Sebuah surga impian yang baru saja dibangun terpaksa hancur karena kehadiran orang ketiga. Nadia Mustika Wijayanto harus menelan kenyataan pahit jika sang suami pulang dengan membawa seorang wanita yang merupakan madunya. Pernikahan yang dia kira sebagai surga, nyatanya berubah menjadi neraka. Nadia yang sedari awal tidak ingin dipoligami memutuskan untuk bercerai daripada harus berbagi hati dan suami.
Mengasingkan diri ke luar negeri dengan alasan ingin melanjutkan pendidikan menjadi pilihan Nadia setelah perceraian. Hingga akhirnya dia bertemu dengan sahabat lamanya tanpa sengaja. Devano Kazim Ravendra, pria dengan senyum lembut yang bisa membuatnya tertawa lepas setelah sekian lama.
***
" Terima kasih sudah menghancurkan surga yang aku impikan, Mas " ~ Nadia Mustika Wijayanto.
***
IG: gadis_taurus15
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gadis Taurus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
32. Makan Malam
Ting, tong, ting tong.
Devan dan Nadia yang baru saja sampai langsung menekan bel apartemen milik Manda dan Chris. Sengaja Nadia tidak pulang ke apartemennya dulu yang berada tepat di sebelah karena tidak ingin membuat mereka semua menunggunya untuk makan malam bersama.
Tak butuh waktu lama, pintu apartemen itu dibuka dari dalam dan menampilkan Manda yang masih mengenakan celemek di tubuhnya. Sepertinya, Manda masih sibuk menyiapkan makan malam untuk mereka semua.
" Ah, akhirnya kalian datang juga. Aku dan Chris sudah menunggu kedatangan kalian berdua " ucap Manda terlihat senang menyambut kedatangan Devan dan Nadia.
" Maaf ya kita sedikit terlambat, Man. Soalnya, tadi Devan menemani aku dulu untuk sholat magrib di kampus " ucap Nadia yang merasa tidak enak.
" Tidak masalah, Nad. Masih ada beberapa menit sebelum waktu yang kami katakan pada kalian berdua " jawab Manda tersenyum.
Memang masih ada waktu sekitar sepuluh menit lagi sebelum pukul sembilan malam, seperti waktu yang diberitahukan oleh Manda dan Chris. Jadi, Devan dan Nadia tidak termasuk terlambat dan malah datang lebih cepat.
" Ayo masuk. Sebentar lagi makan malamnya akan siap " ajak Manda menarik tangan Nadia.
Mereka bertiga pun segera masuk ke dalam apartemen itu dengan Devan yang mengikuti Nadia dan Manda yang sudah melangkah lebih dulu. Manda langsung mengajak Devan dan Nadia ke meja makan karena di sana Chris sedang menata makanan untuk mereka semua.
" Hai, Chris! " sapa Nadia saat melihat Chris sedang menata makanan di meja makan.
" Eh, Hai, Nad! Hai, Van! " balas Chris langsung menoleh dan tersenyum pada mereka.
Manda mempersilahkan Devan dan Nadia untuk duduk di kursi yang terdapat di meja makan itu.
" Chris, Man, ini ada sedikit cake strawberry dari kami berdua " ucap Devan memberikan kue yang sempat mereka beli tadi.
" Eh, bukan aku, tapi Devan saja. Dia yang beli dan aku cuma membantu memilihnya saja " ucap Nadia karena memang Devan yang membelinya.
Memang yang memiliki ide untuk membeli sesuatu dan yang membayar itu adalah Devan. Dia bahkan tidak diizinkan untuk membayar separuhnya oleh pria itu.
" Mau dari kamu atau Devan, itu sama saja. Kalian berdua kan sudah satu paket " jawab Manda langsung menerima kue itu.
Devan dan Nadia pun saling melirik sebentar lalu tersenyum mendengar itu.
" Seharusnya kalian tidak perlu repot-repot begini. Kalian datang saja, kami berdua sudah sangat tenang " ucap Chris pada Devan dan Nadia.
" Sama-sama, Bro. Kami tidak merasa direpotkan sama sekali, lagipula itu cuma cake " jawab Devan tersenyum.
Semenjak pertemuan di di depan lift waktu itu, memang mereka berempat menjadi dekat dan berteman. Terutama untuk Devan dengan Manda dan Chris yang sebelumnya hanya saling tahu nama saja. Dan semua itu ya karena Nadia yang membuat mereka bertiga sering bertemu dan Alvin berteman baik.
