NovelToon NovelToon
Stole My Rain

Stole My Rain

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta
Popularitas:5.3k
Nilai: 5
Nama Author: Ega Endrawati

Aku Revina.

Aku adalah orang yang tidak pernah menyangka jika perjalanan cinta ku akan berjalan seperti ini.

Aku kira, cinta itu hanya menyenangkan saja, ternyata cinta juga ada sedih nya. Di dalam cinta ada marah nya, ada kecewanya, ada kebohongan nya, bahkan ada pengkhianatan yang amat sangat menyakitkan.

Kenapa tidak pernah ada orang yang menceritakan sisi buruk dari rasa cinta ?

Kenapa mereka hanya menceritakan sisi bahagianya saja ?

Jika tau akan serumit ini, aku tidak akan pernah coba-coba untuk main-main dengan rasa cinta,sampai pada akhirnya aku akan siap menerima segala konsekuensinya.

Aku sudah terlanjur masuk kedalam sebuah perangkap yang hanya akan menenggelamkan ku di dalam kekelaman nya. Aku harus mencari jalan sendiri, mencari jalan terang untuk terbebas dari rasa cinta ini

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ega Endrawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26

Aku tersadar dengan apa yang sudah aku lakukan,lalu aku melepaskan ciuman nya dan menatap nya dengan bingung dan menyesal.

Aku langsung berdiri dan berlari menuju kamarku membiarkan David sendiri di bawah sana terserah apa yang akan di lakukan nya setelah itu.

Aku menutup pintuku dengan rapat lalu menguncinya seolah takut jika David akan mengejarku,walaupun sebenarnya tidak akan mungkin dia berani melakukan itu. Aku bersandar di balik pintu dan menyentuh bibirku. Seketika rasa manis di bibirku berubah menjadi rasa penyesalan. Kenapa aku harus diam menerima ciuman nya? Kenapa aku hanya menikmatinya ? Apa benar aku masih mencintainya?

Aku mencoba untuk menghilangkan David di dalam fikiran ku dengan mandi,karena aku kira dengan mengguyur kepala ku,aku bisa dengan mudah melupakan semua yang sudah terjadi,namun ternyata,semua percuma.

Aku masih membayangkan David bahkan sampai aku tertidur,dan bahkan sampai aku di sekolah.

“Kenapa sih lo ? Kusut amat?” Tanya Kanza ketika kami sudah berkumpul di kantin dan mereka memperhatikanku,hanya memainkan makanan yang sudah tersaji di hadapan ku.

“Gue kefikiran pernikahan orang tua gue” ucap ku sambil melepaskan sendok ke dalam mangkuk dan menelungkupkan wajahku di atas meja dengan begitu lemah nya.

“Kenapa?” Tanya Tristan yang menyomot makanan ku.

“Gue ga tau,kok gue tiba-tiba galau ya?” Tanyaku dengan heran kepada diriku sendiri.

“Apa lagi yang bikin lo galau?” Tanya Dara.

Aku menggedikan bahuku.

“Dari kemarin kita selalu ngebahas tentang kebahagiaan nyokap gue kan,tapi kenapa kita ga pernah ngebahas kebahagiaan gue sendiri”

“Lo bilang asal nyokap lo bahagia,lo akan ikut bahagia kan?” Ucap Tristan mengingatkan ku.

“Iya sih. Tapii...” ucap ku begitu sulit sekali menjelaskan kepada mereka dengan apa yang sedang aku rasakan.

Aku pun bingung kenapa hati ku merasa gundah sekali sekarang,padahal sebelumnya aku bersemangat sekali bisa melihat Mama akan hidup bahagia memiliki suami akhirnya. Tapi kenapa tiba-tiba aku merasa kacau sekali sekarang,apa ciuman David semalam mempengaruhi fikiran ku?

“Tapi apa?” Tanya Stevi penasaran.

“Gue takut kalo nanti yang bahagia cuma nyokap gue sementara gue ngga” ucapku akhirnya.

Karena sebagian besar memang itu yang sidah aku takutkan.

“Gue cuma mau ingetin satu hal sama lo” ucap Tristan dengan begitu santai sambil memasukan cemilan kedalam mulutnya.

“Lo ga boleh egois dengan perasaan lo sendiri. Jangan cuma karena mengugu ego lu,lu korbanin perasaan nyokap lo yang ga punya banyak pilihan lain seperti lo. Dia udah tua,dia ga banyak lagi pilihan” lanjutnya membuat semua orang kurang memahami apa maksud Tristan.

Sementara ku begitu menangkap semua petuahnya itu. Dia menyindir hubungan ku dengan David,dia pasti bisa membaca jika kegundahan ku ini ada sangkut pautnya dengan David,dan dia benar.

