NovelToon NovelToon
Day Without Daylights

Day Without Daylights

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Sci-Fi / Epik Petualangan / Hari Kiamat / Trauma masa lalu
Popularitas:4.4k
Nilai: 5
Nama Author: Ahril saepul

Raika, telah lama hidup dalam kesendirian sejak kematian ayahnya. Dunia yang berada diambang kehancuran memaksanya untuk bertahan hidup hanya dengan satu-satunya warisan dari sang ayah; sebuah sniper, yang menjadi sahabat setianya dalam berburu.

Cerita ini mengisahkan: Perjalanan Raika bertahan hidup di kehancuran dunia dengan malam yang tak kunjung selesai. Setelah bertemu seseorang ia kembali memiliki ambisi untuk membunuh semua Wanters, yang telah ada selama ratusan tahun.

Menjanjikan: Sebuah novel penuhi aksi, perbedaan status, hukum rimba, ketidak adilan, dan pasca-apocalipse.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ahril saepul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26 Naga?

Aku tidak tau kenapa; badanku bergetar. Kepalaku merinding seolah sesuatu menyambar. Apakah kulit hitamnya bisa ku tembus dengan sniper? Garis-garis biru yang memenuhi tubuhnya mungkin memiliki lebih banyak energi dari pada Wanters biasanya. Bagaimana kalo ia bisa terbang; bila sayap yang terkurung dalam kristal hancur.

Yang paling membuatku takut adalah; sekumpulan energi berwarna hitam yang berterbangan dari berbagai arah secara perlahan menyatu membuat gumpalan pada inti matanya.

Semua Wanters di bawah menjadi abu seperti sudah mati kemudian menghilang.

Suara Yuya, Mio dan Yuto, bercampur lewat alat komunikasi yang terpasang pada telingaku.

[Apakah ada yang terluka? Halo ... Krereksek.]

[Aku baik-baik saja! bagai~mana dengan yang la~in?] suara Mio, terputus-putus.

[Di sini juga am~an.]

[Yah, aku tidak apa-apa.] jawabku.

Beberapa orang di sekitar ku mulai berlarian menuju tempat teleportasi. Dari jauh terdapat seorang pria, berteriak memberitahu semua orang untuk kembali ke Camp.

[Kita akan bertemu~di dalam~Camp.] Suara Yuya menghilang bersamaan dengan matinya alat komunikasi.

Menelan ludah. Aku berjalan di antara kepanikan orang-orang di sekitar, ekspresi mereka tidak berbeda jauh denganku---penuh tekanan. Apakah para Eldritch mengetahui Wanters yang sedang dihadapi sekarang?

Dulu, ayah pernah memberitahuku mengenai naga, tetapi ia tidak pernah menceritakan Wanters dalam wujud naga ...

Aku harus bertemu dengan yang lain, mungkin mereka mengetahui sesuatu.

Menginjak alat teleportasi bersama ribuan orang lainnya.

BUSH

Setelah sampai di dalam Camp, aku berjalan kembali mencari keberadaan Yuya dan yang lain. Kondisi benar-benar padat, suara teriakan, keluh, tangisan; bergema mengitari telingaku. Di sebelah terdapat jajaran mayat yang tertutupi kain. Tidak jarang terdapat seseorang berduka---menangisi mungkin untuk keluarga mereka.

Memalingkan pandangan ke bawah.

Yuto menghampiriku dari sisi kanan. "Yo ...."

Menoleh. "Sepertinya kau selamat."

"Eh, kau pikir aku akan mati begitu saja kah," sahut Yuto sambil berjalan di sampingku.

"Tidak, karena Yuto adalah penembak terbaik," jawabku dengan nada bercanda.

"Tentu saja. Tembakanku tidak akan pernah meleset, bahkan ketika menggunakan Meria ..." Yuto masih terus ngomong.

Akhirnya aku bertemu dengan Yuya dan Mio.

"Syukurlah, kalian tidak ada yang terluka, aku kira alat itu berhenti bersuara akibat salah satu dari kalian mengalami hal buruk," ucap Mio sambil memegangi tanganku.

Menggelengkan kepala. "Tidak ada yang perlu di khawatirkan."

"Raika, apa kau mengetahui Wanters apa yang kita hadapi sekarang?" tanya Yuya, padahal aku ingin menanyakan hal yang sama padanya.

"Aku tidak tau. Ayah tidak pernah menceritakan Wanters jenis naga. Satu hal yang pasti, dia memiliki kekuatan yang jauh lebih besar dari Wanters tingkat 5," jawabku.

"Jadi begitu." Yuya tampak memikirkan sesuatu.

"BUM! hahahaha." Yuto tertawa setelah menyelesaikan omongannya.

"Bodoh! Kau sedang ngapain?" Mio menatap Yuto heran.

"Hebat, kan aku ...."

"Ohh ...."

Dari drone terdengar suara seseorang yang menyuruh kami semua untuk berkumpul di lokasi yang sama ketika mulai berbaris.

Aku mengikuti yang lain sebelum kami berpisah kembali untuk berbaris sesuai Beasthearts yang digunakan. Laki-laki tua itu kembali naik bersama beberapa orang termasuk Feilin. Mereka berdiri menatap kami semua.

"Sekarang, kita sedang berhadapan langsung dengan Wanters yang telah lama hilang. Kita hanya memiliki beberapa jam sampai Wanters itu bangkit. Jangan ada yang menyerang, jangan ada yang mendekatinya, sebelum aku menyuruh kalian untuk bertindak," jelas laki-laki tua tersebut.

Feilin entah kenapa menatap ke arah Yuya dan Mio ... kuharap, tidak terjadi hal yang buruk.

