baru saja menginjak usia 2 tahun hancur karena orang ketiga. Bahkan orang ketiga itu sudah mempunyai seorang suami.
"Kau tega mengkhianati ku dengan wanita murah4n ini, Bang!" Divya menjambak selingkuhan suaminya itu dengan emosi.
Dughh!!!
Tubuh Divya tersentak, bagian belakang kepalanya dipukul dengan benda keras. Tak lama tubuh Divya terjatuh ke lantai, meregang nyawa dengan dendam yang ia bawa mati.
Namun, tiba-tiba Divya terbangun kembali. Dalam tubuh seorang gadis SMA berusia 18 tahun lalu dengan memakai tubuh gadis yang bernama Ellia itu, Divya membalas dendam.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere ernie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
30. Jangan Pernah Berani Menghina Ellia.
Emilio berjongkok, menatap dingin mantan istrinya itu tanpa perasaan.
"Kamu masih bisa tinggal disini selama masa iddah mu, aku nggak akan mengusir mu sebelum kamu pergi sendiri. Asal, jangan pernah sedikit pun kau berani menyakiti Ellia, dia adalah wanita yang kucintai saat ini dan seterusnya... bahkan setelah lulus aku akan segera menikahinya."
"Kenapa kau tega padaku, Mas. Salahku apa? Kau yang selama beberapa bulan ini lah yang memiliki kekurangan, tapi aku masih bertahan dengan mu!"
"Hahahahaha... hahahaha!" Emilio terbahak-bahak seakan mendengar lelucon.
"Fay... apa kau lupa atau pura-pura lupa bagaimana aku bisa sampai mempunyai kekurangan ini di tubuhku? Itu semua karena ulahmu yang cemburu buta padaku!!"
"Disaat kau marah karena cemburu dan pergi menuju mobilmu, aku mengejar menyusul mu dan ikut bersamamu masuk ke dalam mobil. Di dalam mobil sekuat apapun aku menjelaskan jika aku nggak ada hubungan apapun dengan wanita di pesta itu, tapi kau tetap marah-marah dan terus mengumpat padaku. Sampai akhirnya fokus mu buyar dan kita kecelakaan."
"Padahal selama dalam perjalanan, aku sempat menyuruhmu menghentikan laju mobilmu dan kita bisa bicara dengan tenang. Tapi apa? Lihatlah akibatnya sekarang, aku tidak bisa menjadi suamimu seutuhnya lagi. Kau bahkan sudah berbagi ragamu dengan lelaki lain, mungkin kau juga sudah memberikan hatimu pada lelaki bangsaat itu."
"Apa maksudmu?!" Fayyana masih berpura-pura bodoh.
"Fay... taukah kau? Yang paling kotor di dunia ini adalah hati manusia dan yang paling tidak bisa dipercaya juga adalah hati manusia. Seperti hati busuk mu yang dengan tega berkhianat dalam pernikahan kita, kau berani berbagi tubuhmu dengan lelaki lain. Lelaki itu adalah Finn, seorang lelaki beristri. Hubungan kalian bahkan sudah berjalan selama 3 bulan, dasar kau wanita murah4an hina! Ahh.... aku jadi ingat kata-katamu pada Nona Vanny semalam." Emilio lalu mendekatkan mulutnya di telinga Fayyana, sang mantan istri.
"Kau bilang Vanny adalah jallang penggoda dan Pelakorr hina! Itu adalah umpatan yang pantas kau sematkan pada dirimu sendiri! Kau merebut Finn dari Divya! Bahkan kabarnya wanita itu sampai sekarang masih menghilang setelah dia melabrak kalian berdua di rumah istimewa tempat kalian berselingkuh berbagi peluh...!!!"
"Dimana Divya, Fay? Apa kalian berdua berbuat sesuatu pada wanita itu?" Bisik Emilio di telinga Fayyana.
Semua perkataan Emilio pada Fayyana terdengar oleh Divya, ia merasa puas melihat kekalahan dan kejatuhan wanita dari perebut suaminya itu, namun selama Fayyana dan Finn belum mendapatkan ganjaran secara hukum, jangan harap ia akan mundur.
Tubuh Fayyana semakin gemetar saat kini satu persatu kebusukannya terbongkar. Bagai sebuah bawang, semakin dikupas akan semakin menyengat baunya.
"A-aku... mengkhianatimu karena kau nggak bisa memuaskan ku di atas ranjang. Aku juga wanita normal yang butuh pelampiasan hasratku! Aku hanya memanfaatkan Finn untuk memuaskan ku saja, sayang. Aku hanya mencintaimu, hanya kamu..." tangan Fayyana mencoba meraih wajah tampan mantan suaminya, namun Emilio menjauhkan tubuhnya.
"Jangan berani menyentuhku lagi! Aku sudah bilang, aku haramkan kau menyentuhku! Dan apa kau bilang? Kau hanya memanfaatkan lelaki brengsek itu demi hasratmu dan hanya mencintaiku! Bullshittt!"
