Cinta Diujung Batas Usia

Nadhira dan Naufal duduk santai di teras rumah.

Sambil menunggu pulang bunda dan Lia dari kondangan.

"Mas, mau nanya kata Nadhira."

"Mbak Desy itu sepupu gimana,dan sejak kapal bang Akhdan dekat sama mbak Desy,tanya Nadhira."

"Nenek mas sama Nenek nya Desi sama-sama nenek " jawab Naufal."

"Mas,aku serius kata Nadhira."

"Emang mas jawab nya main - main kata Naufal."

"Mas serius ini,jangan - jangan dia pacar mas juga kata Nadhira."

Naufal hanya tersenyum,melihat kecurigaan Nadhira.Dari dulu ini yang membuat Naufal jatuh hati.Kemanjaannya,nakalnya,juteknya,semuanya komplit pada Nadhira.Tapi sifar rendah hati nya itu yang paling di sukai.

"Mas,paling suka lihat kamu cemberut seperti itu."

Apa lagi lihat bibir mu itu,kalau bisa mas telan,mas telan jawab Naufal.

"Mas aku serius,soalnya aku sering lihat kalian bicara diam - diam seperti ada yang di rahasiakan kata Nadhira."

Waduh,Nadhira mulai curiga batin Naufal.

Kayaknya kami harus hati - hati kalau sampai Nadhira tahu bisa bahaya.

"Kok diam mas,tanya Nadhira."

Aku makin curiga ini pasti ada sesuatu yang kamu sembunyikan dari ku mas tanya Nadhira lagi.

"Sayang gak ada yang mas sembunyikan dari kamu,jawab Naufal."

Waktu itu Desy hanya curhat sama mas,karena dia selisih pahan dengan Akhdan.

Sebagai abang gak,salah kan kalau mas,menerima segala keluh kesah nya,apa lagi di disini sendiri.

"Sekarang aku nanya lagi,mbak Desy sepupu gimana tanya Nadhira."

"Sudah kayak intel aja kamu Nad,kata Naufal."

"Ya iyalah,soalny tingkah mas mencurigakan akhir - akhir ini kata Nadhira."

"Belum jadi istri,mas sudah diawasi terus,gimana kalau jadi ya,kata Naufal."

"Oh,jadi gak suka,kata Nadhira."

"Maaf paduka ratu,hamba gak berani membantah,apa pun yang ratu tetap kan untuk diri saya,saya akan menerimanya jawab Naufal sambil mengedipkan matanya pada Nadhira."

"Mas,bukan aku mau menguasai kamu atau mengekang kamu kata Nadhira."

Cuma aku takut aja,kalau kamu itu ada main sama mbak Desy.

Mbak Desy kan cantik,kayak boneka kata Nadhira sambil menundukkan Wajahnya.

Naufal pun menghampiri Nadhira yang duduk di sampingnya.Dia pun berjongkok di depan Nadhira.Diangkatnya dagu Nadhira.

"Ayang,wajah kamu juga gak kalah cantik dari Desy kata Naufal."

Percayalah mas gak ada hubungan apapun denga Desy,lagi pula mana mungkin Akhdan membiarkan mas dekat dengan kamu,kalau dia tahu mas ada hubungan dengan Desy.

Bisa habis mas di hajar Akhdan kalau macam - macam dengan adik kesayangannya kata Naufal.

Nadhira memandang Naufal lama,dan Naufal

pun membalas menatapnya.

Kedua tangan Nadhira memegang wajah Naufal.

"Kenapa aku baru sadar ya,wajah canimku ini tampan sekali kata Nadhira."

Naufal pun tersenyum,membiarkan Nadhira mengeluarkan semua isi hatinya.

"Terkadang aku takut canim ku ini ninggalin aku."

Apa lagi kalau di sekolah semua siswi mengidolakan mas kata Nadhira.

Dan aku gak tahu perasaan ku selalu gelisah,terkadang aku merasa bahagia merasakan cinta mas yang begitu besar padaku.

