Ai To Fukushū (Love And Revenge)

WANITA YANG DIREMEHKAN

Tak butuh waktu lama untuk bersiap. Akira lagi-lagi mengenakan setelan jas hitam lengkap dengan rambut tergerai. Melihat datangnya bodyguard barunya itu, Koji melihat ke arahnya hingga keduanya saling menghadap.

“Duduklah di depan bersama sopir—”

“Saya bisa menyetir mobil.” Potong Akira bersuara tegas.

Pria itu menatap dengan kerutan di keningnya seraya mengangguk-anggukkan kepalanya pelan.

Tak ingin membuang banyak waktu. Mereka segera berangkat ke pelabuhan yang Koji maksudkan. Di dalam mobil hanya ada dua orang, Akira yang memegang kemudi, sementara Koji duduk di kursi belakang.

Dari arah spion depan, Akira melirik mencuri pandang ke arah bosnya yang sibuk dengan tab kerjanya. Saat mata biru tegas itu beralih menatapnya, wanita itu segera kembali fokus ke depan.

“Apa lagi keahlian tersembunyi yang kau miliki?” tanya Koji yang baru saja meletakkan tab nya dan beralih fokus ke bodyguard nya.

“Maaf Tuan Koji, tapi itu urusan pribadi.” Jawab Akira untuk pertama kalinya membuat seorang Koji Rodriguez menyeringai miring dengan tatapan tak percaya.

“Fuck private! You understand.” Balas Koji dengan tatapan tajamnya lalu bersandar.

Akira hanya diam dengan jantung berdegup kencang. Bekerja bersama seorang pria yang terkenal akan sifat es, angkuh, tegas dan kejam serta licik sungguh... Akira tak bisa berkata-kata lagi.

...***...

“Oh... Yess... Faster, faster baby aahhhh~~ ” racau seorang wanita cantik berkulit eksotis dengan rambut panjangnya yang kini di jambak dari belakang oleh sebuah tangan kekar milik seorang pria yang kini tengah menikmati tubuh indah sang pelacur.

Dengan kasar, pria dengan cat rumah merah itu menampar keras pantat para pelacur nya, bahkan dia tak segan melakukan kekerasan seksual hingga beberapa dari mereka ada yang meninggal karena siksaan nya saat berhubungan intim.

“You're a fucking bitch!” ujar pria itu setelah permainan selesai.

Tubuh kekarnya yang berkulit putih dengan banyak hiasan tatto yang hampir memenuhi tubuhnya itu. Shi menutupinya dengan bathrobe putih yang ia kenakan, lalu duduk di sofa singel sambil menghisap rokoknya.

“Aku sangat suka permainan mu tuan Shi! Tapi kau harus membayar ku lebih karena aku harus pergi ke rumah sakit.” Ujar wanita tadi sembari mengelap darah yang keluar dari luka di lehernya akibat rantai yang Shi kalungkan saat bercinta.

Pria itu hanya diam menikmati kebulan asap rokoknya. Hingga wanita cantik tadi turun dalam keadaan telanjang bulat, berdiri tepat di belakang Shi sambil membelai dada bidang pria itu.

“Aku siap jika harus melayanimu setiap hari. Kau adalah tamu termahal yang aku miliki selama hidupku!” Goda wanita itu tanpa malu.

Shi menyeringai kecil saat ada seseorang yang memujinya.

“Begitukah? Seberapa sempurna kah diriku?” tanya Shi dengan sombongnya.

“Sangat sempurna! Hampir seperti seorang Koji Rodriguez!” Bisik wanita itu dengan senyuman nakal dan suara sensual.

Namun setelah mendengar nama Koji, ekspresi wajah Shi berubah total. Pria itu memadamkan rokoknya hanya dengan meremasnya saja. “Hampir?” gumam pelan Shi yang nampak menahan amarahnya.

Tentu saja, wanita mana yang tak menginginkan tidur dengan seorang Koji Rodriguez? Bahkan para perempuan virgin yang bertamu ke perusahaan Ji'Ez saja tak segan menggoda Koji dengan lekuk tubuhnya. Namun sayangnya, Koji cukup mahal untuk disentuh, tak terkecuali dengan wanita yang dia ingin sentuh saja.

Dengan kejam, Shi langsung menjambak kasar rambut panjang wanita tadi hingga ia terpekik kesakitan.

“Aku tidak suka seseorang menyebut nama bedebah itu.” Ucap Shi dengan penuh ancaman hingga pria itu memasukkan rokoknya ke dalam mulut pelacur tadi hingga ke tenggorokan nya.

Sungguh kejam.

...***...

Saat sampai di pelabuhan, layaknya seorang bodyguard pada umumnya. Akira selalu berjalan membuntuti Koji kemanapun pria itu pergi.