"Kau hanya mencintai dirimu sendiri, Fayyana! Hanya demi nafsu setanmu kau gadaikan kau hancurkan pernikahan kita!" Emilio terus berteriak.
"Lalu kau?! Bukankah kau juga mengkhianati ku dengan Ellia! Dengan gadis penggoda itu! Apa kalian bahkan sudah melakukannya, kau sudah meniduri Ellia, Mas?"
"DIAM! Tutup mulut busuk mu itu Fayyana! Jangan pernah berani menghina Ellia atau menyakitinya, jika kau berani... kau akan merasakan hidup melarat diluar sana! Aku sudah membalik nama semua aset mu dengan nama Ellia! Bahkan semua perhiasan mu sudah aku sita! Sekarang, kau bahkan tidak punya sedikit pun harta untuk mu hidup diluar sana!"
"Arggthth! Sayang... jangan begini! huuuuu... kenapa kau kejam padaku! Aku sudah mendampingi mu selama lima tahun! Aku berhak atas hartaku! Maafkan aku, Mas! Aku mohon..." Fayyana merangkak mendekati kaki Emilio lalu mencium kaki mantan suaminya itu.
"Menjijikkan! Kelakuan mu ini sangat memuakkan! Jangan panggil aku lagi dengan kata sayang! Kau sudah bukan istriku lagi, kau bukan siapa-siapa bagiku! Harta itu milikmu katamu? Kau pasti lupa, perhiasan yang kau simpan sebagian adalah peninggalan dari Ibu Ellia, bahkan beberapa aset-aset juga adalah warisan orang tua Ellia untuknya yang dititipkan padamu! Jadi sudah sewajarnya Ellia mendapatkan kembali apa yang seharusnya menjadi miliknya!"
"Mas! Aku mohon jangan begini... hiksss..." Fayyana masih betah dengan sujudnya di kaki Emilio.
"Om, udah. Kasihan Tante." Divya mencoba bersandiwara berpura-pura kasihan.
"Diam kau jallang hina! Ini semua gara-gara kau! Kenapa kau nggak mati saja seperti kedua orang tuamu...!!!"
Emilio yang geram menarik lengan Fayyana agar bangun dari sujudnya, setelah wanita itu berdiri... Plakkk!!! Si om menampar mantan istrinya itu.
Kepala Fayyana bahkan tersentak ke samping saking kerasnya tamparan di pipinya itu.
"Aku bilang jangan pernah berani menghina Ellia!!!" murka Emilio.
"Tante, bukankah Tante pernah mengatakan padaku jika tubuhku nggak bisa dibandingkan dengan tubuh sexy Tante. Tante juga bilang jangan pernah bermimpi Om Emilio akan tergoda sama aku. Tante katakan jika Om Emilio itu cinta mati sama Tante, sampai kapanpun dia nggak akan bisa mengkhianati Tante dan nggak mungkin Om Emilio berpaling pada wanita lain."
"Aku bahkan dibilang masih bau kencur dan belum pengalaman. Masih inget, kan?"
"Ahhh! Tante juga sempat bilang, Tante berani mempertaruhkan harga diri dan kehormatan Tante bahwa Om Emilio nggak akan pernah berkhianat!" Divya tersenyum puas. "Jadi, apa aku masih bau kencur dan Om Emilio masih setia padamu, Tan?"
Skak mat!
Fayyana terdiam, ingin mencakar lagi ekspresi angkuh penuh kemenangan di wajah Divya namun kini ia tidak berani. Ia sangat mengenal watak Emilio, dua belas tahun saling mengenal. Fayyana sangat yakin, semua ancaman Emilio padanya akan lelaki itu lalukan. Yaitu membuatnya melarat diluar sana karena hidup miskin.
Aku masih ditalak dua, masih ada satu kesempatan lagi. Aku masih bisa rujuk dengan Emilio, aku nggak boleh menyerah. Aku harus mengambil kesempatan dengan tinggal disini menghabiskan masa iddahku, dan membuat Emilio mencintaiku lagi dan meninggalkan si jalllang Ellia! Aku harus merebut kembali semua milikku! tekad Fayyana.
"Baik, Mas. Aku menerima semua keputusan mu, ijinkan aku tinggal disini menghabiskan masa Iddah-ku." Ujar Fayyana akhirnya.
Emilio belum menjawab, lelaki itu menoleh pada Ellia. "Sayang, boleh dia tinggal disini bersama kita?"
Divya dibuat terkejut, ia tidak menyangka Emilio akan meminta pendapatnya lebih dulu. Tentu saja ia tidak keberatan, karena siksaan neraka sebenarnya untuk Fayyana baru akan dimulai.
"Ya, Om kesayanganku. Boleh kok, Tante tinggal disini bersama kita." Lalu Divya bergelayut mesra pada lengan Emilio bahkan menyenderkan kepalanya.
Aku akan membunuhmu, Jalllang!!! Fayyana menatap penuh benci dan dendam pada Divya.