NovelToon NovelToon
Dalam Pelukan Cinta

Dalam Pelukan Cinta

Status: tamat
Genre:Tamat / Pelakor / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni / Teman lama bertemu kembali
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: Aili

Maya, seorang wanita muda yang cantik dan sukses dalam karier, hidup dalam hubungan yang penuh dengan kecemburuan dan rasa curiga terhadap kekasihnya, Aldo. Sifat posesif Maya menyembunyikan rahasia gelap yang siap mengubah segalanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aili, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 32. Gangguan di Kantor

Hari-hari berikutnya terasa berat bagi Maya. Setelah percakapan dengan Aldo dan telepon dari Satria, pikirannya terus-menerus terganggu oleh kekhawatiran dan keraguan. Saat di kantor, Maya merasa sulit untuk fokus pada pekerjaannya.

Pagi itu, Maya duduk di mejanya dengan tumpukan dokumen di depannya. Dia mencoba membaca laporan, tetapi kata-kata di halaman itu tampak kabur. Pikiran tentang Aldo dan kedekatannya dengan Arini terus mengganggu konsentrasinya. Dia merasa cemas dan bingung, tidak tahu harus berbuat apa.

Rekan kerjanya, Dinda, memperhatikan Maya yang tampak tidak seperti biasanya. Dinda menghampiri meja Maya dengan senyum ramah. "Maya, kamu baik-baik saja? Kamu kelihatan sangat lelah dan cemas."

Maya mendongak dan mencoba tersenyum. "Ya, aku sedikit terganggu dengan beberapa hal pribadi."

Dinda menatapnya dengan penuh perhatian. "Jika kamu butuh bicara, aku di sini untukmu."

Maya merasa sedikit lega mendengar tawaran Dinda. "Terima kasih, Dinda. Mungkin nanti kita bisa bicara saat makan siang."

Ketika waktu makan siang tiba, Maya dan Dinda duduk di kantin kantor. Suasana di sana cukup ramai, tapi Dinda memilih meja yang agak sepi agar mereka bisa berbicara dengan tenang.

Dinda membuka percakapan dengan hati-hati. "Maya, aku nggak ngin mencampuri urusan pribadi, tapi aku benar-benar ingin membantu kamu. Apa yang sebenarnya terjadi?"

Maya menarik napas panjang sebelum mulai berbicara. "Aldo, suamiku, bekerja di Surabaya. Salah satu rekan kerjanya, Satria, meneleponku beberapa hari lalu dan mengatakan bahwa Aldo sangat dekat dengan seorang wanita di sana. Aku tidak tahu apakah harus percaya atau tidak, dan itu membuatku sangat cemas."

Dinda mendengarkan dengan penuh perhatian, lalu berkata, "Aku mengerti bagaimana kamu bisa merasa cemas. Tapi, apakah kamu sudah berbicara dengan Aldo tentang hal ini?"

Maya mengangguk. "Ya, kami sudah berbicara. Aldo bilang itu semua hanya upaya Satria untuk merusak hubungan kami. Tapi aku tidak bisa menghilangkan perasaan cemas ini."

Dinda mencoba memberikan dukungan. "Aku rasa, dalam situasi seperti ini, komunikasi adalah kuncinya. Terus terang dengan Aldo tentang perasaanmu dan pastikan dia juga terbuka.

Maya merasa sedikit lebih baik setelah berbicara dengan Dinda. "Terima kasih, Dinda. Kamu benar. Aku akan mencoba lebih terbuka dengan Aldo.

Setelah makan siang, Maya kembali ke mejanya dengan sedikit lebih tenang. Namun, pikirannya masih berkecamuk, dan pekerjaan di depannya tetap terasa berat.

Sementara itu, di Surabaya, Aldo terus menghadapi tekanan di tempat kerjanya. Dia berusaha keras untuk menjaga performanya di kantor dan tetap berkomunikasi dengan Maya setiap hari. Aldo tahu bahwa Satria masih berusaha menjatuhkannya, dan dia harus tetap waspada.

Di lain sisi, Satria semakin frustasi melihat Aldo yang masih berdiri tegak meskipun telah menerima berbagai serangan. Satria tidak berniat menyerah dan terus menyusun rencana dan strategi baru untuk menjatuhkan Aldo.

Malam itu, Aldo meninggalkan kantor setelah lembur. Jalanan sudah mulai sepi, dan dia merasa lelah. Pikiran tentang Maya dan kesulitan di tempat kerja terus menggelayut di benaknya. Sesampainya di tempat parkir, Aldo merasakan ada hal yang aneh dengan mobilnya. Saat mendekat, dia melihat bahwa salah satu ban belakang mobilnya kempes.

"Ini tidak mungkin kebetulan," pikir Aldo, mengingat beberapa insiden aneh yang terjadi belakangan ini.

Aldo mengeluarkan peralatan untuk mengganti ban, tetapi dengan cepat dia menyadari bahwa ini tidak akan mudah. Dia mencoba menelepon layanan darurat, tetapi sinyal ponselnya lemah. Frustrasi dan lelah, Aldo memutuskan untuk berjalan kembali ke kantor dan mencari bantuan.

