Keyz tanpa sengaja menelan Kristal Kehidupan milik Gabrielle dan Lucifer sehingga dia memiliki dua kekuatan dahsyat pada dirinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ady Irawan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Flip, is that you?
“Begitulah... Jadi. Quest ini selesai kan? Mana gajinya.” Setelah melapor ke Pinokio, aku meminta uang upah quest. Sekarang, aku memiliki alasan untuk mengumpulkan uang lagi.
Nana sekarang di rawat di UKK. Alma menjaganya, dan aku berjanji untuk menjenguk dia setiap hari.
“Jadi, itu memang Cuma rumor belaka.” Kata Pino. “Keyz, apakah kamu merasa terbebani oleh quest yang aku berikan?”
“Awalnya aku menikmati. Dan setelah di rawat di UKK, aku merasa terbebani. Dan, sekarang, aku menantikan quest baru. Aku harus bertambah kuat, dan kaya.. hahaha.”
“Baiklah, hari ini. Kamu istirahat lah dulu. Kamu dan yang lain barusan datang. Nanti, kalau ada hal gawat. Aku kasih kabar.”
Dia memberiku sekantong koin emas. Lima puluh ribu koin emas. Nayamul gaes.. -3-/
Nex
Hari ini, entah sudah lewat beberapa hari semenjak Nana masuk ke UKK, lupa ga ngitung. XP
Nana di ijinkan untuk jalan-jalan keliling kota. Dia di suruh mencari udara segar, supaya dia tidak jenuh.
Jadi, hari ini. Aku seharian bermain dengan dia.
Kenapa lu sayang banget sama anak orang sih Keyz? Lu kan ga ikutan bikin. :V
Tak jawab. Dia mirip dengan adikku, Cuma beda warna rambutnya saja. Adikku rambutnya hitam, sedang Nana merah. Jadi... itulah satu-satunya alasan kenapa aku menaruh perhatian terhadap dia.
Ah, bo’ong lu, elu pasti ngincar janda pirang itukan?
Gua sabet Glasial baru tau rasa lu. \=`\=. Udah, diem lanjut bacanya...
Idih, galak amat lu..
Demon Sword Of....
Iyaaa... Gua diem!!!
Nex
Aku membelikan dia gelang merah di toko aksesoris. Warnanya senada dengan rambutnya.
Banyak sekali aksesoris yang di pajang. Ada kalung, gelang, Bros. Dan lain lain. Semua itu benda sihir, ada Slot nya. Jadi, bisa di pasangin core.
Aku membeli gelang juga yang memiliki dua slot kata penjualnya, sebut saja namanya sebagai bunga.. eehh bukan.. sebut saja dia sebagai Jasmine. Jangan pake bahasa Indonesia, nanti kurang keren. -3- pemilik nama itu... Gomennasai.. kalo mau marah, ke penulisnya ya..
Lanjut.
Aku juga membeli dua barang yang lain. Apa itu? Bros mutiara berwarna biru laut. Dan bando bermotif sayap kupu-kupu.
Kalian sudah bisa menebaknya kan buat siapa saja benda-benda itu.
Setelah puas bermain seharian dengan Nana. Aku mengantarnya balik ke UKK. Ibunya menyambut kami dengan senyuman manis. Cih, janda itu ciuman pertama gua. -3- jangan bilang-bilang ke Alice ya. Tak sabetblu. -3-
Nex
Menjelang petang, aku pulang ke rumah di pulau pribadi milik Suki. Alice dan Suki menerima hadiah dariku tadi. Mereka suka sekali dengan aksesoris baru mereka.
Lalu, aku mengeluarkan biji-biji bunga bercahaya yang aku dapatkan di quest sebelumnya.
“Waahh... Ini biji bunga Glowing Dandelion.” Alice lebih suka dengan biji-biji itu ketimbang Bros mutiaranya. Sialan. Mana mahal itu pula. -3- kok suka dengan yang gratis gratis... Dasar cewe ga matre.. -3-
“Kamu dapat dari mana, suamiku?” tanya Suki. Aku sudah sedikit terbiasa dengan panggilan itu. -_- mau protes kek gimana, percuma sih. Biarin saja lah.
“Padang rumput di ujung pulau.” Jawabku .
“Eehh.. kamu sampai sejauh itu?” tanya Alice. “Kapan kamu ke sana?”
“Hemm.. dua atau tiga hari yang lalu... Aku lupa. Sebenarnya aku mau langsung kasihkan ke kalian. Tapi, baru sekarang kita bertemu. Kalian sendiri kemana saja?”
