AWAS... BANYAK ADEGAN UWU YANG BISA BIKIN BAPER SAMPE TER DILLON DILLON... 😁
WILLOW JANE FOSTER, memiliki trauma akan masa lalunya ketika masih remaja. Dulu dia hampir saja diperkosa oleh kakak tirinya. Sebelum itu, Willow sering mengalami kekerasan yang dilakukan oleh kakak tirinya. Hingga kejadian ini berhenti ketika kakak tirinya masuk penjara karena menyerang sahabat Willow yang membela dirinya.
Kejadian percobaan pemerkosaan itu sangat ditutup rapat oleh keluarganya karena menurut ayah Willow itu merupakan aib keluarga. Bahkan para sahabat Willow pun tak tahu hal ini.
Karena kejadian itulah, Willow menjadi gadis introvert dan memiliki trauma mendalam pada laki laki kecuali ayahnya. Dia tak bisa bersentuhan dengan seorang pria dan memiliki panic attack atau anxiety disorder yang cukup parah.
Pertemuannya dengan Dillon Riley Robert mulai mengubah hidupnya sedikit demi sedikit.
Hanya karya author receh yang tulisan/PUEBI jauh dari sempurna... tapi dijamin alurnya menarik😁
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#26
Willow kemudian ke kamar mandi untuk mengganti bajunya. Dia membersihkan tubuh dan wajahnya dari riasan lalu memakai baju piyama sutra yang biasa dipakainya di rumah.
Kemudian Willow mengikat rambutnya tinggi tinggi, setelah itu mengambil gaunnya dan membawanya keluar.
Dillon melihat Willow keluar dari kamar mandi. Dia suka melihat penampilan santai Willow yang memakai baju rumahan dan itu seperti menandakan bahwa kini mereka tinggal bersama.
"Bisakah kau membantuku melepas bajuku?" tanya Dillon yang seketika itu membuat Willow langsung menoleh ke arah Dillon.
"Tidak ... Kau tak perlu menyentuhku. Hanya bajuku saja. Aku sedikit kesusahan membukanya. Kau tahu kan, tangan kiriku masih belum sembuh total," lanjut Dillon ketika melihat wajah canggung Willow.
"Baiklah ..." ucap Willow akhirnya dan menaruh gaunnya tadi ke dalam tempat baju kotor lalu menghampiri Dillon yang sudah duduk di pinggir ranjang.
Willow duduk berlutut di depan Dillon dan dengan sangat perlahan membuka jas Dillon. Wajahnya dan Wajah Dillon otomatis berdekatan karena hal itu. Willow bahkan bisa merasakan nafas Dillon berhembus di depannya.
Willow menahan nafasnya karena tiba tiba dadanya berdetak kencang. Dia memundurkan langkahnya dan melepaskan tangannya dari baju Dillon.
"Maaf, aku tak bisa," jawab Willow pelan.
"Apakah berdekatan denganku membuatmu tubuhmu bereaksi?" tanya Dillon.
Willow hanya mengangguk.
"Baiklah, aku akan membukanya sendiri," ucap Dillon.
Lalu Dillon dengan perlahan membuka kancing bajunya sendiri dan Willow melihat Dillon yang sedikit kesusahan melakukan hal itu. Dia menggigit bibirnya dan merasa tak enak pada Dillon karena tak bisa membantunya.
Lama Willow berdiri di hadapan Dillon hingga akhirnya dia melangkah kembali mendekat pada Dillon ketika dadanya sudah tak berdebar lagi.
"Aku akan mencobanya," ucap Willow.
Dillon tersenyum tipis mendengar hal itu dan menurunkan tangannya dari kancing bajunya. Willow dengan perlahan membuka kancing baju Dillon dan Dillon melihat wajah cantik Willow dari jarak yang sangat dekat.
Dillon melihat bibir Willow yang sangat ingin diciumnya itu, tetapi dengan sekuat tenaga dia menahan hal itu.
Willow melihat sekilas ke wajah Dillon yang memandanginya sejak tadi dan menunduk kembali. Hingga akhirnya Willow berhasil membuka semua kancing baju Dillon. Tampak dada bidang Dillon yang terlihat dari balik bajunya yang sedikit terbuka dan itu membuat wajah Willow memerah.
Willow langsung berdiri kembali dan memundurkan langkahnya.
"Terima kasih, sayang," kata Dillon membuka kemejanya dengan perlahan dan memberikannya pada Willow.
Willow mengambil kemeja dan jas Dillon kemudian memasukkannya ke dalam keranjang pakaian kotor.
"Kau ingin kuambilkan air?" tanya Willow.
"Hmm, aku memang sangat haus sejak tadi," jawab Dillon dan mengangkat kakinya dengan perlahan ke atas ranjangnya.
Lalu Willow keluar kamar dan mengambil sebotol air dari dalam kulkas. Kemudian Willow masuk kembali ke dalam kamar dan memberikan botol air mineral itu pada Dillon.
"Thank you," ucap Dillon.
Lalu Dillon meminum airnya dan menghabiskan semuanya. Willow mengambil botol yang sudah kosong itu dan membungnya ke tempat sampah di dekat pintu kamar.
"Tidurlah disini. Aku akan membatasi area tidur kita dengan bantal," ucap Dillon.
Willow mengangguk dan tak terlalu banyak pertimbangan karena ranjang mereka memang sangat besar serta ada bantal yang memisahkan tidur mereka.
Willow menata bantal di tengah ranjang yang menjadi perbatasan antara Willow dan Dillon ketika tidur nanti.
"Tidurlah ... Atau kau ingin mendengar dongeng dariku dulu?" tanya Dillon menatap wajah Willow.
"Terima kasih. Hanya itu yang ingin kukatakan padamu. Good night ... Tidurlah Dillon. Kau pasti sangat lelah," kata Willow dengan suara lembutnya yang sangat disukai Dillon.
"Hmm ... Good night, honey ... I love you ... Ingatlah selalu hal itu," jawab Dillon menatap netra indah milik Willow.
Lalu Willow pun memejamkan matanya. Dia merasa tenang dan Dillon bisa membuatnya tenang tanpa rasa takut sedikitpun meskipun mereka hanya berdua di kamar ini.
JANGAN LUPA LIKE KOMEN VOTE FAVORIT DAN HADIAH YAA...