Di tengah perjalanan kembali, Aldo merasa ada yang mengawasinya. Dia menoleh ke sekitar, tetapi tidak melihat siapa pun. Namun, firasatnya mengatakan bahwa ini adalah ulah seseorang yang ingin menyusahkannya. Dia menduga bahwa Satria ada di balik ini semua.

Sesampainya di kantor, Aldo bertemu dengan satpam yang sedang berjaga. "Pak, ban mobil saya kempes. Apakah Bapak bisa bantu saya?"

Satpam itu, Pak Budi, mengangguk dan segera mengambil alat bantu. Mereka berdua kembali ke mobil Aldo dan mulai mengganti ban.

"Terima kasih banyak, Pak Budi," kata Aldo setelah mereka selesai. "Saya nggak tahu apa yang akan saya lakukan tanpa bantuan Bapak."

Pak Budi tersenyum. "Tidak masalah, Pak Aldo. Saya selalu siap membantu. Tapi sebaiknya Anda lebih berhati-hati. Akhir-akhir ini banyak kejadian aneh di sekitar sini."

Aldo mengangguk, menyadari betapa seriusnya situasi ini. Setelah itu, dia mengemudi menuju pulang dengan hati-hati, merasa lebih lega telah menyelesaikan masalah malam ini.

Sesampainya di rumah, Aldo segera menghubungi Maya. "Sayang, aku baru aja sampai di rumah. Ban mobilku kempes tadi, tapi aku sudah berhasil mengganti dengan ban serep dengan bantuan satpam."

Maya merasa khawatir. "Apa kamu yakin itu bukan disengaja? Mengingat semua yang terjadi belakangan ini..."

Aldo menarik napas panjang. "Aku juga berpikir begitu. Mungkin ini ulah Satria lagi. Dia benar-benar berusaha membuat hidupku sulit."

Maya terdiam sejenak, Dia merasa cemas. "Kita harus lebih berhati-hati, Aldo. Jangan biarkan dia menghancurkan kita."

Aldo merasakan kekuatan dalam kata-kata Maya. "Aku akan lebih waspada, sayang. Kita tidak boleh membiarkan dia menang."

Sementara itu, di tempat lain, Satria merasa puas dengan aksinya. Dia yakin bahwa sedikit demi sedikit, dia akan berhasil menjatuhkan Aldo. Namun, dia tidak menyadari bahwa Aldo dan Maya semakin kuat dengan setiap rintangan yang mereka hadapi.

Keesokan harinya di kantor, Aldo merasa suasana agak tegang. Beberapa tampak rekan kerjanya memandangnya dengan rasa curiga, mungkin itu karena gosip yang disebarkan oleh Satria. Namun, Aldo tetap bertekad untuk tidak membiarkan hal ini mengganggunya. Dia bekerja dengan fokus dan juga tekun, terus berusaha membuktikan bahwa dia layak berada di sana.

Di akhir hari, Aldo memeriksa mobilnya lagi sebelum pergi. Dia memastikan semua ban dalam kondisi baik dan tidak ada lagi tanda-tanda sabotase. Dia tidak ingin kejadian semalam terulang lagi.

Maya, di sisi lain, semakin cemas dengan keadaan Aldo. Tapi dia berusaha keras untuk tetap fokus pada pekerjaannya, tetapi pikirannya sering kembali kepada suaminya. Dia tahu bahwa mereka sedang menghadapi masa-masa sulit.

Di tengah tekanan dan tantangan, Aldo dan Maya tetap menjalin komunikasi setiap hari, memberikan dukungan dan cinta satu sama lain. Mereka ingin menghadapi bersama apapun yang terjadi, mereka akan menghadapi semua ini.

Sementara itu Satria, meskipun merasa puas dengan usahanya, tidak menyadari bahwa Aldo dan Maya semakin kuat dalam menghadapi rencana jahatnya. Satria terus mencari cara dan menyusun strategi baru untuk menjatuhkan Aldo, tetapi dia tidak tahu bahwa cinta dan keteguhan hati mereka akan menjadi tameng yang kuat melawan segala rencana buruk yang dia miliki.

1
Nanik Arifin
akhirnya.... setelah hujan, pelangi pun datang
Adico
lanjut
Nanik Arifin
sudah ada cctv, masih blm tertangkap, sudah ada pengawasan masih blm tertangkap juga ??
siapa sebenarnya satria ??
siapa pendukung satria??
Nanik Arifin
begitulah hidup, cobaan datang silih berganti tuk mendewasakan kita. semoga rumah tangga kalian samawa
Adico
lanjut
Nanik Arifin
gangguan psikis benar" mengerikan 🙈
Nanik Arifin
sampai kapan kalian begini terus...
klo konseling dg psikolog g mempan, coba dekat diri dg Tuhan. setiap kekhawatiran muncul, mendekatlah dg sang pencipta. semoga dg begitu pikiran kalian bisa lebih tenang. terutama tuk Maya. berawal dr Maya & kini menular ke Aldo
anggita
ceritane mbulet cemburu tok yoh🤔
anggita
like👍+☝iklan buat author novel ini. semoga banyak pembacanya.
anggita
Maya.. Aldo,,, 💐
Octavio Gonzalez
Senang baca cerita ini!
Acap Amir
Gak bisa berhenti baca ceritanya, thor kesempatan ketemu penulis kayak kamu gak banyak loh.
Divan: Terimakasih 😊
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!