“Reruntuhan kuil di ujung timur.” Jawab Suki.
“Haa? Ada apa di sana?” tanyaku. “Yang namanya reruntuhan kan pastinya Cuma batu-batuan saja.”
“Kita memang mencari batu kok.” Alice yang menjawab. “Paving stone. Besok mau kita pasang di pinggir sungai.”
“Terus. Kamu sudah bekerja sekeras itu di sini. Apa Suki membayar kamu?” tanyaku.
“Tidak.”
“Ha? Oi? Ki.. Suki.. apa maksudnya? Dia...”
“Dia mau membangun rumah di sini juga.” Sahut Suki.
“Eehhh!?”
“Is is is is... Keyz kelihatan seneng banget.” Suki sedikit tersenyum saat melihat ekspresi ku.
Uugh.. nih anak, gimana caranya supaya dia bisa tersenyum dan tertawa lepas sih?
Nex
“BTW... Kenapa di sekitar rumahku tidak di sentuh sama sekali?” saat ini aku sedang membantu Alice dan Suki menanam biji Glowing Dandelion.
“Kamu kan laki-laki. Kerjakan sendiri lah.” Jawab Suki. “Cari material sendiri. Bangun sendiri. Kan rumah sudah aku buatkan. Masih masih kurang? Mana tanah aku kasih gratisan pula.”
Jleb... Jleb.... Mak jleeb!!!! “Uggg!!! Kena serangan kritikal!!!” aku berpura-pura terkapar.
Alice tertawa melihat lawakan ku. Suki.... Dia membelakangi kami... Bahunya naik turun.. dia tertawa? :O
“Paving stone nya kurang. Kita cari lagi yuk.” Ajak Alice. “Keyz juga harus ikut. Bangun tuh laha. Kasih apa kek. Supaya pekarangan kamu tidak amburadul begitu.”
“Okee... Siap...”
“Ayo.. kita langsung berangkat sekarang.” Suki mengeluarkan Key Of Teleport.. membuat jalan menuju reruntuhan yang mereka maksud. Lalu dia pergi duluan, lalu di susul oleh Alice. Sedangkan aku...
‘Tung!!!’ ada dinding tidak terlihat di portal itu, dan wajahku membentur sangat kencang sehingga menimbulkan suara ‘tung’ tadi.. “Lha?” aku kebingungan sambil mengelus-elus hidungku.
“Keyz belum pernah ke sini?” tanya Alice.
“Ahh... Iya, lupa!!!”
Nex
Aku lupa kalau memakai teleport, aku harus pernah ke tempat itu sebelumnya!!
Jadi....
Aku menyusul mereka dengan cara manual. Memakai teleport ke tempat yang paling dekat dengan posisi mereka saat ini. Dan... Muncullah aku di perkemahan Alice.
Cih, jauh amat. Masih harus lewat tebing, turunin lebahnya. Terus menyusuri sungai. Ke Padang rumput di ujung selatan. Dan... Selanjutnya kemana lagi ya? Kok lupa!!
Si nenek terlihat di luar tenda. Dia sedang melayani pembeli.
Tanya dia saja ah...
Nex
“Aahh.. Keyz... Senang sekali aku melihatmu lagi...” kata nenek tua itu ketika aku menyapanya. “Sini sini, aku buatkan Teh...”
“Aa anu... Begini... Aku...”
“Mencari Alice? Dia sedang main sama Suki. Duh, dasar cucu bandel. Dia membiarkan nenek tua ini jaga toko sendirian!!”
“Aanuu... Begini nek... Aku dalam perjalanan mau menyusul Alice. Dia sekarang sedang bersama Suki di reruntuhan kuno... Aku....”
Nenek tua itu diam... Matanya nanar... Lalu tersenyum lemah... “Wah.. masa muda yang indah ya? Aku jadi iri dengan kalian.”
“Pasti nenek juga pernah berpetualang kan saat masih muda. Pasti nenek pernah melakukan perjalanan yang menyenangkan dengan seseorang yang....” aku mencoba menghiburnya. Tapi, dia malah semakin bermuram durja.
“Keyz... Petualangan ku di penuhi oleh air mata...” jawab nenek tua itu. Kali ini dia berbicara dengan nada yang sangat aku rindukan...
“Flip? Kamu kah itu?” suaranya... Aku yakin itu... "Flip? Apa yang sedang terjadi sebenarnya?"
Dia tersenyum, lalu berkata...