" Kalau begitu, lebih baik kita mulai makan. Kami sudah menyiapkan semuanya dan memasaknya sendiri " ucap Manda karena semuanya sudah siap.
Devan dan Nadia pun menganggukkan kepalanya mereka untuk menanggapinya. Mereka berempat pun mulai makan malam bersama.
Malam ini menu makan malam mereka adalah beef steak lengkap dengan mashed potatoes dan asparagus. Ada juga salad dan fish and chips, tak lupa juga orange juice sebagai minumannya. Sepertinya, Chris memang sangat pandai memasak karena setahu Nadia jika Manda hanya bisa menggoreng telur dan memasak mie instan.
" Devan, Nadia, bagaimana rasanya? Pasti enak, kan? " tanya Manda pada Devan dan Nadia sembari makan.
" Enak, ini enak sekali " jawab Devan sembari mengunyah makanan di mulutnya.
" Iya, steak ini benar-benar enak. Masakan Chris memang tidak perlu diragukan lagi, spaghetti yang waktu itu juga sangat enak " tambah Nadia memasukkan potongan steak ke dalam mulutnya.
Mendengar itu, Manda pun langsung menatap ke arah Nadia karena temannya itu tahu jika yang memasak semua itu adalah Chris dan dia hanya membantu sedikit saja.
" Nad, kok kamu tahu kalau Chris yang masak semua ini? " tanya Manda sangat penasaran.
" Ya kalau kamu mana bisa, Man. Setahuku, kamu berhasil masak mie instan dan menggoreng telur saja sudah sangat luar biasa " jawab Nadia tersenyum menggoda sang teman.
" Benar sekali kamu, Nadia, dia ini memang tidak bisa memasak. Dulu, bahkan dia memasak air pun gosong " sambung Chris diiringi tawa kecil.
Manda langsung mengerucutkan bibirnya tapi memang kenyataannya yang tidak bisa memasak dari dulu. Bahkan hingga tinggal sendiri di negeri orang pun masih tidak bisa dan memilih untuk membeli makanan saja. Beruntung saja Manda memiliki kekasih seperti Chris yang pandai memasak.
" Itu sebabnya Tuhan mengirimkan kamu untuk aku, Babe. Aku tidak bisa memasak dan kamu pintar memasak, jadi saling melengkapi " ucap Manda pada Chris.
" Iya Sayang, kamu benar sekali. Kamu beruntung memiliki aku dan aku beruntung memiliki kamu yang cantik ini " jawab Chris tersenyum.
Tanpa disangka-sangka, Chris mengecup bibir Manda yang membuat Devan dan Nadia sangat terkejut. Nadia langsung memalingkan wajahnya untuk memandang ke arah lain karena pemandangan di depannya sungguh tidak pantas di lihat kedua matanya yang masih cukup suci itu. Begitu juga dengan Devan yang malu harus melihat adegan pertemuan dua bibir itu yang seharusnya tidak dia lihat.
" Sial, dua orang ini seperti tidak ada tempat dan waktu lain untuk melakukan itu " umpat Devan di dalam hati dengan sangat kesal.
Meskipun tinggal di negara barat yang menormalisasikan hal itu untuk sepasang kekasih, tetapi sekalipun Devan tidak pernah melakukannya. Dia bahkan tidak pernah menjalin hubungan dengan wanita sebagai sepasang kekasih. Bukan tidak ada yang wanita yang tertarik padanya, tetapi karena belum bisa menemukan wanita yang membuatnya jatuh cinta.
" Eh, sorry, sorry, aku lupa kalau ada kalian di sini " ucap Chris yang baru menyadari keberadaan Devan dan Nadia lagi.
Sedangkan Manda menunduk malu, apalagi saat melihat Devan dan Nadia saling memalingkan wajah mereka. Ya memang adegan seperti itu tidak seharusnya dipertontonkan pada orang lain.
" Ehem, tidak apa-apa " jawab Devan dengan tersenyum canggung.
Setelah itu, mereka berempat melanjutkan acara makan malam itu dan sebisa mungkin Devan maupun Nadia mengalihkan pembicaraan dari hal yanh cukup mereka malu walaupun bukan mereka yang melakukannya.
***
Mohon bantuan vote, like dan komentarnya ya 😊 Terima kasih 😊🙏 Tetap dukung saya ya 😘
Tolong follow akun NT saya " Gadis Taurus " ya 😘