NovelToon NovelToon
Ketika Salju Turun

Ketika Salju Turun

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / One Night Stand / Anak Genius / Anak Kembar
Popularitas:29.7k
Nilai: 5
Nama Author: hermawati

Lahir, dan besar, di negara yang terkenal karena budaya tolong menolong terhadap sesama, tanpa sengaja Reina menolong seseorang yang sedang terluka, tepat ketika salju tengah turun, saat dirinya berkunjung ke negara asal ayah kandungnya.

Perbuatan baik, yang nantinya mungkin akan Reina sesali, atau mungkin justru disyukuri.


Karyaku yang kesekian kalinya, Jangan lupa mampir dan tinggalkan jejak.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hermawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tertangkap

Dari semalam udah mulai ngetik, tapi ada aja kendalanya, hingga baru ke pegang lagi.

Happy reading

Sesuai janjinya dengan kakak perempuannya, Reina dan si kembar datang berkunjung. Mereka tak hanya bertiga, ada Aiko yang turut serta bersama.

Wanita tua berusia enam puluhan itu, masih terlihat bugar, di usianya yang tak lagi muda, pola makan yang sehat, aktivitas berkebun, dan rajin berjalan kaki, menjadi pilihan gaya hidupnya.

Reino tidak bisa turut serta, karena sedang menunggu waktu kehadiran buah hatinya, hanya hitungan hari, dia akan resmi menjadi seorang ayah.

Mereka juga sempat bertemu, walau hanya hitungan jam, saat Reino menjemput adik, dan keponakannya, di bandara dan mengantarkannya ke rumah Aiko.

Liburan kenaikan kelas, bertepatan dengan musim panas di sana. Mereka memang sengaja datang berkunjung saat musim panas, karena menurut pengakuan Reiko, jika musim salju di tempatnya cukup panjang, dengan suhu bisa mencapai minus dua puluh hingga tiga puluh derajat celsius.

Reiko menyambut penuh suka cita, adik dan keponakan kembarnya, bahkan putri perempuannya tak kalah antusias menyambut sepupunya, yang selama setahun kebelakang, hanya bisa berkomunikasi lewat panggilan video.

Sama halnya dengan rumah Aiko, rumah Reiko berlantai dua, dan di dominasi unsur kayu, namun ada sedikit sentuhan modern.

Memiliki tiga kamar tidur plus satu kamar tersembunyi di loteng, di lantai bawah terdapat satu kamar, yang memang disediakan untuk ibu, atau mertuanya, jika sedang berkunjung.

Naomi telah memiliki kamar sendiri, yang dihias sesuai keinginan bocah berusia hampir sembilan tahun itu.

Lalu mengenai suami Reiko, sedang ada dinas ke luar negeri, tapi tak masalah, karena Reiko berjanji akan mengantar kemanapun adik, dan keponakannya inginkan.

Tak banyak transportasi umum, sehingga Reiko menggunakan mobil, untuk mobilisasi. Berbeda dengan di lingkungan rumah Aiko yang berada di ibu kota negara, tersedia banyak transportasi publik, atau menggunakan sepeda.

Hari pertama, mereka mengunjungi kebun bunga beraneka jenis dan warna, yang terbentang, sesuai jenisnya. Mata mereka di manjakan dengan pemandangan indah itu.

Reina sedikit menyesal, kenapa setelah sekian lama, dia melewatkan pemandangan indah ini, padahal semenjak pertama kali dia bertemu dengan keluarga mendiang Satoshi, berkali-kali Reiko mengajaknya berkunjung, namun dengan alasan jauh, dia selalu menundanya.

Berkali-kali Reina mengabadikan pemandangan indah itu, dengan kamera ponselnya.

Mereka juga sempat mengunjungi tempat penyulingan minyak dari bunga yang di panen, dan berbelanja aneka produk dari bunga indah itu. Seperti parfum, sabun, aromaterapi, hingga makanan.

Aroma bunga berwarna ungu, merupakan favorit Reina, alhasil dia sempat kalap berbelanja, andai Aizen tak mengingatkannya.

"Tahun depan kamu bisa berkunjung lagi," kata Reiko sambil tertawa, dia senang melihat tingkah adiknya.

"Aku harus menabung setelah pulang dari sini, dan aku harus lebih banyak mencetak karya, agar uangku cukup untuk perjalanan ke sini." sahut Reina, dia mengerucutkan bibirnya.

