Sekelompok pemuda dan pemudi yang melakukan perjalanan menuju ke hutan larangan di daerah terpencil , dan mereka terjebak dalam sebuah permainan gila.
Bagaimana kelanjutan nya yuk ikutin.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon putrinw, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB.21
Setelah beberapa menit akhirnya sesepuh dan juga mbok Marni telah berada di dirumah mbok Marni.
"Assalamualaikum ”ucap sesepuh yang masuk kedalam rumah mbok Marni.
"Walaikumsalam eyang” ucap satria yang langsung mencium punggung tangan milik pria tua itu.
"Bagaimana kondisi teman kalian nak” ucap nya dengan bertanya.
"Hmm masih sama eyang, mata nya terlihat kosong” ucap satria yang menjelaskan.
“Baiklah tolong ambilkan air putih di gelas, akan ku baca kan sebuah doa terlebih dahulu” ucap sesepuh.
(Note:Mereka memanggil sesepuh dengan sebutan eyang ya )
Sari membawakan segelas air putih di gelas dan memberikan nya kepada sesepuh.
Lalu sesepuh mulai merapalkan doa dalam hati nya kemudian menyuruh satria memberikan minum nya untuk diberikan oleh gio.
"Berikan ini kepada temen mu nak, dan jangan lupa basuh kan wajah nya menggunakan air ini.”
Satria mulai memberikan air tersebut kedalam mulut gio dan menumpahkan sedikit ke tangan nya,lalu di basuh kan ke dalam wajah teman nya.
"Arghhhh panasss, arghhhhh lepas pekik gio yang tiba tiba tantrum saat air itu mengenai wajah nya.
"Eyang bagaimana ini ucap Caca yang menggigit kuku nya, karena takut dengan respon gio yang seperti orang kesurupan.
"Tidak apa apa, pengaruh buruk nya perlahan luntur, sebaiknya kita tunggu beberapa menit dan liat reaksi nya ucap sesepuh.
Tak lama kemudian ,bener saja gio terbatuk dan mengeluarkan darah dari hidung dan mulut nya.
Darah yang dikeluarkan juga berwarna hitam pekat, hal itu sontak membuat seluruh yang ada di sana terkejut.
"Pengaruh sihir almost di tubuh nya sudah hilang, teman kalian akan lemas selama satu jam dan biarkan dia istirahat terlebih dahulu ucap sesepuh.
Kini satria ,caca,Wendi dan Mita bernafas lega, bersyukur karena kejadian ini tak terulang lagi dengan teman nya.
"Syukurlah ,hikss gue takut banget terjadi hal hal buruk dengan gio ucap Caca dengan meneteskan air mata bahagia nya.
"Terima kasih atas bantuan nya eyang, terima kasih ucap satria dengan perasaan bahagia ,karena gio terbebas dari pengaruh ilmu sihir itu.
"Tidak perlu nak, kalian disini juga sudah banyak hal hal yang terjadi di desa ini, saya sebagai orang yang tertua disini, memohon maaf kepada kalian semua yang telah banyak kesusahan selama berada disini ucap eyang tersebut.
Saya tau permasalahan kalian masing masing seperti apa, tapi yang perlu kalian tau, saat sudah menganggap kalian cucu sendiri ucap sesepuh.
Ada raut bahagia saat diakui oleh orang lain saat ini, mereka merasa dihargai, disayang melalui perantaraan orang lain.
"Kami sangat menyayangi eyang, mbok Marni dan, sari dan juga mas Tejo.
Terimakasih sudah memberikan perlindungan selama kami disini ucap Wendi dengan nada terharu nya.
"Ada satu permasalahan lagi ucap sesepuh dengan wajah serius.
"Apa itu eyang ucap Mita yang ikut menimpali.
"Hampir seluruh warga yang terpengaruh disini, saat bisa melihat satu persatu dijadikan tumbal oleh pak kades ucap nya dengan nada tajam.
"Kita harus melakukan sesuatu cara agar menghentikan kegilaan yang dilakukan dia ucap sesepuh.
"Malam nanti pasti mereka melakukan sebuah ritual lagi, jadi saya minta ,Tejo, Wendi ,dan satria ikut saya malam ini, dan biar perempuan tetap berada di gubuk ini, agar tidak dalam bahaya ucap sesepuh.