Jerat Cinta Duda Tua

Keesokan paginya setelah selesai menyiapkan semua keperluan Jeff, Queen buru-buru masuk ke dalam kamarnya. Ia segera mematut diri di depan cermin.

" Astaga, bagaimana aku menutupi bekas gigitan duda tua ini ", gerutu Queen yang tampak frustasi. Namun sesaat kemudian ia mendapatkan ide cemerlang. " Ah aku tahu ", pekik Queen sambil berjalan cepat ke arah lemari. Dengan segera ia mengacak-acak isi lemari untuk mendapatkan sesuatu yang ia inginkan.

" Ah ketemu ", rupanya benda yang sedang di cari Queen adalah sebuah syal. Setelah menemukan syal kesayangannya, Queen segera melilitkan benda itu di lehernya.

" Sempurna ", gumam Queen sambil mengulas senyum manisnya. Setelah merasa sempurna dengan penampilannya, Queen bergegas keluar kamar menuju ruang makan. Saat melihat jeff masih berada di sana menikmati secangkir kopi membuat Queen sedikit terkejut.

" Tuan kenapa Anda bum berangkat ? ", tanya Queen sambil menarik kursi di depan Jeff. Lelaki tampan itu tampak memicingkan mata saat melihat Queen menggunakan syal. Namun detik berikutnya ia menarik sudut bibirnya karena tahu alasan kenapa gadis itu memakai syal di hari yang tidak dingin ini.

" Hari ini aku akan mengantarmu ", jawab Jeff sambil menyesap kopinya.

" Tidak perlu tuan, saya bisa berangkat sendiri. Saya tidak mau merepotkan Anda ", tolak Queen.

" Aku tidak sedang bernegosiasi denganmu, jadi aku tidak menerima penolakan ", Queen yang mendengar jawaban jeff tampak mendengus kesal.

" Dasar tuan diktator ", umpat Queen dalam hati. Namun ia tidak bisa berbuat apa-apa selain menuruti semua perintah tuannya. Ia berusaha bertahan di sisi Jeff demi perusahaan daddynya. Setelah menyelesaikan sarapannya, Queen dengan langkah cepat berjalan menuju mobil meninggalkan Jeff yang masih terlihat santai menghabiskan kopinya.

BRAK

Mark yang tengah duduk santai di kursi kemudi, sampai berjingkat saat Queen menutup pintu dengan cukup kencang.

" Astaga nona Queen, Anda bisa membuat saya mati jantungan ", Protes mark sambil mengelus dadanya yang berdebar kencang.

" Maaf tuan Mark, saya sedang kesal sekali ",

" Kesal dengan siapa? Tuan Jeff? ", tanya Mark menoleh ke arah Queen. Gadis cantik itu tampak mengangguk pelan dengan bibir mengerucut.

" Kenapa lagi dengan tuan Jeff? ",

" Dia selalu saja berbuat semaunya ", curhat Queen pada asisten tuannya. Saat mark hendak menimpali ucapan Queen, pintu mobil penumpang tampak terbuka. Muncullah sosok laki-laki yang tengah mereka berdua bicarakan.

" Siapa yang berbuat semaunya sendiri? ", tanya Jeff sambil menatap ke arah Queen.

" Tentu saja Anda tuan, siapa lagi ", jawab Queen dengan berani. Mata bulatnya melotot ke arah Jeff. Namun sikap Queen yang seperti itu, justru terlihat begitu menggemaskan di mata Jeffander. Ingin sekali ia melahap bibir merah Queen yang tampak menggoda.

" Kau mulai berani menunjukkan taringmu nona. Sepertinya hukumanmu harus aku tambah lebih berat lagi ", ucap Jeff menyeringai. Sorot mata lelaki dewasa itu terus menatap ke arah bibir Queen. Queen yang menyadari ke arah mana tatapan Jeff, segera beringsut mundur.

" Anda jangan macam-macam tuan ", ucap Queen waspada.

" Aku tidak ingin macam-macam, hanya satu macam yang aku inginkan, yaitu memakanmu secepatnya ", bisik Jeff tepat di telinga Queen. Bulu kuduk Queen sampai meremang saat nafas Jeff menerpa daun Telinganya.

" Dasar mesum ", umpat Queen yang mulai takut. Ia tak lagi berkomentar. Queen takut jika tuannya itu benar-benar melakukan apa yang ia ucapkan.

.........

Setelah menempuh perjalanan hampir tiga puluh menit dengan suasana hening, mobil yang di kendarai mark akhirnya sampai juga di depan pintu gerbang kampus. Queen yang tidak ingin berlama-lama dengan tuan mesumnya, buru-buru turun dari mobil. Gadis cantik itu terlihat berlari kecil memasuki halaman kampus.

Saat Queen menoleh ke arah mobil, tuan tampan dan mesumnya itu tampak membuka kaca mobil dan melayangkan tatapan datar ke arahnya. Queen segera melengos saat dadanya tiba-tiba saja berdebar kencang.

