Bercerita tentang seorang anak laki laki sederhana yang bernama Eric yang di tinggal kedua orang tuanya dari kecil, dan kini ia sudah beranjak SMA, dia tidak tau tentang percintaan, mampukah Eric mendapatkan cinta wanita idaman sekolah itu dan mendapatkan cinta pertamanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kazumifx, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Alamat peninggalan nenek
"mau sampai kapan kamu narik aku gini, pegel tau."ucap Eric
"ayo ke atap sekolah " ucap Bella
"Haaahhh?"
Mereka berdua berlari di koridor sekolah sembari di perhatikan banyak siswa lain, di pertengahan jalan terlihat Ari dan teman teman kelasnya sedang asik main futsal seketika melihat teman nya di tarik oleh perempuan cantik.
"loh, itu kan sih Eric sama sih cewe itu? parah sih gila kek di film film romantis aja segala di tarik tarik." ucap Ari di lapangan futsal
"woyy Rii awas bola" teriak teman SE team nya.
"jedaarrr"
Lama mereka berlarian akhirnya sampai di atap sekolah sembari terhengas kecapean.
"ada apa ngajak aku kesini." tanya Eric yang langsung duduk karena lelah.
"ada yang mau aku tanyain." ucap Bella
"apa?"
Seketika Bella mendekat kedepan Eric yang sedang duduk dan mendekatkan mukanya.
"kamu dari mana." tanya Bella
"haahh? Aku dari ruang OSIS" jawab Eric
"bukan itu maksudku, tapi tadi pelajaran sejarah, kenapaa kamu ga masuk?."
"anu bel ini" ucap Eric sembari menunjuk ke arah tempat duduk nya.
"apa? Kamu masuk ke lantai gitu?." ucap Bella
"bukan, tadi pas pelajaran sejarah, aku ngelamun disini hehe." ucap Eric sambil tertawa
"ngelamunin apaan? Ooohhh kamu cemburu yaa aku makan bareng sama Alvino." ucap Bella.
"engga lah." ucap Eric yang langsung memalingkan wajahnya.
"ngaku aja cemburu kan kann?" goda Bella
"engga."
Lalu selembar kertas yang terlipat jatuh dari saku celana Eric
"itu kertas apa, surat buat aku kan." ucap Bella langsung mengambil kertas itu dan membuka nya.
"ini alamat, alamat siapa?." ucap Bella lagi
"aku juga penasaran, aku Nemu itu di kamar nenek ku." ucap Eric
"kamu mau ke alamat ini, biar ngehapus rasa penasaran kamu." ucap Bella.
"besok kek nya, soalnya kan besok tanggal merah."
"kalo gitu, ayo sama aku aja." ucap Bella
"ga perlu repot-repot, aku bisa sendiri." jawab Eric
"ga, aku ikut, aku juga penasaran." ucap Bella
"yasudah yaudah ayo " ucap Eric pasrah.
"horee, jam berapa besok?
"jam 8 pagi aku berangkat dari rumah."
"okelah, oiya aku minta nomor telepon kamu dong." ucap Bella.
"buat apa?"
"minta aja ish."
"yaudah nih." ucap Eric yang mengeluarkan hp nya
Seketika bell masuk berbunyi, pelajaran selanjutnya akan segera di mulai, mereka berdua segera meninggalkan atap sekolah dan pergi menuju kelas.
Saat di kelas, semua siswa duduk di bangku nya masing masing. Jam pelajaran di mulai
**********
Jam menunjukkan pukul 16:00 wib waktu pulang telah tiba, semua murid keluar dari sekolah dan hari ini adalah jadwal piket nya Eric dan Bella.
Saat sedang piket, tiba tiba Alvino dan teman OSIS lain nya datang ke kelas nya dan memanggil Eric
"hey, sini kau." ucap Alvino di pintu kelas.
"kalo piket nya selesai, ke ruang OSIS, ada yang mau aku bicarakan." ucap Alvino lagi
"baik kak " ucap Eric
"kalo gitu, aku ikut." ucap Bella di belakang kelas.
"maaf, ini perintah guru, jadi orang yang tidak berkepentingan, tidak boleh ikut." ucap Alvino
"oh gitu ya." ucap Bella
Piket pun selesai, Eric langsung ke ruang OSIS.
Setelah sampai di ruang OSIS Eric duduk di kursi yang sudah di sediakan.