Sekarang aku memikirkan ucapan Tristan. Dia memang sangat mengerti aku. Dari semua sahabat-sahabat ku hanya dia yang bisa membaca fikiran ku,mungkin semua ini karena Tristan mengetahui rahasia ku dengan David,tapi jika aku fikir-fikir sebelum dia tau itu pun memang Tristan adalah orang yang paling mengerti kita semua.

Ketika pulang sekolah aku mendapati Om Bimo sudah ada di ruang tamu bersama Mama.

“Mama? Tumben udah pulang” heran ku sambil mencium pipi kanan kirinya.

Aku pun bersalaman dengan Om Bima sambil tersenyum begitu kaku.

“Sini duduk dulu nak” pinta Mama.

Aku duduk di samping Mama,dan Mama duduk di tengah antara aku dan Om Bima.

“Ada apa?” Tanya ku penasaran.

“Sayang. Kami ada rencana untuk mengadakan acara liburan”

Aku teringat apa yang di katakan David tadi malam.

“Oh itu”

“Kamu sudah tau”

“Udah. Semalem David kesini nganterin Micky dan anak-anak nya main disini,terus dia bilang,katanya kalian ada rencana untuk ajak kita liburan” ucap ku menjelaskan dengan wajah ku yang cemberut.

Mama dan Om Bima tampak bingung melihatku.

“Kalo Revi ga ikut bole ga mah?” Rengek ku membujuknya.

“Loh kok ga ikut ? Kamu harus ikut lah. Masa Mama ga ada yang nemenin”

“Kan ada Om Bima. Ya kan Om,Om pasti disana nemenin Mama juga kan?” Tanya ku dengan meyakinkan Om Bima,seolah itu harus terjadi.

“Ga bisa dong Nak. Om Bima kan ada David,lagian Mama ngajak kamu liburan kesana juga karena Mana udah lama banget ga liburan sama kamu ke Bali”

Aku menghela nafas begitu berat sekali menatap wajah Mama yang penuh harap.

“Lagian kita juga ga akan lama kok. Kamu kan nanti ada libur panjang sekolah sebelum sibuk ujian akhir. Jadi sebelum kamu persiapan ujian,kita harus berlibur dulu”

“Iya. Disana kalian tinggal di hotel bintang 5 juga,jadi Revi ga akan bosen buat tinggal disana”

Aku sebenarnya tidak peduli dengan hotel yang akan aku tempati nantinya,walaupun hotel itu terbilang jelek,aku akan tetap bahagia jika perasaan ku sedang bahagia,tapi sekarang?

“Ya udah deh. Revi gimana Mama aja” jawab ku pasrah.

“Nah gitu dong. Mama juga kan mau liburan sama Kakak” ucap Mama sambil memeluk ku.

Aku sudah memberitahu teman-teman ku tentang rencana Mama ku ini. Awalnya mereka tekejut namun akhirnya mereka menertawakan ku dengan simulasi keluarga ini. Aku benar-benar badmood di buatnya. Aku sempat memperhatikan Tristan saat kita sedang asik bercanda. Namun tidak ada reaksi apapum darinya,hanya terlihat lebih pendiam saja. Dia bersikap seperti itu katanya karena hubungan nya dengan Celine menjadi lebih baik,bahkan Tristan sempat mengantarkan Celine pulang kemarin. Apa cinta Tristan bisa mengubah sikap cerianya juga?

Liburan pun akhirnya tiba.

Aku sudah memasukan semua barang-barang ku ke dalam bagasi mobil milik David. David sempat membantuku dan kami saling melempar pandang. Aku menatap dia dengan kesal,sementara dia menatap ku dengan dingin.

Aku dan Mama duduk di kursi belakang,semantara Om Bima menemani David yang sedang menyetir di kursi depan.

Kami sudah sampai di bandara. Kami menarik koper kami masing-masing menuju check in pesawat. Lalu kami duduk di kursi pesawat dengan no tiket yang sudah di tentukan.

Aku duduk di dekat jendela,Mama duduk di samping ku dan Om Bima duduk di samping Mama. Lagi-lagi Mama ada di tengah di antara aku dan Om Bima. Aku melirik David yang duduk di sebrang kami tampak begitu dingin kepadaku. Aku membiarkan dia bersikap seperti itu,dengan seperti itu malah membuat aku merasa lebih baik.

1
vivian
Support up thor semangattttt
tyan_01
Up thor
vivian
Love you thor
venna
Terusan nya gimanaa ???
Anonymous
Bagus thor😇
Ms. No name
Ayo up thor upp
venna
Lanjut thor semangat 🤩
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!