" Ada apa denganku? Kenapa dadaku tiba-tiba berdebar kencang? ", tanya Queen pada dirinya sendiri. Pada saat Queen sibuk meraba isi hatinya, tiba-tiba ada seseorang memanggil namanya.

" Queen ", panggil seseorang dari kejauhan yang membuat Queen menoleh ke arah sumber suara.

" Kevin ", gumam Queen seraya menautkan kedua alisnya.

" Hay Queen ", sapa kevin setelah tiba di hadapan Queen.

" Hay Vin ", sapa balik Queen.

" Ini untukmu ", kevin menyodorkan setangkai bunga mawar dan sekotak coklat pada Queen sambil terus menampilkan senyum manisnya.

" Untukku ? ",

" Ya untukmu ", Dengan tersenyum senang Queen segera menerima bunga dan coklat dari Kevin. Coklat adalah makanan favorit Queen, jadi ia tidak mampu menolak makanan lezat itu.

" Terima kasih vin ", manik mata Queen tampak berbinar menerima coklat yang terlihat lezat itu. " Tapi kau jangan salah paham ya, aku menerima coklat ini bukan berarti aku menerimamu sebagai pacarku ", kata Queen memperingati. Pasalnya akhir-akhir ini kevin gencar sekali mendekatinya. Kevin tampak terkekeh pelan mendengar ucapan Queensha.

" Ya ya aku tahu, karena hatimu sudah di penuhi dengan nama Rexton kan? ",

Mendengar jawaban Kevin Queen tampak tersenyum canggung. " I iya ", jawab Queen mengangguk malu-malu.

" Tapi kita masih bisa berteman kan Queen? ",

" Tentu saja. Mulai sekarang kita adalah teman ", jawab Queen sambil mengulurkan tangannya. Dengan senang hati Kevin segera menyambut ukuran tangan gadis pujaannya. Setelah jabat tangan itu terlepas keduanya tampak tertawa bersama.

Di dalam mobil, hati Jeff terasa panas melihat pemandangan di depannya. Apalagi saat melihat tangan Queen di sentuh oleh lelaki ingusan yang sok romantis.

" Sial ", umpat Jeff sambil turun dari mobil. Dengan langkah lebar Jeff segera menghampiri gadis nakalnya. Mark yang melihat tingkah aneh bosnya, hanya bisa mengamati dari dalam mobil.

" Ehem ", dehem Jeff yang membuat Queen dan Kevin menoleh bersamaan.

Queen yang melihat Jeff sudah berdiri di sampingnya tampak sangat terkejut.

" Tu tuan ",

" Apa yang sedang kalian bicarakan? sepertinya menyenangkan sekali ", tanya Jeff dengan wajah datar. Kevin yang tidak tahu siapa Jeff tampak kebingungan.

" Anda siapa paman? apa paman mengenal kami ? ",

Jeff yang mendengar kevin memanggilnya paman langsung melotot ke arah pemuda tampan itu. Sedangkan Queen tampak menahan tawanya yang hampir pecah.

" What? Kau panggil aku apa tadi? Paman? Memangnya siapa yang menikah dengan bibimu hah, dasar bocah sialan ", geram Jeff kesal.

Kevin yang melihat aura menyeramkan dari wajah Jeff mulai ketakutan. Ia buru-buru pamit pada Queen karena tidak ingin mendapatkan masalah.

" Queen, aku pergi dulu ya, mata kuliahku sebentar lagi akan di mulai ", setelah mengucapkan itu kevin segera berlari tanpa menunggu jawaban dari Queen. Jeff yang melihat kevin lari tunggang langgang tampak tersenyum meremehkan.

" Dasar pengecut ", gumam Jeff yang masih bisa di dengar Queen.

" Dia bukannya pengecut tuan, tapi wajah anda lah yang terlalu menyeramkan ", ucap queen sarkas.

" Apa kau bilang ", geram Jeff. Queen tampak melirik kesal ke arah Jeff, tanpa ingin membalas ucapan tuannya itu. Gadis cantik itu hendak melangkah pergi meninggalkan Jeff.

" Mau ke mana kau? ",

" Tentu saja kuliah tuan, sebentar lagi dosennya akan segera datang ", jawab queen sambil menepis tangan Jeff yang tadi sempat mencekalnya. Mendengar itu, jeff swgera melepas cengkraman tangannya pada pergelangan tangan queen.

" Saya ke kelas dulu tuan ", ucap queen dan segera bergegas pergi sebelum duda tua itu berubah pikiran lagi.

" Astaga kenapa susah sekali menaklukkan hati gadis nakal itu. Apa ketampanan dan kekayaan masih kurang ", batin Jeff seraya berjalan menuju mobilnya.

*********

Semangat dong om Jeff 🤭😁

Ayo dong dukungannya reader

Terima kasih 😘😘