NovelToon NovelToon
Takdir Jodoh Ku

Takdir Jodoh Ku

Status: sedang berlangsung
Genre:Pernikahan Kilat
Popularitas:5.8k
Nilai: 5
Nama Author: Julia And'Marian

Kisah tentang Muhammad Athar Fauzan Zayn dan Shaquilla Arini , mereka dua orang asing yang terpaksa menikah, ... namun Allah begitu baik dengan menumbuhkan rasa cinta di antara kedua nya ...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Julia And'Marian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 25

Athar benar-benar tidak membiarkan Quila pergi sendirian , pria itu mengikuti mobil milik nya yang di lajukan oleh Quila . Athar tidak ingin kejadian semalam terulang kembali . Quila sudah menjadi tanggung jawab diri nya .

Papi nya sudah memberikan Quila sepenuhnya pada diri nya . Tidak pantas jika Athar mengabaikan gadis yang sudah menjadi istri sah nya itu . Bagaimana pun diri nya suami nya . Quila tanggung jawab nya sekarang . Apa pun yang terjadi , diri nya harus melindungi Quila sepenuh jiwa raga nya . Ketika Athar sudah mengucapkan ijab kabul itu , berarti Athar sudah berjanji di hadapan Allah . Dan Athar tidak mungkin melalaikan nya .

Athar menghembuskan nafas nya panjang , untung tadi diri nya cepat bisa mendapatkan taksi. Jika tidak , mungkin diri nya akan kehilangan jejak Quila .

Athar tidak percaya seperti ini sikap istri nakal nya itu , mau mengelak juga percuma , karena ini sudah menjadi takdir dari Allah SWT , yang telah memberikan jodoh nya seperti ini pada diri nya .

Tring Tring Tring

Ponsel milik nya berdering , dengan Athar yang masih saja mengawasi kemana pun pergerakan mobil milik nya .

Athar meraih ponsel milik nya yang berada di saku celana milik nya , lalu melihat siapa yang menelpon diri nya .

Ayah nya yang menelpon nya .

Athar menoleh ke arah depan , tepat dimana keberadaan sang sopir taksi .

"Pak, tolong ikuti terus mobil berwarna putih yang ada di depan itu ya . Saya ingin menjawab panggilan telepon dulu . " Ucap Athar .

Sang sopir taksi mengangguk kan kepala nya .

"Baik pak "

Setelah nya Athar menggeser icon hijau , dan menempelkan benda pipih itu di telinga nya .

"Assalamualaikum ayah "

"Wa'alaikum salam nak , kamu dimana nak ?" Tanya Arsyad dari sambungan telepon , terdengar panik dari nada suara nya , membuat Athar mengeryitkan sebelah alis nya .

"Athar di jalan ayah , kenapa ayah ?"

"Nak , bisa kamu kemari , ah lebih tepatnya ke rumah sakit . Tempat dimana Alifa di rawat . Sedari tadi Alifa terus menerus histeris , dan ingin mencelakai diri nya kembali Athar . Alifa ingin bertemu dengan kamu . Tadi ayah sudah menyampaikan dan memberikan nya penjelasan , tapi dia mau nya kamu yang menjelaskan semua nya nak . Tolong nak ."

Athar menghela nafas nya kasar . "Baik ayah , insyaallah Athar akan segera ke sana" ucap Athar

Setelah mengucapkan salam , panggilan telepon itu terputus , Athar memejamkan kedua bola mata nya sesaat . Ada perasaan yang sangat sulit di artikan . Diri nya dilema , ingin terus mengikuti istri nya ataupun pergi ke rumah sakit .

    Ciiiiit

Athar tersentak , ketika supir taksi memberhentikan laju mobil taksi tersebut . Membuat Athar langsung membuka mata nya dan menatap sang supir taksi .

"Kenapa berhenti pak ?" Tanya Athar .

"Itu pak , mobil nya juga berhenti" tunjuk sang supir taksi , membuat Athar langsung menatap ke arah mobil milik nya yang di kendarai oleh Quila .

Athar sedikit bisa bernafas lega , ketika melihat seorang wanita yang dirinya yakini itu sahabat sang istri .

Tau jika sang istri pasti hanya pergi bermain dengan teman nya , Athar memutuskan untuk pergi ke rumah sakit . Diri nya akan menjelaskan dan mencoba memberikan pengertian pada Alifa , agar Alifa mampu ikhlas dengan semua takdir yang sudah di garis bawahi oleh Allah SWT .

"Pak , kita ke rumah sakit xxx ya "

"Baik pak "

Tiba di rumah sakit tempat Alifa di rawat , setelah membayar sang supir , Athar langsung melangkah kan kaki nya menuju ke ruangan milik Alifa .

