NovelToon NovelToon
DEWA PENGHANCUR

DEWA PENGHANCUR

Status: tamat
Genre:Tamat / Fantasi Timur
Popularitas:2.1M
Nilai: 4.6
Nama Author: Mr. Lim's

Xiao Chen, seorang pendekar muda yang sejak kecil dihina karena lahir dari seorang ibu yang menikah secara tertutup dengan anggota Klan yang berseberangan.

Sebagai seorang anak laki-laki ia diperlakukan seperti anak perempuan di rumah keluarga besarnya di Klan Xiao. Ia mengikuti marga ibunya dan menjadi anak yang menyendiri sejak kecil.
Hingga suatu hari ia mengalami kecelakaan, ruang penyimpanan rahasia keluarga Xiao terbuka saat ia sedang bertugas membersihkannya. Sebuah kekuatan ajaib memasuki tubuhnya, kekuatan gelap yang haus akan darah dan juga pertempuran.
Keadaan ini mengubah kepribadian Xiao Chen, membawanya ke petualangan bertemu dengan ayah kandungnya. Di saat itulah keajaiban lain terjadi, energi hitam di tubuh Xiao Chen menghilang dan menjadikan ia memiliki kesadaran untuk bertanggungjawab atas perbuatan masa lalunya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mr. Lim's, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menghabisi Dengan Mudah

Setelah melakukan pembunuhan itu, Xiao Chen membawa pedang panjangnya yang ia dapatkan dari Zheng Haikuan. Seperti orang yang merangkak dari neraka, Xiao Chen bergerak dan menebaskan pedangnya pada setiap orang yang ia temui.

Bahkan ia tidak peduli sama sekali meskipun orang yang dibantainya juga berasal dari Klan Xiao, di bawah kesadarannya yang sudah tercampur dengan kesedihan dan kebencian ia mengayunkan pedang layaknya menghancurkan tahu.

Puluhan hingga ratusan orang meregang nyawa, para pendekar yang baru saja membunuh Patriark dan keluarga inti Klan Xiao tercengang dengan kehadiran pemuda kurus. Ia membunuh tanpa ampun, menghancurkan orang-orang yang mendekatinya dengan ganas.

"Siapa pemuda itu?" seorang lelaki penuh keagungan bertanya, ia adalah Kai Chenlong.

"Seharusnya ia berasal dari Klan Xiao, ia muncul dari bagian dalam dan tampaknya ia adalah keberadaan yang disembunyikan oleh Klan Xiao selama ini" ucap orang itu dengan hati-hati.

"Menarik... Aku tidak menyangka jika kedatanganku ke Klan Xiao akan mendapatkan pemandangan seperti ini" ucap Kai Chenlong dengan senyum seringai.

"Tuanku, apakah kita akan menghabisinya?" tanya bawahan Kai Chenlong dengan sopan.

"Biarkan ia bermain dahulu dengan para Tetua dari keluarga besar, mengurangi sekutu akan membuat bagian kita menjadi lebih besar" ujar Kai Chenlong dengan santai.

"Meski demikian, segera siapkan para petarung kita untuk mengepung pemuda itu" lanjut Kai Chenlong.

"Baik tuan ku" jawab Liu Cing Cai, tangan kanan Kai Chenlong.

Setelah menyampaikan laporannya, bawahan Kai Chenlong lalu undur diri. Di bawah gelapnya malam, ia mengeluarkan sebuah peluit dan meniupnya dengan seksama. Ratusan bayangan hitam berkelebat di dalam gelap, dengan senjata tajam mematikan mereka mulai berkumpul di depan bawahan Kai Chenlong tersebut.

Mereka adalah pasukan pilar kelompok Xigua, para pendekar jalanan yang direkrut secara khusus oleh Kai Chenlong untuk persiapan pemberontakan melawan Kekaisaran Ma. Mereka berjumlah lima ratus orang lebih, memiliki basis kekuatan pendekar berlian tingkat menengah dan sebagian tingkat akhir.

Sementara itu, Kai Chenlong hampir melupakan tujuannya dalam memusnahkan Klan Xiao. Jauh di dalam lubuk hatinya ia sedang memperhatikan pemuda yang tiba-tiba muncul tersebut, ia berharap jika pemuda tersebut tidak mengecewakannya. Bisa bertarung dengannya dengan baik, memuaskan hasrat pertempuran yang selama ini tidak ia dapatkan.

Kai Chenlong adalah seorang pendekar tanpa tanding, setelah menghilang selama sepuluh tahun kini ia muncul dengan kekuatan barunya. Ia mengincar tambang energi Klan Xiao untuk melancarkan proses kultivasinya, ia juga ingin membangun kekuatan untuk menumbangkan kekaisaran dan menjadi penguasa Benua Timur.

Tetapi kini ia melihat seseorang yang dapat membangkitkan hasrat bertarungnya, sebelumnya ia menyimpan keinginan bertarungnya untuk Fang Yuan dan Ye Qiu. Dua orang komandan yang telah menghalangi aksinya saat dirinya ingin menggulingkan kekuasaan Kaisar Ma Fan, mereka berdua berasal dari pasukan Mingling yang bertugas melindungi keselamatan Kaisar.

Kemunculan Xiao Chen yang berada di luar perkiraan, membuat gunungan mayat tercipta dengan begitu cepat. Orang-orang dari Klan Xiao sendiri tidak percaya, berkali-kali mereka mengucek matanya namun sosok Xiao Chen masih berdiri tegak dengan pedang terhunus.

Awalnya mereka merasa senang, ada setitik harapan diantara rasa putus asa dari kematian. Mereka yang berasal dari Klan Xiao memandang Xiao Chen sebagai malaikat penolong, namun ketika Xiao Chen membunuh tanpa ampun dan tanpa mengenal lawan barulah mereka menyadari jika ada sesuatu yang salah.

