NovelToon NovelToon
AKSARA HARSA

AKSARA HARSA

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Percintaan Konglomerat / Angst / Romansa / Dijodohkan Orang Tua / Menikah dengan Musuhku
Popularitas:12.6k
Nilai: 5
Nama Author: Heninganmalam

⚠️WAJIB FOLLOW SEBELUM BACA⚠️


Pernikahan yang tidak didasari oleh rasa cinta memang sangat sulit untuk dijalani. Apalagi dengan seorang yang sudah dianggap sebagai musuh sendiri. Seperti itulah kisah Cassie dan Gavino. Dua orang yang harus terjebak dalam status suami-istri karena perjanjian keluarga mereka. Mampukah mereka mewujudkan pernikahan yang bahagia?

Cassie hanya ingin mengukir kebahagiaan nya.Namun apakah ia bisa di tengah kehidupan yang begitu kejam? Bisakan ia bertahan dengan Gavino Zachary Bramasta?


Start: 8 Juli 2024
End:

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Heninganmalam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

31 - Good Deal

Pagi ini Gavino benar-benar menagih haknya. Pria itu langsung menuntaskan seluruh hasratnya begitu Cassie membuka matanya.

Wanita itu pun tak berontak. Ia hanya menurut dan membiarkan suaminya melakukan tindakannya dengan lembut hingga membuatnya kembali terbuai. Setelah pria itu puas, ia pun mendapatkan pelukan hangat sebagai bayaran atas sikap patuhnya.

Cassie diam dan mengamati wajah Gavino yang masih berkeringat. Tangannya terulur untuk mengelap keringat itu dan membuat Gavino kembali menatapnya.

Pria itupun mengeluarkan senyumnya, "Ada apa?"

"Lo keringetan Gav..."

"It's okey," ucap Gavino menarik tangan Cassie dari wajahnya. "So, karena gue lagi baik hati ini, gue mau ngabulin satu permintaan lo."

"Bebasin gue," spontan Cassie yang membuat netra Gavino menggelap seketika.

"Lo emang nggak bisa dikasih permintaan."

"Kan lo tanya mau gue Gav... Ya itu mau gue."

"Tapi bukan permintaan yang buat lo pergi dari gue!"

Bentakan Gavino membuat wanita itu terkekeh remeh. Ia pun menatap iris coklat itu dengan tenang, "Kenapa sih lo mau gue tetep disini? Tell me now. Lo udah suka kan sama gue?"

Hening. Pria itu tak bisa menjawab pertanyaan Cassie. Ia pun hanya menghembuskan napasnya sebelum beranjak. Menyisir surai hitamnya yang berantakan dan berjalan meninggalkan Cassie.

Namun dengan cepat Cassie menarik tangan Gavino hingga pria itu kembali duduk dan menatapnya tak suka, "Apa lagi?!"

Wanita itu terkekeh kecil, "Lo kenapa sih Gav marah terus ke gue. Kan gue ngomongnya baik-baik Gav..."

"Ya lo ngomongnya baik-baik tapi permintaan lo nggak baik-baik aja Cas."

"Ya udah iya. Gue ralat permintaan gue."

"Apa?"

Terdengar gumaman kecil sebelum Cassie menjawab, "Gue mau lo lebih perhatiin gue sebagai istri, nggak kasar lagi, nggak main cewek lagi, selalu ada buat gue dan anak gue, dan jangan pacaran lagi sama Grizelle. Bisa?"

Pria itu tersenyum simpul dan mengacak-acak rambut Cassie, "Itu mah banyak banget. Kan gue ngasih nya cuma satu aja Cas."

"Itu satu Gav... Permintaan gue cuma mau lo lebih hargain gue aja kok. Nah caranya dengan nggak kasar, nggak main cewek, selalu ada buat gue sama jangan deket-deket sama Grizelle lagi. Bisa?"

Belum sempat Gavino menjawab, wanita itu sudah kembali berceloteh, "Nggak bisa? Ya udah kalau nggak bisa berarti lo bukan cowok gentle yang bertanggung jawab sama omongan lo sendiri."

