Lin Lianwei, seorang perampok dan ketua bandit dari kota X, tiba-tiba mendapati dirinya terjebak dalam tubuh seorang gadis desa bernama Lin Yuelan, gadis yang lemah dan malang, yang baru saja mengalami pelecehan oleh seorang pria tak dikenal.
Dalam kesakitan dan keputusasaan yang mendalam, Yuelan memilih untuk mengakhiri hidupnya dengan melompat ke sungai. Namun, alih-alih kematian, justru jiwa Lin Lianwei yang masuk ke dalam tubuh Yuelan pada saat genting itu.
Selama tiga bulan pertama, Lianwei mencoba memahami kehidupan barunya sebagai Lin Yuelan. Ia berusaha untuk bangkit dari tragedi yang dialami dan menjalani kehidupan baru ini dengan penuh kehati-hatian. Tetapi, sesuatu mulai terasa aneh. Tubuh barunya menunjukkan gejala-gejala yang membuatnya khawatir. Setelah mencari tahu, Lianwei pun terkejut mengetahui bahwa dirinya hamil.
Dengan ketidakpastian tentang siapa ayah dari anak yang dikandungnya, Lianwei merasa sangat kebingungan. Mampukah dia melewati situasi yang rumit ini?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arlingga Panega, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
REUNI KELUARGA
Sima Yang hampir saja pingsan, dia mengalami banyak luka saat menjemput kedua orang keponakannya, musuh bahkan mengolesi pedang mereka dengan racun sehingga membuat tubuh pemuda itu semakin rapuh.
Sejak berada di camp militer, dia sering mengalami kondisi antara hidup dan mati, musuh menargetkan nya karena dia seorang jenderal yang memimpin pasukan. Namun kaisar juga selalu merasa bahwa Sima Yang adalah batu sandungan di hatinya, sehingga dia mengirimkan beberapa orang master untuk membunuh pemuda itu.
"Bos!" Guang Lin menjerit saat melihat tubuh tuannya mulai membiru, mereka telah melewati jalan yang begitu panjang untuk mencari tabib, namun seluruh desa telah kosong, sehingga Sima Yang terpaksa harus menekan racun yang menggerogoti tubuhnya menggunakan energi internal.
Lin Yuelan mendengar teriakan itu dan langsung mendekat, "Hei! Aku berpikir kenapa hewan buruan menghilang semua. Ternyata itu karena teriakan mu!"
Guang Lin tidak menjawab, dia terus mengguncang tubuh Sima Yang. Mata Gong Fai juga memerah, dia sangat takut kehilangan tuannya.
"Bos! Kau harus bangun! Kita pasti akan menemukan tabib untuk menyembuhkan mu!" ucap Gong Fai.
Lin Yuelan menyadari ada yang tidak beres, dia berjalan mendekat dan melihat sosok kurus yang terbaring di atas tanah, tubuh nya di penuhi berbagai luka, bahkan masih ada darah segar yang mengucur deras.
"Menyingkir lah! Aku akan memeriksa lukanya!" ucap Lin Yuelan, dia menyentuh pergelangan tangan pemuda itu kemudian memeriksa denyut nadinya.
Gong Fai dan Guang Lin saling berpandangan, namun keduanya tidak menolak bantuan yang diberikan oleh Lin Yuelan.
Lin Yuelan mengeluarkan pil kuning kecil, dia meminta Gong Fai dan Guang Lin menopang tubuh pemuda bertopeng itu, kemudian mengeluarkan kantung air yang telah dia tambahkan setetes air spiritual.
Lin Yuelan memasukkan pil itu ke mulut Sima Yang, dia juga mencengkram rahang pemuda itu untuk memaksanya menelan air.
"Dia terkena racun dingin, pil detoksifikasi ini tidak mungkin bisa menyembuhkannya, namun setidaknya bisa menekan racun itu selama beberapa bulan." ucap Lin Yuelan sambil berdiri, dia mengumpulkan beberapa herbal kemudian menumbuknya.
"Oleskan ramuan ini pada lukanya, kalian juga harus membalutnya dengan kain. Untuk sementara waktu, dia tidak boleh terkena air." ucap Lin Yuelan.
Gong Fai dan Guang Lin mengangguk, keduanya bekerja sama untuk merawat luka-luka Sima Yang. Mereka bahkan merobek pakaiannya sendiri untuk dijadikan perban.
Lin Yuelan melihat kedua pria di depannya dengan sedikit rumit, dia kembali berucap. "Kemarilah! Aku juga akan memeriksa keadaan kalian."
"Kami baik-baik saja!" ucap Gong Fai, dia tidak ingin merepotkan wanita di depannya.
"Jika tuan kalian sadar dan melihat kalian berdua terluka, apakah dia tidak akan sedih?" tanya Lin Yuelan.
Gong Fai dan Guang Lin akhirnya mendekat, mereka juga membiarkan Lin Yuelan memeriksa denyut nadinya.
