Bijak dalam membaca😊
❗HANYA HALUAN AUTHOR, DAN NOVEL INI TIDAK MENGENAL AGAMA APAPUN❗
"Ahh..! " pekik Reqy sambil membuang jutaan kecebong ke dalam kantung pengamannya di dalam sana. Setelah itu bergegas mengeluarkan uang warna merah dari pouch bagnya dan mengusir wanita itu.
Reqy Sebanan adalah seorang duda matang, berusia 38 tahun yang dipecundangi oleh istri yang sangat dicintainya 10 tahun yang lalu. Reqy tahu istrinya mendesah di bawah kungkungan laki-laki lain, tapi dia tak bisa melakukan apapun.
Cinta yang teramat dalam membuat Reqy membiarkan dan memendamnya dalam hati, sampai talak itu jatuh ketika istri yang dicintainya berani menampar putra mereka.
Hingga Reqy dipertemukan dengan daun muda 19 tahun dari desa yang membuatnya kelimpungan.
Bagaimana kisah hot duda satu ini?
Ikuti ceritanya
by : Roro Halus
❗DILARANG PLAGIAT ❗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Roro Halus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
32. Menyusun Rencana
Suara liar Reqy tak tertahan saat tangan dan lidahnya menyapu pucuk kenyal itu.
Reqy tidak bisa menahan diri untuk tidak mendekati pabrik susu milik putrinya.
Reqy terus menyapu lidahnya memainkan puncak yang sudah berbentuk itu.
"Hosh ... Manis sekali. Maaf ya Nia aku hanya mencoba sedikit dan membantumu menyimpan ini lagi." gumam Reqy sambil membantu Nia memasukkan pada pompa.
Reqy kemudian mengeluarkan sisi satunya dan memasang pompa ASI lagi.
Rio memegangi dengan setia alat yang sedang mengeluarkan semua ASI dari kedua pabrik Nia.
"Tidur yang nyenyak, terima kasih sudah bersakit-sakit demi putri kita!" gumam Reqy terharu.
Entah karena ini moment pertama menemani dan memompa ASI, atau karena rasa bersalah yang mementingkan egonya dan meninggalkan Nia selama lima bulan ini.
Reqy dengan setia memandang wajah teduh Nia yang sedang terlelap dengan sangat tenang.
Reqy menemani Nia hingga matahari tenggelam dan pulang setelah bermain sambil pamit dengan Rain.
Nia yang tidur sangat nyenyak tidak menyadari karena Reqy melarang siapapun mengganggu.
Reqy kembali ke penthousenya dan kembali mengerjakan pekerjaan dengan Boni. Boni masih selalu setia dan mendukung semua keputusan Reqy.
Boni bisa merasakan perubahan setelah Reqy bertemu dengan Nia, sehingga mau tidak mau Boni tidak tega jika tidak turut menjaga sesuatu yang Reqy jaga.
Boni juga sudah berbicara jujur jika dirinya yang menghapus CCTV jalan dan melindungi Informasi dirinya dari pihak yang mencoba membobol akunnya.
Selama lima bulan ini Boni dan Reqy bersatu melindungi Nia agar tetap berada dalam perlindungannya.
Jangan tanyakan mami dan papi Reqy yang sudah tau jika penculikan itu ulah Reqy. Namun, demi sang putra mereka diam dan membiarkan sang putra menyelesaikan masalahnya sendiri.
Memberikan waktu sejenak!
Agar putranya menebus sedikit penyesalan di hatinya dengan merawat putrinya!
Karena mereka yakin, Reqy tidak akan membuat Nia terus menjadi tawanannya saja! Cepat atau lambat pasti akan di expose!
Walaupun mami Reqy sudah sangat ingin bertemu dengan cucunya, namun dia menahan demi mendapatkan menantu dan cucunya dengan cara yang terhormat, tidak menculik seperti ulah Reqy.
Reqy bertekad mulai hari ini, dia akan menemani Nia dan bermain dengan baby Rain setiap hari.
Reqy akan mengunjungi Rain tanpa sembunyi dari Nia lagi dan akhir pekan bermain dengan mereka, Reqy memutuskan untuk mengesampingkan sakit hatinya.
Reqy bertekad akan mengambil hati Nia dan menjadikan Nia istrinya sambil menyelesaikan urusannya dengan Reza.
"Bos," panggil Boni yang masih berkutat dengan tabletnya diujung sofa.
"Hmm," jawab Reqy tanpa menoleh sambil mempelajari berkas yang di bawa Boni karena seharian dia kabur dari kantor.
"Reza minggu depan akan kembali ke—Indonesia," kata Boni sambil melihat beberapa informasi.
"Oh ya?" tanya Reqy sambil meletakkan penanya dan menatap Boni.
"Hari kamis!" jawab Boni.
Boni pun beranjak dan mulai mendekati Reqy yang tertarik dengan informasi yang dibawanya.
"Buatlah janji temu dengannya!" titah Reqy pada Boni.
"Siap bos!" jawab Boni.
