NovelToon NovelToon
Mantan Kekasihku, Pemilik Putraku

Mantan Kekasihku, Pemilik Putraku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mafia / Lari Saat Hamil / Berbaikan
Popularitas:31.1k
Nilai: 5
Nama Author: Nagita Putri

"Bisakah kita segera menikah? Aku hamil." ucap Shea Marlove dengan kegugupan ia berusaha mengatakan hal itu.
Tak ada suara selain hembusan nafas, sampai akhirnya pria itu berani berucap.
"Jangan lahirkan bayinya, lagipula kita masih muda. Aku cukup mencintaimu tanpa perlu hadirnya bayi dalam kehidupan kita. Besok aku temani ke rumah sakit, lalu buang saja bayinya." balas pria dengan nama Aslan Maverick itu.
Seketika itu juga tangan Shea terkepal, bahkan jantungnya berdetak lebih cepat dari sebelum ia gugup mengatakan soal kehamilannya.
"Bajingan kau Aslan! Ini bayi kita, calon Anak kita!" tegas Shea.
"Ya, tapi aku hanya cukup kau dalam hidupku bukan bayi!" ucapnya. Shea melangkah mundur, ia menjauh dari Aslan.
Mungkin jika ia tak bertemu dengan Aslan maka ia akan baik-baik saja, sayangnya takdir hidupnya cukup jahat. ......

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nagita Putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 32

__________

Shea benar-benar tak habis pikir, tubuhnya memang sudah dilepaskan oleh Aslan saat di mobil itu tapi mobilnya Aslan malah semakin jauh bahkan mereka melewati daerah hutan.

“Kau jangan macam-macam! Kemana kau akan membawaku dan Putraku?! Aslan, ingat aku ini hanya orang lain dalam hidupmu jadi…”

“Itu hanya menurutmu Shea, bagiku kau tetap kekasihku! Milikku!” jawab Aslan menoleh pada Shea yang sudah memberi jarak padanya.

Shea tak mau melihat Aslan sama sekali, Shea tampak mengecek isi tasnya, ada botol obat dan ponsel termasuk dompet milik Shea.

Shea berniat mengambil ponsel miliknya, setidaknya Shea perlu mengirim pesan buat Matthew namun apa yang terjadi? Hanya hitungan detik saja semuanya sudah berakhir di tangan Aslan.

“Aslan!” pekik Shea.

Aslan menyeringai kecil.

“Apa ׅsayang? Kau sepertinya sangat suka sekali ya dengan namaku? Aku disini, kau tak perlu memanggilku dengan keras. Lihat Putra kita tertidur.” ucap Aslan terkekeh kecil melihat Sean memang tidur sambil memeluk buku.

Shea menatap benci pada Aslan, ia tak memperdulikan ucapan Aslan membuat Aslan menyembunyikan tas dan ponsel Shea ke sisi tubuhnya.

“Kembalikan padaku.” ucap Shea.

“Tak akan, kecuali kau bisa bersikap baik padaku.” ucap Aslan.

Shea semakin kesal, ia benar-benar dibuat geram oleh Aslan.

“Jangan membuatku semakin benci padamu Aslan, sekarang kembalikan ponsel dan tasku! Aku ini Istri orang dan terlebih kita ini hanya…”

Aslan akhirnya tak bisa menahan diri lagi, tangan Shea ditarik oleh Aslan dengan cukup kuat. B*bir mereka berdua menyatu, Shea yang akan memberikan penolakan segera ditahan kuat oleh Aslan.

C*uman itu semakin diperdalam oleh Aslan, bibir Aslan melum*t bibir Shea sedikit keras.

Tangan Shea yang terus memukul dada Aslan sungguh tak dihiraukan oleh pria itu.

Tak ada cara lain bagi Shea selain menggigit dengan kuat b*bir bawah Aslan.

C*uman pun terlepas, nafas Shea terdengar begitu memburu. Selain amarah, c*uman itu cukup brut*l hingga Shea tak bisa mengatur nafasnya dengan baik.

Kepala Shea menunduk, kedua tangannya terkepal.

“Aku sangat membencimu Aslan.” ucap Shea dengan nada kecil sekali.

Aslan mengangkat dagu Shea, bibir Aslan yang dig*git oleh Shea tampak terluka namun pria itu sama sekali tak masalah akan hal itu.

“Hmm, lanjutkan saja kebencianmu itu sayang karena aku akan terus memberimu banyak cinta.” ucap Aslan.

“Omong kosong! Kau adalah pria…”

“Jangan membuatku emosi Shea, aku bisa melakukan apapun padamu di mobil ini jika aku mau. Aku sama sekali tak keberatan untuk itu.” ucap Aslan.

Shea langsung menjauh dari Aslan, ia biarkan ponsel dan tasnya ada bersama Aslan.

Terlalu mengerikan sosok Aslan untuk dihadapi oleh Shea seorang diri.

***

Mobil yang berhenti itu membuat Shea menoleh pada Putranya, saat pintu mobil terbuka tampak Shea langsung membuka pintu mobil Sean.

Aslan mengukir senyum melihat tingkah Shea.

Shea ini terusan mau kabur dari Aslan tapi tak memiliki banyak tenaga melawan Aslan.

“Jangan menyusahkan dirimu Shea.” ucap Aslan menahan tangan Shea membuat Shea tak sempat menggapai tubuh Sean yang terlihat lelap sekali.

“Aron akan membawa Anak kita masuk, lihat sayang… ini Markas pribadi milikku. Lalu lihat bangunan ini, tempat ini akan menjadi tempat tinggal kau dan aku juga Anak kita. Aku pastikan bahwa kau akan mencintaiku kembali.” ucap Aslan dengan yakin.

