NovelToon NovelToon
Jendela Sel Rumah Sakit Jiwa

Jendela Sel Rumah Sakit Jiwa

Status: sedang berlangsung
Genre:Tamat / Cintapertama / Horror Thriller-Horror / Cinta Terlarang / Cinta Murni / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan / Pihak Ketiga
Popularitas:7.6k
Nilai: 5
Nama Author: AppleRyu

Dokter Fikri adalah seorang psikiater dari kepolisian. Dokter Fikri adalah seorang profesional yang sering menangani kriminal yang mengalami gangguan kepribadian.

Namun kali ini, Dokter Fikri mendapatkan sebuah pasien yang unik, seorang gadis berusia 18 tahun yang mempunyai riwayat penyakit kepribadian ambang (borderline).

Gadis itu bernama Fanny dan diduga membunuh adik tiri perempuannya yang masih berumur 5 tahun.

Apakah Dokter Fikri biaa menguak rahasia dari Fanny?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AppleRyu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 27 : Pembunuhan Berencana

Aku duduk di kamarku, menatap cermin di meja rias. Pikiranku berputar cepat, memikirkan setiap detail pertemuanku dengan Reino. Aku merasa ada yang mengangguku untuk menguasai Reino sepenuhnya, Tiara dan Rissa adalah variabel yang mengganggu. Akan tetapi, ada satu orang yang benar-benar menganggu dan mengusik pikiranku, dia adalah papahku sendiri. Iswandi.

Papahku benar-benar Reino hormati, Reino akan bergantung pada papah yang saat ini adalah bosnya, dengan menyingkirkannya, itu akan menambah kesempurnaan dari rencanaku, aku si ratu sempurna, tidak akan membiarkan kerikil kecil untuk mengacaukan rencanaku.

Kupandangi bayanganku yang sangat cantik di cermin, memikirkan langkah besar ini. Ini benar-benar luar biasa, obsesiku terhadap Reino terlalu kuat untuk diabaikan. Aku merencanakan segalanya dengan hati-hati. Aku tahu papahku memiliki rutinitas yang sangat teratur. Dia selalu pulang pada jam yang sama, makan malam pada jam yang sama, dan tidur pada jam yang sama. Kelemahannya adalah kunci untuk rencanaku.

Aku mulai dengan mencari cara yang paling tidak mencurigakan untuk menyingkirkan papah. Racun adalah pilihan terbaik, cepat dan tidak terdeteksi jika digunakan dengan benar. Aku menghabiskan berjam-jam di internet, mencari informasi tentang racun yang efektif dan tidak terdeteksi. Akhirnya, aku menemukan yang sempurna, arsenik. Racun ini bekerja perlahan, menyebabkan gejala yang mirip dengan penyakit alami, sehingga tidak ada yang akan mencurigai sesuatu yang aneh. Jadi, dia akan dianggap mati dengan alami.

Aku mulai mencari bahan-bahan yang dibutuhkan untuk menciptakan arsenik yang sempurna, Hubunganku dengan papahku tidak berjalan baik, kami sarapan bersama tanpa berbicara satu katapun, rasanya aku dan dirinya hidup di dunia yang berbeda, dengan begitu jika aku meracuninya dengan perlahan, tidak akan ada yang tahu. Dia akan mati perlahan, tersiksa, aku tersenyum bahagia membayangkan rencana ini.

Malam itu, setelah papah tidur, aku mencampurkan sedikit arsenik ke dalam minuman yang dia masukkan ke dalam kulkas, aku tahu besok pagi dia pasti akan meminumnya, aku merasakan adrenalin dan kebahagiaan yang mengalir saat melihatnya minum tanpa curiga. Hari-hari berikutnya, aku melanjutkan dosis kecil arsenik, cukup untuk membuatnya sakit tapi tidak langsung membunuhnya. Papah mulai tampak lemah dan lelah, persis seperti yang kuharapkan.

Setiap hari aku mengamati perubahan pada papah. Dia mulai sering mengeluh sakit perut dan pusing. Aku berpura-pura khawatir, menawarkan untuk membawanya ke dokter, tetapi dia menolak. "Ini hanya flu biasa," katanya, mencoba meyakinkanku dan dirinya sendiri. Aku tahu itu hanya masalah waktu sebelum racun itu mengambil nyawanya.

Suatu malam, saat papah terlihat sangat lemah, aku tahu saatnya sudah tiba. Aku meningkatkan dosis arsenik di air minumnya, memastikan kali ini cukup untuk membunuhnya. Aku menatapnya dengan penuh harap saat dia minum, menunggu reaksinya. Setelah beberapa menit, dia mulai berkeringat dan kesulitan bernapas. Panik, dia mencoba berdiri, tetapi tubuhnya terlalu lemah. Dia terjatuh di lantai, gemetar hebat. Aku berpura-pura terkejut dan berlari ke arahnya, memanggil ambulans.

Ambulans datang dan membawa papah ke rumah sakit. Aku mengikuti dari belakang, menangis dan berpura-pura sangat cemas. Dokter mengatakan kondisinya kritis, dan mereka melakukan yang terbaik untuk menyelamatkannya. Namun, setelah beberapa jam, mereka mengabarkan bahwa papahku telah meninggal. Aku menangis, tetapi di dalam hatiku, aku merasa puas. Rencana telah berjalan dengan sempurna.

Aku pulang kerumah dan tertawa sekeras-kerasnya di dalam kamarku. "Hahaha! Perasaan ini luar biasa, aku tidak pernah sebahagia ini dalam hidupku! Luar biasa!"