"baiklah, ada sesuatu yang saya ingin tanyakan." ucap Alvino
"apa kak, lanjutan soal yang tadi ya?"
"bukan." ucap Alvino
"apa hubungan kamu dengan Bella?"
"hah?oh saya cuman temenan sama dia aja." ucap Eric.
"kamu tau, Bella itu adalah anak orang kaya?." ucap Alvino sembari menatap sinis.
"tau"
"jadi, tau kan perbandingan kamu sama Bella.?" ucap Alvino
"kamu itu orang yang tidak mempunyai apa apa, bahkan aku dengar dari wali kelas mu, kalau orang tua mu tidak ada." ucap qlviylagi
"iya kak"
"Dia yang memiliki segalanya, lalu siapa dirimu, apa dirimu pantas berteman dengan orang yang punya segalanya, sedangkan kamu?" ucap Alvino tersenyum sinis.
"aku menyukai Bella, dan aku adalah anak dari orang terkaya nomor 3." ucap Alvino lagi.
"kau tau kan, jika berurusan dengan diriku?jauhi Bella, atau hidup kamu aku hancur." ancam Alvino.
"sekali lagi aku ingatkan, sadar diri! Dirimu tidak pantas mendekati nya atau bahkan berteman dengan nya." ucap Alvino.
"ga perlu repot-repot buat hancurin hidup saya kak, hidup saya sudah hancur dari kecil, dan kalo kak Alvin minta saya buat jauhin Bella, saya turuti kak, lagi pula saya juga sadar diri." ucap Eric sembari tersenyum ke arah Alvino.
"baguslah kalo kamu sadar, jangan pernah dekat dengan Bella lagi." ucap Alvino
"baik kak, saya boleh pulang?."
Alvin hanya mengerakkan tangannya, tanda nya Eric sudah boleh pulang, ia pulang dengan perasaan yang kacau, entah apa yang dia rasakan namun ucapan Alvino benar benar menyentuh hatinya.
Saat pulang sekolah, Eric berhenti di tempat kucing yang selalu ia kasih makan.
"maaf ya lama meng, kamu laper ya." ucap Eric sambil memberi makan kucing dan mengelus-elus kepalanya
"orang kaya ya" gumam nya dalam hati.
Waktu menunjukkan jam 23:00 wib Eric pulang dari pekerjaan sampingan nya. Setelah sampai di rumah ia langsung tidur karena haru ini hari yang sangat melelahkan baginya.
pagi pun tiba, ia melihat ponsel nya dan jam menunjukkan pukul 06:55 wib.
Di kediaman Bella yang sedang melaksanakan sarapan pagi.
"oh iya mah, aku mau main keluar boleh ga? Mau nganter teman." ucap Bella.
Nganterin siapa?" ucap sang papa
"temen sekolah aku." ucap Bella
"iya boleh, tapi jangan pulang lebih dari jam 3.ucap sang papa.
Bella langsung menelpon Eric saat masih makan, dan Eric mengangkat nya.
"halo, jadi ga hari ini.," tanya Bella
"siapa ini?." ucap Eric di sebrang telepon.
"ini aku bella." ucap Bella
"Em, gajadi deh bel, aku ada kepentingan lain, next time aja ya." ucap Eric di sebrang telepon.
"gimana sih, katanya hari ini." ucap Bella kesal.
"maaff." ucap Eric yang langsung mematikan telepon nya.
"lho kok di matiin sih." ucap Bella
Sementara orang tua nya yang dari tadi memperhatikan putri nya yang sedang kesal.
"cie yang udah belajar marah marah."ucap sang mama
"apasii mah."
Eric sudah siap siap untuk menuju ke alamat peninggalan nenek nya, tidak lupa ia membawa perbekalan karena alamat ini lumayan jauh, mau tidak mau ia harus baik kereta.
Saat di perjalanan, tidak sengaja ia bertemu dengan Alvino.
"eh kak Alvin, halo kak." ucap Eric menyapa Alvino
"Yo, mau kemana kamu." tanya Alvino
"anu kak, saya mau ke stasiun, ada tempat yang harus saya datangi." ucap Eric
"katanya kerja." ucap Alvino memasang wajah curiga.
"oh iya kak saya kerja di cafe/nganter makanan gitu, tapi sekarang tanggal merah jadi saya libur." ucap Eric
"oh gitu."
"iya kak, saya permisi ya." ucap Eric langsung pergi
"cafe ya." ucap Alvino.