Shea menatap dengan tatapan ejekan.

Cinta? Untuk apa Aslan membahas soal cinta, sudah lama perasaan Shea mati buat Aslan.

“Apa kau tak muak? Aku saja muak setiap kali mendengar suaramu itu! Lalu apa yang kau katakan barusan, Anak kita? Tidak, dia hanya Anakku.” ucap Shea.

Kali ini Aslan mengeraskan rahangnya, tatapannya menggelap mendengar ucapan yang keluar dari mulut Shea.

“Jadi mau seberapa lama lagi kau menipuku hm? Mau dilihat dari manapun Anak itu sangat mirip denganku Shea. Dia jelas adalah benih dari kehamilan masa lalumu, aku benarkan? Jawab aku!” bentak Aslan.

Shea meneteskan air matanya. Aslan banyak berubah, pria itu tak selembut dulu bahkan setiap ucapannya hanya akan membuat Shea takut.

Melihat air mata Shea yang jatuh membuat Aslan hendak menarik Shea.

“Shea aku…”

“Maumu apa Aslan? Kenapa kau membuat seperti aku yang paling jahat disini? Kau sendiri yang tak menginginkan kehamilanku di masa lalu dan tiba-tiba kau berulah seperti aku yang meninggalkanmu tanpa alasan. Di masa lalu, kau meminta aku menggugurkan kandunganku. Jangan lupakan segalanya Aslan, seolah kau tak pernah melakukan apapun! Aku menyesal pernah bertemu denganmu. Jika waktu bisa terulang kembali…aku bersumpah tak akan mengenalmu.” ucap Shea.

Aslan mendekati Shea, tangan Shea ia tarik cukup kuat lalu ia masukan Shea dalam pelukannya.

“Ya, aku mengakui bahwa aku bersalah. Sekalipun lukanya terlalu besar, tapi aku bersumpah akan membuat luka itu sembuh.” ucap Aslan.

Shea memilih diam, ia tak bergeming. Bukan berarti Shea setuju pada ucapan Aslan, hanya saja Shea sudah merasa lelah. Aslan tak mengerti dengan maunya Shea, semakin Shea berontak maka semakin Aslan terus mendesak Shea menurut padanya.

****

Malam itu.

Shea semakin cemas, Aslan tak mau membuka pintu kamar itu sedangkan Sean tak berada disisinya.

‘Sean, Sean… aku harap hanya nama itu yang aku ingat. Kumohon, biarkan hanya Sean yang ada dalam ingatanku.’ ucap Shea membatin.

Shea merasa senang saat pintu terbuka, ia berharap Aslan berbaik hati menemukan ia pada Sean tapi ternyata bukan Sean yang Shea lihat namun Aslan yang berada di depan pintu itu.

“Ayo makan malam bersama, aku sudah melakukan tes DNA pada Anak itu. Jika terbukti bahwa dia adalah Putraku maka…”

“Aslan!” ucap Shea mendekati Aslan lalu mencengkram pakaian pria itu.

“Jangan pernah bermimpi aku akan memberikan Sean padamu! Dia hanya Putraku!” tegas Shea.

Aslan mengukir senyum mendengar respon Shea.

“Artinya dia Putra kita yang kau lahirkan di masa lalu bukan? Jawab dengan benar Shea. Jawab!” tegas Aslan membuat Shea benar-benar merasa lelah.

Shea menggeleng.

“Sean hanya Putraku, tolong berikan dia padaku. Jangan membuatku jauh darinya.” ucap Shea dengan nada lemah.

Aslan memilih diam, ia mau membawa Shea masuk dalam pelukannya tapi Shea berucap.

“Mommy mu bahkan membenciku. Sejak awal aku dan kau memang tidak memiliki hubungan yang baik Aslan, aku mohon berhenti berada di masa lalumu. Jalani saja apa yang Mommy mu inginkan! Kita bukan takdir yang baik, kita punya kehidupan masing-masing. Tolong lepaskan aku.” ucap Shea menolak pelukan Aslan.

“Shea, apapun yang terjadi di masa lalu tak akan mengubah keinginanku sekarang. Kau dan Anak itu akan jadi milikku. Jika kau memilih menjauh dariku maka Anak itu akan tetap ada disisiku.” ucap Aslan membuat tangan Shea terkepal.

Shea takut, sangat takut jika tiba-tiba saja ia lupa semuanya. Shea tak mau itu terjadi lagi, bagi Shea selama ia masih mengingat Sean dengan baik maka ia baik-baik saja.

Kali ini Shea mendekati Aslan, ia tak ingin melupakan Sean, terlebih obat yang dibutuhkan Shea kini ada di tangan Aslan. Tiba-tiba saja, Shea memeluk Aslan, membuat pria itu mengerutkan keningnya.

"Apa yang kau inginkan, Aslan? Katakan saja, asalkan kau tidak memisahkan aku dari Sean, aku akan menurutimu," ujar Shea.

Tanpa berbasa-basi, Aslan menjawab singkat, "Tidurlah denganku." Shea hampir melepaskan pelukannya, namun Aslan menahan wanita itu agar tetap berada dalam pelukannya.

Bersambung…

1
Bandar Jayalampung
aku jd bingung . klo Mathew anaknya athur artinya shie sodara kandung sama matew ya 🙏
Bandar Jayalampung
smga shea slmt
Bandar Jayalampung
hRusnya kalian sadar she hanya untuk aslan
Lee Mba Young
lanjutt
Epijaya
pasti mommy Aslan yg memintak penjahat td utk mencelakankan Shea dgn memfitnah Aslan.
muna aprilia
lanjut
LISA
Aq mampir Kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!