Apa jadinya kalau seorang mahasiswa hukum yang playboy di jodohkan dengan seorang janda kaya raya?
Dalam pikiran Boy, janda adalah perempuan gendut dengan make up tebal. Seluruh tubuhnya sudah kendor dan bekas orang. Boy yang sering gonta ganti pacar cantik, tentu saja menentang keras perjodohan yang dilakukan kedua orangtuanya, apalagi di jodohkan dengan seorang janda walaupun kaya raya.
"Tidak mau! Lebih baik Aku mati daripada menikah dengan janda tua. Aku masih 21 tahun, Mi, Pi," tolak Boy dengan keras.
Padahal, Krystal tidak sejelek yang Boy pikir. Walaupun sudah berumur 28 tahun dan janda, dia sangat cantik seperti aktris Korea. Krystal juga masih perawan, karena belum pernah tidur sekamar dengan mantan suaminya.
Krystal yang tidak ingin salah memilih suami lagi, memutuskan menyamar menjadi mahasiswi hukum, satu kampus dan satu kelas dengan Boy, untuk mengetahui sifat asli calon suaminya. Terbukti, banyak mahasiswa maupun dosen pria yang naksir Krystal termasuk Boy
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wanita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 07
Boy melihat Krystal menangis. Entah kenapa di lubuk hati Boy yang paling dalam dia merasa bersalah. "Shitt ... Perasaan apa ini?" kesal Boy. Namun, Boy memilih tidak mengejar Krystal.
Sesuai rencana, malam ini Boy dan dua temannya pergi ke club malam yang paling terkenal di Jakarta. Boy sedikit frustasi dan ingin menghilangkan stres. Entah kenapa, sejak tadi pagi pikirannya selalu di penuhi dengan wajah sedih Krystal.
"Boy, ini pertama kalinya Aku pergi ke club malam," kata Doni.
"Sama," sahut Ryan.
Boy hanya tersenyum. Mereka tengah berada di ruang VIP tanpa di temani wanita malam. Tidak seperti yang lain yang sibuk mabuk-mabukan, mereka malah sibuk melihat sekitar sambil berjoget-joget di tempat menikmati suara musik DJ.
"Bukankah itu Alexa?" batin Boy. Tidak sengaja dia melihat Krystal berjoget erotis di depan.
Pakaian Krystal sangat seksi. Rambutnya terurai bergelombang. Bibirnya merah menyala dan memakai hils 10 cm. Boy melihat Krystal berjoget seolah sudah sangat mabuk. "Apa-apaan dia? Aku baru tau kalau dia suka ke club malam." Boy kesal tanpa sebab.
Boy memperhatikan Krystal dari jauh. Dia melihat Krystal akan di goda beberapa pria hingga membuat Boy naik darah. "Rese!" Boy sudah tidak tahan lagi. Dia pun berdiri ingin menghampiri Krystal.
"Boy, Kamu mau ke mana?" tanya Ryan saat melihat Boy berdiri.
Boy tidak menjawab dan langsung pergi. "Alexa, ngapain Kamu di sini?" teriak Boy agar Krystal mendengar suaranya.
"Kalian, dia pacarku, sana pergi, cari wanita lain saja!" usir Boy pada pria-pria yang mau mendekati Krystal. Melihat wajah sangar Boy, mereka langsung pergi.
"Alexa! Kamu dengar Aku tidak?" teriak Boy lagi. Akhirnya Boy menangkap tangan Krystal untuk menghentikan Alexa berjoget.
Akhirnya Krystal menyadari keberadaan Boy. "Boy, cowok sok kegantengan ada di sini? Ngapain? Mau nyewa tenaga wik wik?" ucap Krystal. Ternyata Krystal sedang mabuk.
"Alexa? Kamu mabuk?" tanya Boy memastikan.
"Gak, Aku baru minum segelas doang," jawab Krystal. Matanya tidak fokus melihat Boy, tanda dia benar sudah mabuk.
"Kamu mabuk. Ayo pergi dari sini! Bisa-bisa Kamu nanti di perkosa oleh pria brengsek." Boy meraih tangan Krystal berniat membawanya pergi.
"Kamu juga pria brengsek!" Krystal menghempaskan tangan Boy.