Pandai sekali Cassie mengoceh hingga membuat Gavino menaikkan sebelah bibir. Pria itu pun kembali berbaring menghadap Cassie, mengamati tubuh wanita itu dari atas hingga bawah.

"Bisa kalau lo juga ngasih hak gue sebagai suami, gimana? That's a good deal right?"

Wanita itu memutar bola matanya, "Nggak gue kasih juga lo ngelakuinnya sendiri tanpa persetujuan gue."

Kembali Gavino mengeluarkan smirknya dan menangkup pipi Cassie. Menarik wajah itu dan memagut bibirnya.

"Well, it's a fair deal for you and me babe."

...-+++-...

Gavino benar-benar melakukan kesepakatan nya dengan baik. Pria itu kembali membuat Cassie tak berdaya hingga matahari semakin meninggi. Cassie pun memilih untuk kembali memejamkan matanya setelah melakukan hal melelahkan itu.

Namun sialnya, Cassie jadi bangun pada saat matahari sudah mulai menurun ke persinggahan nya. Ia pun merutuki dirinya sendiri karena baru bangun sore hari.

Saat menuruni anak tangga, Cassie harus mendengarkan cerocos ibu mertuanya yang tak ada hentinya menyalahkannya dan mencibirnya sebagai istri tak tau diri dan menantu yang tak bisa menempatkan diri dengan baik.

Pada akhirnya Cassie pun segera mendatangi wanita paruh baya itu dan menajamkan netranya, "Tante denger ya, saya itu habis ngelayanin anak tante makanya saya bangun sore. Kalau tante nggak mau saya bangun sore, ya marahin aja anak tante yang nggak bisa lepas dari saya!"

"Berani kamu sama saya?!"

"Emangnya ada alasan buat saya takut ke tante?"

Wanita itu tersenyum miring dan menggelengkan kepalanya, "Nggak ada tan. Hanya karena tante ibunya Gavin bukan berarti saya harus tunduk sama Tante. Jadi tolong ya Tante. Stop gangguin hidup saya dengan kata-kata Tante yang kasar itu."

PLAK!

Suara tamparan terdengar keras sebelum tergantikan oleh tawa yang mendominasi seluruh ruangan. Suara tawa Cassie yang terdengar renyah membuat Ellyn menggelengkan kepalanya. Ia jadi mulai berpikir bahwa menantunya itu sudah benar-benar gila.

Hampir saja Cassie kembali mengeluarkan suaranya. Namun kedatangan Gavino menginterupsi keduanya.

"Mama? Cassie? Ada apa?"

"Istri kamu ini sudah gila! Ceraikan saja setelah anak kamu lahir! Mama udah nggak tahan sama pengemis ini!" sungut Ellyn sebelum melangkahkan kakinya.

Cassie pun hanya bisa terdiam melihat kepergian mertuanya. Senyuman yang terlukis di wajahnya menggambarkan dengan jelas bagaimana usahanya untuk tetap terlihat kuat padahal di hatinya jelas-jelas sudah remuk.

Gavino yang masih belum memahami apapun menatap istrinya, "Ada apa? Lo ribut lagi sama mama?"

"Hemmm. Udahlah, gue mau pulang aja sekarang."

Pria itu pun menghembuskan napasnya, "Ya udah kita pulang."

...-+++-...

Dentingan alat makan mewarnai ruang makan malam ini. Pasangan muda yang harusnya sudah berada di apartemen mereka pun harus terjebak dalam makan malam keluarga di rumah keluarga Bramasta.

Jika saja bukan karena Donny yang menahannya, mungkin Cassie tetap akan pulang sore tadi. Sayangnya saat ia hendak keluar rumah, kebetulan ayah mertuanya itu datang dan menyuruhnya untuk menginap semalam lagi.

Alhasil, Cassie pun tak memiliki pilihan lain dan harus menahan dirinya dengan ibu mertua yang menyebalkan itu. Lihat saja bagaimana wanita paruh baya itu memberikan tatapan tajamnya dan meletakkan alat makannya dengan kasar.