"Semangat putriku, agar tahun depan kita berkumpul lagi, dan anak-anak mama bisa berkumpul dalam formasi lengkap, ingat tahun depan sudah ada anggota baru." Aiko ikut nimbrung.

Reina mengangguk, sebenarnya dia agak kecewa karena kakak laki-laki, dan iparnya tak bisa turut berkumpul, "Semoga saja sebelum aku kembali ke Indo, anak Kak Reino telah lahir,"

"Dan cucu Mama akan lengkap, dua perempuan, dan dua laki-laki, ah ... Senangnya," seru Aiko sumringah, putranya memberitahunya, jika menantunya akan melahirkan seorang bayi laki-laki.

Setelah dari pabrik penyulingan bunga, mereka pulang ke rumah, akan diadakan pesta barbeque kecil-kecilan.

***

Menghabiskan waktu selama sepuluh hari di tempat Reiko, akhirnya Reina, dan si kembar, serta Aiko kembali ke Tokyo, dengan menumpang pesawat.

Meski rasanya belum puas, tapi waktu liburan kenaikan kelas yang hanya dua pekan hampir usai.

Ada kabar baik dari Reino, sesaat sebelum mereka menaiki pesawat. Reuni mengatakan jika putranya telah lahir, dengan selamat tanpa kekurangan suatu apapun.

Kebahagiaan menyelimuti mereka, selama di pesawat, tak henti-hentinya mereka membicarakan tentang anggota baru di antara mereka.

Sayangnya kebahagiaan itu memudar, begitu Reina menjejakkan kakinya di bandara tujuan, dia disambut oleh para lelaki berpakaian serba hitam.

Rasanya seperti Dejavu, sialnya kini dia tak bisa mengelak, karena sedang bersama kedua putra, dan ibu tirinya. Sialan!

Meski tak sampai menyakiti, tetap saja hal itu membuat Aiko ketakutan, begitu juga dengan putranya.

Sama seperti setahun lalu, Reina kembali dibawa menghadap Daiki, saudara satu ayah dari Ryu.

"Bisa bebaskan ibu saya, beliau tidak tau apa-apa." Pintanya.

"Kamu meminta, setelah setahun lalu menipuku?"

"Ibuku tidak tau apapun, dan tak berurusan dengan anda," Reina meninggikan suaranya, demi sang ibu tiri berhati malaikat, dia akan berusaha.

Daiki memanggil salah satu anak buahnya, dan membisikan sesuatu. "Aku akan membebaskan ibu mu, tapi kamu harus berada di sini, dengan kedua putramu."

Reina sendiri heran, bagaimana bisa penjahat itu mengetahui kedatangannya, apa selama ini dia telah dimata-matai?

Reina sempat berbincang pada Aiko, agar ibunya tak terlalu mengkhawatirkan dirinya, dia mengatakan jika lelaki yang tadi mereka temui adalah kakak dari ayah si kembar, jadi tak mungkin dia disakiti.

Memastikan jika Aiko selamat, Reina kembali menghadap Daiki, di ruangan yang sama, seperti setahun lalu.

"Jadi mereka berdua adalah anak-anak Ryu? Ternyata kamu menipuku hari itu, apa kamu lupa aku pernah memberimu peringatan?"

Pernah terlintas dalam pikirannya, apa yang harus dia lakukan, jika bertemu dengan Daiki lagi.

"Saya hanya mengandung anak adik anda, itupun tidak disengaja, anda pikir saya Sudi?" sebelum mengatakannya, dia meminta agar si kembar dibawa keluar ruangan terlebih dahulu, "Saya tidak pernah mencintai adik anda, seharusnya anda tanya, kenapa perbuatan baik saya, justru dibalas dengan keburukan," Rasanya Reina ingin sekali meluapkan kemarahannya.

Daiki terkekeh, "Kelakuannya hampir sama dengan mendiang ayah kami. Lalu apa kamu masih berkomunikasi dengan adikku?"

Reina menggeleng, "Aku memblokir nomornya sebulan lalu," merasa terganggu dengan telepon dan pesan dari Ryu, Reina memutuskan untuk memblokirnya.

"Ah Sayang sekali, padahal jika kamu ingin aku bebaskan, maka kamu harus menghubunginya," Daiki menyayangkan.

