Melani seorang wanita yang hidup sederhana padahal sebenarnya dia adalah anak orang kaya. Melani selalu menerima hinaan dan cacian dari sang ibu mertua.
Melani harus menerima kenyataan pahit dari sang suami Raka, yang menikah secara diam diam dengan cinta masa kecil nya.
Dan disaat Raka dan keluarga nya tahu jika melani orang kaya, justru harta kekayaan melani yang mereka perebutkan.
Mampukah Melani menghadapi keluarga mantan suami nya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dhewy R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kejadian di toko perhiasan
Tanpa sepengetahuan Melani paman Harun menyelidiki kasus yang di alami melani beberapa hari yang lalu. Penyelidikan paman harun membuahkan hasil.
"Bajingan , benar dugaan ku ternyata manusia tamak itu yang mencoba menculik melani" Seru paman harun saat anak buahnya memberi tahu hasil penyeludikan.
" Apa perlu kita seret orang nya kesini Pak?" Tanya anak buah paman harun.
"Tidak perlu,biarkan dulu dia mereka bersenang senang. Nanti aku yang akan membalas nya sendiri, bila perlu Melani sendiri yang membalas mereka" Ucap paman harun tegas.
"Baik kalau begitu kami permisi" Ucap anak buah paman harun lalu pergi meninggalkan ruangan paman harun.
Paman harun menghubungi melani, paman harun meminta melani datang ke ruangan nya. Tidak menunggu lama melani pun sudah berada di ruangan paman harun.
"Ada apa paman memanggil ku?." Tanya melani saat sudah berada di ruangan paman harun.
"Kamu lihat ini!" Seru paman harun sambil memberikan map warna biru kepada melani.
"Apa ini paman?" Tanya melani yang belum membaca isi dalam map biru itu.
"Kamu baca saja" Seru paman harun.
Melani pun membuka map biru itu dan membaca nya dengan teliti.
"Ini.. ?? maksud nya kejadian yang menimpa ku beberapa hari yang lalu itu ulah nya mas Raka?" Tanya Melani seakan tak percaya.
"Benar, Itu semua ulah Raka. Dia sengaja ingin menculik mu dan meminta tebusan" Paman harun memperjelas isi dalam map biru itu.
"Aku tidak menyangka mas Raka bisa senekat ini, karena harta dia mau mencelakai ku. " Seru Melani.
"Biarkan Melani yang membalas semua perbuatan nya Paman, terimakasih untuk semua ini paman" Seru melani terharu atas usaha paman nya yang selalu melindunginya.
"Paman harap kamu bisa lebih bijak menyikapi masalah, kamu harus tegas dan kuat. Jangan mudah terpedaya dengan rayuan Raka ataupun Ibu nya" Paman menasehati melani.
"Iya paman, sekarang hati ku benar benar sudah mati untuk mereka. Mereka yang mulai genderang perang dengan ku. Aku pastikan mas Raka membusuk di penjara, aku akan melakukan pembalasan ku dengan sangat cantik sehingga mereka tidak akan tahu ini semua ulah ku" Seru Melani dengan mengepalkan tangan nya.
Paman harun tersenyum melihat keseriusan Melani.
"Kamu salah Raka !! Kamu belum tahu Melani yang sesungguh nya, Darah Kak Admaja mengalir di tubuh Melani" Gumam paman harun dalam hati.
Melani keluar dari ruangan paman harun dengan membawa map biru hasil pengintaian anak buah paman harun.
*****
Sementara itu di kediaman Raka, Vera sedang berbahagia menyambut kedatangan mobil baru nya.
"Wah mobil nya bagus sekali, ini mobil kamu Ver?" Tanya Ibu Lasmini saat mobil di antarkan ke rumah Raka, kebetulan Raka dan Vera sudah berada di rumah.
"Iya bu, ini mobil baru Vera di belikan oleh mas Raka." Jawab Vera dengan bahagia.
"Raka, vera kamu belikan mobil harga ratusan juta. Ibu juga mau dong, tapi ibu mau beli berlian saja" Seru ibu lasmini menghampiri Raka.
"Ibu tenang saja, ibu mau apa saja pasti Raka belikan. Ibu tinggal sebut saja mau apa?" Jawab Raka menyombongkan diri.
" Kamu dapat uang darimana Raka? Gajian kan masih seminggu lagi, sedang uang kita sudah habis untuk bayar pengacara dan preman gadungan kemarin? Dan sudah berhari hari kita juga makan harus ngirit, tidak ada daging. Ibu kan bosan makan makanan murahan " Seru Ibu Lasmini.
" Raka baru dapat bonus karena menang proyek bu, ibu mau makan apa saja tinggal beli. Tidak perlu repot repot masak " Seru Raka.
"Iya Mas, semenjak kita beli rumah ini keuangan kita juga tidak bagus. Mana banyak cicilan yang belum lunas, uang gaji ku juga habis untuk makan sehari hari. Sekarang kamu sudah banyak uang waktu nya kita bersenang - senang dong" Seru Vera saat turun dari mobil baru nya.
"Baiklah, sekarang kita siap siap. Kita makan di restoran setelah itu kita belanja" Seru Raka.
"Asiikkk, kita shopping" Seru Ibu lasmini dan vera bersamaan, seperti anak kecil.
Setelah semua nya siap Raka dan ke dua wanita tersayang nya berangkat ke restoran mengendarai mobil baru Vera.
" Soal Melani bagaimana Ka? Apa kita tetap akan meminta hak kamu?" Tanya ibu saat sedang dalam perjalanan.
"Kalau itu masih tetap dong bu, sekarang kita senang senang saja dulu. Urusan dengan melani itu gampang, masih banyak waktu untuk mengurus hal itu bu" Seru Raka tetap fokus menyetir mobil.