Tidak lama Athar melangkah , diri nya sudah sampai di depan pintu ruangan tersebut , Athar menghembuskan nafas nya kasar , bisa Athar dengar jika di dalam ruangan itu sangat ramai , dan beberapa orang terpekik histeris , ada juga suara tangisan yang menggema di dalam ruangan itu .

Tangan Athar meraih kenop pintu , lalu memutar nya , membuat pintu itu terbuka , dan semua orang langsung menatap ke arah nya .

"Assalamualaikum "

"Wa'alaikum salam "

Alifa yang melihat kehadiran Athar, yang semula ingin melukai diri nya kembali dengan pisau cutter yang ada di samping nakas rumah sakit itu langsung mengurungkan niat nya . Alifa langsung menjatuhkan pisau tersebut , dan tersenyum menatap ke arah Athar .

"Alifa , kita perlu bicara " ucap Athar .

Tadi nya Athar ingin berbicara dengan Alifa di dalam ruangan gadis itu saja , dan di saksikan oleh banyak orang . Namun Alifa menolak nya , gadis itu meminta pada Athar untuk berbicara di taman rumah sakit saja .

Awal nya Athar menolak , dan tidak mau , karena bagaimana pun mereka bukan mahram , namun Alifa terus menerus merengek , dan meminta pada Athar , akhirnya ayah Arsyad mengijinkan nya , namun mereka tetap harus berjarak .

Tadi umi Fatimah yang akan mengantarkan Alifa ke taman , namun Alifa menolak nya , Alifa ingin berjalan sendiri . Karena Alifa terus bersikeras , akhirnya mereka semua mengiyakan saja .

Rumah sakit ini sangat ramai , dan taman nya pun sangat ramai pengunjung , dan mereka membiarkan saja Athar dan Alifa berdua ke taman , mereka percaya pada kedua nya .

Athar melangkah beriringan dengan Alifa menuju ke taman rumah sakit itu , walaupun dengan langkah beriringan , tapi mereka masih tetap menjaga jarak .

Alifa tersenyum manakala diri nya bisa berjalan dan akan berbicara dengan Athar lagi . Alifa akan melakukan segala cara apapun agar bisa mendapatkan Athar kembali .

"Ekhm "

Tengah asik berjalan , Athar tersentak ketika mendengar suara dekheman seseorang , Athar dan Alifa langsung menghentikan langkah kaki kedua nya dan menatap seseorang yang tengah berdiri di samping mereka .

"Enak ya , udah punya istri juga , tapi masih berduaan sama cewek !" Ucap Quila dengan nada sinis sambil bersidekap dada , membuat Athar tertegun melihat nya .

"Kamu di sini Quila ? " Tanya Athar .

Namun bukannya menjawab , Quila malah berdecih sinis , menatap kedua nya . "Kata nya ustadz , tapi bisa juga ya Lo selingkuh di belakang gue . Enggak ngerti deh gue sama jalan pikiran ustadz kayak Lo . Gue kira alim , tapi nyatanya , Lo sama aja kayak laki-laki lain.  Enggak bisa setia sama pasangan nya " ucap Quila dengan nafas nya yang menggebu .  Quila sungguh sangat kesal dengan pria yang berstatus suami nya itu . Tadi niat nya ingin mengabaikan saja , namun ketika melihat gadis yang di samping sang suami terus menerus tersenyum , Quila tidak tahan lagi.  Enak saja , Quila yang cantik begini masak harus di selingkuhin dan kalah sama cewek modelan kayak gitu . Tidak akan .

Athar tersenyum tipis mendengar nya . Entah mengapa hati nya sedikit bahagia ketika mendengar ocehan Quila yang menyatakan secara tidak langsung jika gadis itu cemburu . "Saya tidak selingkuh Quila " sahut Athar.

Quila mendecih . " Enggak selingkuh tapi ini apa ha ?" Sewot nya kesal .

Athar menghela nafas nya panjang , lalu berjalan mendekati Quila , membuat Quila tersentak . "Apa sih , sana-sana , pergi aja sana.  Enggak usah deket-deket sama gue " pekik Quila .

Athar tidak perduli , masih tetap mendekati Quila . "Ikut saya Quila . Kamu harus tau semua nya " ucap Athar dan menarik tangan Quila .

Quila pasrah , diri nya juga penasaran sih . Eh .

Sedangkan Alifa yang melihat semua nya , langsung mengepalkan kedua tangan nya .

1
Nur Afin
tk ada cerita lagi dh habis/tamat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!