AKU BUKAN PELAKOR

"kita berbaikan ya,"ucap Nabila.

"gak sampai kapan pun aku gak akan mau berbaikan sama kamu,"tegas Monika.

"Monika, kenapa kamu menjadi keras kepala seperti ini. Kenapa kamu gak bisa menjadi manusia yang lebih baik lagi,"tegas ibu Sari.

Ya kali ini ibu Sari yang sangat tegas, mungkin karena kesabaran nya sudah habis menghadapi ke Egoisan keponakan nya yang satu ini.

"Sudah lah percuma saja kita bicara, dia tidak akan mendengar kan nya."

"lebih baik kita segera pulang, karena Nabila butuh istirahat sekarang,"Lanjut Aldo.

"Mas jangan tinggalin aku dong Mas, kamu harus bebasin aku dulu dari sini,"Mohon Monika.

"Gak aku gak akan mem bebas kan kamu sebelum kamu berubah,"tegas Aldo.

Dan pada akhir nya mereka keluar dari kantor polisi untuk segera pulang.

Sepanjang di perjalanan Nabila hanya terdiam. Ia sibuk dengan fikiran nya sendiri, walau ibu Sari atau pun Aldo mengajak nya bicara ia hanya menjawab singkat saja.

Sesampai nya di rumah Nabila masih terdiam, ia segera memasuki kamar nya dan segera merebah kan tubuh nya di kasur. Ia terus menatap langit-langit dinding seperti sedang ada yang ia fikir kan.

Aldo yang melihat istri nya terdiam, ia sungguh tidak tahan dan Akhir nya Aldo mengajak sang istri untuk berbicara.

"Sayang sebenar nya, apa yang sedang kamu fikir kan kenapa kamu diam saja dari tadi?"tanya nya lembut.

Namun yang di tanya hanya diam saja, dan itu membuat Aldo agak sedikit kesal dalam hati nya. Namun berusaha untuk bisa sabar.

"ya sudah kalau kamu gak mau ngomong, aku gak akan ganggu kamu dulu,"ucap nya uang hendak ingin pergi.

Namun baru beberap langkah, Ingin keluar Nabila langsung memanggil nya.

"Aldo,"panggil Nabila.

Yang di panggil pun langsung menghentikan langkah nya, dan langsung menghampiri istri nya dan langsung duduk tepat di samping Nabila.

"ada apa Sayang kata kan lah?"ucap Aldo lembut.

Terus Menatap. "apa benar aku adalah seorang pelakor?"tanya nya dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

Mendengar ucapan sang istri membuat Aldo terbungkam, terdiam dan agak sediki kaget. Namun ia berusaha untuk tenang dan langsung menggenggam tangan istri nya.

"Sayang kamu bicara apa si, itu semua gak benar."

"tapi kata Monika, aku ini perempuan murahan aku-aku seorang.......,"ucap nya terpotong.

Karena Aldo langsung memeluk tubuh Nabila. Dan berusaha membuat sang istri menjadi lebih tenang.

"Sayang udah cukup, jangan bicara seperti itu lagi aku gak mau mendengar kata-kata itu lagi,"ucap Aldo.

"tapi Do yang di kata kan Monika itu benar, karena aku sudah menikahi suami nya."

"dan itu arti nya aku ini pelakor hik hik,"lanjut Nabila yang sudah menangis.

Luntur lah sudah kekuatan Nabila selama ini. Yang biasa nya ia selalu kuat akan permasalahan yang ia alami tapi tidak kali ini. Setelah mendengar apa yang ia ingat dari ucapan adik sepupu nya sendiri.

"gak sayang itu semua gak benar, kamu jangan dengar kan apa kata Monika. Udah sebaik nya kamu istirahat ya,"bujuk Aldo.

Aldo berusaha membujuk istri nya. Agar Nabila tidak lagi mikir kan hal-hal yang membuat nya menjadi sedih. Dan terus meyakin kan jika yang di ucap nya itu tidak benar.

Melepas pelukan. "Aldo apa sebaik nya kita bercerai saja,"ucap Nabila.

