NovelToon NovelToon
Jodoh Untuk Alaska

Jodoh Untuk Alaska

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Sekolah/Kampus
Popularitas:133.2k
Nilai: 5
Nama Author: Anggun

*Harap bijak membaca. novel ini mengandung cerita dewasa*


Kisah cinta antara Alaska dan Kejora yang diawali dengan perjodohan
Alaska mahasiswa kedokteran tingkat akhir di Universitas terkenal di Bandung yang Gaul, ganteng dan terkenal, banyak gadis yang mengejarnya tetapi agak arogan dan dingin atau cuek dipaksa menikah dengan dengan seorang gadis 19 tahun yang tidak dia kenal sebelumnya bernama Kejora gadis dari Bali yang seorang anak pesantren yang lemah lembut, cantik dan mempunyai mata yang indah dan kulit yang putih

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anggun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Air mata Gadis

Kamu kenapa marah marah sayang" tanya Rama kepada Rinda.

"Kamu masih tanya kenapa aku marah - marah!" Rinda memelototi pria itu.

Namun, sayangnya Rama tidak membalas memelototi istrinya itu.

Amarah Rinda yang tadinya sudah ia kubur kini serasa tersulut lagi.

"Aku minta maaf" cuma tiga kata itu yang keluar dari mulut Rama.

"Oke, tapi ingat ya hatiku yang terluka butuh waktu untuk sembuh, dan aku tak ingin terlalu dekat denganmu" Balas Rinda yang membuat Rama agak sedikit lega.

"Baiklah Terima kasih Rinda" Rama mencium punggung tangan Rinda

Namun, bukan hanya itu dia mengangkat dan mendekatkan bibirnya kearah wajah Rinda.

"

"Heh! Kamu mau ngapain? sergah Rinda sambil mendorong tubuh Rama agar menjauh darinya.

" Maaf aku khilaf" ucap pria itu dengan nada terdengar pasrah.

...****************...

Ponsel Bara beberapa kali berdering namun pemuda itu tidak menghiraukan nya.

Terlebih lagi saat ini sedang berada diatas motor karena baru pulang kuliah bersama Gadis

"Bara, HP kamu bunyi terus!" teriak Gadis seraya mendekatkan bibirnya pada telinga Bara yang terbungkus helm.

"Biarkan aja" jawab Bara singkat tanpa memerankan sedikitpun laju motornya.

"Ini bunyi terus loh, sudah hampir sepuluh kali!" teriak Gadis lagi, ia merasa khawatir, takutnya orang itu benar - benar penting karna sedari tadi tak henti menelpon HP Bara

Pemuda itu menekankan laju motornya dan berhenti di pinggir jalan

"Mana tolong ambilkan hpnya" titah Bara setelah motornya berhenti

Gadis langsung membuka tas pemuda itu dan mengambilkan ponsel di dalam ras tersebut.

"Nih, kak viona yang telpon" ucapnya seraya menyerahkan ponsel itu ke suaminya.

"Tumben banget telpon sebanyak ini" Bara membuka helmnya dan menerima panggilan dari kakaknya dengan malas.

"Hallo" seraya menempelkan benda canggih itu ke telinganya.

"Hallo! Bara, kamu kemana aja? dari tadi ditelpon gak diangkat - angkat" omel Viona dengan nada bicara yang terdengar kesal.

"Aku lagi dijalan, ada apa? Tumben telpon banyak banget?"

Gadis menutup mulutnya rapat - rapat, tapi telinganya terbuka lebar untuk mendengarkan percakapan suaminya dengan kakak iparnya.

"Mama masuk rumah sakit, kamu kemana aja gak pernah pulang? lupa sama Mama?! sergah Viona dengan nada bicara yang makin terdengar kesal.

Bara berdecih pelan mendengarkan ucapan sang kakak.

"Aku cuma malas menginjak rumah itu lagi" jawabnya santai.

"Terserah, tapi kali ini lo harus datang ke rumah sakit. Kasihan Mama, pokoknya kakak tunggu disini. kalau lo masih menganggap Mama sebagai orang tuamu, datang kesini dan jenguk Mama!"

Sambungan telpon itu diputus secara sepihak oleh Viona.

Padahal Bara akan membalas kembali ucapan kakaknya.