Setelah pemakaman papah, aku menegakkan kepala tinggi-tinggi. Perasaan kemenangan menguasai diriku saat menatap kerumunan yang hadir untuk memberikan penghormatan terakhir. Para paman dan bibi yang selama ini berusaha menjilat papah demi mendapatkan hartanya kini menatapku dengan penuh harap dan sedikit kekhawatiran. Mereka tidak akan pernah mendapatkan apa yang mereka inginkan. Aku, Sasya Fanny Laurensia, adalah pewaris tunggal dari semua yang dimiliki papah. Dengan harta dan kekuasaan ini, aku akan memastikan Reino tetap terikat di bawah kakiku.

Saat suasana mulai tenang, aku mengambil microphone dan berjalan ke depan kerumunan. Suara bisik-bisik berhenti saat aku memandang mereka dengan tatapan penuh percaya diri. "Aku Sasya Fanny Laurensia, anak tunggal dari Iswandi Riyansyah. Mewariskan seratus persen harta kekayaan dan semua hal yang berhubungan dengan dirinya, aku tidak akan membagi apapun ke keluarga, karena aku adalah pewaris tunggal."

Kericuhan segera pecah di antara para pelayat. Wajah-wajah yang tadinya berpura-pura sedih kini berubah marah dan kecewa. Paman Arif, yang paling sering menjilat papah, maju ke depan dengan wajah memerah. "Ini tidak adil, Laura! Kami juga keluarga, kami berhak mendapatkan bagian!" teriaknya.

Aku menatapnya dengan dingin. "Kalian tidak berhak atas apa pun. Papah mempercayakan segalanya padaku, dan aku akan memastikan warisannya tetap utuh. Jika ada yang mencoba mengambil apa yang bukan miliknya, mereka akan berurusan denganku."

Aku merasakan tatapan Reino di hadapanku, aku tahu Reino bingung, untuk pertama kalinya, aku menancapkan bendera kerajaan di istanaku dan Reino, kamu akan menjadi salah satu pelayanku yang paling setia.

Setelah pengumuman itu, aku memastikan untuk mengurus segala detail warisan dengan cermat. Setiap aset, setiap harta, semuanya kini berada di bawah kendaliku. Saudara-saudara papah mungkin akan mencoba melawan, tapi aku sudah siap menghadapi mereka. Aku memiliki pengacara terbaik dan rencana yang matang. Mereka tidak akan mendapatkan sepeser pun.

Aku duduk di kursi papah di ruang kerjanya, memandangi berkas-berkas warisan yang telah kutandatangani. Dengan ini, aku mengukuhkan diriku sebagai penguasa mutlak dari segala yang pernah dimiliki papah.

Aku sudah melancarkan semua rencanaku, akan tetapi hatiku masih gelisah, seakan ada yang mengganjal. Rasanya, kerikil-kerikil kecil tetap ada di perjalananku yang sempurna.

Tiara dan Rissa, mereka adalah sosok yang akan menganggu rencanaku, aku berpikir dengan keras, apa yang harus aku lakukan kepada mereka? Jika aku membunuh mereka, pasti tidak akan mudah. Tidak ada akses untuk menggapai mereka, menyewa pembunuh bayaran juga terlalu beresiko. Perasaan ini benar-benar menganggu. Aku menggaruk meja dengan hati yang sangat marah, Reino tidak akan bisa menjadi milikku seutuhnya, jika masih ada mereka.

Aku benar-benar marah dan membanting barang-barang di ruangan ini, berteriak dengan keras dan menjambak rambutku sendiri.

"Aku? Si sempurna? Merasa gelisah? Sialan! Bangsat! Apa yang harus kulakukan untuk menyingkirkan Tiara dan Rissa!"

Aku benar-benar kebingungan untuk sekarang, aku berjalan menuju dapur dan mengambil alkohol untuk sedikit menjernihkan pikiranku, "Rencana ini.. Rencana ini akan sempurna," tiba-tiba sebuah rencana yang gila terlintas di pikiranku. Tiara dan Rissa akan tenggelam dalam kehancuran jika aku menjalankan rencana ini, Reino! Tidak ada satupun manusia yang boleh memilikimu.

1
Livami
kak.. walaupun aku udah nikah tetep aja tersyphuu maluu pas baca last part episode ini/Awkward//Awkward//Awkward/
aarrrrgh~~~
Umi Asijah
masih bingung jalan ceritanya
ᴬᵖᵖˡᵉᴿʸᵘ
Novelku sendiri
Livami
orang kayak gitu baik fiksi ataupun nyata tuh bener2 bikin sebel dan ngerepotin banget
Livami
huh.. aku suka heran sama orang yang hobinya ngerebut punya orang... kayak gak ada objek lain buat jadi tujuannya...
Umi Asijah
bingung bacanya..😁
ᴬᵖᵖˡᵉᴿʸᵘ: Ada yang mau ditanyain kak?
total 1 replies
Livami
terkadang kita merasa kuat untuk menghadapi semua sendiri tapi ada kalanya kita juga butuh bantuan orang lain...
Livami
ending episode bikin ademmm
Livami
ok kok semangat thor
Livami
woo.. licik juga Tiara
semangat tulis ya Thor /Rose/
bagus ceritanya
Livami
bagus Lo Thor.. ditunggu up nya.. semangat/Determined//Determined//Determined/
LALA LISA
tidak tertebak...
Sutri Handayani
pffft
LALA LISA
ending yang menggantung tanpa ada penyelesaian,,lanjut thoor sampai happy ending
LALA LISA
benar2 tak terduga ..
LALA LISA
baru ini aku Nemu novel begini,istimewa thoorr/Rose/
ᴬᵖᵖˡᵉᴿʸᵘ: Terimakasiiih
total 1 replies
LALA LISA
cerita yg bagus dengan tema lain tidak melulu tentang CEO ..semangat thoorr/Rose/
Reynata
Ngeri ya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!