"Meskipun Aku brengsek, setidaknya Aku bukan pria bejat," jawab Boy tegas. "Kamu mau diperkosa ramai-ramai di sini dalam keadaan mabuk oleh pria-pria bejat tadi?" Boy marah tanpa alasan.
"Bukan urusan Kamu? Apa pedulimu?" jawab Krystal lagi dan masih betah berjoget.
"Ya sudah, terserah!" kesal Boy. Dia kesal dan ingin meninggalkan Krystal sendirian. Saat berbalik, Boy kembali berubah pikiran karena khawatir pada Krystal. "Shitt, ini tidak bisa di biarkan, ayo ikut Aku pulang!" Boy tanpa permisi langsung menggendong tubuh Krystal, membawanya di atas pundaknya.
"Lepaskan! Lepaskan Aku! Mau Kamu apakah Aku?" teriak Krystal berontak. Boy tidak menghiraukan berontakan Krystal. Dia membawa Krystal keluar dari saja menuju tempat parkir.
Boy memasukan Krystal ke dalam mobilnya dengan paksa. Dalam keadaan mabuk, Krystal tidak punya tenaga melawan. "Hiks ... hiks ... hiks ..." Krystal menangis dan membuat Boy terkejut.
"Ka-kamu kenapa menangis? Jangan menangis! Marah saja!" kata Boy.
"Dasar jahat, Kamu sama jahatnya dengan dia ..." tangis Krystal. Boy pun terdiam mendengar kata 'dia' dari mulut Krystal.
"Siapa dia?" tanya Boy.
"Aku sudah memberikan hati dan cintaku untuk dia, tapi apa yang ku dapat? Aku malah memergoki dia tidur dengan perempuan lain. Apa salahku? Apa? Kenapa dia mengkhianati ku?" Krystal menangis keras.
"Kamu pernah di selingkuhi pacar mu?" Boy penasaran dan entah kenapa Boy cemburu.
"Dia bilang hanya untukku? Hanya Aku satu-satunya, bohong! pembohong! Aku benci pada pria seperti dia. Kamu sama saja dengan dia!" ucap Krystal lagi.
"Aku tidak sama dengan dia? Apa dia mantan pacar Kamu?"
"Mantan pacar? Ha ha ha ..." Krystal tertawa sambil menangis. "Dia tukang selingkuh. Aku ... benci pada pria, semua pria sama saja bagiku. Semuanya selalu mempermainkan wanita."
"Aku tidak seperti itu. Aku bukan dia!" Boy tidak terima di samakan dengan pria itu.
"Kamu sama saja ... Kamu bahkan punya niat mempermainkan perasaanku."
"Bukan seperti itu."
"Lalu apa?"
"Walaupun Aku playboy, tapi Aku mampu setia pada satu wanita setelah menemukan wanita yang ku cintai."
"Pembohong!"
Boy menatap dalam-dalam wajah Krystal yang tengah mabuk sambil meracau. Jantungnya memompa hebat dengan perasaan yang bercampur aduk. Dia tidak pernah merasakan perasaan seperti ini sebelumnya. Boy masih bingung dengan perasaannya.
Emosi di dalam hati Boy kian memuncak. Dia menatap bibir Krystal yang merah menyala. Perlahan dia mendekatkan wajahnya pada wajah Krystal.
Cup ...
Boy mencium bibir Krystal tanpa permisi.
Krystal berusaha melepaskan tautan bibir mereka, tapi Boy semakin menekan bibirnya dalam. Tenaga Krystal kalah dengan tenaga Boy, hingga akhirnya Krystal menyerah dan pasrah di cium Boy.
Boy memejamkan matanya dan merasakan manisnya bibir Krystal. Krystal pun mulai terhanyut dengan manisnya ciuman Boy. Tiba-tiba Boy tersadar. Boy langsung melepaskan ciumannya. Dia menutup bibirnya dan menyesal.
"Alexa, apa yang telah ku lakukan? A-Aku tidak pernah mencium perempuan sebelumnya. A-Aku bukan pria bejat," sesal Boy.
"Ini ciuman pertamaku," ucap Krystal lalu pingsan.
"Alexa ... Alexa ..." Boy terkejut Krystal pingsan. "Aduh ... gimana nih? Aku tidak tau dimana rumahnya. Bawa ke rumah Aku juga tidak mungkin." Boy bingung.