"Lalu, pergerakan keluarga dan orang suruhannya?" tanya Reqy lagi pada Boni.
"Setelah kejadian beberapa orangnya yang mengawasi Anda, saya rasa mereka menaruh curiga pada Anda. Lebih pintar mengelabuhi jalan lagi, Bos!" jawab Boni.
"Ada hal lain?" tanya Reqy.
"Saya rasa tidak selain tuan besar grenada mendaftarkan gugatan cerai Reza pada Nia!" jawab Boni.
"Ambillah gugatan itu sebagai Nia, aku akan meminta Reza menandatanganinya nanti saat bertemu!" jawab Reqy.
"Bos serius? Bos akan mengibarkan bendera perang secara langsung?" tanya Boni.
Sejujurnya Boni sangat takut, Reza bukanlah lawan yang bisa diremehkan!
Kemampuannya dan juga kekuatannya dengan nama besar Grenada perlu diperhitungkan.
"Sebagai lelaki, Aku harus gentle, Aku akan memperjuangkan anak dan wanitaku, Bon!" jawab Reqy sudah sangat yakin akan menjadikan Nia menjadi wanita terakhirnya, "Membersihkan namanya, karena ulah bejatku!"
Boni pun tersenyum melihat keyakinan dari diri Reqy, Boni juga sangat ingin melihat sahabat sekaligus Bosnya bahagia dengan kehidupan yang semestinya.
Tidak dengan pelarian dan penculikan!
"Siap, Bos. Laksanakan!" jawab Boni sambil hormat seperti prajurit tentara yang sedang lapor pada komandannya.
"Tolong pindahkan Nia dan Rain ke Villa yang lebih dekat. Aku ingin menghabiskan waktu bersama mereka!" kata Reqy sambil memeriksa kembali beberapa berkas.
'Tolong! Bos bilang, tolong? Apa tadi lewat kuburan ya? Apa bos kemasukan setan gundul?' batin Boni yang terkejut mendengar permintaan tolong dari Reqy
"Siap, Bos!" jawab Boni akhirnya kembali berkutat dengan tabletnya menjalankan perintah Bosnya.
*******
"Eughhh," lengguhan Nia lolos saat merenggangkan badannya.
Nia terbangun dari tidurnya dan melihat kamarnya gelap gulita dengan hanya disinari lampu tidur.
Nia berdiri dan melihat box bayi kosong.
"Pak Reqy dengan Rain kemana? Kenapa aku gak dibangunin!" gerutu Nia sambil keluar dari kamarnya mencari putrinya.
Nia berjalan menuruni tangga dan melihat dokter Ariani dan mbak pengasuhnya baby Rain dengan duduk di ruang keluarga sambil menidurkan Rain.
"Loh, Pak Reqy mana, Mbak?" tanya Nia sambil duduk disebelah dokter Ariani.
"Bapak Reqy sudah pulang, Bu, Selepas magrib tadi pulang!" jawab mbak Yati, mbak yang selalu bersama dengan baby Rain dari pindah di Villa ini.
"Oh gitu. Dokter belum pulang?" tanya Nia lagi.
"Sebentar lagi, Nyonya!" jawab dokter Rain.
'Aku memang harus segera pergi dari sini, Pak Reqy hanya melihat Rain. Hanya karena Rain! Aku harus pergi dari Pak Reqy dan dari suami yang tidak mencari istrinya!' batin Nia, "Atau mungkin, aku sudah di ceraikan!"
Entah kenapa hatinya tak karuan!
Marah! Kesal!
Tak dianggap!
Kehilangan!
Bercampur aduk di hatinya, setelah mengetahui Reqy pergi begitu saja!
Nia memandang babynya yang sangat dia sayangi, Nia tidak ingin meninggalkan Rain, Namun Nia juga tidak ingin menjadikan dirinya seperti ini.
Nia begitu bingung dengan keadaannya dan hatinya!
Juga statusnya!
Disisi lain dia adalah istri Reza yang melahirkan anak Pak Reqy, dan disisi lain dia istri orang yang tinggal dibawah kendali pak Reqy.
Nia selama ini memikirkan jalan takdir yang dituliskan untuknya yang terlalu menyedihkan.
Nia tidak berhak dan berdaya dengan dirinya sendiri.
Nia benci perasaannya pada Reqy, padahal statusnya yang merupakan istri Reza!
Nia benci!
Nia benci keduanya!
Nia benci dirinya sendiri!
'Aku harus kuat, Malam ini juga aku harus kabur dari penjara ini. Aku tidak akan membiarkan pak Reqy berkuasa atas diriku,' batin Nia menguatkan diri.
Entah setan mana yang merasuki otak Nia, hingga Nia mulai menyusun cara yang selama ini dia pikirkan.
Nia selama lima bulan ini mecoba mencari tahu daerah mana yang tersorot kamera CCTV dan yang mana yang tidak.
"Maafkan mommy meninggalkanmu, Rain!"
Bersambung...
Besok lanjut lagi ya, udah tiga bab hari ini... jangan lupa like dan komen😍 kasih sesajen juga mau mumpung senin, wkwk