Shintia adalah seorang gadis yang mempunyai banyak teman laki-laki. Dia seorang gadis miskin yang mau di ajak berkencan siapa saja asalkan mendapatkan bayaran.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jamal Nurcahya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 4
Abraham memandangi halaman rumah ayu yang rumayan luas. Udaranya masih begitu segar karena banyak pepohonan yang rindang. Banyak bunga berwarna warni di halaman.
Namun pandangan Abraham pun terhenti kala melihat bunga mawar berwarna merah dan putih di pojokan teras dekat dia duduk.
Abraham pun berdiri dan menghampiri bunga itu lalu memegangnya. " bunga yang cantik, pasti dia suka merawat bunga" gumam Abraham.
" betul nak, ayu sangat menyukai semua bunga...namun yang paling dia sukai va bunga mawar putih dan merah itu, setiap pulang sekolah dan malam sebelum tidur dia selalu berbicara sendiri di dekat bunga itu nak" ucap nenek saroh dengan sendu.
Abraham pun menghampiri nenek saroh yang duduk di bangku sebelahnya. Dia ingin mendengarkan cerita dari neneknya.
" kenapa dia sangat suka warna putih dan merah nek? Padahal kan banyak warna bunga mawar" tanya Abraham mulai mengorek informasi.
" sebenarnya dia menyukai mawar warna merah itu karena dia ingin selalu ingat dengan ke dua orang tuanya yang sudah meninggal nak. Dan warna putih dia ingin kelak nanti bisa mendapatkan seseorang yang sangat suci nak bisa menjaga dan menjadi imamnya" ucap nenek saroh dengan mata berkaca-kaca.
" Dia begitu rapuh setelah ayah dan ibunya tiada, dia sering menangis sendiri tapi dan menyalahkan sang pencipta yang tidak berbelas kasih kepadanya" ucap nenek saroh dengan mengusap air matanya yang terjatuh.
" ah nenek jadi curhat ya nak... maaf ya nak...ini di minum dulu tehnya" ucap nenek saroh menyodorkan secangkir teh di depan Abraham.
" ah iya makasih nek" ucap Abraham yang lalu meminum tehnya.
"Teman nek?" Tanya Abraham hati-hati.
"ayu hanya mempunyai 1 teman perempuan nak ya tadi itu Shasa, tidak ada yang mau berteman dengannya nak karena dia miskin" ucap nenek saroh.
"11 apa ayu setelah pulang sekolah bekerja nek?" Tanya Abraham lagi yang ingin tau kebenaran informasi.
" nggak nak dia bilang takut malah tidak fokus belajar karena harus membagi waktu, dia hanya membantu temannya berjualan online nak" jelas nenek saroh.
Abraham bingung sebenarnya mana informasi yang benar. Pasti tidak ada yang beres.
"ayu pulangnya jam berapa ya nek kira-kira?" Tanya Abraham.
" nggak menentu nak kadang sore kadang juga bisa malam karena mengerjakan tugas di rumah shaha nak" ucap nenek saroh memberi tau.
" oh begitu, kalau begitu saya permisi ya nek makasih minumannya lain kali saya ke sini lagi " ucap Abraham berdiri dan bersaliman dengan nenek saroh.
" ohhh iya nak, hati-hati di jalan ya" ucap nenek saroh yang itu berdiri.
" iya nek... assalamualaikum" ucap Abraham yang lalu menuju mobilnya dan melajukannya meninggalkan halaman rumah ayu.
***
Di lain tempat ayu yang menjemput Shaha tadi pun mereka sudah sampai di selohah. Shasa juga anak orang biasa namun dia masih berkecukupan karena ayahnya memiliki toko usaha cathering. Shasa memang selalu minta di jemput ayu karena dia tidak ada yang mengantarkan ke sekolah.
Jadi dia lebih memilih berangkat dengan ayu sekalian. Setelah memarkirkan sepeda ayu dan Shasa pun menuju ke kelas sebelum jam pelajaran di mulai. Karena ayu belum menvelesaikan tugasnva tadi malam.
Saat ingin masuk ke kelas dia di hadang dengang kakak kelasnya Lucinta dan teman-temannya.
" ada apa ya kak? Saya mau masuk kelas" ucap ayu yang biasa saja.
" pakek pura-pura begok lagi... kalau lu mau hidup loe tenang loe nggak usah berurusan dengan gue. Gue peringatkan sama Lo jangan kegatelan sama pacar gue Ryan" ucap Lucinta penuh penekanan.