"Jika kita semua ingin tetap hidup, teguh-lah, kalian Crusemark telah lama hidup di luar Distrik, kalian telah mengalami pertarungan demi pertarungan, tidak ada yang perlu di takutkan, kita akan saling membantu untuk mempertahankan benteng ini. Aku berjanji setelah bencana ini berlalu, kami akan membantu Crusemark untuk membangun kembali tempat kalian yang telah hancur ..." lanjutnya sebelum beranjak pergi.

Laki-laki tua itu, telah menyelesaikan ucapannya. Aku kecewa karena ia tidak memberitahu informasi mengenai Wanters itu.

'Menyebalkan ....'

Barisan-pun bubar dengan keheningan dan raut pasrah dari orang-orang di sekitar. Aku berjalan mendekati mereka bertiga, Yuya menyarankan untuk pergi memilih tenda sebagai tempat beristirahat. Tidak lupa juga kami mengambil makanan yang diberikan Eldritch, meskipun antriannya panjang.

1 jam menunggu akhirnya kami berhasil mendapatkan makanan. Setelah itu, kami mencari tenda yang tidak dipakai oleh seseorang.

°

°

°

"Mungkin tenda ini kosong, bagaimana menurut kalian?" tanya Yuto menunjukan tenda berwarna hijau.

"Tumben sekali kau bisa memilih dengan baik, kurasa ini cukup bagus," ujar Mio.

"Ya, sebaiknya kita beristirahat dulu di sini," tambah Yuya.

Saat aku memasuki tenda; dalamnya benar-benar kosong. Kami hanya disediakan lampu yang menempel di atasnya. Meskipun begitu kami bertiga bisa menyantap makanan dengan tenang, walaupun khawatir masih terasa di-benakku.

Beberapa saat setelah makan---suara ramai di luar berubah menjadi sepi. Aku sempat mengira terjadi sesuatu yang darurat, namun ketika Yuya ingin memeriksa keluar, seorang Wanita berambut merah terlebih dulu memasuki tenda kami.

'Feilin ....'

"Apakah aku mengganggu waktu makan kalian?" tanya Feilin.

"Tidak. Kami telah selesai makan, apa yang membuat anda mengunjungi kami?" tanya Yuya balik.

"Aku memiliki permintaan yang tidak bisa kalian tolak, bisakah kalian ikut denganku. Jangan khawatir, aku tidak akan menyakiti siapapun," pinta Feilin.

Kami saling tatap satu sama lain, kemudian mengangguk bersama. "Baiklah. Kami bisa," jawab Yuya.

Kami berjalan bersama 5 kelompok Eldritch, orang-orang di sekitar menatap kami seperti seorang tahanan. Kami terus melangkah cukup lama hingga sampai pada ujung Distrik ini.

Dinding raksasa jika ku lihat dari dekat, aku merasa seolah-olah ia ingin menimpaku sampai hancur. Dari tembok baja tersebut, keluar garis-garis merah sebelum membuka jalan yang berbentuk kotak; di dalam-nya terdapat lorong putih bersih dengan beberapa vas bunga berjajar di sisinya.

Kami kembali berjalan sampai ujung, dan menunggu sesuatu---sebuah pintu kembali terbuka yang ruangannya cukup kecil. Kami hanya ditemani oleh Feilin. Setelah masuk, Feilin seperti menekan sesuatu pada bagian sisi dekat pintu yang mengakibatkan pintu tersebut tertutup.

Entah kenapa aku merasa seperti naik ke atas. Sebaiknya aku harus berhati-hati.

TING

Pintu kembali terbuka, menampilkan pertigaan lorong dengan beberapa pencahayaan di setiap sudutnya. Kami berjalan lurus, sampai pada ujung pintu berwarna abu-abu yang terdapat 2 orang Crusemark berdiri di pinggir.

Orang Crusemark yang menjaga pintu menaruh tangannya pada hologram yang membuat pintu itu terbuka secara perlahan. Menampilkan sebuah ruangan yang cukup luas dengan bendera merah besar terukir di dinding tengah, juga terdapat 3 orang menunggu kami beserta 1 meja abu-abu yang terasa menyeramkan.

"Selamat datang ...."

End bab 26.

1
Luzor
Sumber kekuatan yang unik dan menarik, MC nya keren kombinasi antara cewek kuat dan sniper./Drool/
Listya ning
semangat author
Nicky
sampai sini dulu yaa author nanti lanjut lagi semangat author up nya
Nicky
aku mampir nih author saling dukung yaa semangat up nya
Leviathan
pasti ada caranya wkwk, saling support thor, mampir juga d karya ane eclipsed Horizons
NRLY_RCH
keren cerita nya, aku suka/Bye-Bye/
jhope's wife
aku mampir 🐳 saling support yuk🐳🐳
mayang sari
kereeen ceritanya
TheDino
menarik chap 1nya sisanya ak baca lgi kl ad waktu luang
nao chan
semangat ka, ceritanya bagus☺️
RiverMoon
semangat Thor!
Ayliz_Mavka97
👍🏻👍🏻👍🏻
bellis_perennis07
semangat..
semangat Thor
ica
semangaaaatttttt!!!!!
Orpmy
gambaranku tentang karakter Ougly mirip Jagernout Xman.
Orpmy: saya pikir luka tangan karakter utama karena serpihan bangunan yang hancur. jadi itu pedang.
Orpmy: sampai sini saya merasa udah bagus kok, 👍
total 5 replies
••iind•• 🍂🫧
iklan meluncuuur ya kak ✈️✈️
••iind•• 🍂🫧
hallo kak
••iind•• 🍂🫧
Bulan biru,??? 😁😁
范妮·廉姆
Hai ka,
gabung yu di Gc Bcm..
caranya Follow akun ak dl ya
untuk bisa aku undang
terima kasih.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!