bercerita tentang seorang ibu rumah tangga bernama Rini yang sudah hidup bersama dengan suami nya bernama Edi selama 20 tahun lamanya. Rini menikah dengan Edi bukan berdasarkan cinta. Rini menikah dengan Edi karena Edi adalah suami pilihan orang tua nya. kisah ini menceritakan konflik di masa lampau dan juga menceritakan Lika liku kehidupan rumah tangga nya yang sedang dijalani saat ini. dari cerita ini kita belajar bahwa pilihan orang tua pun belum tentu baik dan walaupun tidak begitu buruk.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lidia Grace Giawa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 8 cekcok dengan Lia
Hari ini ibu meminta Edi untuk menemaninya kondangan dikampung sebelah. karena perjalanan cukup jauh jadi ibu lebih merasa aman dan nyaman jika diantar dan ditemani oleh Edi.
"Rin.. hari ini mas mau pergi antar ibu ke kampung sebelah sekalian nanti mau temenin ibu sampai acaranya selesai. Kamu jaga diri baik-baik ya." ucap Edi kepada Rini
"Iya mas.. Tenang aja, aku pasti jaga diri baik-baik.
Nanti mas sama ibu hati-hati dijalan ya." balas Rini dengan senyum hangat.
"Lia, Linda, Nur.. Ibu sama mas Edi mau pergi ke kampung sebelah untuk menghadiri kondangan." ucap ibu kepada ke tiga anak gadisnya.
"Ha.. Yang bener bu.. Kok ibu baru ngomong... Nur kan mau ikut bu.." rengek Nur kepada sang ibu.
"Gak bisa Nur.. Hari ini ibu di antar dan ditemani oleh mas mu. Mana cukup satu motor " jawab ibu kepada Nur.
"Ya udah deh..." jawab Nur pasrah
sedangkan Lia dan Linda hanya mengangguk saat ibu memberitahu bahwa hari ini dia dan Edi akan pergi kondangan.
Setelah ibu dan Edi pergi.
"Nur.. bilang ke Rini untuk menyiapkan bekal yang akan kita bawa ke kebun." perintah Lia kepada Nur.
"Bilangin jangan lelet." timpal Linda.
"Siap.. Laksanakan kakak-kakakku tersayang" ucap Rini kepada Lia dan Linda
Nur pun bergegas untuk menemui Rini di dapur namun ia tak menemukan Rini disana. Ia pun berteriak memanggil Rini.
"Rini... Rini... Kamu dimana?" pekik Nur dengan suara cempreng nya
"Saya disini dikamar mandi, ada apa" jawab Rini mendengar suara dari luar kamar mandi.
"Aduh Rini.. Kamu ini emang lelet banget ya, jam segini baru mandi." ketus nur
Padahal Rini bukan sedang Mandi melainkan sedang laporan pagi dikamar mandi.
"Oh iya Nur, tolong bawa tas bekal kita, aku sudah menyiapkan semua nya kamu tinggal membawa nya saja" ucap Rini dari dalam kamar mandi.
Mendengar hal tersebut hati nur menjadi panas. Ia tak menerima jika Rini berani memerintahnya seperti itu. Karena bagi nya Rini hanya lah orang asing didalam rumah mereka.
"Apa?? kamu udah berani nyuruh-nyuruh aku??" jawab Nur dengan nada marah.
"Bukan begitu Nur, aku hanya meminta tolong. Perut ku sedang sakit dan seperti nya aku kena diare pagi ini. Aku meminta kamu membawa agar kalian bertiga bisa lebih dulu berangkat ke kebun nanti aku akan menyusul" jawab Nur dengan panjang lebar
"Sudah jangan banyak alasan kamu. Aku tidak akan mau menuruti mu." balas Nur. Dalam hati nya berkata "awas aja kamu Rini"
Nur datang menghampiri Lia dan Linda dengan wajah yang terlihat kesal.
"kenapa muka mu kesal begitu?" tanya Linda kepada Nur
"Rini mencari masalah" jawab nya singkat
"Mencari masalah ?" tanya Lia
"Iya mbak. Tadi Rini bilang kalau dia tidak mau diperintah oleh mbak Lia. Dan Jika ingin pergi bekerja, pergi saja dia tidak ingin ikut bekerja hari ini dan bekal nya bawa sendiri" Jawab Nur kepada Lia dengan melebih-lebihkan cerita.
Nur dengan sengaja memfitnah Rini seperti itu kepada Lia. Karena Nur tau Lia adalah orang yang mudah tersulut emosi.
Tanpa pikir panjang Lia mencari keberadaan Rini. Melihat Rini yang keluar dari kamar mandi Lia melajukan langkah nya dan mendorong Rini dengan sekuat tenaga. Rini pun terjatuh di lantai.