Seperti saat ini, mereka sampai di sebuah gudang container yang sudah disambut hangat dan penuh hormat oleh beberapa anak buah Koji termasuk Tomi dan pria putih di samping Tomi dengan tahi lalat kecil di dekat bibir bawahnya.

Para pria di sana fokus ke arah berdirinya Akira yang merupakan satu-satunya wanita di sana.

“Dia anggota baru. Dia bagian dari kita, bersikap baiklah karena dia wanita.” Koji menoleh ke Akira dengan nada seperti menantang dan ejekan kecil.

Akira tak mempermasalahkannya, dia membungkuk kecil. “Akira!” ucapnya singkat dan padat.

Tomi dan Koji saling memandang karena mereka sudah lumayan tahu sifat wanita itu, berbeda dengan pria bernama Kairi yang nampak tercengang melihat wanita pemberani seperti Akira.

“Selamat bergabung Nona Akira!” sapa balik Kairi dengan ramah, sama seperti Tomi.

“Namaku Kairi. Semoga tidak terjadi hal buruk kepadamu!” ucap pria itu tersenyum miring.

Sejak tadi Koji haya diam memperhatikan bagaimana bodyguard nya itu diam serta mendengarkan dengan baik tanpa banyak bicara. “Semoga tidak terjadi hal buruk kepada kalian juga!” balas Akira yang kini menunjukkan senyuman tipisnya hingga terlihat lah kecantikannya.

Tak ingin berlama-lama kalut dalam pengelihatannya, Koji berpaling. “Tunjukan aku beberapa barang yang kau kelola dan orang-orang sialan yang ingin bekerjasama dengan kita.” Pinta Koji segera masuk lebih dulu.

Dengan segera, Kairi mengikuti langkah bosnya, begitu juga dengan Tomi dan beberapa anak buah lainnya sehingga kini di luar gudang hanya ada Akira dan empat penjaga pria.

Akira memilih berdiri dengan kedua tangannya ke belakang dan tatapan tegas.

“Sstt!” panggil salah satu penjaga yang jahil.

Wanita itu melirik ke arah empat pria yang tersenyum ke arahnya.

“Ingin minum Nona?!” tawar mereka dengan sedikit mengejek. Tak ada jawaban, Akira kembali menatap lurus hingga ia menyeringai kecil.

.

.

.

“Aku sudah menjaga ketat barangnya. Semua terkendali Tuan Koji. Hanya saja— salah satu kapal kita ada yang membajaknya.” Jelas Kairi yang menunjukkan sebuah layar komputer dengan kecanggihannya.

Koji dan Tomi memperhatikan dengan saksama data-data di sana.

“Cari tahu mereka, dan katakan bahwa Koji ingin bertemu dengannya.” Pinta pria pirang itu dengan tatapan tak suka.

Koji memasukkan kedua tangannya ke saku celananya, sambil menggerutu kesal hingga melontarkan kata-kata kasar dalam bahasa Jepang.

“Apa mungkin ini ulah kelompok Shi?” tebak Tomi hingga membuat Koji mengingat akan musuh bebuyutan nya itu.

Tak lama, salah satu penjaga yang bertugas bersama Akira, datang dengan wajah serius.

“Seseorang telah menyerang pelabuhan.” Ucap pria berkaos hitam dengan tatto di lengan kanannya.

“Apa?” Tentu saja terkejut. seharusnya tidak ada yang tahu soal keberadaan markas mereka meski ada di dalam container-container karena Koji sudah memperkuat keamanan di sana. Lalu bagaimana musuh bisa tahu keberadaannya?

“CARI DAN TANGKAP MEREKA SEMUA!!! JIKA PERLU HABISI MEREKA TANPA AMPUN.” Pinta Koji bersuara lantang.

Dengan cepat Koji ikut berlari keluar, begitu juga dengan Tomi dan Kairi.

Saat mereka baru tiba di luar, betapa terkejutnya mereka ketika seorang pria di dorong dengan kasar hingga tersungkur tepat di kaki Koji beserta luka-luka yang menghiasi wajah pria malang itu.

Sorot mata Koji tertuju ke seorang wanita cantik dengan napas ngos-ngosan, kening berkeringat hingga rambut indahnya yang berantakan sama sekali membuatnya terlihat seperti wanita keren.

“Dia kaptennya.” Ucap Akira kepada Koji.

Tidak ada jas hitam yang melekat di tubuh Akira, hanya kemeja putih yang lusuh hingga robek di bagian lengan kanannya sehingga memperlihatkan lengan mulusnya.

...°°°...

Hai guyss!!!!!!! Bagian action Akira ada di next bab yaaaa.... Dalam bentuk flashback. Akan ada ketegangan saat wanita keren melawan beberapa pria tangguh sendirian 😁

Jangan lupa tinggalkan jejak semangatnya!!!!

Thanks and See Ya ^•^