Kini Mereka sudah sampai di salah satu Mall terbesar kota itu, sebelum belanja mereka terlebih dahulu makan malam di restoran yang ada di dalam Mall.
" Sayang pesan apa yang kamu mau, ibu juga pesan apa saja terserah" Seru Raka sambil main ponsel.
" Sama kan saja semua Ver, pesan yang enak enak " Ucap ibu lasmini.
" Kita pesan ayam bakar madu , sop daging, Cumi crispi, udang balado , daging cabai hijau. Minum nya air mineral 3 sama jus mangga 3" Ucap Vera kepada pelayan restoran.
"Baik bu , mohon di tunggu pesanan nya" Seru pelayan dengan ramah.
Setelah dua puluh menit semua pesanan Vera sudah terhidang di meja. Mereka bertiga makan dengan lahap nya. Sampai tak tersisa sedikitpun.
Selesai makan mereka semua berbelanja sesuka hati mereka. Pakaian branded, tas branded semua mereka ambil.
"Raka setelah ini kita ke toko berlian, ibu mau beli berlian juga" Ucap ibu Lasmini saat Raka sedang membayar semua belanjaan Vera dan ibu nya.
"Iya bu, sebentar Raka bayar yang ini dulu" Seru Raka.
"Jadi total nya semua 125 juta pak" Seru mbsk kasir dengan ramah.
Raka pun membayar semua total belanjaan Vera dan ibu nya. Setelah itu mereka ke toko perhiasan yang paling terkenal di mall itu.
"Silahkan ibu mau pilih yang mana?" Tanya Raka.
"Ibu mau gelang yang ini Ka, ini bagus banget" Seru ibu dengan mata berbinar.
"Sayang kamu mau beli perhiasan tidak?" Tanya Raka kepada Vera.
" Kita ambil 2 gelang ini saja Mas, biar sepasang sama ibu" Ucap Vera.
"Mantu ku memang luar biasa" . seru ibu lasmini.
" Saya mau 2 gelang ini ya mbak, tolong di kasih kotak sendiri-sendiri. Dan berapa total nya mbak?" Tanya Raka.
"Baik pak, jadi total 2 gelang seharga 350 juta pak " Jawab mbak nya dengan ramah.
Raka pun membayar dengan menggunakan kartu nya, setelah selesai Raka, Vera dan ibu lasmini hendak keluar dari toko, tiba-tiba ada suara yang mengagetkan nya.
"Wah... wah banyak uang kalian? Belanja perhiasan sampai ratusan juta, dan itu paper bag semua barang branded. " Seru Melani yang datang secara tiba-tiba.
"Uang darimana itu? Warisan? jual tanah? atau...." Perkataan melani di potong oleh ibu lasmini.
"Diam mulut kamu, jangan ikut campur dengan urusan keluarga ku. Kamu itu manusia tidak tahu malu yang menguasai harta yang seharus nya jadi harta gono gini" Seru ibu lasmini memotong ucapan melani.
"Mel, kamu apa kabar? Oh ini tadi mas baru dapat bonus dari perusahaan karena mas bisa menang tender besar" Ucap Raka dengan nada halus.
"Ohh tender proyek apaan mas? wah pasti proyek besar ya ? sampai-sampai bonusnya ratusan juta." Ucap melani.
"Iya dong, mas Raka juga habis beliin aku mobil harga ratusan juta. Kamu pasti kaget mas Raka sekarang sudah sukses, tidak seperti masih sama kamu dulu. Memang benar ya kamu itu pembawa sial, terbuktikan setelah pisah dengan kamu mas Raka makin sukses" Seru Vera dengan ketus.
" Sayang, jangan bicara seperti itu dong" Ucap Raka mencoba membela melani.
"Dasar mulut rombeng, mau aku cabein itu mulut. Pelakor saja bangga" Seru Winda yang emosi .
"Siapa kamu ikut campur urusan saya" Seru Vera dengan lantang.
" Tidak perlu di tanggapin Wind, biarkan saja mereka. Kita tunggu saja sebentar lagi juga bakalan dapat balasan yang setimpal." Melani bicara sambil melirik ke arah Raka.
"Mel, jangan bicara yang jelek jelek dong. Bagaimanapun aku ini masih sayang sama kamu. Kamu si aku ajak rujuk tidak mau" Seru Raka.
"Jangan Mimpi!!" Winda menjawab dengan ketus.
" Berhenti menganggu kehidupan ku mas, aku juga bisa berbuat nekat. Aku tidak segan-segan menghancurkan kalian semua" Ucap melani penuh intimidasi.
"Karma itu instan " Tambah winda dengan tatapan tajam ke arah Vera.
"Kami akan berhenti setelah kamu memberikan kami uang 3 milyar" Ucap ibu lasmini tidak tahu malu.
"Haha haahaaa hahaaa dia mimpi Mel? Perlu di guyur dulu biar bangun" Seru Winda dengan sambil tertawa lepas.
" Jangan mengharap yang bukan hak kalian, PAHAM !!!" Bentak Melani membuat ibu lasmini terkejut dengan intonasi bicara melani.
Melani dan Winda pun pergi dari toko perhiasan tersebut. Beruntung toko perhiasan itu adalah milik paman harun, dan semua karyawan sudah tahu siapa melani. Jadi tidak ada yang berani menegur mereka saat terjadi perdebatan.
*****
Hari ini Up dua Bab ya kak.
ga usah ngejar² Fadil lg,terima suamimu dan syukuri semua a yg telah ada..
tggu aja harta yg kamu kpulkan dan tak pernah kamu beri sedikitpun utk istrimu akan hbs diembat sama Vera..
permainan yg sangat cantik Mel 🤣
siap² aja jamu sesak nafas dan terkena serangan jantung 🤣🤣🤣