'tapi aku beneran nggak ada hubungan apa-apa kak dengan kak Ryan" ucap ayu mengelak. Shasa yang masih berada di situ hanya menggandeng temannya ayu tidak berani ikut campur.
" heh... kalau nggak ada apa-apa ngapain pakek ngajak ketemuan di tempat biasa ha?" Tanya Lucinta membentak ayu.
" nggak tau kak, kak Ryan yang ngajak bertemu" ayu takut rahasianya akan terbongkar saat ini juga di sekolah karena terpojokkan.
" awas saja sampai nanti kamu datang nemuin dia, gue nggak main-main sama omongan gue...yu pergi" ucap Lucinta pergi dari hadapan ayu dengan menabrak ayu sampai ayu ingin terjatuh.
" lu baik-baik aja kan yu?" Tanya Shasha karena melihat wajah ayu yang begitu pucat seperti orang ketakutan.
" hah iya aku baik-baik aja kok, ayo lanjut ke kelas lagi" ucap ayu yang lebih dulu berjalan.
Shasa hanya mengikuti ayu dari belakang. Sesampainya di dalam kelas ayu mengeluarkan bukunya dan mengerjakan tugas yang belum selesai kemarin.
" tumben kamu belum selesai mengerjakan tugasmu?" Tanya Shasa sambil melihat ayu.
" iya kemarin kecapekan terus ketiduran" ucap Ayu yang tidak mengalihkan pandangan dari bukunya.
"iya aku denger kemarin nenek pingsan ya?" Tanya Shasa lagi.
" iya...dia kecapekan. Bandel banget aku suruh buat berhenti jualan nggak mau" ucap Ayu sambil menghela nafas.
" ya mau gimana lagi dia mau membantu mencukupi kebutuhan sehari-hari yu" ucap Shasa berkomentar.
" aku tau sha tapi dia udah waktunya istirahat tidak beraktivitas yang berat-berat" ucap Ayu menoleh ke Shasa.
'yang sabar ya, namanya juga ora " tua memang seperti itu yu" ucap Shasa menguatkan.
ayu hanya tersenyum dan mengangguk lalu kembali mengerjakan tugasnya. 20 menit gurunya pun datang dan mulai mengajar.
***
Abraham pun sampai di kantor pukul 8 dan di sambut sekertarisnya yang juga baru datang.
" pagi tuan" ucap Hendy menunduk.
'pagi" ucap Abraham cuek.
Abraham berjalan menuju lift dan di ikuti Hendy yang berada di belakang. Sepanjang perjalanan pegawai Abraham semua menyapa dan Abraham hanya cuwek. Mood Abraham sekarang sedang tidak baik.
Dia begitu rumit memikirkan kehidupan ayu yang penuh dengan teka-teki. Nggak tau kenapa kali ini dia begitu ingin tau kehidupan perempuan padahal banyak perempuan yang mau dengannya.
Abraham pun sampai di ruangannya dan mendudukkan bokongnya di kursi kebesarannya.
" apa saja agenda hari ini hen?" Tanya Abraham.
" nanti sebelum makan siang perusahaan Wijaya ke sini lagi tuan untuk melanjutkan kerjasama yang kemarin belum terselesaikan, dan jm 3 nanti ada meeting dengan perusahaan coorporation" ucap Hendy menjelaskan.
" hmm sebenarnya kita tidak bisa mendapatkan keuntungan dari perusahaan Wijaya hen, makanya aku tidak berminat mengikuti meeting kemarin" papar Abraham.
" tapi mereka sudah menanamkan modal 5% tuan" ucap Hendy.
" Kamu urus saja hen saya nggak suka dengan karyawannya yang kelihatan kegatelan" ucap Hendy yang memang dari dulu tidak menyukai wanita yang memakai baju terlalu terbuka, semua karyawan yang bekerja di perusahaannya tidak ada yang berani memakai baju kurang bahan.
" baik tuan, apakah ada lagi yang anda perlu tanyakan tuan?" Tanya Hendy sebelum dia beranjak keluar dari ruangan Abraham.
" tidak ada kamu boleh kembali ke ruanganmu" ucap Abraham.
•••
Maaf yaa kalo author telat update,karna author lagi gak enk badan ,doain ya teman teman biar cepet sembuh,
Dan satu lagi maaf bila ada salah kata atau bahasa
See you next bab::::::::>>>>
lanjut Thor.
lanjuttttt