Tapi terkadang aku merasa takut kalau mas meninggalkanku kata Nadhira.

"Insha Allah mas akan selalu menjaga hati mas hanya untuk kamu,walah pun banyak diluar sana

yang lebih dari kamu mas tetap menjaga hati mas untuk kamu,mas harap kamu pun begitu kata Naufal.

"Janji ya mas,tanya Nadhira pada Naufal."

"Ya mas janji,jawab Naufal."

"Kelingking,,,,kata Nadhira."

Naufal pun memberikan kelingkingnya pada Nadhira dia pun tersenyum mengingat kembali masa kecil dia bersama Nadhira Dan Akhdan.

"Mas jadi teringat masa kecil kita,kamu itu kalau sudah ngambek pada aku dan Akhdan selalu memaksa berjanji seperti ini kata Naufal."

"Mas masih ingat,tanya Nadhira."

"Masihlah jawab Naufal"

Dan ternyata gadis kecil itu jadi ratu penguasa hati mas.

" Gombal,jawab Nadhira."

"Waktu yang menjawab semuanya kata Naufal."

"Sekarang cerita tentang mbak Desy kata Nadhira."

"Jangan bilang ayangku ini masih cemburu sama Desy kata Naufal sambil mencubit pipi Nadhira dengan gemas."

"Sakit mas,kata Nadhira."

"Baiklah jawab Naufal mas akan ceritakan semua tentang Desy,supaya kamu tenang dan tidak curiga lagi pada Mas."

"Neneknya Desy,dan Nenek mas kaka adik."

Desy adalah anak dari saudara mama mas.

Umur 10 tahun,papa Desy meninggal dan mama Desy pulang ke turki membawa Desy.

Disana mama desy menikah lagi,tapi sayang papa tirinya kurang baik,Desy pernah mau di perkosa dan setamat sma dia kembali lagi ke Indonesia dia tinggal di keluarga papanya.

Tapi namanya numpang tahu sendiri kan,akhirnya Desy menghubungin mama mas,menyuruh tinggal di rumah.Tapi Desy gak mau,dia mau mandiri.

"Dan dengan bang Akhdan tanya Desy."

"Kami bertiga sama - sam satu Falkutas."

Dari situ mereka dekat dan sampai sekarang jawab Naufal.

"Berarti kalian bertiga terus,tanya Nadhira."

"Ya,jawab Naufal."

"Kenapa bang Akhdan gak bawa kerumah,tanya Nadhira lagi."

Kalau itu,kamu tanya aja sama Akhdan,dia yang bisa jawab,kata Akhdan.

"Gitu ya ceritanya,kata Nadhira."

"Ya,sudah puas kan,jadi kamu jangan cemburu sama Desy,karena dia calon kakak ipar mu kata Naufal lagi."

"Maaf ya canim,aku kan karena sayang sama kamu dan bang Akhdan kata Nadhira lagi."

"Iya gak apa,mas senang kok kamu seperti itu,kamu cemburu berarti kamu sayang dan cinta sama mas."

Lagi mereka enak,ada taksi masuk kepekarangan rumah Nadhira.Nadhira kira itu bunda dan Lia pulang undangan.

Ternyata yang pulang adalah ayahnya.

Spontan Nadhira berlari memeluk ayahnya.

Ayah nya pun menyambut putri kesayangan nya.

"Ayahhhh,panggil Nadhira dia langsung melompat ke punggung ayahnya."

Ayahnya pun langsung menggendong Nadhira di punggung nya,dan membawanya ke teras.

Di dudukkan nya putri kesayangan nya dikursi,dia pun mencium pipi putrinya.

"Gadis kecil ayah,ayah rindu sama kamu,kata ayahnya sambil menciumin Nadhira."

"Lihat lah fal,adikmu ini,badan segede gini masih di gendong ayahnya."

Naufal pun tersenyum,sambil membawa koper calon mertuanya kedalam rumah.