Yang membuat Aldo kaget bukan main, ia tidak menyangka jika istri nya mempunyai fikiran seperti itu ingin bercerai dari nya. Aldo terus menatap Nabila penuh arti.

"kamu bicara apa si, gak aku gak akan mencerai kan kamu, aku sayang kamu aku cinta sama kamu Nabila."

"dan aku gak mau tersiksa lagi, karena kehilangan kamu,"tegas Aldo.

"tapi aku capek Aldo, aku capek di kata kan perebut suami orang aku capek,"ucap Nabila yang terus menangis.

"itu semua gak benar Nabila, ini adalah takdir yang harus kita hadapi bersama."

"kalau pun harus ada kata perceraian, maka Monika lah yang harus aku cerai kan. Karena aku menikah dengan nya karena terpaksa dan aku sama sekali tidak mencintai nya,"lanjut Aldo.

"gak jangan lakukan itu, aku tidak setuju,"ucap Nabila sambil terus menatap Aldo.

"aku tau kamu akan bicara seperti itu, dan aku tidak akan mencerai kan Monika asal kita tetap bersama."

Nabila pun hanya menunduk dan mengalah. Karena ia pun tau Aldo tidak akan setuju dengan nya, dan dia pun saat ini benar-benar pusing dengan permasalahan ini.

Skip.

Ke esokan hari nya.

"pak pak tolong saya pak tolong sakit sekali,"ucap Monika yang merintih kesakitan.

"ada apa? Apa yang terjadi?"tanya polisi itu.

"tolong saya pak, perut saya sakit sekali cepat bawa saya ke rumah sakit saya udah gak kuat lagi pagi,"mohon nya sambil memegang perut dan menahan rasa sakit nya.

Melihat Tahanan nya yang mehanan sakit, membuat polisi itu bingung. dan dengan cepat ia membuka gembong sel tersebut dan segera membawa Monika ke rumah sakit dan di temani seorang Polwan.

Namun sesampai nya di rumah sakit, Dokter yang memeriksa keadaan Monika merasa binggung. Sebab ia tidak menemukan gejala serius dengan keadaan Monika yang bisa di anggap baik-baik saja. Tapi pasien nya ini malah terus merintih ke sakitan.

Ya Monika hanya berpura-pura sakit karena itu punya rencana untuk melarikan diri. Karena yang ada di fikiran nya akan lebih mudah melarikan diri jika berada di rumah sakit.

"akhir nya berhasil juga aku menipu polosi bodoh itu,"ucap nya dalam hati penuh kemenangan.

Singkat cerita.

Siang ini Aldo sedang duduk di sofa bersama istri ini karena hari ini adalah hari libur, jadi ia ingin menghabis kan waktu nya dengan istri tercinta.

Kring.....kring....

Suara ponsel terdengar, melihat siapa yang menelpon Aldo langsung segera menjawab nya.

"hallo."

"Apa benar ini dengan bapak Aldo?"ucap seorang di seberang sana.

"ia saya sendiri,"ucap Aldo yang bingung.

"maaf pak menggagu, kami dari pihak kepolisian ingin menyampai kan jika ibu Monika melarikan diri. Dan sekarang ia menjadi buronan,"ucaP polisi.

"apa,"ucap Aldo agak sedikit teriak karena kaget.

Nabila yang mendengar ekpresi suami nya merasa heran. Ia terus menatap Aldo dengan penuh tanya, sampai akhir nya Aldo telah selesai berbicara dengan polisi tersebut.

"kenapa Do apa yang terjadi?"tanya Nabila.

"sial Monika kabur dan sekarang ia menjadi buronan,"jelas Aldo.

"apa kabur bagai mana bisa, trus bagai mana ini,"ucap Ibu Sari yang baru datang.

Ia sangat kawatir karena Monika berhasil lolos, takut nya ia berbuat macam-macam lagi. Karena ibu Sari sangat tau jika kepinakan nya satu ini akan berbuat nekat jika ada kemauan.