"Ada apa?" danya Gadis, Bara menjauhkan ponsel dari telinganya.

"Mama masuk rumah sakit" jawab Bara lesu.

"Astaga beneran? Ya sudah kita kesana sekarang kasihan Mama" ucap Gadis dengan cepat.

"Gue antar lo pulang dulu, habis itu gue ke rumah sakit sendiri" Bara menoleh kearah Gadis yang berada si belakangnya.

"Gak mau! Gue mau ikut aja,

Mama kamu adalah mertua aku, jadi Mama kamu adalah Mama aku juga, aku ikut ya!" rengek Gadis.

"Ck... kalau mau ikut ngapain coba? mereka juga gak tau kalau kita sudah nikah" bantah Bara.

"Bara pernikahan kita ini pernikahan beneran, dan sah menurut agama. Bukan pernikahan pura - pura, aku sebagai istri kamu gak minta apa-apa, cukup dianggap sebagai istri aja udah cukup!" ucap Gadis dengan nada sendiri dicampur geram yang membuat telinga Bara seketika berdengung.

Pria itu memandang istrinya, baru kali ini melihat Gadis kesal dan marah seperti itu

"Ya udah, kalau lo mau ikut, oke ikut. Gak usah marah - marah kaya tadi, gue gak suka lihat muka lo kaya gitu"Bara memakai helmnya dan menjalankan motornya dengan kecepatan tinggi.

Gadis terkejut dan reflek memeluk tubuh pemuda itu ketika merasakan akan terjatuh.

"Bara, aku tau kamu bilang kaya gitu karna kamu gak suka liat aku cemberut dan marah, kamu lebih suka liat aku yang ceria dan tersenyum kan?" tutur Gadis dengan lebih percaya diri.

Ia semakin mempererat pelukannya, merasakan kehangatan dari punggung tegap pemuda itu.

Padahal sebelumnya dia tidak suka dipeluk seperti itu,

Bara tak membalas ucapan istrinya, malah pura - pura tak mendengar.

Tapi sorot mata Bara mengarah ke sepuluh jari lentik yang melingkar bertautan memeluk tubuhnya itu. namun entah kenapa saat ini pelukan Gadis terasa menenangkan terlebih untuk jiwanya saat ini yang rapuh.

setelah sampai di rumah sakit dan menunggu cukup lama akhirnya Bara dan Gadis diperbolehkan menjenguk Dina karena wanita itu masih dalam penanganan.

Dua orang itu masuk setengah di ruangan yang ditempati Dina.

Bara mendekat kearah wanita yang sedang duduk termenung di dekat branker pasien. Terdapat jarum infus yang menusuk ditangannya.

Namun, sorot mata Dina terlihat kosong, ia melihat kearah pintu, tapi seperti tak menyadari kedatangan putranya.

Ketika wanita itu tersadar dari lamunannya ia melihat kearah Bara.

Namun, seketika dahinya mengerut ketika melihat Gadis juga ada di sana

"Bara kamu kesini gak sendiri? " ucap Dina dengan nada bicara yang terdengar lesu.

"

"Iya Mah, Bara kesini sama Gadis" Bara menoleh kearah Gadis yang ada di sampingnya.

"kok kamu bawa teman perempuan malam - malam gini?" tanya Dina lagi.

"Maaf tante kami sudah menikah" celetuk Gadis dengan berani yang seketika membuat Bara terkejut.

"Apa menikah? Jangan gila ya kalian!" gertak Dina dengan sorot mata nyalang saking terkejutnya dengan pengakuan Gadis.

Seketika Gadis membungkam sambil menggigit jari telunjuknya sendiri

"Gadis, kenapa lo bilang kaya gitu?! sergah Bara dengan wajah kesal.

"Bara, aku cuma mau pengakuan atas pernikahan kita. Kita ini sudah nikah, dan kamu harus jujur sama Mama kamu" Balas Gadis mengundang amarah Bara.

"Gak! ini gak mungkin Bara, apa benar kamu sudah menikah?! " sergah Dina dengan nada bicara yang terdengar seperti membentak.

Bara terdiam sambil mengangguk

"Anak kurang ajar! Kenapa kamu menikah secara diam -diam, apa kamu sudah menghamilinya?" sorot mata Dina semakin terlihat nyalang dengan gigi mengerat.