"Nadhira memang gitu yah kata Naufal.Manja nya melebihi Lia.Malah terkadang lebih mandiri Lia dari pada Nadhira kata Naufal.

"Mas,kamu ngejek aku kata Nadhira marah."

"Mas??? Tanya Ayah pada Nadhira dan Naufal."

Sejak kapan tanya ayah lagi.

"A ___ nu yah jawab Nadhira tergagap."

Semalam kan kak Insyira dan mas Gibran tidur di rumah ini,jadi karena manggil mas Gibran mas,jadi keterusan juga sama bang Naufal jawab Nadhira.

"Kok cepat mereka pulang tanya ayah pada Nadhira."

"Mas Gibran kan besok kerja,begitu juga dengan mbak Sysy kata Nadhira."

Lagi pula,ayah pulang gak kasih kabar,kalau mbak Sysy tahu ayah sore ini pulang,pasti mbak sysy nunggu ayah kata Dira.

"Yang lain pada kemana tanya Ayah lagi."

"Bunda dan Lia pergi undangan yah,Mas Akhdan pergi dengan temannya jawab Nadhira."

"Dan kamu Fal temani putri kecil ayah ini."

Tumben kalian akur,pakai ilmu apa kamu Fal,biasa kamu kewalahan tanya ayah.

"Nadhira sudah baik budi yah,dia jadi adik kecil yang manis dan putri termanis ayah jawab Naufal."

Dalam hati Naufal,ayah putri kecil kesayangan mu ini sudah jadi ratu di hatiku,dia sudah berhasil menguasai hati ku yah,batin Naufal.

"Assalamualaikum,suara bunda dan Lia terdengar."

"Waalaikum salam bunda,jawab Nadhira."

"Nad,kalian dari tadi didalan terus tanya bunda curiga."

"Ih bunda,kalau curiga kenapa kami di tinggal berdua jawab Naufal."

"Bukan gitu Nad,kata bunda."

Kami tadi sepergi bunda di teras kok bun jawab Nadhira.

"Cuma gadi ada tamu yang maksa masuk ke rumah,ngaku - ngaku mantan bunda.

Maksa kami masuk,ya sudah kami biarin aja..

"Jangan ngada - ngada kamu ya Nad kata bunda."

"Nadhira mana tahu bun,untung ada mas Naufal jadi bisa ditemanin mantan bunda itu,kata Nadhira."

"Siapa sih,tanya bunda penasaran."

"Yang benar kak,mantan bunda nyariin tanya Lia."

"Iya to,jawab Nadhira."

Dan anehnya dia kenal sama kamu Lia,pengin jumpa kamu lagi kata Nadhira .

"Siapa sih,buat penasaran aja kata Lia."

"Sesampai nya di dalam Lia pun melompat".

"Ayah___Lia pun memeluk ayah nya dan menciumin ayahnya."

"Nadhiraaaa pangil bunda."

Nadhira pun datang sambil tertawa.

"Kan emang benar ayah ini mantan terindah bunda,sekarang jadi suami bunda,dan ayahnya anak - anak bunda jawab Nadhira."

Naufal pun tersenyum melihat kelakuan ratu hatinya.

Dan Naufal selalu merasa nyaman di tengah - tengah keluarga ini yang penuh kehangatan dan saling mencintai satu sama lainnya.

Dirinya yang orang lain saja,dianggap mereka seperti putra mereka.

"Nadhira Insha Allah kalau kita nanti berkeluarga seperti ini batin Naufal.

Diapun menatap Nadhira terus seakan matanya itu gak bisa lepas memandang adik kecilnya dulu yang sekarang menjadi ratu penguasa hatinya.

"Nadhira sayang seandainya bisa,aku ingin hari ini juga memintamu kepada ayah untuk menjadi istri ku."

Tapi aku harus sabar menunggu,sampai kelulusanmu,dan aku akan tetap sabar menunggu sampai rambut ku berubah menjadi salju.