Xiao Chen bergerak sendiri, ia tidak terpengaruh dengan siapapun. Bahkan beberapa orang anggota Klan Xiao yang berada di dekatnya langsung tewas tanpa klarifikasi apapun, hal ini membuat mereka ngeri dan merasa menyesal telah memperlakukan Xiao Chen dengan buruk selama ini.

Tetapi mereka tidak memiliki waktu untuk menyesal, yang mereka bisa lakukan adalah menyelamatkan diri selagi orang-orang yang mengepung Klan Xiao tengah disibukkan dengan aksi pembantaian Xiao Chen.

"Apakah dia masih Xiao Chen?" gumam Xiao Feng, tubuhnya sudah penuh dengan luka.

Xiao Feng memang memiliki penilaian terhadap Xiao Chen dan ingin membunuhnya sebelum ia berkembang lebih jauh. Ia mengira Xiao Chen akan tewas setelah berada di tanah terlarang, namun ia tidak menduga jika Xiao Chen bisa keluar hidup-hidup dan memiliki kekuatan sangat menakutkan.

"Tuan muda, mari kita berlindung terlebih dahulu" ucap seseorang yang menghampiri Xiao Feng.

Setelah para Tetua dan juga Patriark tewas, hanya Xiao Feng yang kini bisa mereka selamatkan dan dijadikan harapan. Meskipun saat ini Klan Xiao bisa dikatakan hancur, namun setidaknya di masa depan masih ada harapan untuk bangkit lagi.

Xiao Feng mengangguk pelan, luka-luka di tubuhnya sangat serius. Hanya mengandalkan bantuan orang lain ia bisa selamat, tetapi ekspresi ketakutan terus menghantuinya saat melihat Xiao Chen yang terus membunuh tanpa henti. Meski ia tidak mengetahui kekuatan Xiao Chen, tetapi ia baru saja melihat para Tetua Klan tewas seperti ayam potong di tangannya.

Di medan pertempurannya, Xiao Chen tampak dikelilingi oleh para pendekar ahli. Mereka semua adalah pendekar yang memiliki kekuatan pendekar Bintang, rata-rata dari mereka memiliki kekuatan yang setara dengan Zheng Haikuan yang telah tewas sebelumnya di tangan Xiao Chen.

"Mari kita bunuh bersama pemuda ini" ucap seorang dari mereka.

Xiao Chen terdiam, dia mengabaikan keberadaan orang-orang yang akan menyerangnya. Namun ia memperhatikan seseorang yang selalu memperhatikannya, itu adalah Kai Chenlong.

"Kuharap kau mau bersabar menungguku" ujar Xiao Chen dengan santai.

Semua orang yang hendak menyerang Xiao Chen terperangah, mereka tidak mengira jika kehadiran mereka tidak dianggap oleh seorang pemuda kurus yang tengah berdiri dengan baju berlumuran darah. Kulit kepala mereka serasa tebal, mereka benar-benar tidak habis pikir dengan kekonyolan yang baru saja dilakukan oleh pemuda tersebut.

"Hahahaha... Apakah kau perlu bantuanku untuk menghabisi mereka terlebih dahulu?" ucap Kai Chenlong dengan santai.

Mendengar perkataan Kai Chenlong, membuat beberapa orang menjadi geram. Mereka adalah sekutunya, namun mereka tidak mengerti mengapa kata-kata seperti itu bisa keluar dari mulut Kai Chenlong.

"Mereka bukanlah apa-apa, asal kamu mau menunggu sebentar itu sudah cukup" ujar Xiao Chen dengan datar.

Meski Xiao Chen kehilangan kesadarannya, namun hasrat bertarungnya sudah mengendalikan dirinya untuk selalu bertarung dan terus bertarung. Pada saat ini ia sudah seperti Kai Chenlong, haus akan pertarungan dan menantikan sebuah pertarungan utama sebagai sajian yang sebenarnya.

"Kamu sebaiknya cepat mati!" ucap salah seorang dari pendekar ahli dengan kesal, ia mengabaikan perkataan Kai Chenlong barusan.

Pada saat ini petarung keluarga Yun, Wen, Song, dan keluarga Murong telah berkumpul. Sebelumnya Zheng Haikuan dari keluarga Zheng sudah tewas, mengurangi kekuatan lima keluarga besar yang saat ini menyerbu Klan Xiao. Kini para pendekar ahli sudah berkumpul dengan kekuatan yang sama, sekuat apapun pemuda yang berada di depan mereka tetap saja bukanlah tandingan para pendekar keluarga besar.

Empat orang pendekar dengan ranah pendekar bintang menatap tajam ke arah Xiao Chen, mereka sudah sangat kesal karena kekuatan pasukan mereka sudah dilumpuhkan oleh pemuda tersebut.

1
Ridwan Subhan
terima kasih dengan sajian yg sangat memuaskan pembaca
warono surakarta
Luar biasa
Agus
good job
Agus
hebat
rudy tama
Luar biasa
Agus
terlambat sudah
Agus
dsr goblok🤣🤣🤣🤣
Agus
ya iya lh mau,krn emg dia yg mau nikah😁😁😁😁
Agus
😆😆😆😆
Agus
bakal ada yg nyesel ni
Agus
lanjooot
warono surakarta
sing dhsncok matamu...klo ngga mo baca jangan banyak bacot ..
Agus
terlalu cpt
Samsul Booyah
Luar biasa
Inara Cantik
ketemu dg istri guru...
yasri tajo gilopanciang
Lanjutkan kreasi mu thor
Inara Cantik
keerreeeennnn... imajinasi yg bagus...
Agus
mantap
Agus
bucin
sugeng sulistiyono
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!