"Mah, Bara bisa jelaskan, kami ini menikah terpaksa, Bara dan Gadis dinikahkan paksa oleh warga" jelas Bara yang entah kenapa membuat hati Gadis sakit mendengar pemuda itu berkata kalau mereka menikah karena terpaksa.

Derat pintu terdengar dan Viona masuk dan langsung merasa heran dengan apa yang terjadi.

Karena ia sempat mendengar ucapan Bara barusan.

"Menikah? Siapa yang menikah? wanita itu menatap kearah ibu dan adiknya secara bergantian.

"Dia! Adik kamu sudah lancang menikah secara diam-diam!" Dina menunjuk kearah Bara dengan penuh amarah.

"Mah, aku sudah bilang aku nikah karena terpaksa" sangkal Bara.

Lagi - lagi Gadis merasakan sakit di dalam hatinya.

"Ya sudah, kalau terpaksa kamu tinggalkan saja dia! Bara, Mama sudah menyiapkan jodoh terbaik untukmu, Mama akan menjodohkan kamu dengan anak teman mama, orang tuanya pebisnis handal. Bukan gadis seperti dia, Mama gak mau mempunyai menantu seperti dia, apalagi Mama sangat membenci ibunya" cerocos Dina yang membuat hati Gadis semakin tercabik - cabik.

Bara menoleh kearah Gadis yang terdiam dengan wajah memerah, bahkan terlihat buliran bening jatuh membasahi pipinya.

"Meninggalkan Gadis?" ucap Bara dengan wajah bingung.

"Iya, katanya kamu menikah secara terpaksa. Ya kalian tinggal pisah aja!" ucap Dina dengan entengnya

"Tapi.... "

"Tapi apa? Kamu cinta sama dia?" Dina langsung memotong ucapan putranya

Seketika Bara menggeleng ketika mendengar ucapan sang ibu.

Hal itu membuat Gadis tak dapat membendung lagi air matanya.

Dadanya terasa sesak baru kali ini dia merasakan sakit yang sangat dalam

Gadis membalikkan badan dan lari keluar dari ruangan itu.

Seketika air mata membanjiri pipinya.

"Kenapa rasanya begitu sakit?"

Padahal dari awak dia tau kalau Bara tak mencintainya

...****************...

Sementara semalam Gadisnpulang sendiri dari rumah sakit

Bara sama sekali tidak menyusulnya meskipun hati Gadis berharap laki - laki itu datang padanya.

Namun, sampai pagi Bara tak kunjung datang ke rumahnya

Pagi itu Gadis mengendarai sendiri motornya dan pergi ke kampus.

Biasanya Gadis selalu berboncengan dengan Bara

Namun sekarang entah bagaimana keadaan pria itu. yang pasti keadaan Bara baik - baik saja tidak seperti Gadis yang berusaha membalut lukanya sendiri.

Gadis masuk ke km gerbang , ia membawa motornya dengan perasaan kosong.

Namun, tiba - tiba motor CBR berhenti disebelahnya membuat wanita itu reflek menoleh.

Matanya seketika berbinar melihat pria yang sangat dia rindukan

Namun, tak lama kemudian dia tersadar dan mengingat kembali apa yang terjadi semalam

Saat Bara mengakui sama sekali tak mencintai Gadis

Bara melepas helmnya dan menatap Gadis yang dengan cepat turun dari motornya.

"Gadis!" panggil Bara yang tak digubris sama sekali oleh Gadis.

Gadis melangkah cepat menuju ke kelas.

Bara berhasil mengejar langkah Gadis dan dengan cepat menangkap lengan Gadis.

"Lepasin!" Ucapnya dengan nada bergetar Gadis menarik tangannya dari genggaman Bara.

"Dis, semalam lo pulang sendiri?" akhirnya Bara melempar pertanyaan seperti itu

"Lo pikir aja sendiri!" jawab Gadis sewot. meski hatinya sendiri gak ingin bicara seperti itu kepada Bara.

"Dis, kok lo jutek banget" Bara menatap gadis itu sambil menautkan kedua alisnya.