"aduh sakitttt... Lia Kenapa kamu mendorong ku?" tanya Rini yang terlihat kesakitan.
"Itu hukuman buat orang asing yang membangkang seperti" jawab Lia.
Tak puas hanya mendorong Rini, melihat Rini yang akan bangkit berdiri, Lia kemudian mendorong nya kembali dan sekarang tangan Lia menarik rambut Rini dengan kuat.
"Aduh sakitttt ... Lepasin tangan kamu Lia." ringis Rini kesakitan
"Apa lepasin kamu?" gak akan!! Hari ini aku akan beri kamu perhitungan!! jawab Lia dengan sangat emosi.
Mendengar keributan yang terjadi, Linda dan Nur berlari menuju dapur untuk melihat apa yang sedang terjadi. Alangkah terkejutnya mereka melihat Lia yang sedang menarik rambut Rini dengan posisi Rini yang terduduk dilantai. Rini terlihat kesakitan.
Linda yang tidak ingin Lia kebablasan menghajar Rini, berusaha untuk menenangkan Lia. Namun Lia malah membentak Linda dan menyuruh nya untuk tidak ikut campur. Linda pun menyerah dan memilih untuk pergi ke kebun karena Linda tidak ingin terkena masalah jika terjadi sesuatu pada Rini. Linda pergi tanpa membawa bekal.
sedangkan Nur yang melihat kejadian itu mendadak takut dan mengikuti Linda yang pergi menuju kebun.
"Rasakan kamu... Ini akibat nya karena kamu berani menentang ku." ucap Lia dengan ganas
Rini hanya meringis kesakitan dan memohon supaya Lia menghentikan aksi nya. namun tak mau dengar dia malah semakin menjadi jadi.
Lia mengangkat tubuh Rini dengan tangan yang terus menarik rambut Rini. saat posisi mereka sama-sama berdiri Lia melepaskan tangan nya dari rambut Rini dan sekarang menampar pipi Rini. Plakkkkk lima jari terjiplak di pipi Rini.
""Aww.. Sakit Lia." Rini membentak Lia. Kini Rini sudah tidak bisa menahan diri lagi iya pun membalas menampar pipi Lia dengan begitu keras.
"plakkkkk " tamparan dari Rini mendarat di pipi Lia.
" Ahkk.. Berani kamu melawan ku" ucap Lia berteriak. Saat Lia hendak membalas tamparan Rini, Rini dengan cepat menahan tangan Lia dan mendorong Lia hingga terjatuh.
Lia terjatuh dan meringis kesakitan.
"akan ku balas kamu Rini"!!!!!! Lia ingin bangkit namun Rini menendang nya.
"Kamu pikir aku tidak bisa membalas mu? Kamu pikir aku ini wanita lemah ? Selama ini aku tetap bersabar saat kalian berbuat tidak baik pada ku. Tapi hari ini kamu sudah keterlaluan Lia."!!! Ucap Rini dengan tegas.
" Cuihhh...Jangan berlagak kamu, aku akan membuat hidup mu menderita " ucap Lia kepada Rini.
Melihat Lia yang bangkit dan ingin menyerang nya lagi, Rini memutar bola mata nya dan melihat ada g*lok panjang. Kemudian Rini mengambil nya untuk menakuti Lia.
Rini memegang g*lok tersebut dan mengarahkan nya pada Lia.
"Sini kamu... Maju kalau berani." gertak Rini
Melihat Rini yang memegang g*lok Lia tidak berani mendekat. Lia mundur perlahan menghindari Rini.
"Rini kamu jangan macam-macam dengan ku, atau aku akan menghabisi mu"!!! ucap Lia memperingatkan Rini.
"Hahaha... Kamu mau menghabisi ku??" sebelum kamu melakukan itu padaku, aku akan melakukan terlebih dahulu pada mu hari ini juga" Rini menakuti Lia
Mendengar hal tersebut Lia ketakutan apalagi Rini sedang memegang g*lok. " Bisa saja Rini menghabisi ku sekarang. lebih baik aku lari saja." Lia berkata dalam hati. Kemudian Lia berlari keluar dari murah dan Rini ikut berlari mengejar Lia.
Sebenarnya Rini hanya ingin memastikan kemana Lia akan pergi. Dan ternyata Lia berlari menuju kebun. Rini berhenti mengejar Lia dan kembali masuk ke rumah. Segera Rini menutup semua pintu dan jendela.
"Aku tidak akan membukakan pintu untuk mereka. (Lia, Nur,dan Linda.) aku akan membuka pintu jika yang datang adalah mas Edi." gumam Rini
Di kebun...
"Huffttt.. Untung saja perempuan sialan itu tidak mengejar ku" ucap Lia yang sudah sampai di kebun.
"Awas saja kamu Rini, aku akan membalas mu suatu hari nanti "!! Gumam Lia.