"Apa hanya itu syaratnya, supaya saya, dan anak saya dibebaskan dari tempat ini?"

Daiki berdehem. "Baiklah, aku akan menghubunginya, tapi anda harus menepati janji anda,"

"Aku selalu memegang kata-kata ku,"

Reina mengambil ponsel yang dia simpan dalam tas ransel miliknya, dia mulai mengutak-atik benda pipih itu.

Begitu tersambung, dia mengaktifkan loud speaker, "Halo ..." Sapa Reina, dia sedikit gugup.

"Akhirnya kamu menghubungiku, tapi kenapa kamu menggunakan bahasa Jepang?"

"Apa tidak boleh?"

"Tentu saja boleh, apapun itu. Bagaimana kabar kamu, dan si kembar?"

Ingin rasanya Reina mengatakan hal yang sebenarnya. Tapi tak mungkin dia mengatakannya, mengingat di sampingnya kini seorang lelaki berpakaian ninja, menghunuskan samurai padanya.

"Aku B ... Baik, bagaimana dengan mu?"

"Aku baik, apalagi sejak kamu menghubungi aku. Ah aku lupa, lusa aku akan mengunjungi kalian, jadi tunggu aku,"

Daiki menuliskan sebuah kalimat dalam huruf kanji, di selebar kertas putih, lalu meminta salah satu orangnya, menunjukan pada Reina.

"Ryu, bisakah kamu datang ke Tokyo? Aku dan anak-anak sedang liburan di sini,"

"Kamu berada di Tokyo?"

"Sebenarnya aku berlibur di Hokkaido, tapi aku mampir ke Tokyo terlebih dahulu, anak-anak yang memintanya."

Dari seberang sana tak langsung mendapat tanggapan, "Jadi bisakah kamu menjemput kami, anak-anak ingin mampir ke Itali," jelas itu mengada-ada, bahkan penyebab Reina memblokir nomor lelaki itu, karena terus dibujuk, untuk mengunjungi Itali.

"Baiklah, aku akan menjemput kalian,"

Panggilan berakhir, dan Daiki bertepuk tangan, "Sepertinya adik bungsuku, peduli padamu, sungguh mengharukan," Reina tau itu hanya ejekan dari lelaki tua itu.

1
ayudya
😂... nah ryu cari noh ustadz..., biar paham.
ayudya
😂😂😂 kasihan si reina.. gak di izin kan plng.
ayudya
aduh Thor kira² dapat jatah gak si ryu tu
Mareeta: mode maksa, kayak pertama kali, mereka gituan
total 1 replies
LISA
Wah Reina g di ijinkan utk pulg jg
Nadila Nisa
kak herma paling suka ngegantung dan bikin penasaran.. lanjut kak 🥰
Ripah Ajha
hais nanggung kali thor
Mareeta: entar malah nggak lolos sama editor
total 1 replies
ayii
ceritanya menarik....
Mareeta: terima kasih sudah mampir
total 1 replies
FeVey
tuu kan firasatku bener. jangan2 hamil.
waktu itu kan masa subur reina? /Whimper/
Anton Batubara
bagus ceritanya /Good//Good//Good/
Anton Batubara
bagus ceritanya /Good//Good//Good/
LISA
Reina sabar y..pelan² lehermu masih belum sembuh lukanya
ayudya
up nya lama ya Thor, semangat wae lah.
Mareeta: bentar lagi di kerjain, semoga nggak sampai malam udah up
total 1 replies
Ripah Ajha
semangat ya kak, keren karyamu🥰
Nadila Nisa
hadir kak.. karya yg selalu ditunggu2
semangat 💪🏻👍🏻🥰🥰
beybi T.Halim
ceritanya bagus...,cuma up nya gak tentu .,semoga setelah ini Rheina bs mengerti dan memahami klo Ryu benar2 mau bertanggung jawab 👍
ayudya
ayo lah rei sekali² dengar lah kata papa nya anak² kamu biar gak di ganggu lagi.
ayudya
kk nya ryu ada urusan apa sama Reina, mass sama adik sendiri selalu ikut campur.
ayudya
REI keras kepala sekali jangan gitu lah.
ayudya
mengalah demi anak gak apa² toh ryu orang bertanggung jawab.
ayudya
ryu tu serius orang cuma Reina takut aja mengingat bagaimana kk nya ryu.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!