Bertemu dan bercinta karena sebuah jebakan . Akan kah kisah satu malam ini malah akan menjadi kisah jebakan terindah bagi mereka berdua.
ikuti Kisah Arka Ratya Hardaka bersama Clare Louisa.
#clue nya adalah: Baca lagi yuk...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kak UPe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#5
#Flash back off
Clare masih terlihat melayangkan tatapan nya ke luar jendela ruang kerja nya.
Apa yang dia lalui semalam lalu hantaman dari pihak keluarga nya sendiri sangat membebani pikiran Clare, apakah perkataan sang kakek yang ingin segera menikahkan nya, membuat pikiran Clare menerawang kemana-mana.
Bahkan saking hanya raga nya saja yang ada di dalam ruangan itu, Clare tidak menyadari bahwa sedari tadi ada dua orang pria yang sejak tadi memandangi nya dari arah pintu masuk ruang kerja Clare.
Mereka adalah Arka dan Saka.
“Seperti nya dia belum tahu kalau semalam ia baru saja tidur dengan bos nya.” Bisik Saka pada Arka.
Arka langsung merangul Saka namun tatapan nya berubah tajam, lalu berkata, “Jaga ucapan mu Gyan Assaka Hardata, mulai adari sekarang dia adalah kakak ipar mu. Jangan sembarang bicara tentang nya.” Arka menatap Saka dengan tatapan yang full of intimidation.
“Wah! Apa karena hal semalam dia lantas langsung menjadi kakak ipar ku?” cemooh Saka.
“Aku ini adalah tipikal pria yang akan menjaga wanita ku Saka. Dan aku tidak suka mempermainkan hati wanita seperti diri mu. Berada di dua kapal tapi tidak berani memilih kapal mana yang akan kau bawa berlayar.”Sindri Arka, kemudian Arka menatap kembali pada Clare yang masih menatap kosong ke arah langit biru di luar kaca jendelanya.
Arka tersenyum, dan kilasan apa yag terjadi antara diri nya Clara semalam seolah terputar ulang di dalam kepala nya.
#Flash back on.
“Akan aku antar kau ke kamar mu Arka.” Ucap Antonio sambil memapah Arka.
“Tidak perlu Antonio. Aku bisa sendiri.” Tolak Arka menatap Antonio sambil mengumpat dalam hati nya.
”Sialan! Dia menambahkan sesuatu ke dalam minuaman ku!! Aku tidak boleh ikut bersama nya!! Karena pasti dia telah menyiapkan sesuatu di sana.” Arka pun berupaya sebisa mungkin untuk menjaga agar tetap tersadar. Jangan sampai dia terjatuh dalam jebakan yang telah Antonio persiakan untuk nya.
“Kau yakin?” tanya Antonio dengan wajah innocennt nya.
“Ya.. aku yakin! Terima kasih.” Jawab Arka lalu melimpir pergi dalam keadaan nya yang tidak terlalu baik itu.
Arka berjalan sempoyongan menuju ke kamar nya sambil sesekali mencoba menelpon Saka.
Arka ingin meminta Saka untuk menggantikan nya memberikan kata sambutan pada acara pembukaan anak cabang mereka yang baru di daerah lain.
“Saka.. tolong aku handle acara nanti! Sepertinya aku di kerjai oleh Antonio.” Ujar Arka dengan nafas yang terdengar sudah sangat berat ketika telpon itu tersambung namun karena batrainya habis, panggilan itu terputus
Arka bergegas masuk ke dalam kamarnya, saking buru-buru nya, Arka sampai lupa menutup pintu kamarnya.
Arka langsung mengambil minuman dingin di dalam kulkas dan menenggak nya sambil duduk di salah satu sisi tempat tidurnya dengan lampu yang sengaja ia matikan di sana namun lampu lain tetap menyala.
Sehingga posisi Arka tidak terlalu jelas terlihat. Karena memang kamar itu sangat besar.
Arka memejamkan mata nya. Dia berusaha untuk menenangkan pikirannya, mengusir semua perkataan setan yang lalu lalang di dalam otak nya.
“Antonio brengsek!!” Umpat Arka lalu mengambil botol air mineral dingin kedua nya dan kembali ke posisi nya semua.
Saat Arka sedang memejamkan mata nya, tiba-tiba terdenagar suara pintu kamar yang di dorong dari luar.
Arka menoleh dan melihat siapa yang masuk ke dalam kamar nya. “Siapa dia? Gumam Arka dalam hati sambil memperhatikan wanita yang masuk ke dalam kamar nya.
Dari cara wanita itu berjalan, Arka merasa ada yang salah dengan wanita itu. “Dia kenapa?” tanya Arka sambil terus memperhatikan langkah kaki wanita itu yang sudah tidak lurus lagi.
Wanita itu terlihat melihat ke kiri dan ke kanan. Tapi entah dia memang tidak melihat Arka atau bagaimana, hanya saja Arka yakin wanita itu tidak notice kalau saat itu Arka ada di dalam kamar itu.
Buktinya wanita tanpa babibu langsung menuju ke kamar mandi.
“Kamar mandi?” seru Arka dalam hati.
Arka pun langsung berdiri untuk melihat apa yang wanita itu lakukan di dalam kamar mandinya.
Sebenarnya kondisi Arka pun saat ini tidak terlalu baik, hanya saja dia sudah sedikit bisa menguasai diri nya. Panas masih dia rasakan tapi tidak sepanas seperti tadi.