"Sepertinya kalian juga terluka, tapi aku tidak memiliki obat untuk saat ini. Lebih baik bawa tuan kalian untuk turun gunung terlebih dahulu, aku akan merawat kalian bertiga di rumah." ucap Lin Yuelan, awalnya dia sedikit enggan untuk membantu ketiga orang pria itu, namun melihat kesetiaan kedua bawahannya, membuat hati wanita itu langsung tergerak.
"Terima kasih banyak nona," ucap Guang Lin dan Gong Fai bersamaan, keduanya segera membungkuk, kemudian berjalan ke arah Sima Yang.
"Aku akan menggendong bos!" ucap Gong Fai, mereka segera turun gunung dan kembali ke desa Fujian.
Dua puluh menit kemudian, mereka sampai di sebuah rumah yang sangat sederhana. Lin Nuwa muncul sambil menggendong Lin Hao Yu, bocah itu terus saja menangis sejak tadi.
"Nona!" panggil Lin Nuwa, dia melihat dua orang pria yang mengikuti Lin Yuelan kemudian menatap sosok bertopeng yang berada di punggung Gong Fai dengan rumit.
"Nuwa, untuk sementara kau akan tidur bersama Ah Cheng dan Ah Zhao, mereka terluka dan membutuhkan tempat yang nyaman untuk beristirahat." ucap Lin Yuelan.
Lin Nuwa mengangguk, dia segera mengemas semua barangnya kemudian di pindahkan ke kamar depan. Sementara Gong Fai dan Guang Lin memasuki kamar yang ada di sayap barat dan menurunkan tuan mereka di atas tempat tidur.
Lin Yuelan kembali ke kamarnya, dia membuka kotak kayu kemudian mengeluarkan 3 salep yang sangat ampuh untuk mengobati luka dalam maupun luka luar. Dia juga merebus herbal untuk merawat Gong Fai dan Guang Lin.
"Nuwa, berikan ini pada mereka, ah ada 6 set pakaian baru di lemari, biarkan mereka berganti pakaian." ucap Lin Yuelan sambil menyerahkan dua mangkuk obat dan tiga salep kecil yang telah dikemas di atas nampan.
Lin Nuwa menganggukkan kepala, dia segera mengirimkan obat-obatan dan pakaian baru itu ke sayap barat.
"Bersihkan tubuh kalian dan segera obati lukanya!" ucap Lin Nuwa begitu dia melangkah ke dalam kamar.
Gong Fai menatap wajah wanita itu dengan jejak kerumitan yang tidak bisa di hilangkan. "Dimana tuan muda? Bagaimana keadaannya?"
Lin Nuwa menghembuskan nafas berat, "Dia baik-baik saja, kalian bisa melihatnya nanti."
Gong Fai dan Guang Lin akhirnya tenang, batu besar yang mengguncang hati mereka dalam 1 tahun perlahan-lahan terangkat.
"Bagaimana kalian bisa sampai di tempat ini?" tanya Lin Nuwa.
Guang Lin segera menceritakan perjalanan mereka, untuk mencari beberapa orang anak yang ditinggalkan oleh tuan muda dari keluarga Xuanyuan.
Mata Lin Nuwa langsung memerah, "Mungkinkah?''
"Ada apa?" tanya Gong Fai dan Guang Lin bersamaan.
Lin Nuwa menggelengkan kepala, "Aku tidak yakin, biarkan tuan muda kelima mengidentifikasinya nanti setelah sadar. Satu tahun yang lalu, kereta kami diburu oleh beberapa orang pembunuh bayaran. Nona Lin menyelamatkan kami, dia juga mengangkat tuan muda sebagai putra sulungnya. Ada juga seorang anak berusia 5 tahun yang berpakaian biksu, 2 hari yang lalu, sepasang anak kembar juga datang ke rumah, mereka mengikuti nona Lin dari gunung."
Mata Gong Fai dan Guang Lin berbinar, "Kami akan melihatnya nanti!"
Lin Nuwa menggelengkan kepala, "Lebih baik kalian berdua beristirahat dan sembuh dulu. Masalah ini akan kita bahas setelah tuan muda kelima sadar."
Lin Nuwa segera meninggalkan tempat itu, dia bergegas pergi ke dapur untuk menyiapkan makanan. Saat ini ada tambahan beberapa orang lagi di sana, sehingga dia harus memasak lebih banyak.
Lin Yuelan duduk bersandar di kursi malas, dia memeluk putranya yang baru saja tertidur. "Nuwa, apakah itu dia?"
Lin Nuwa hampir saja terjatuh, dia kaget dengan pertanyaan tiba-tiba dari Lin Yuelan. "Nona!"
"Aku tahu, kau bisa memasak lebih banyak makanan. Aku ingin beristirahat sebentar." ucap Lin Yuelan, dia memasuki kamarnya dan langsung tidur.
👍💪