"Memang kalau dasarnya pengemis tetap saja pengemis. Nggak ada sungkan-sungkannya makan bersama kami di meja yang sama."

Huft, Cassie harus banyak-banyak bersabar. Ia pun meletakkan alat makannya dan menatap wanita itu seraya tersenyum simpul.

"Tante... saya bukannya nggak punya sungkan. Tapi kalau saya nggak makan, maka kehamilan saya bermasalah. Tante mau calon anak Gavin, cucu Tante kenapa-kenapa?"

“Halah! Memangnya kamu yakin itu anak Gavin? Perempuan seperti kamu tidak mungkin hanya tidur dengan satu laki-laki aja.”

Baru saja Cassie akan menyanggah perkataan nenek lampir itu namun Donny sudah terlebih dahulu menggebrak meja dengan keras hingga membuat semua yang ada di ruang makan terdiam.

Pria itu menatap istrinya dingin, “Jangan katakan itu pada Cassie.”

Gavino pun tersenyum remeh, “Itukan yang lo lakuin,” ucapnya lalu pergi dari ruang makan itu.

Cassie yang tak mengerti apa-apa hanya dapat menatap kepergian suaminya dalam diam sebelum akhirnya ia menyusul Gavino.

Ketika Cassie masuk ke kamar, Gavino sudah duduk di sofa dengan amarah yang masih tergambar jelas di wajahnya. Perlahan Cassie mendekatkan langkahnya dan duduk di samping pria itu, “Gav,” panggilnya.

Pria itu menoleh, “Apa? Lo mau belain orang itu juga?!”

Tentu saja Cassie terkejut mendengar bentakan suaminya, bahkan disini ia tak mengerti apapun tentang masalah Gavino dengan Donny. Bagaimana bisa Gavino menuduhnya membela Donny?

Namun Cassie tak ingin marah, ia tau jika suaminya sedang kalut. Ia hanya menghembuskan napasnya lalu memeluk Gavino dengan lembut.

“Gue bahkan nggak tau apa masalahnya. Makanya lo cerita biar gue bisa tau siapa yang harus gue bela,” ucapnya seraya menepuk pelan punggung Gavino.

“Dia selingkuh. Donny itu bukan suami dan ayah yang baik.”

1
Ratna Kthv
ceritanya bagus
🥝𝙼𝙸𝚃𝚃²🦕ᵐᵃʳˢᵘᵖᶦˡᵃ🍒⃞⃟🦅
Sedikit masukan, sebaiknya lakukan interaksi dengan pembaca untuk Menarik minat pembaca lain juga mempertahankan pembaca yg sebelum nya.

Dekripsi suasana hati, tempat baik nya lebih di perjelas. Jangan hanya menekankan emosi perkarakternya saja.

Ceritanya sebetulnya Menarik, bisa dinikmati. Cuma sayang aja penggambarannya kurang jelas, Dari bab sekian yg udah kubaca, tiap muncul problem selalunya udah segitu aja, gak di perpanjang. Jadi kesannya kaya kurang pas gitu, lebih di olah lagi biar Kita yg baca beneran geregetan. /Pray//Smile/
Heningan Malam: terimakasih masukkan nya^^
total 1 replies
👁Zigur👁
ak dah mampir. nice story
👁Zigur👁
membara🔥🔥🔥
👁Zigur👁
vape user detected..👍👍👍
🥝𝙼𝙸𝚃𝚃²🦕ᵐᵃʳˢᵘᵖᶦˡᵃ🍒⃞⃟🦅
Pas buat bacaan anak muda, seriuss ini salah satu karya author baru yang rekomenn /Good/
🥝𝙼𝙸𝚃𝚃²🦕ᵐᵃʳˢᵘᵖᶦˡᵃ🍒⃞⃟🦅
Penulisan, tanda baca.
dekripsi, alur, gaya menulis, sama peran perkarakternya itu bagus lohh.

Kulihat, ini tipikal novel yg alurnya cepat yaa.

Lanjutin Terus semangat /Good//Smile/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!