"Memang gue jutek, kenapa? Lo gak suka? Eh, lo kan memang gak suka kan sama gue. selama ini gue terlalu berekspetasi tinggi. Berharap ada sedikit saja rasa yang terbalas. Namun, sayangnya gue gak seberuntung itu, sorry Bara, jika selama ini gue terkesan memaksa" tutur Gadis dengan mata memerah menahan tangis.

"Bara kalau lo memang mau pisah sama gue, gue gak apa - apa kok, gue tau lo gak cinta sama gue, dan gue cukup sadar diri . gue bukan wanita yang nyokap lo inginkan untuk jadi pendamping hidup lo, jika lo mau pisah gue ikhlas, mumpung kita belum terlalu jauh dan gue masih ting - ting!" Gadis menggerakkan tangannya cepat menghapus air matanya yang jatuh.

mereka berdua tidak sadar pertengkaran itu dilihat oleh Kejora, Yasmin, dan Brian

"Kalian sudah menikah?" ucap Yasmin spontan

"Sebentar lagi pisah" jawab Gadis sambil membalikkan badanya meninggalkan Bara yang masih terdiam mematung

"Bar, bener kalian sudah menikah?" selidik Brian kepo

"Iya" jawab Bara singkat

"Kapan? kok kalian gak ngundang kita? kenapa kita gak dikasih tau? cerocos Yasmin

"Kapan - kapan gue cerita sekarang gue lagi banyak urusan"

Bara pergi meninggalkan ketiga sahabatnya yang masih melongo gak percaya.

1
yani suko
usia 19 thn kok sudah mau dinikahkan
ndak kuliah dulu
ZeNa: kuliah setelah nikah KK😅
total 1 replies
Umi Nur Qasamah
waduh si Brian kejar target rupanya
ZeNa: /Facepalm/
ZeNa: /Facepalm/
total 2 replies
Umi Nur Qasamah
lanjut thor /Heart//Heart/
ZeNa: siap kk ditunggu ya..❤️
total 1 replies
Umi Nur Qasamah
lanjut thor
ZeNa: siap kk makasih SDH mampir❤️
total 1 replies
fira
tanda baca kurang tepat jadi gak pas bila di baca contoh : pak.galih
ZeNa: ini karya pertama aku kak maaf ya kalau banyak kesalahan. terimakasih banyak atas masukannya ❤️
ZeNa: makasih kk siap perbaiki n terus belajar❤️
total 2 replies
muthia
melody, gala, siapa ya mereka
ZeNa: maaf KK typo😃
total 1 replies
𝑸𝒖𝒊𝒏𝒂
thor sebaik'y klo nulis kata "pak/bu" jgn dikasih titik(pak. bu.) jdi bingung bca'y
ZeNa: siap kk makasih masukannya ❤️
total 1 replies
Umi Nur Qasamah
asyik raka sm rayajadian x y
ZeNa: tunggu lanjutannya ya kk.. makasih dah mampir ❤️
total 1 replies
Nisfi Zulfa
seru ceritanya... lanjut terus kak updatenya 🤭🤣
ZeNa: siap kak ditunggu ya❤️
total 1 replies
Aurora
Luar biasa
ZeNa: makasih Kakak ❤️
total 1 replies
Susilawati
keren ceritanya thor.. kaya makan permen nano nano🥰🤪😁
ZeNa: makasih kk❤️❤️❤️
total 1 replies
Umi Nur Qasamah
lanjut thor
ZeNa: siap kk.. makasih sudah mampir ❤️🫰
total 1 replies
Umi Nur Qasamah
wiss raya parah ...masa g tahu gelaran cowok yg busuk
Umi Nur Qasamah
wis jan ..masa hamil kompak
Umi Nur Qasamah
sepertinya si Brian mmg sudah suka dri dulu
Umi Nur Qasamah
waduh penasaran nie
ZeNa: tunggu kelanjutannya y KK❤️
total 1 replies
Hera
Luar biasa
ZeNa: makasih kk❤️
total 1 replies
Umi Nur Qasamah
y raya sableng
ZeNa: /Facepalm/
total 1 replies
Nadya Eriyanti
udh bersambung cerita ny kk, cept kli
Tu_
semangat kak..
ZeNa: makasih kak sudah mampir /Pray/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!